Friday, 28 June 2013

One Direction Fanfiction : You're Not For Me (Part VII)

You're Not For Me

Chapter VII : Barbeque Party


Pagi menyambutku dengan teriknya , seperti biasa .. aku terbangun pukul 06.00 AM  .. Neko selalu membangunkanku dengan jilatannya ...

Aku segera beranjak dari tempat tidurku dan segera pergi ke kamar mandi .. Setelah mandi aku keluar dari kamarku dan berencana untuk liat-liat ke sekeliling hotel . Aku melihat kak Liam dan Diana yang sedang mengobrol dengan Louis di ruangan tamu di lantai 5 . 
"Selamat pagi Sabina !" Sapa Louis
"Selamat pagi Loui" jawabku
"Kamu sudah makan Sabin ?" tanya kak Liam sambil tersenyum ramah
"Sudah kok kak"
"Wah adikmu ini cantik sekali yaa Liam" ucap kak Diana "Ayo gabung dulu sini" ajaknya

Aku segera mendekatinya dan duduk di samping kak Liam .
"Emm jadi ga enak nih , malah jadi penganggu yang lagi pacaran hehe" ucapku
"Haha engga kok sayang" ucap Diana
"Oiya , Adikku sayang .. aku minta tolong dong .. hehe" ucap Kak Liam sambil merangkulku penuh cinta .. pasti ada maunyaa
"Apaan sih kak ? tolong apa ?" tanyaku
"Ini beliin dong daftar belanja ini di supermarket , kalo kakak yang beli nanti malah lama dong , kan pasti ketemu Directioners" ucap kak Liam sambil menunjukkan secarik kertas berisi daftar belanjaan
"Yaah kaka ! emangnya asisten kak Liam ga mau ngebeliin apa ?" ucapku sinis
"Sayang , aku gak berani ah , dia kan kaya macan nanti kalo kaka digigit gimana ? hii" ucap kak Liam setengah tertawa
"Babeeee!" ucap Diana sambil mencubit perut kak Liam pelan
"Hehe maafkan aku sayang .. habisnya aku benar-benar kesal" ucap kak Liam sambil tertawa "Nah ayolah adikku sayang plisss kumohon" ucap kak Liam manja 
"Oh oke .. baiklah terserah .. tapi uangnya dari kaka" ucapku sebal
"Haha tentu adikku sayang" ucap kak Liam sambil mengeluarkan uang dan memberiku daftar belanjanya
Aku mengambilnya dan sedikit kaget "Ha ? sebanyak ini kah ?" ucapku melihat daftar belanjaan yang amat banyak itu
"Hehe iyaa .. Soalnya kekasih kami yang cantik ini dan the boys akan mengadakan pesta barbeque nanti malam , di belakang hotel kan ada tempat yang kaya taman belakang gitu , bagus deh buat dijadiin tempat pesta Barbeque" jelas kak Liam
"Kalau kau mau , kau bisa diantar seseorang" ucap Louis ramah
"Ahh tak usah , aku bisa sendiri" ucapku sambil tersenyum sedikit malas
"Adikku yang satu ini memang mandiri" ucap kak Liam sambil mengecup kepalaku penuh cinta , aku langsung mendorongnya
"Aaah kaka !" ucapku sambil merapikan rambutku , semua di ruangan tertawa membuat aku malu

Aku langsung pamit dan segera berangkat untuk membeli makanan .. Kamar itu .. kamar Zayn .. pintunya terbuka .. Sedang apa Zayn ? apa dia sudah sehat ? sesuatu dalam diriku memaksaku untuk melihat ke kamarnya , tapi aku takut .. pasti nenek sihir Esther itu akan cemburu dan marah besar padaku .. tapi apa peduli ? toh Esther tak punya hak untuk mengusirku dari kehidupan Zayn , dia hanya MANTAN Zayn .. 

Aku semakin dekat dengan kamar Zayn , aku segera mengintip , Zayn sedang mengurus tongkatnya , dia melihatku .. dan
"Hai Sabina" ucap Zayn ramah , ia memakai tongkatnya dan mendekatiku
"Hai" ucapku berusaha untuk tidak gugup tapi tetap .. jantungku terus berdegup kencang
"Sedang apa ? mau kemana ? kenapa kau tak menjengukku ?"
"Aku mau belanja dulu hehe"
"Oohh pasti untuk pesta Barbeque ya ?"
"Ya begitulah .." ucapku
"Kenapa kau tak menyuruh orang saja ? kenapa harus kamu ?"
"Aah sudahlah tak apa , aku senang bisa membantu" ucapku berusaha untuk biasa seperti aku berbicara dengan Harry tapi tetap saja itu sangat sulit
"Kau baik sekali Sabina .. aku kagum" ucapan Zayn membuatku pipiku menjadi merah
"Ohh ya .. bagaimana dengan Jade-mu ?" tanyaku .. seketika wajah Zayn yang tersenyum menjadi terlihat sedih dan menundukkan kepala 3 detik lalu mengadah dan tersenyum kembali namun aku yakin itu adalah fake smile "Maafkan aku  Zayn .. aku tidak bermaksud begitu" ucapku cepat-cepat
"Tak apa ... Jade .. dia tak memberi pesan apapun kepadaku sejak kemarin malam .. aku tak mengerti .. maksudku tidak biasanya " ucap Zayn murung
"Ohh.. aku turut sedih .. maafkan aku"
"Sudahlah berhenti untuk minta maaf .." ucap Zayn sambil tersenyum , aku menunduk merasa bersalah tapi Zayn berkata kembali "Oh ya kau pergi dengan siapa ?" tanyanya biasa lagi
"Tidak dengan siapa-siapa"
"Kalau begitu aku akan mengantarmu" ucap Zayn senang
"Tidak ." ucap seorang wanita yang tak jauh dari kami , seperti biasa .. Esther .. aku tak tahu kenapa dia selalu ada disaat aku sedang bersama the boys , aku benci itu .. Dia sedang membawa kantung , terlihat seperti kantung yang berisi makanan ..  

Aku memandangnya dengan wajah benci .. kurasa ia-pun begitu , dia mulai mendekatiku dan Zayn , dan 2 langkah lagi .. dia sudah sampai
"Zayn kau tak bisa mengantarnya .. maksudku , kau sedang sakit , kau takkan bisa membawa mobil dan .. bagaimana kalau Directioners menyerangmu ?" ucap Esther dengan nada khawatir tapi terdengar seperti hinaan untukku
"Tidak akan apa-apa , aku hanya kasihan jika Sabina pergi sendiri"
"Kasihanilah dirimu sendiri Zayn .. Kurasa Miss.Payne mandiri jadi .. kurasa tidak apa-apa jika dia sendiri , benarkan Miss.Payne ?" ucap Esther dengan nada sinis
"Tidak aku ... "
"Sudahlah .. " ucapku memotong pembicaraan Zayn "Itu benar Esther , maksudku .. lebih baik aku sendiri saja itu sama sekali tak masalah" ucapku cepat agar tak menimbulkan perdebatan , aku merasa aku sangat marah dan ingin menampar Esther , tapi tak bisa .. aku tak bisa marah di depan Zayn .
"Baguslah kalau begitu .. kurasa kau sadar diri" ucap Esther sambil tersenyum sinis , dia memandangku penuh benci , Zayn terlihat bingung , ia ingin bicara tapi sepertinya dia bingung mau bicara apa "Dan Zayn aku membawakan makanan untukmu" ucap Esther tersenyum manis namun ia tetap terlihat menyebalkan
"Ohh terima kasih banyak Esther.. " ucap Zayn lembut sambil mengambil makanan yang dibawakan Esther .. 
"Eits .. kamu tidak boleh makan sendiri .. aku akan menyuapimu , oke ?" ucap Esther sambil tersenyum , Zayn terlihat tidak suka namun ia mengangguk .. kurasa dia pasrah . Esther mengajak Zayn untuk masuk ke kamarnya , Zayn hanya tersenyum mengatakan 'iya' .. tapi aku sangat yakin bahwa dalam dirinya , ia berkata 'tidak' .. 
"Sabina .." ucapnya , aku mengadah melihatnya "So Sorry" ucap Zayn terlihat menyesal 
"That's ok" ucapku sambil tersenyum , Zayn lalu duduk di kursinya , Esther melihatku dengan amat sinis penuh benci , ia menutup pintunya sesudah ia berbisik "Silahkan belanja Miss.Payne .. kau layak menjadi emm Nanny , daripada menjadi adik Mr.Payne" .. tentu saja aku ingin menamparnya namun ia terlanjur menutup pintu . Huuh aku sangat kesal ! aku sangat benci wanita itu , ingin sekali aku menyebutnya 'jalang' tapi aku tak mungkin bicara kasar seperti itu .. tapi aku sangat membecinya ! sangat sangat membencinya ! .. ucapku sambil menggerutu keras , hingga seseorang menepuk pundakku sontak aku kaget
"Ohh Josh .. kau mengangetkanku" ucapku bersuara tinggi
"Hehe maaf , lagian sedang apa kau ? sambil kesal-kesal sendiri begitu?" tanya Josh
"Emm aku lagi mau pergi belanja , untuk pesta barbeque , kau diundang ?"
"Yeah tentu sajalah ! , kalau semua teman dekat 1D seperti gitaris seperti itu tidak mengambil liburan bersama keluarganya pasti mereka ikut , mereka juga kan sudah seperti sahabat the boys" ucap Josh jelas
"Ohh okelah kalau gitu" ucapku berusaha melupakan kejadian tadi
"Kau pergi dengan siapa ?" tanya Josh
"Tidak dengan siapa-siapa , memangnya kenapa ?" tanyaku
"Aku akan mengantarmu jika kau mau"
"Ahh tidak usah nanti merepotkan" ucapku tersenyum .. sebenarnya sih aku mau hehe
"Sudahlah tak apa , kau kan biasa merepotkan" ucap Josh sambil bercanda , aku memukulnya pelan lalu mengangguk berkata "ya sudah kalau begitu"

Aku dan Josh turun menuju basement untuk mengambil mobil Josh , aku amat canggung .. tidak biasanya , padahal aku sudah biasa pergi dengan banyak lelaki tentunya mereka sahabatku , dan kurasa Josh sudah seperti sahabat sekaligus kaka untukku , dia amat baik dan perhatian , aku menyukai drummer 1D yang satu ini . 

Josh membukakan pintunya menandakan aku harus masuk mobil . Tak lama aku sudah berada di mobil .. dengan Josh .. aku amat canggung dan speechless , tapi ahh... aku tak mengerti .. 
"Kau kenapa ?" tanya Josh sambil melihatku , itu membuatku kaget dan menjadi salah tingkah
"Tidak .. tidak .. tidak apa-apa hehe , maksudku lihat mobil itu bagus !" ucapku salah tingkah
"Sabina .. kau ini sangat cantik , tapi sepertinya punya gangguan saraf ya ?" ucap Josh heran , itu membuatku sangat malu . Aku tak mengerti kenapa aku bicara tentang mobil yang sama sekali tidak bagus , memalukan sekali .. aku ingin menangis 
"Haha sudahlah tidak apa-apa .. aku hanya bercanda" ucap Josh sambil tertawa geli
"Itu tidak lucu tau !" ucapku keras
"Yee ngambek , jangan ngambek lho nanti cantiknya ilang !" ucap Josh menghibur , membuat wajahku terasa memerah "haha wajahnya merah tuh !" ucap Josh menyindir
"Ihh Josh!" ucapku kesal sambil menggosok wajahku dengan tangan agar tidak merah 
"eeh eeh jangan ! biarin aja !" ucap Josh sambil menarik tanganku untuk berhenti menggosok wajahku .... Josh ... memegang tanganku ? ... tangan Josh sangat lembut , aku bisa merasakannya , hangat ... jantungku berdegup kencang seperti saat aku bersama Zayn .. aneh ..... ..... Aku bisa melihatnya sedang menyetir dengan satu tangan dan tangan satunya memegang pergelangan tanganku ............. tunggu .... apa maksudnya ? kenapa jadi begini ? aku segera menarik tanganku keras dan itu membuat Josh kaget
"Ohh .. maaf" ucap Josh terlihat canggung , aku tak tahu harus menjawab apa , aku juga jadi merasa bersalah membuat Josh jadi tak enak begitu ..

Di perjalanan menuju supermarket yang tidak begitu jauh itu , aku dan Josh melewatinya dengan berbincang biasa layaknya sahabat , namun aneh .. aku masih bisa merasakan tangannya saat memegang tanganku .. sangat aneh .. 
"Yee kita sudah sampai , tinggal parkir" ucap Josh yang memakirkan mobilnya di basement sebuah Mall , sepertinya ada supermarket juga didalamnya haha tentu saja !

Aku dan Josh segera keluar dari mobil dan pergi ke lift , menekan tombol '4' dan menunggu .. 
8....7....6.......5...... yeaaah 4 
"Here we go ... coba lihat daftarnya.." ucap Josh , aku segera memberikan daftar belanjaannya
"Emm ... kita bagi dua saja yaa , aku cari nomor 1-15 kamu nomor 16-27 , oke ?" aku mengangguk , kurasa itu cukup adil hihi
Aku segera mencari barang yang harus dibeli , terkadang aku bertemu dengan Josh haha lucu rasanya dia selalu berpura-pura ingin berkenalan .. dia orang yang lucu .. Josh

Setelah beberapa lama aku segera pergi ke kasir , sepertinya Josh sudah selesai membeli barang 1-15 , kami segera membayar belanjaan yang amat banyak itu ..
"Ehh kita ke toko baju dulu yuu , aku mau beli T-Shirt nih " ucap Josh , sebenarnya aku malas tapi mau gimana lagi ? Josh sudah sangat baik mau membantuku , aku tak bisa menolaknya begitu saja , akhirnya aku putuskan untuk berkata 'iya' dan kami langsung menuju toko baju yang menjual aneka baju untuk lelaki dan wanita . Aku dan Josh segera masuk ke Toko itu
"Heeii !" ucap Josh kepada seorang wanita penjaga toko , ia amat cantik , meski hanya memakai T-shirt dan jeans ia nampak elegan , rambutnya sebahu , berwarna coklat nan indah .
"Oh heei Josh , lama tak kemari" ucap wanita itu sambil memeluk Josh singkat
"Yeah begitulah"
"Ku dengar the boys gagal mengadakan tour , ya ?"
"Ohh tidak , tour-nya hanya ditunda saja , setelah kaki Zayn dan kesehatannya pulih , Tour akan dilanjutkan" jelas Josh ramah
"Baguslah kalau begitu , ohh iya bilang ke Zayn semoga cepat sembuh ya" ucap wanita cantik itu , tampaknya dia sudah lama kenal dengan Josh .. mereka tampak amat akrab
"Siap tuan putri" ucap Josh bercanda
"Haha , dan siapa gadis cantik ini ?" tanya wanita cantik itu
"Emm aku Sabina , adik dari Liam Payne" ucapku 
"Ohh hai , pantas saja kau cantik , kau adik dari Liam ! namaku Janetta , tapi kebanyakan memanggilku Jane" ucap Jane ramah
"Nama yang cantik , nice to meet you" ucapku
"Thanks , nice to meet you too" balasnya "So , apa yang mau kau beli Sabina ?"
"Tidak ada , hanya Josh yang mau membeli T-Shirt katanya"
"Ohh , kalau begitu ikut aku saja Josh , aku punya model terbaru , dan kurasa kau akan suka .. lewat sini" ucap Jane , Josh mengikutinya 

Aku melihat lihat sekeliling , semua baju itu tampak sangat bagus .. Penglihatanku tertuju pada dress yang simple di depanku , dress itu bukan dress pesta , dress selutut dan lengan pendek , berwarna ungu muda yang amat bagus , aku amat menyukai dress , karena membuatku merasa seperti wanita cantik .. aku ingin membelinya .. Aku mendekati dress itu sambil memegang kainnya , sepertinya dari sutra , lembut sekali .. Aku sangat suka dress ini . Tapi aku meninggalkan uangku di rumah , bodohnya ..
"Heh" ucap Josh mengagetkanku
"Sudah selesai ?" tanyaku
"Sudah nih" sambil menunjukkan 3 buah T-Shirt
"Ohh baguslah"
"Dress yang cantik"
"Kenapa ? kau ingin membelinya ?" tanyaku
"Iya .. aku ingin membelikan ini untuk pacarku" ucao Josh
"Kalau begitu beli saja" ucapku , sebenarnya aku tak mau dress ini dibeli , aku ingin dress ini jadi milikku ..
"Baiklah , Jane aku mau yang ini ya" 
"Okay" ucap Jane sambil melepaskan dress itu dari patungnya .. Sial gaun yang aku mau itu malah sudah dibeli , menyebalkan

Josh segera membayar T-Shirt dan Dress itu  , setelah berpamitan dengan Jane , kami langsung menuju basement untuk mengambil mobil dan pulang , kulihat jam tangan .. waktu sudah menunjukkan pukul 3.45 PM . Setelah beberapa lama akhirnya kami sampai di hotel , perjalanan kami lewati dengan mengobrol apapun tentang the boys , dan sepertinya Josh tidak bete .

Aku dan Josh segera menuju lift dengan tertawa karena lelucon yang dikatakan Josh saat di mobil . Josh orang yang ramah dan lucu , aku menyukai itu . Aku segera keluar di lift saat mencapai lantai kamarku ..
"Yup kau sudah sampai !" ucap Josh saat di depan pintu kamarku
"Oke aku mau ganti pakaian lalu membantu Diana dan Ellie untuk mempersiapkan apa yang harus dipersiapkan saat pesta Barbeque"
"Baiklah" ucap Josh
"Oke bye" ucapku sambil mau menutup pintu tapi..
"Tunggu !" ucap Josh sebelum aku menutup pintu , aku kembali membukanya
"Ada apa Josh ?" tanyaku
"Nih" ucap Josh sambil mengulurkan dress yang tadi dibeli di toko Jane , jelas aku kaget , aku tak mengerti
"Maksudnya Josh ? bukankah itu untuk pacarmu ?"
"Inginnya sih begitu , aku ingin memberi ini untuk pacarku , tapi aku tak punya pacar , kalau begitu ini untukmu saja" Jelas Josh , aku kaget sekaligus senang , tapi aku tak mau langsung menerimanya , Josh sudah terlalu baik padaku
"Ahh sudahlah Josh , berikan saja itu pada orang lain , kau sudah terlalu baik"
"Aku tau kau menyukai dress ini , ambillah" ucap Josh , sambil menarik tanganku dan menyimpan dress itu ditanganku , lalu melambaikan tangan singkat dan pergi ke kamarnya .. Josh memang aneh

Aku menutup pintu kamarku sambil mengangkat bahu , bingung .. kenapa Josh bisa sebaik itu ? tapi yaa dia memang sudah baik juga sih . Aku segera mandi dan mengganti bajuku dengan baju berlengan panjang dengan celana jeans panjang .. Cukup simple , soalnya selama di hotel aku pakai dress mulu .

Aku segera ke belakang hotel untuk membantu Diana dan Ellie .. Mereka terlihat kompak menyiapkan makanan , the boys hanya bernyanyi dengan gitarnya .. Aku tertuju pada Niall , ia terlihat sumringah dengan gitarnya itu .
"Hey Niall" sapaku
"Hey Sabina" jawabnya
"Kenapa senyum-senyum begitu ?" tanyaku
"Bonnie diundang ke pesta Barbeque !!" ucap Niall senang
"Benarkah ? itu bagus !" 
"Yeah sangat bagus ! aku sangat tak sabar" 
"Tentu saja kau sangat senang" ucapku , aku melihat ke arah Zayn yang sedang duduk di batu besar sambil melihat ponselnya , wajahnya terlihat murung
"Aku tak tahu kenapa tapi Jade tak menghubunginya akhir-akhir ini" jelas Niall yang menangkapku sedang memperhatikan Zayn , itu membuatku salah tingkah , tapi Niall terlihat biasa saja dan tidak menyindir apapun .. Niall memang pengertian
"Hey Sabina" ucap seseorang yang langsung merangkulku cepat dan erat .. Harry ..
"Harry !" ucapku kaget 
"Kenapa kau tak bilang kau belanja ? aku akan bersedia mengantarmu !" ucap Harry terlihat sedih yang dibuat-buat
"Aku sudah diantar Josh ..." ucapku singkat
"Apa ?! , oohh ternyata Josh mencoba untuk mendekatimu juga ? berarti dia sainganku !" ucap Harry kekanak-kanakan
"Harry ! Josh tak mendekatiku , maksudku dia pria yang sangat baik" ucapku
"Jadi maksudmu aku tak baik ?" tanya Harry sedih , sekali lagi di buat buat
"Harry , tentu saja kau sangat baik !" pujiku , Harry merangkulku lebih erat bahkan bisa dibilang ia memelukku , kak Liam hanya tertawa melihatku berbeda , biasanya aku canggung saat bersama the boys .. Disaat bahagia itu , aku melihat seorang lelaki setengah baya , dan lumayan berisi bersama Josh .. nampaknya aku kenal lelaki setengah baya itu , ia sering ada saat konser the boys berlangsung .. aku ingat-ingat siapa yaa ?

"PAUL !!!" ucap Niall senang , langsung menuju Paul dan memeluknya seperti bertemu ayah sendiri . Aku ingat Paul , dia bisa dibilang Guide 1D , dia sangat baik dan sangat perhatian pada the boys , andai aku bisa mengenalnya lebih dekat sepertinya menyenangkan .. Semua the boys terlihat sangat senang saat Paul datang , mereka bahagia .. tapi terlihat seperti anak kecil , aku ingat saat kak Liam pingsan , Paul lah yang menolongnya ..
"PAUL !! aku senang kau datang" ucap Harry yang sudah sampai ke dekat Paul tanpa aku sadari
"Woaah hahahaha , aku senang bisa datang ! bagaimana keadaan Zayn ?" ucap Paul yang langsung melihat Zayn yang murung itu , aku masih terduduk di kursi , Paul tak melihatku padahal aku ingin sekali di kenalkan pada Paul

"Hello Zayn , bagaimana keadaanmu ? biasanya kau ceria saat aku datang , dan sering menjahiliku" ucap Paul ramah , duduk di samping Zayn dan merangkulnya
"Sudah baikan kok .." ucap Zayn sambl tersenyum lesu pada Paul
"Woah woah , aku tak mengenal senyuman itu" ucap Paul "Ayolah ada apa ?" tanya Paul 
"Tak ada apa-apa .." 
"Tak biasanya Zayn .. ayolah ada apa ? soal gadis cantik yang bernama Jade itu ya?" ucap Paul setengah berbisik 
"well , yeah .. " ucap Zayn lesu

Aku tidak mendengar apa yang mereka bicarakan , mereka berbincang pelan , sepertinya itu privasi , aku penasaran .. Zayn menceritakan apa .. Aku memutuskan untuk membantu Diana dan Ellie memasak burger yang lezat untuk makanan ringannya nanti .. aku tak mengerti kenapa disebut makanan ringan oleh Diana .. -_-

Tak berapa lama , makanan yang sudah kami persiapkan hampir siap .. Paul sepertinya sudah berbincang banyak dengan Zayn .
"Baiklah boys .. aku pulang ke rumah ya , istriku memasak makanan spesial untukku !" ucap Paul terdengar seperti papah
"yaaah , kenapa pulang secepat itu ? apa kau tak mau ikut kami pesta barbeque ?" ucap Harry sedih
"Maafkan aku Haz , tapi istriku sudah menyiapkan makanan special untukku , aku akan jarang makan bersamanya saat kalian mengadakan tour" jelas Paul
"Ya sudah baiklah kalau begitu , hati-hati di jalan ya Paul" ucap Harry sambil memeluk Paul penuh sayang "Oiya , kau belum kenal dengan Sabina ya ?" ucap Harry sambil menarikku mendekatinya
"Ohh adiknya Liam itu ya ? cantik sekali" ucap Paul sambil mengulurkan tangannya
"Saya Sabina Mr..?" sambil menjabat tangannya
"Paul panggil saja Paul .. " ucap Paul senang , smabil melepaskan jabatannya
"Senang sekali bisa bertemu dengan anda .. kak Liam bilang anda orang yang sangat baik , dan kurasa itu benar" ucapku
"Senang sekali juga bertemu denganmu Sabina , benarkah Liam bilang begitu ?" ucap Paul sambil tersenyum melirik kak Liam , kak Liam terlihat tersenyum nyengir "Thanks kalau begitu" ucap Paul cepat
"Dia ini pacarku" ucap Harry sambil merangkulku erat
"Haha Harry , biasanya kau tertarik pada wanita yang sudah lebih tua" ucap Paul menyindir , the boys terlihat tertawa , kurasa itu benar juga 
"Baiklah terserah " ucap Harry terlihat ngambek
"Jangan ngambek , itu hanya bercanda" ucap Paul menenangkan "Oke aku sudah telat , see ya boys , bye !"
"Bye Paul !" ucap kak Liam , Niall dan Harry
"We love you Paul ! seeya" ucap Louis senang , Paul hanya tertawa mendengarnya , ia segera pergi dan sudah tak terlihat lagi
"Paul orang yang sangat baik ya" ucapku pada Harry
"Yeah .. i know right" ucap Harry yang tangannya masih merangkulku , aku segera melepaskan tangannya .. pandanganku tertuju pada Zayn , ia terlihat murung , aku ikut sedih melihat Zayn murung begitu .. sejak aku ke hotel ini belum pernah aku melihatnya sangat ceria seperti yang sering diceritakan kak Liam . .Aku tanpa sadar mendekati Zayn , aku tak tau apa yang merasukiku , tapi aku ingin bertanya .. ingin membuatnya tersenyum ..

"Zayn apa kau tak apa ?" tanyaku 
"Oh hai Sabina , aku tak apa .. kau tampak cantik" ucap Zayn , itu tak membuatku tersipu malu karena meski Zayn bilang begitu ia masih terlihat murung
"Zayn .. aku tau bagaimana perasaanmu .. tapi pernahkah Jade mengkhianatimu ?" 
"Tidak .. dia sangat baik dan mencintaiku .."
"Kalau begitu .. percayalah , mungkin dia ada urusan atau apa , jadi ia tak sempat menghubungimu" 
Zayn mulai tersenyum kecil "Hmm .. mungkin saja .." , aku mulai tersenyum senang melihat Zayn sudah tidak begitu murung , tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang hangat di tanganku .. lembut .. Zayn ? Zayn memegang tanganku "Terima kasih Sabina" ucapnya , jantungku berdegup cepat , wajahku berubah menjadi merah .
"Hey guys ! sebentar lagi pesta barbeque-nya dimulai" suara Diana mengagetkanku , aku takut jika the boys melihat mereka akan mengejekku , aku segera melepaskan tangan Zayn dariku pelan pelan agar tak menyakitinya
"Ayo Zayn , pestanya sudah akan dimulai" ajakku
"Yeah sebentar" Zayn segera bangkit dan memakai tongaktnya , aku membantunya saat berdiri , dia hanya tersenyum semu melihatku , aku jadi tidak enak , ingin sekali aku bercanda dengannya tapi sayang suasana hatinya sedang tidak mendukung . Aku segera mendekati the boys ditambah Josh yang sedang asyik mengobrol , aku berharap mereka tak mengejekku karena aku dekat dengan Zayn . Tunggu dimana Bonnie ? bukankah dia juga diundang ? aku melihat Niall , ia tampak gelisah dan melirik kanan dan kiri , pasti Niall mencari Bonnie .. aku segera duduk disamping Louis dan Zayn di sebelahku senang rasanya , aku kembali melihat Niall ia tampak memperhatikan ponselnya , kenapa ? aku pindah duduk dekat Niall agar bisa bertanya 
"Hei"
"Hei Sabin"
"Dimana Bonnie ?" tanyaku
"Dia tak datang" jawab Niall murung
"Kenapa ?"
"Lihat ini" ucap Niall sambil memberikan ponselnya , itu pesan dari Bonnie

From : Bonnie xxx

Hey Niall .. begini ... terima kasih atas undanganmu untuk pesta barbeque , tapi aku minta maaf sekali .. aku tak bisa datang ke pestamu , aku sedang ada masalah dan ini sangat menggangguku , aku tak bisa datang ke pesta barbeque-mu , karena suasana hatiku sedang buruk sangat buruk .. Aku minta maaf Niall .. sampaikan maafku pada the boys dan yang lainnya yaa xoxo

Aku kembali mengembalikan ponsel Niall , ia tampak sangat sedih . 
"Memangnya masalah apa hingga ia tak bisa datang ?" tanya Niall padaku , aku hanya mengangkat bahu karena memang aku tak tahu banyak tentang Bonnie , tapi yang pasti dia orang yang sangat baik .. aku menyukai wanita itu , dan aku sangat setuju jika suatu saat Niall akan berpacaran dengan Bonnie . Tanpa kusadari aku melihat kesampingku .. Josh .. dia ada disampingku , aku tak menyadarinya sama sekali
"Hey Josh , terima kasih dress-nya" ucapku
"Ahh bukan apa-apa" ucapnya sambil tersenyum , manis sekali , dia ini sudah dewasa , yeaah seumur Louis , dia cocok sekali jika kujadikan kakak ..
"Jadi kau memberinya dress?" ucap Harry tiba-tiba memasuki pembicaraan
"Yeah begitulah , kenapa ?" tanya Josh setengah bercanda
"tidak ada , kau mau menjadi sainganku ?" ucap Harry dengan wajah serius namun terlihat bercanda
"Ohh sudahlah , Harry berhentilah pura-pura menyukaiku" ucapku
"Tidak Sabina ! aku benar-benar menyukaimu" ucap Harry keras , the boys dan lainnya menatapku dan Harry 
"Haha Hazza , kurasa kau lupa apa yang telah aku bilang padamu ?" ucap Louis
"Yeah tentu saja Lou , aku ingat , bahwa the boys tak boleh berpacaran dengan adik dari the boys , benarkan ?" ucap Harry "Bisakah itu dicabut , karena aku akan memacari Sabina !" ucap Harry lagi , kurasa tu hanya bercanda
"Haha dulu kau mau memacari adiknya Zayn , Waliyha yang cantik itu kan ?" ucap Louis , semua the boys tertawa 
"Yeah itu setengah benar" ucap Harry mengaku , aku hanya ikut tertawa , padahal aku tak tahu apa yang aku tertawakan
"Sudahlah Harry jangan dekati adikku , dekati saja orang tua baby directioners" ucap kak Liam bercanda , semua ikut tertawa .. kecuali Zayn , ia hanya tersenyum lesu mendengar ejekan itu , aku tak mengerti.. kenapa Zayn ? aku membencimu saat kau seperti ini Zayn .

Aku kembali duduk ke dekat Zayn karena malu dirayu oleh Harry terus menerus . Tak berapa lama Diana dan Ellie membagikan makanannya , Niall menyimpan gitarnya dan langsung menyabet makanannya dengan lahap .  Dasar Niall .. -_- aku tak mengerti kenapa tubuhnya tetap bagus , padahal ia tukang makan . Semua the boys terlihat mengobrol masing-masing . Aku hanya terdiam dan menunggu Zayn yang hanya diam saja dari tadi , aku tak mengerti kenapa dia sebegitunya dengan Jade ? Zayn memang tipe lelaki yang setia , aku tahu itu .
"Zayn kau tak apa ?" tanyaku
"Ohh , tidak .. aku tak apa .." ucap Zayn sambil tersenyum lemas , sepertinya dia masih kurang sehat , wajahnya pucat , makannya pelan sekali seperti tidak nafsu
"Zayn apa benar kau tak apa ?" tanyaku
"Benar , aku benar-benar tak apa" jawab Zayn , namun dari wajahnya tidak menjawab bahwa ia tak apa-apa 
"Zayn!!!!!!" ucap seseorang begitu keras dan tegas , membuat semua menjadi terdiam .. 
"Esther ?" ucap Zayn heran , Esther mendekati Zayn , Zayn mulai berdiri dengan tongkatnya , wajah Esther terlihat begitu merah , kurasa itu campur Marah dan menangis .. aku tak mengerti , yang pasti ia terlihat marah
"Zayn apa yang kau lakukan hah ?!" tanya Esther marah
"Aku hanya ikut pesta barbeque saja Esther" ucap Zayn , kurasa Zayn mulai sedikit tak enak
"Kau masih sakit Zayn ! aku tak mau kau menjadi lebih parah , apalagi bersama wanita ini !" ucap Esther , mulai terdengar isakan Esther
"Wow ada apa ini ?" ucap kak Liam mencoba menengah
"Diam Mr.Payne" ucap Esther sinis "Zayn , kau tak tau betapa khawatirnya aku padamu !" ucap Esther matanya menatap Zayn tajam
"Esther , seriously , i'm alright" ucap Zayn mencoba tenang
"Tapi kau masih sakit , kau tak boleh keluar dari kamarmu sampai keadaanmu baik ! saat ini keadaanmu sedang sangat lemah !!" ucap Esther keras cenderung menyentak
"Esther .."
"Zayn ayolah aku hanya ingin memberimu perhatian !!" ucap Esther menyentak
"Esther dengarkan !!" ucap Zayn keras "Aku tak apa , aku bukan anak kecilmu , oke ? aku bukan anak SMA yang dulu masih lugu dan selalu bergantung padamu ! aku berbeda dari Zayn-mu yang dulu !" ucap Zayn marah , aku baru pertama kali melihatnya marah , pandanganku beralih ke Esther , ia mulai terlihat sangat marah tunggu itu bukan marah maksudku .. matanya berkaca-kaca , ia mulai meneteskan air mata .. kukira Esther bukanlah orang yang mudah menitikkan air mata , tapi ia menangis , semua terdiam .. seperti hanya ada Esther , Zayn dan aku di tempat kami berpesta barbeque ini ..

"Esther..." ucap Zayn mencoba meraih tangan Esther , jantungku berdegup kencang .. Esther menangis lebih deras , ia memukul tangan Zayn , saat tangan Zayn mencoba menyentuh tangannya , Esther menutupi wajahnya dengan punggung tangannya , ia tidak seperti Esther yang aku kenal .. Esther yang aku lihat ini .. terlihat lemah .. seperti bukan Esther yang selalu tampak jahat dimataku ..
"Esther , maafkan aku .." Zayn mulai terdengar lembut kembali , Esther masih menangis terpaku di hadapan Zayn .. setelah mendengar beberapa isakannya Esther berlali menjauh , masuk kedalam hotel lagi masih menangis .. Zayn dengan sebisanya mengejarnya dengan tongkatnya .. Zayn terlihat merasa bersalah sekali .. 

"Emm oke ayo kita lanjutkan pestanya" ucap Josh memecah suasana sunyi , semua terlihat berpura-pura tak terjadi apa-apa .. tapi aku tidak , aku masih memikirkan Zayn dan Esther , apa yang terjadi dengan mereka ? setelah beberapa lama aku mulai berfikir

"Ehh aku mau ke kamar mandi yaa" ucapku
"Perlu diantar babe ?" ucap Harry merayu
"No thanks" ucapku segera masuk ke hotel , pura-pura sudah diujung tanduk , aku mulai lihat sekeliling , aku mencari Zayn .. saat aku mulai putus asa , aku mendengar isakan tangis seorang wanita dan lelaki yang sepertinya sedang menghiburnya agar tidak menangis .. Aku mengikuti suara itu , hingga di ruang tamu hotel yang berada di depan jendela aku melihat Esther dan Zayn yang menggunakan tongkat disana .. Aku mulai menyembunyikan diriku diantara dinding , mengintip sedikit dan menajamkan telingaku , aku mulai mendengarkan .. samar-samar ..
"Esther aku benar-benar minta maaf , aku tak bermaksud berkata seperti itu" ucap Zayn  , Esther mulai terisak lebih keras
"Kau berubah Zayn" ucap Esther sambil terisak

"Aku tahu , tapi kau tak bisa terus menganggapku Zayn-mu yang dulu" ucap Zayn berusaha terdengar ramah dan tak membuat Esther sakit hati
"Aku pernah bilang kan ? jika aku bertemu kembali denganmu , aku takkan melepaskanmu" ucap Esther , berhenti terisak dan terlihat menatap Zayn tajam
"Esther .. aku .."
"Zayn apa kau mencintaiku ?" tanya Esther mulai serius , Esther menatap Zayn tajam , aku mendengarkannya dengan lebih teliti , jantungku mulai berdegup kencang , Zayn memalingkan wajahnya dan menatap jendela pemandangan yang kosong , aku tak mengerti kenapa Zayn begitu "Zayn ja--waaab !" ucap Esther terisak dan menarik baju Zayn dan mendorongnya pelan , Zayn menundukkan kepalanya .. terdiam .. Esther mulai menangis lebih keras , melepaskan pegangannya dan menutup wajahnya yang mulutnya mulai terbuka menahan tangisnya agar tak terisak keras .. Isakan Esther mulai terdengar lagi 
"Esther .. aku--me--nyayangimu" ucap Zayn menatap kembali Esther yang menangis , Esther terdiam menatap Zayn , jantungku mulai berdegup kencang namun seperti ada duri yang menempel dalam diriku , tubuhku terasa lemas , aku merasa seluruh badanku panas , apa ini cemburu ? ..  Esther mulai berhenti menangis menatap Zayn dengan serius .. lalu .. mendekati Zayn dengan cepat dan tiba-tiba ! ia mulai mengalungkan tangannya di sekitar badan Zayn ! Zayn terlihat kaget , Esther menyembunyikan wajahnya di bahu Zayn ,, terdengar begitu pelan Esther berkata "Zayn , don't leave me" , Esther mempererat pelukannya membuat wajahku semakin panas , aku tak mengerti .. siapa sebenarnya yang genit ?! .. Zayn mulai memeluknya kembali namu tak seerat Esther , ia nampak bingung dan khawatir .. pasti Zayn tak menyukai Esther .. pikirku menyemangati diri ..
"Aku menyayangimu Zayn" ucap Esther mulai mengadah , tangannya masih dikalungkan di tubuh Zayn , Esther mulai mendekatkan wajahnya pada Zayn , jantungku berdegup lebih keras lagi , dia tak boleh mencium Zayn !!! , Aku lebih menatap mereka lebih tajam , Esther memejamkan matanya .. aku semakin panas ! aku ingin mendorongnya menjauh dari Zayn tapi aku tak bisa ! sedikit lagi ...... Zayn ? Zayn memalingkan wajahnya ke jendela , Esther mulai membuka matanya lagi , ia terlihat kecewa sekaligus malu 
"Apa itu sebuah penolakan ?" ucap Esther serius , ia mulai meneteskan air mata lagi , Zayn melepaskan pelukan Esther darinya , Esther terlihat bingung sekaligus kecewa , Esther menangis lebih keras ... hingga .. PLAKK !! tamparan keras mendarat di pipi Zayn , Esther menangis sambil berteriak
"Seharusnya kau tak bilang kau mencintaiku jika kau tak mencintaiku ! Apa karena gadis itu ?" ucap Esther keras
"Bukan" jawab Zayn pelan dan singkat
"Lalu apa ?!!" ucap Esther berteriak marah
"AKU SUDAH TAK MENCINTAIMU LAGI !!!" ucap Zayn marah , nadanya keras dan menyentak , Esther kembali menangis lebih keras .. PLAKK !! tamparan keras mendarat kedua kalinya di pipi Zayn , Esther berlari menuju kamarnya sambil menangis sangat keras , aku menyembunyikan diri saat ia mulai mendekatiku .. huh untungnya tak ketahuan .. Aku mulai mengintip kembali .. Astaga !! aku begitu kaget , saat aku mau mulai mengintip Zayn tepat melihatku .. aku merasa tak enak dan bingung , aku takut Zayn memarahiku , aah Zayn maafkan aku ..
"Emm , aku baru datang Zayn" ucapku , Zayn menatapku tajam , aku jadi takut "Baiklah aku mengaku , maafkan aku Zayn ,aku sangat minta maaf , tolong jangan benci aku" ucapku mulai menangis , sial menangis lagi menangis lagi ! 
"Tak apa" ucap Zayn singkat "jangan menangis" lanjutnya
"Zayn aku ..." ucapku bingung "maafkan aku" ucapku lagi , aku mulai malu dan tak enak pada Zayn , aku memang bodoh , aku mendekati Zayn untuk meminta maaf lebih langsung 
"Zayn kumohon , maafkan aku" ucapku lagi , Zayn tak menatapku ,aku semakin takut , ia menghadap ke jendela "aku benar-benar menyesal" ucapku lagi , aku menatap Zayn kembali , kulihat pipi sebelah kirinya merah .. tunggu .. Zayn menangis ? ..
"Zayn .. kau tak apa ?" ucapku mulai khawatir , Zayn menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya "Zayn kau kenapa ?" aku mulai sangat khawatir , aku memegang pundaknya mencoba untuk mengetahui kenapa Zayn menangis  "Zayn ..?" ucapku lemah , aku mulai menangis melihat Zayn menangis , wajahnya merah , matanya berkaca-kaca 
"Sabina ?" ia memanggil namaku tiba-tiba
"Ada apa Zayn ?" tanyaku , aku mulai senang Zayn tak marah
"Apa aku pernah menyakitimu ?" tanya Zayn , matanya mulai mengeluarkan air mata .. membasahi pipinya yang ditampar Esther
"No .. of course not !" ucapku cepat melihat Zayn semakin menangis "Zayn , kau tak pernah menyakitiku sedikit pun aku ... sangat menyayangimu" ucapku gugup , Zayn terlihat mulai berhenti menangis , aku tak percaya .. ini pertama kalinya aku melihat Zayn menangis , ini sangat menyakitiku
"Maafkan aku .. aku tak pernah bermaksud untuk menyakiti siapapun yang sudah menyayangiku , aku memarahi Esther .. orang yang sangat berharga untukku .. aku ..." Zayn mulai berhenti , ia kembali menangis , aku memegang pundaknya agar ia lebih tenang dan berusaha untuk menghiburnya kalau dia tak bersalah sama sekali , aku yakin hatinya sedang sangat sensitif karena Jade itu , aku jadi merasa bersalah .. 
"Zayn.." ucapku , aku mulai memeluknya .. Aku tak tahu apa yang merasukiku tapi .. kurasa Zayn butuh pelukan hangat .. dari siapapun itu , aku mengalungkan tanganku di lehernya , ia mulai menangis "Zayn .. you always have my shoulder " ucapku lembut , Zayn menempatkan kepalanya di pundakku , dan meletakkan tangannya di punggungku .. dibawah rambutku , bisa kurasakan tangannya tepat di rambutku yang panjang ini .. Zayn semakin menangis , jantungku berdebar kencang . Zayn masih menangis .. bisa kurasakan air matanya membasahi bajuku .. kurasa jika paparazzi menangkapku akan sangat gawat ! bisa-bisa directioners meneror-ku .. Tapi aku masih ingin memeluk Zayn .. orang yang aku cintai sejak pertama kali aku ke hotel ini .
"am i an asshole ?" tanya Zayn masih menangis
"Of course not Zayn , don't said that !" ucapku mulai memeluknya sedikit lebih lembut , Zayn mempererat pelukannya .. Aku tak tahu .. tapi aku sangat senang sekali .. jantungku  berdegup cepat .. Tuhan terimakasih .. aku bisa memeluk orang yang aku cintai ini .. terima kasih .. 

Zayn .. Esther pantas kau buat seperti itu .. dia sudah keterlaluan ! dia tak pantas memberimu sebuah tamparan keras .. Zayn aku sangat mencintaimu .. bukan karena aku fans-mu .. tapi karena aku benar-benar mencintaimu .. aku sangat mencintaimu .. Setelah beberapa lama , Zayn mulai berhenti menangis , aku mulai melepaskan pelukanku darinya , Zayn terlihat mengusap pipinya yang basah karena air mata .
"Zayn .. jangan pernah salahkan dirimu , tak sepenuhnya salahmu .." ucapku menghibur . Betapa senangnya , kulihat Zayn mulai tersenyum .. membuatku ikut tersenyum senang .
"Thanks Sabina" ucap Zayn dengan cepat ia memelukku erat , aku sangat kaget tanganku ikut didekapnya .. aku sangat senang ! Tak berapa lama Zayn melepaskannya lagi , sungguh berat rasanya 
"My pleasure Zayn" jawabku .. masih terlihat gugup karena kaget . Zayn tersenyum kecil , aku yakin ia masih sangat sedih namun dia meyembunyikannya dalam senyuman lugunya itu . Zayn mengangkat tangannya dan berkata "bye , i wanna go to my room" sambil tersenyum , ia mulai pergi , aku menjawabnya dengan senyuman kecil seadanya karena aku tak bisa memikirkan dan mencerna  apa yang sedang terjadi tadi .. semua begitu indah , tak dapat kubayangkan sebelumnya . Awalnya kukira Zayn akan marah padaku , namun ia sama sekali tak marah , aku sangat senang .. senang sekali ! 

Aku berlari ke kamar , mengenang kembali pelukan Zayn yang humble itu .. dan mencoba untuk menutup mata sembari senyuman dengan mata terpejam .. hari yang begitu indah .. 

Thanks for all Zayn .. i love you !


...........................................................To Be Continued.........................................................


Go To Part VIII


Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger
Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-di-blogger.html#ixzz2S1suOcb2 Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

0 komentar:

Post a Comment