Sunday 2 June 2013

One Direction Fanfiction : You're Not For Me (Part VI)


You're Not For Me


Chapter VI : Bonnie's Birthday


Pukul 2 Sore , aku pergi ke sebuah mall yang tak jauh dari Hotel . Aku membeli sebuah gaun berwarna merah muda yang menurutku cantik , dan mungkin Bonnie akan senang , harapku .

Waktu menunjukkan pukul 18.00 PM .. Aku segera mandi .. aku tak mengerti kenapa aku ingin tampil cantik di Ulang Tahun Bonnie .. Inilah yang paling membingungkan .. memilih gaun .. aku ingin tampil cantik seperti menghadiri red carpet .. tapi apa yang ingin kupakai ? .. tanpa kusadari ada sebuah kotak yang tergeletak dan tertutup .. aku ingat ! hadiah Zayn ! Neko (Kucing hadiah Niall) menghampiriku dan membelainya kakiku dengan kepalanya , aku sudah lama tak membelainya . Pandanganku kembali ke Hadiah Zayn .. Zayn menghadiahiku 2 buah gaun pada hari ulang tahunku .. apakah aku akan memakainya ? .. suara yang berasal dari pintu kamarku itu membuatku terkaget .. suara kak Liam ..
"Sabin , apa kau sudah siap ? kami berangkat 10 menit lagi , jika kau belum siap"
"Iya kak , sebentar !" ucapku terburu-buru , aku tidak berfikir panjang , aku akan memakai gaun dari Zayn , menurutku pesta ulang tahun Bonnie itu spesial , dia sudah seperti kakak-ku 

Aku segera berdandan , memakai sedikit lip-balm menata rambutku dan memakai wedges berwarna ungu .. Aku melihat diriku di cermin , jantungku berdebar melihat diriku yang amat cantik di cermin .. aku tersenyum namun kak Liam kembali memanggilku
"Iya sebentar kak !" ucapku keras , aku segera mengambil kado yang sudah kusiapkan dan membuka pintu kamar , ada Louis dan kak Liam disana .. 
"Kau sudah siap ?" tanya kak Liam yang sedang membawa 1 kotak kado yang lumayan besar
"Dia sudah berdandan perfect begitu mana mungkin belum siap !" ucap Louis sambil tersenyum ramah .. ia sedang membawa sebuah kotak kecil yang terlihat cantik
"Baiklah kalau begitu , ayo ! yang lain sudah menunggu" ucap kak Liam sambil menggandeng tanganku , entah mengapa aku merasa gugup memakai gaun Zayn , aku merasa .. tidak pede dengan gaun cantik ini . Kami menaiki lantai 5 , berjalan sebentar sampailah di Ball Room .. Semuanya di dekorasi dengan sangat cantik . Ada air mancur coklat yang cantik ditengah , dan beberapa buah dikelilingnya , aku kembali menatap sekeliling ruangan yang seperti istana . kak Liam memecah kekagumanku , ia menarikku masuk kedalam ruangan dan segera berkumpul dengan yang lainnya .
"Hai Sabina , kau tampak cantik sekali" ucap Bonnie yang menghampiriku , Bonnie tampak elegan dan dewasa , rambutnya ditata dengan sangat rapi , ia memakai gaun panjang tak berlengan , dan kalung kamera yang cantik di lehernya . Ia tampak sangat sangat cantik .
"Terimakasih Bonnie , selamat ulang tahun dan ini untukmu , aku mohon maaf jika kau tidak menyukainya"
"Oh apapun itu , aku pasti menyukainya , kau tahu selera wanita" ucap Bonnie dengan ramah dan lembut , ia mengecup kedua pipiku dan berkata 'Terima kasih banyak' , kak Liam memberikan hadiah dan saling mengecup kedua pipi masing-masing , begitupula Louis .

Aku melihat sekeliling , mereka semua tampak cantik dan tampan .. para wanita berbalut gaun yang semuanya cantik , begitu pula para pria mereka menggunakan jas yang membuat mereka terkesan cool . Aku baru menyadari tak ada orang yang aku kenal di pesta ini .. Kecuali the boys , Bonnie dan Josh .. Oh juga pacar kak Liam , Diana , aku sering bertemu dengannya saat natal , Diana adalah seorang model sebuah majalah terkenal di Amerika , tapi aku masih tidak mengerti kenapa dia ada disini . Sepertinya aku juga kenal dengan seorang wanita yang sedang mengobrol dengan Louis , wanita cantik itu .. Ellie , aku sering melihatnya , Ellie juga seorang model terkenal , dia sangat cantik dengan gaun putih yang berlengan transparan itu .

Tak kusangka , hanya tersisa , aku , Josh , Harry dan Niall disini , Bonnie pergi menyambut tamu lainnya , kak Liam pergi mengambil strawberry chocolate dengan Diana , Louis juga pergi dengan Ellie untuk mengambil makanan ringan di ruangan ini .  Harry sedang mengobrol asyik dengan Josh , sepertinya mereka sedang memikirkan siapa yang akan ia ajak berdansa .. dasar laki-laki .. Ya Tuhan aku baru ingat , Zayn tak ada disini . Kemana dia ? kenapa ia tak datang ? biasanya ia akan memaksakan diri untuk ke acara pesta seperti ini
"Niall , dimana Zayn ?"
"Aku pun tak tahu , tapi sepertinya ia beristirahat di kamarnya , padahal Zayn amat menyukai pesta loh , apalagi dansa ! hihi" ucap Niall sambil tersenyum , aku seketika merasakan aura sedih dalam diriku , aku ingin bertemu Zayn dan membayangkan ia akan mengajakku berdansa .. aku kembali membuka pembicaraan

"Hey Niall , apa kau tak jadi mengajak Bonnie ?" tanyaku 
"Tentu saja aku jadi mengajaknya , aku sudah berlatih giat dari tadi sore !" ucap Niall , ia nampak sedikit gugup
"Oh baguslah.." ucapku
"Tapi .. aku perhatikan Bonnie , ia tampak sedikit murung , ada apa ya ?"
"Entahlah , mungkin itu hanya perasaanmu saja"
"Tidak aku amat yakin ! ia terlihat murung , aku sangat tahu dia" ucap Niall bingung
"Oh iya kenapa Diana dan Ellie ada disini ? bukankan mereka sibuk dalam pemotretan mereka ?"
"Iya itu benar , tapi mungkin kebetulan job mereka lagi kosong , Bonnie kan model juga , jadi kurasa ia kenal dengan Diana dan Ellie" jelas Niall
"Wow aku baru tahu Bonnie seorang model , pantas saja dia sangat cantik dan sangat menjaga fisiknya" ucapku kagum , pandanganku tertuju kepada seorang wanita yang mengenakan gaun merah menyala , gaun itu tampak cantik sekali , wanita itu juga terlihat cantik . Wanita berambut sedikit digulung itu terlihat dewasa, ia sedang mengobrol serius dengan seorang lelaki setengah baya yang sepertinya orang penting .. Wanita itu adalah wanita yang sedang kubenci .. Esther ..

Esther melihatku yang sedang menatapnya penuh kebencian , ia terlihat menjeda pembicaraan dengan lelaki setengan baya itu lalu menghampiri kami , kebencian di dalam diriku semakin membara , ingin aku berteriak dan menamparnya , tapi seperti ada sebuah tali yang mengikatku agar aku tak bisa bergerak . Esther sudah berada diantara , aku , Josh , Harry dan Niall
"Zayn tak datang kan ?" tanyanya dengan nada khasnya yang tegas tanpa melihatku sedikitpun
"Ia tak datang , seperti yang kau lihat" ucap Harry datar 
"Baguslah , kurasa obat tidur itu berhasil" ucapnya sambil tersenyum kecil hampir tak terlihat
"Obat tidur ?" tanya Josh terdengar bingung
"Kau memasukkan obat tidur dalam minumannya ?!" tanyaku keras

"Jaga nada suaramu itu Miss.Payne , aku tidak suka .. " ucap Esther sekali lagi tanpa melihatku
"Tapi kau tak bisa melakukan itu ! kau tak tahu apa obat tidur itu aman !" ucapku tanpa merubah nada bicaraku
"Oh sekarang kau berpikir aku akan meracuninya ? ini demi kebaikannya , aku tahu Zayn akan berusaha untuk ikut pesta , maka dari itu aku memasukkan obat tidur , agar dia bisa berisitirahat dan tidak memaksakan diri , ini demi kebaikannya , dia butuh istirahat , sejak dia sakit , dia tak pernah istirahat penuh !" ucapnya sedikit keras namun masih tegas , wajahnya mulai memerah , sekarang ia menatapku
"Oh tentu saja .. kau mencintainya !" ucapku tanpa sadar saking marahnya , wajah Esther terlihat sangat merah , wajahnya sudah tampak tak cantik lagi , dia menatapku tajam , ada kebencian di matanya , aku tak mau memandangnya , jika aku memandangnya membuatku ingin menamparnya .. Bonnie datang menghampiri kami semua .
"Ada apa ini ?" tanya Bonnie dengan amat lembut 
"Tak ada , saya permisi dulu Miss...?"
"Evan .. Bonnie Evan" ucap Bonnie langsung dengan suaranya yang lembut
"Yeah .. Saya tak enak badan , saya mau beristirahat di kamar jadi mohon maaf saya pulang lebih awal" ucap Esther yang suaranya tegas namun ada tekanan di suaranya , wajahnya masih sangat merah
"Ya kalau begitu tak apa" ucap Bonnie sambil tersenyum ramah , Esther tersenyum kecil lalu pergi dengan cepat tanpa memandangku sama sekali , Bonnie bertanya padaku
"Apa benar tak ada apa-apa ?" tanyanya
"Tidak ada" ucapku sambil tersenyum , Bonnie tersenyum membalas lalu pergi mengobrol dengan Harry dan Josh 
"Wow kau berani sekali" ucap Niall "Aku suka itu !" lanjutnya
"Haha thanks !" ucapku tersenyum senang , aku tak menyesal bilang begitu , setidaknya aku bisa meluapkan sedikit kemarahanku

Kak Liam menghampiriku dengan pacarnya Diana begitupula Louis dengan Ellie 
"Hey Sabina , sudah lama tak bertemu" ucap Diana dengan sangat ramah 
"Hey kak , iya .. kapan nih akan ke rumah bersama kami sekeluarga lagi?" tanyaku
"Emm , mungkin natal tahun depan sayang" jawabnya
"Oh iya kau belum berkenalan dengan Ellie kan Sabina ?" aku mengangguk kecil "Ini Ellie dia pacarku" ucapnya senang
"Oh hai" ucapku sambil menjabat tangannya , Ellie tersenyum ia tampak cantik sekali
"Hai Sabina, kau adik Liam ?" tanya Ellie
"Yeah , suatu kebanggaan bisa bertemu denganmu"
"Ah tidak usah berlebihan seperti itu anggap saja aku ini sahabatmu , oke ?" ucap Ellie sangat ramah , aku menyukai keramahannya .. Bonnie menghampiri kami
"Dansanya akan dimulai , aku permisi sebentar .." ucapnya , Niall berkeringat dingin , aku sedikit mendorongnya untuk mengejar menyusulnya , Niall awalnya ragu namun ia menghampiri Bonnie , semua the boys melihat ke arahnya , aku berusaha untuk mencari bahan obrolan agar the boys tak memandangi Niall

" Jadi apakah kalian sudah menemukan partner berdansa ?" tanyaku keras , seketika the boys dan lainnya menatapku dan saling menjawab
"Well aku dan Loui pastinya dengan kekasih kami" ucap kak Liam senang
"Kalau aku rencananya mengajak wanita disana" ucap Harry sambil menunjuk seorang anak kecil yang sedang duduk bersama dengan kedua temannya 1 wanita dan 1 lelaki , mereka semua tampak sangat manis dan lucu

"Kalau aku akan mengajak temannya yang wanita itu !" ucap Josh
"Yeah daritadi mereka memandangi kami , sepertinya mereka directioners" ucap Harry sambil tersenyum
"Kalian baik sekali guys" ucap Diana kagum , disaat itu lampu mulai redup , hanya cahaya lilin yang menyinari ball room , aku penasaran apakah Niall berhasil mengajak Bonnie ? .. 
"Baiklah sepertinya waktunya kita berdansa" ucap kak Liam sambil memeluk Diana dari belakang dan segera pergi ke tengah untuk berdansa , begitupula Louis ia mulai berdansa dengan Ellie , sangat romantis membuatku sangat iri , siapa yang akan mengajakku ya ? 
Harry menarik tanganku mendekati ketiga anak kecil yang sedang berkumpul itu , kedua anak perempuan itu terlihat kaget melihat Harry dan Josh , mereka seperti mau menangis , mereka Baby Directioners ya ampun mereka lucu sekali . 
"Hey , maukah kau berdansa denganku?" tanya Harry kepada anak perempuan yang kiranya berumur 5-6 tahun . Anak perempuan itu menggunakan dress putih berlengan pendek , tertutup hingga ke kakinya . Ia tampak sangat senang .. 
"Siapa namamu ?" tanya Harry ramah
"Caitlyn" ucapnya sambil menangis
"Hey jangan menangis Caitlyn , kau punya nama yang cantik seperti dirimu" ucap Harry dengan amat lembut sambil mengusap air mata anak itu
Harry menggendongnya , dan mengambil kursi yang bisa diputar . Meletakkan Caitlyn di kursi dan mulai menari , Harry terlihat senang begitupula Caitlyn ..
"Oh aku iri sekali pada Caitlyn" ucap anak perempuan kepada teman lelaki di depannya , anak itu sepertinya lebih tua dari Caitlyn mungkin 6-7 tahun 
"Nah namamu siapa ?" tanya Josh pada anak itu
"Aku kakanya Caitlyn , namaku Chloe" ucapnya sangat imut , wajahnya berubah merah , ia sepertinya malu
"Nama yang bagus , maukah kau berdansa denganku ?" tanya Josh ramah , Chloe tersenyum dan mengangguk semangat , Josh mengambil kursi yang bisa diputar ketengah ruangan dansa , dan mulai berdansa lucu dengan Chloe 

Tinggal aku dengan anak lelaki ini , ia terlihat diam saja sambil mengacak kue bolunya ..
"Nah siapa namamu ?" tanyaku pada anak itu
"Dave" ucapnya gugup , akupun tersenyum 
"Aku Sabina" ucapku sambil bersalaman dengan Dave
"Kaka cantik" ucapnya langsung kaget dan menutup mulutnya , wajahnya berubah merah "Maksudku nama kaka cantik" wajahnya masih terlihat merah , membuatku ingin mencubitnya ia lucu sekali !
"Hahaha , terimakasih" ucapku sambil tersenyum ramah
"kak ?" 
"Iyaa ?" jawabku
"Mau gak kaka dansa sama Dave ?" ucap Dave dengan suara imutnya , wajahnya lebih merah dari yang tadi , akupun tersenyum sambil mengangguk
"Tentu saja ! aku bawakan kursi yang bisa diputar ya ketengah ruangan dansa" ucapku senang , aku melakukan seperti apa yang Josh dan Harry lakukan , senangnya berdansa dengan anak kecil yang innocent ini , aku melihat sekeliling kak Liam sedang berdansa lembut dengan Diana yang sambil memeluknya , Louis berdansa dengan Ellie sangat romantis .. Harry dengan Caitlyn .. Josh dengan Chloe .. aku merasa nyaman dengan semua ini ..
"Kak ?" ucap Dave padaku , suaranya sangat manis dan lucu 
"Yes baby ?" ucapku lembut
"Aku boleh cerita sama kaka ?" ucap anak itu terlihat malu-malu
"Oh tentu saja sayang , kamu mau cerita apa ?" tanyaku ramah , masih sembari berdansa 
"Kalau aku cerita ini sama mamah dan papah .. pasti mereka menertawakanku .. kalau aku cerita pada anak sebayaku .. mereka pasti tak akan mengerti" ucapnya sedikit murung
"Aku berjanji tak akan tertawa dan aku berjanji akan mengerti" ucapku pada anak itu sambil tersenyum padanya
"Begini kak ... aku ini sebenarnya suka sama Chloe .. menurutku dia cantik , dewasa , dan pengertian .. aku ingin menjadi One Direction .. aku ingin dikagumi oleh Chloe" ucapnya dengan suaranya yang lucu .. wajahnya merona merah malu
"Sayang itu romantis sekali , kalau kau mencintainya .. kenapa kau tak bicara padanya ?"
"Aku masih malu kak , aku ingin sekali berdansa dengannya , tapi ia diajak oleh seorang lelaki yang mengaku bernama Josh , Chloe langsung tahu kalau dia Drummer One Direction ,aku iri pada Josh dan One Direction"
"Sayang , ajaklah dia sekarang , aku yakin ia tak akan menolakmu" ucapku 
"benarkah ? tapi bagaimana kalau dia menolak ?" ucapnya masih malu
"ia tidak akan menolakmu , aku berjanji" ucapku sambil terus berdansa
"Baiklah , aku akan mengajaknya , terima kasih ya kak" ucapnya , mengecup pipiku secara tiba-tiba dengan wajah merah 
"Ahaha sama-sama sayang" ucapku sambil menurunkannya dari kursi , Dave langsung menghampiri Chloe yang sedang berdansa lembut dengan Josh , Dave terlihat amat ragu namun aku mendorongnya pelan agar berani . Awalnya Chloe terlihat kaget namun ia terlihat senang , Josh pun tak sungkan jika teman dansanya , Chloe diambil oleh Dave . Aku-pun kembali duduk di kursi pinggir ruangan .. Aku masih memandangi Chloe dan Dave yang berdansa dengan lucunya .. Hingga lamunan-ku terpecah saat seorang lelaki mengulurkan tangannya , aku mengadah
"Hey Josh" ucapku sambil tersenyum
"Hey , kau tak lihat tanganku ? aku mengajakmu berdansa ?" ucapnya sambil tersenyum , aku merasakan wajahku berubah merah , namun aku meraih tangannya dan mengikutinya menuju ke tengah ruangan .. Kami berdansa .. sejujurnya ini pertama kalinya aku berdansa dengan seorang lelaki selain kaka-ku Liam .. Rasanya aneh tapi aku suka rasa aneh ini ..
"You look nice" ucap Josh terlihat tenang sambil menghiasi wajahnya dengan senyumannya , aku hanya tersenyum mendengar itu .. aku tak tau harus bilang apa
"Kenapa kau tak bilang kau tak dapat partner dansa ?" tanya Josh
"Well aku kira jika aku bilang , tetap takkan ada yang mau mengajakku berdansa"
"Haha , omong kosong ! aku akan mengajakmu berdansa sebelum Harry merebutmu !" ucap Josh , ia terlihat tenang .. aku suka itu .. dia tenang , tidak sepertiku .. aku hanya tertawa kecil .. aku melihat sekeliling , aku melihat Niall berdansa dengan Bonnie sebelah Diana dan kak Liam , mereka terlihat canggung namun Bonnie sedang mengobrol ria dengan Niall , senangnya melihat mereka 
"Kurasa Niall berhasil mengajak wanita cantik itu" ucap Josh lagi , aku kembali menatapnya , sambil berdansa
"Yeah , ternyata dia punya kegentle-an juga" ucapku sambil tertawa kecil , Josh membalasnya dengan tawa kecil yang manis ... mata Josh itu indah.. 
Ohh aku tak sadar aku memandangnya , ada hal aneh didalamku .. aku merasa canggung bersamanya , tidak biasanya
"Sungguh kau tampak cantik sekali" ucap Josh tenang , aku malu mendengarnya , aku bisa merasakan wajahku bertambah merah 
"Oh sudahlah"
"Tapi itu benar !" ucap Josh senang , aku hanya menunduk .. gerakan demi gerakan kami lewati dengan berdansa tenang .. daritadi aku bisa merasakan tangannya di pinggangku dan tanganku di pundaknya .. aku tak tahu .. ada yang aneh dalam diriku .. tapi aku tak bisa jelaskan .. 
"Kau tahu Zayn selalu membicarakanmu padaku" ucap Josh tiba-tiba , aku kembali mengadah ... bisa kulihat tatapannya padaku , aku memandangnya dengan bingung kurasa ia mengerti "well , dia mengatakan kalau kau beda dengan yang lain .. kau gadis yang tak bisa ditebak"
"Itu biasa , maksudku , memangnya apa yang membuatku berbeda ?"
"Kau punya kepribadian yang baik , dia bilang dia percaya padamu .. Kau sangat pengertian .. dia suka itu .." 

"Yeah .. lalu apa yang berbeda ?"
"Kurasa dia punya rasa padamu .." ucap Josh tenang , namun kata-kata itu membuat hatiku serasa melayang .. aku mencintainya , tapi aku merasa tak ada kemungkinan dia menyukaiku
"Josh , kau bercanda ..." ucapku sambil tertawa , namun dia menatapku tajam , aku ingin dansa ini cepat selesai , tapi dansa ini tak akan selesai hingga pukul 9 PM -_-

Aku berdansa dengannya tanpa berkata-kata lagi , ini lebih buruk dari membicarakan Zayn . Kulihat Harry sudah selesai berdansa dengan Caitlyn , tapi Josh belum meminta untuk berhenti berdansa .. Aku ingin ini selesai .. rasanya canggung .. 

Harry tiba-tiba menghampiri kami 
"Anak itu sudah dipanggil ibunya , bolehkah aku meminjam Sabina , Josh ?" tanyanya , Josh melepaskan pegangannya dari pinggangku dengan lembut , ia tampak sangat keren menurutku .. Josh .. 
Josh langsung mengambil minum di sekitar ball room , aku masih memandangnya .. namun Harry langsung menarikku untuk berdansa , tangannya mulai berada di pinggangku , tanganku berada di pundaknya .. seperti aku dan Josh tadi ..
"Josh bilang apa saja padamu ?" tanyanya dengan suara serak khas-nya
"Dia bilang Zayn sering membicarakanku , konyol bukan ?" tanyaku sambil tertawa remeh
"Well ,itu bukan tidak mungkin Sabina"
"Huuh kukira kau berbeda dengannya , ternyata kau sama" ucapku cemberut
"hehe maaf .." ucapnya sambil tersenyum lebar "Ngomong-ngomong you look absolutely pretty tonight!" ucapnya sambil nada merayu
"Harry kau bilang itu pada semua wanita" ucapku , Harry hanya tertawa kecil .. kembali kurasakan kenyamanan bersama Harry .. iringan musik itu membuatku amat tenggelam dalam alunannya .. Harry kembali bicara ..
"Hey apa kau sudah ngantuk ?" tanyanya
"Emm .. well a little .." ucapku sambil nada ngantuk
"Ya sudah kalau begitu kita pergi ke kamar masing-masing , ayo pamit pada Bonnie .. tapi kurasa Niall belum ingin pulang" ucap Harry sambil melirik Niall yang sedang berdansa senang dan tenang dengan Bonnie .. Harry menarik tanganku sambil mendekati Bonnie yang sedang berdansa dengan Niall .. Ia segera melepaskan dansanya setelah aku dan Harry sampai di dekatnya

"Harry , kau sudah ingin pulang ?" tanya Niall , ada nada kecewa di suaranya
"Haha yeah , tapi sepertinya kau masih betah , silahkan saja kalau masih ingin disini" ucap Harry sambil tersenyum jail , muka Niall mulai memerah namun Bonnie hanya tersenyum kecil , benar kata Niall , Bonnie agak sedikit murung ..
"Bonnie , aku dan Harry ke kamar lebih dulu ya .. terimakasih sudah mengundang kami , dan selamat ulang-tahun" ucapku pada Bonnie sambil memeluknya singkat
"Yeah , terimakasih .. apa kalian sadar ini sudah jam berapa ? Diana dan Liam juga sudah pergi dari pesta ini , begitupula Loui dan Ellie" ucapnya sangat ramah
"Ya Tuhan aku sampai tak sadar , aku terlalu menikmati dansanya" ucap Harry sambil tersenyum lebar , manis sekali ,namun aku sebal kalau dia sudah mulai merayu .
"Niall apa kau mau ikut pulang ke kamarmu ?" ucap Harry sambil menggoda , wajah Niall masih merah 
"Silahkan saja Niall , aku tak apa-apa" ucap Bonnie sangat ramah , Niall hanya tersenyum malu 
"Yeah .. baiklah .. aku .. juga mau ke kamarku .. Selamat Ulang tahun ya Bonnie , semoga kau suka dengan hadiahku dan bye .. " ucapnya masih merah dan sedikit gugup , Bonnie tertawa kecil sambil mencium sebelah pipi Niall dan memeluknya sebentar .. itu membuat wajah Niall semakin merah , Harry memasang senyumnya yang manis sambil sedikit tertawa jail .. 
"Bye" ucap Bonnie , melambaikan tangannya sebentar lalu pergi , Niall masih diam beku di tempat sambil memegang pipinya , Harry langsung merangkulnya sambil tertawa , aku mengikuti mereka . Kami sudah keluar dari ball room , Niall masih memegang pipinya seakan tidak mau ada yang menyentuhnya .. 
"she kissed me" ucap Niall tak percaya
"Haha Niall ! kau sampai segitunya , maksudku berapa fans yang menciummu seperti Bonnie menciummu ? hah ?" ucap Harry tertawa , aku menyikutnya sambil menatapnya tajam itu membuat Harry terdiam , meskipun masih tersenyum geli
"Niall , aku tau perasaanmu kok , jika aku menjadi kamu .. aku akan lebih dari itu" ucapku menghibur
"Yeah jika Zayn yang mencium Sabina" ucap Harry jail , membuat wajahku full red .. aku memukulnya namun Harry menahan tanganku sambil merayu dengan wajahnya , membuatku cemberut
"Hey Niall kau tak sadar ? kau sudah sampai di kamarmu !" ucap harry membuat Niall terlihat bingung
"Oh yeah ? benarkah ? Harry kau tahu , aku berharap paparazzi memotretku saat Bonnie menciumku !" ucap Niall menjadi semangat yang tadinya terlihat kaget dan tak percaya
"Haha , kau akan membuat para Directioners cemburu Niall" ucapku
"yeah my girlfriend was right Niall" ucap Harry sambil merangkulku , aku melepaskannya namun dia merangkulku kembali 
"Okay okay kalau begitu good night Harry , good night Sabina ... oh dan satu lagi aku suka saat kau memarahi nenek sihir itu ! haha" ucap Niall , menutup pintu sesudah melambaikan tangannya dan berkata "bye"

Aku dan Harry berjalan sambil menuju kamarku , aku berbicara panjang lebar dengan Harry .. aku penasaran .. apakah Zayn masih tertidur pulas ? 
"Baiklah kau sudah sampai tuan putri .." ucap Harry memecah lamunanku
"Ohh.. yeah .. kau benar .. haha" ucapku sambil membuka pintu , Harry masih di depan pintu kamarku
"Bagaimana jika aku ikut menginap di kamarmu ?" ucap Harry
"Harry !" ucapku kaget dengan nada tinggi
"haha hanya bercanda babe" ucap harry sambil mengelus kepalaku seperti aku anak kecil
"Oke, lalu apa yang kau tunggu ? sana pergi ke kamarmu" ucapku
"Bagaimana kalau pelukan selamat malam ?" ucap Harry sambil nada merayu
"Baiklah .. hanya sebentar" ucapku , Harry mengangguk dan memelukku pelan , dagunya menempel di bahuku .. dia sudah seperti kakak-ku aku sangat menyayangi Harry .. aku baru menyadarinya ..
"Baiklah itu sudah cukup" ucapku sambil berusaha melepaskan pelukannya , namun Harry masih memelukku erat "Harry!" ucapku sedikit bernada tinggi
"No .. A little bit longer .. Aku suka ini !" ucap Harry sambil nada mengantuk
"Haha , Harry it's not funny .. ayo lepaskan aku" ucapku 
"Ehem" 



Suara seseorang dari kejauhan membuatku dan Harry kaget , Harry segera melepaskannya mungkin takut itu Paparazzi  ... Namun betapa kagetnya aku kalau ternyata itu bukan paparazzi tapi wanita yang sangat aku benci ... Esther ..

"Kukira kau sudah tidur" ucap Harry sinis , wajahku kembali penuh kebencian .. Esther mulai mendekati kami .

"Kukira ini waktunya tidur Mr.Styles" ucap Esther dengan nadanya yang tegas dan ada nada marah di suaranya
"Aku tahu .." ucap Harry sinis
"Lalu kenapa kau belum tidur ?" tanya Esther
"Kami baru saja selesai berdansa di pesta ulang tahunnya Bonnie" ucapku sebal
"Sayangnya aku tidak bertanya padamu miss.Payne" ucap Esther , membuatku semakin marah
"Baiklah kalau begitu aku mau tidur dan silahkan pergi" ucap Harry marah
"Miss. Payne .. berhentilah mendekati the boys .." ucap Esther , membuatku terkaget
"Diamlah !" ucap Harry keras "Maksudku , apa maumu ? aku dan Sabina tak ada apa-apa , mengerti ? kami berteman baik ? dan aku tak mau kau mengganggu Sabina ! mengerti ?" ucap Harry marah .. aku pertama kali melihatnya marah
"Wow Miss.Payne apa yang kau pakai ? hingga bisa memikat Mr.Styles ?" ucap Esther tersenyum sinis lalu pergi dengan sedikit marah
"Aku benar-benar membencinya" ucap Harry marah
"Sudahlah Harry .. kurasa dia memang amat membenciku .. wajarkanlah .. ia membuatku benar-benar tak betah disini .. aku ingin pulang dan tenang tanpa ada orang yang membenciku dan berpendapat kalau aku murahan"
"Hey don't say that ! dan jangan cepat pergi !" ucap Harry sambil memegang pundakku
"Habisnya .. aku membenci Esther"
"Be patient baby" ucap  Harry murung 
"Baiklah kalau begitu , kau sana pergi ke kamarmu .. atau si Esther akan memarahimu" 
"Baiklah .. good night and bye baby" ucap Harry melambaikan tangannya sebentar
"Yeah good night and bye Harry" ucapku sambil melambai singkat 

Aku menutup pintu , mencuci muka , menyikat gigiku , dan mengganti pakaianku dengan piyama . Aku masih melamun lalu mulai memejamkan mataku ... 



GO TO PART VII

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger
Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-di-blogger.html#ixzz2S1suOcb2 Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

0 komentar:

Post a Comment