You're Not For Me
Chapter IV : This Is Love
Chapter IV : This Is Love
Pagi datang .. pagi ini cerah , namun terlihat suram .. Badanku terasa sakit , dan aku merasa tak enak .. Aku melihat ke jendela . Bodohnya aku .. saking sibuk menangis , aku ketiduran dan lupa menutup semua jendela .. Untungnya tak ada maling , tapi dari kecil aku alergi angin dingin , aku pasti langsung demam .. Sial ! padahal aku ingin melihat penampilan the boys hari ini . Tapi kurasa keadaanku tak memungkinkan .
Tak berapa lama seseorang mengetuk pintu , aku berjalan layu menuju pintu , memutar kuncinya lalu membuka pintu . Kak Liam dan Josh tampak dihadapanku , mereka terlihat khawatir saat melihat wajahku yang pucat .
"Ya ampun Sabina , kau terlihat pucat , kau pasti demam lagi kan ?"
"Yeah i think" ucapku dengan layu , tiba-tiba badanku terasa amat pusing , kakiku terasa ringan , aku mulai terjatuh namun Josh merangkulku , membuatku tak jadi terjatuh . Ia mengangkatku ke kasur , samar-samar terlihat wajah kak Liam tampak khawatir . Josh menyelimutiku dengan selimut , ia tampak khawatir juga .
"Sabina , sebaiknya kau tak usah ikut kami konser , aku akan menyuruh Aly untuk menjagamu , kondisimu tidak memungkinkan , ini adalah demam terparahmu sepertinya" aku hanya mengangguk lemah sebagai tanda balasan 'iya'
"Tunggu Liam , tapi kau tahu the boys tak akan bisa apa-apa tanpa Aly" jelas Josh yang masih terlihat khawatir
"Bagaimana jika aku saja yang menjaganya ?" seorang wanita cantik didepan pintu menawarkan bantuan dengan nada yang terdengar khawatir namun lembut dan ramah , dia Bonnie , cinta pertama Niall
"Kalau tak salah , kau Bonnie , kan ? Niall cerita banyak tentangmu" tanya Josh
"Really ? sampaikan terimakasihku padanya" ucap Bonnie sembari tersenyum senang
"Kukira aku cukup mempercayaimu untuk menjaga Sabina , terimakasih ya"
"Tak perlu berterimakasih , aku senang bisa membantu"
"Emm , aku akan menyuruh orang hotel untuk membawakan makanan saat siang dan malam , agar Sabina tak telat makan" ucap kak Liam pada Bonnie , Bonnie mengangguk menandakan ia mengerti
"Baiklah aku harus segera bersiap , jaga dirimu ya" ucap kak Liam sembari mengecup keningku dengan lembut .
Samar-samar terdengar langkah kaki menandakan Josh dan kak Liam sudah pergi , aku masih terbaring lesu di kasur , Bonnie hanya terdiam dan terkadang meletakkan punggung tangannya ke keningku .
"Kakakmu , kaka yang baik ya"
"Ya , aku tahu itu dari kecil , dia amat sayang padaku"
"Kuharap aku punya kaka"
"Kau tak punya kaka ?" tanyaku pelan
"No , aku anak tunggal" ucapnya sambil tersenyum
"Emm , pasti membosankan .."
"Yeah , membosankan .. Aku mau bertanya , apakah kau dekat dengan Niall ?"
"Ah tidak juga , kami baru kenal 2 hari yang lalu , dia orang yang mudah akrab , dan dia amat baik"
"Aku tau jelas sikapnya hehe , terkadang sikapnya seperti anak kecil .. Apalagi kalau soal, makanan haha" ucapnya sambil tertawa ramah , terlihat manis
"Kurasa Niall masih mencintaimu" ucapku lesu , aku sampai tak tau apa yang merasukiku hingga aku bisa bicara itu pada Bonnie
Wajahnya terlihat murung , namun ia kembali tersenyum "Rasanya tidak mungkin , kami sudah 3 tahun tak bertemu , kami berpacaran saat SMP , masih kanak-kanak"
"Maafkan aku , aku lancang" ucapku malu
"Tidak apa-apa , kau mau sesuatu ? apa kau lapar ?"
"Ah tidak usah , sepertinya aku mau tidur sebentar , jika kau bosan , kau boleh tinggalkan aku , kau sudah sangat baik"
"Tidak , aku sudah berjanji pada kakamu , aku akan menjagamu" ia kembali tersenyum ramah , sesaat aku berfikir itu bukan tidak mungkin Niall sangat menyukainya , Bonnie wanita yang murah senyum , ramah , cantik dan sangat baik .. Kurasa ia tak sepertiku
12.30 PM .. Aku kembali terbangun , Bonnie tertidur di samping ranjangku , dia terlihat cantik saat dia tidur .. Apakah The Boys sudah pulang ? Aku menatap langit ruangan yang kosong dan tiba-tiba memikirkan , apakah Zayn masih merasa bersalah ? atau malah ia melupakannya karena mungkin saja aku tidak penting baginya ? . Aku mulai meneteskan air mata .. Inilah yang aku benci dari diriku aku tak pernah bisa berhenti menjadi cengeng ! . Aku bangunkan tubuhku hingga terduduk , sepertinya itu membuat Bonnie terbangun , wajahnya terlihat ngantuk namun terlihat kaget dan malu saat melihatku
"Maafkan aku , aku malah ketiduran" ucap Bonnie penuh salah
"Gak masalah , maksudku .. kau pasti lelah menjagaku , tidur sebentar tak masalah"
"Oh sekali lagi maafkan aku" Bonnie masih merasa bersalah namun tersenyum ramah
"Bonnie maaf tapi bisakah kau bukakan pintu untukku ?"
"Ah tentu saja , tapi kumohon jangan beranjak dulu dari tempat tidurmu"
Bonnie berjalan menuju pintu dan tepat saat membukakan pintu , pelayan hotel datang membawakan makan siang untukku dan Bonnie .. Ia mengucapkan terimakasih pada pelayan hotel dan kembali duduk di sebelah tempat tidurku tanpa menutup pintu . Bonnie mulai menyuapiku , aku mencoba menolak karena malu tapi Bonnie memaksaku ..
Waktu menunjukkan pukul 02.45 PM .. Waktu tertelan karena aku mulai asik mengobrol dengan Bonnie .. Tiba-tiba kak Liam masuk , ia memelukku dan mencium keningku sebentar sambil bertanya apakah aku sudah baikan
"Kaka sudah pulang ? kenapa begitu cepat ?"
"Emm.. ada yang terjadi .. " wajahnya seketika terlihat murung , aku makin penasaran , sebenarnya apa yang terjadi , Bonnie-pun tidak dapat menyembunyikan kepenasarannya .
"Ada apa kak ? apa ada sesuatu ?"
"Konser usai sebelum waktunya , seharusnya kita pulang malam , tapi... (wajahku menekan kak Liam untuk bicara) Zayn pingsan" seperti ada gemuruh yang terdengar di telingaku , tanpa sadar aku membuka mulut saking kagetnya
"Apa yang terjadi kak ?!" aku semakin panik
"Sepertinya dia hanya capek , dia sudah terlihat sakit sebelum kami berangkat , dia pingsan sesudah kita membawakan lagu untuk ke 3 kalinya .. dia jatuh saat ditangga , jadi kakinya sedikit patah"
"Apaa ?! maksudku itu sangat berbahaya ! dimana dia sekarang ?!! " aku mulai meneteskan air mataku , aku berusaha menahannya tapi tak bisa .. AKU SAYANG PADANYA !!
Bonnie tak berkata apa-apa , Kak Liam keheranan melihatku begitu khawatir , ada sesuatu di dalam diriku yang memintaku untuk menyusul Zayn .. Kak Liam masih terdiam , aku menutup wajahku ..
"Dia di kamarnya , dokter bilang dia sudah boleh pulang , tapi dia harus menggunakan tongkat untuk sementara , dan berbaring satu hari penuh"
"Aku harus menjenguknya !" aku mulai turun dari tempat tidur , badanku terasa berat sekali , namun aku harus tetap bangun , kak Liam dan Bonnie mencegahku tapi aku menolak ,
"Tolonglah kalian jangan berlebihan ! aku hanya ingin melihatnya !!"
Josh datang dari pintu dan berusaha menyuruhku ke tempat tidur .. Aku mendorong Josh dan berlari melewati kak Liam dan Bonnie . Aku berlari ke lift , menutupnya sebelum Josh dan kak Liam menangkapku , lalu menekan '2'.. sampai di lantai 2 .. aku keluar dan kembali berlari ... '107' itu kamarnya .. Aku membuka pintu tanpa berfikir , aku melihat Zayn tertutup selimut dengan kakinya yang diperban, ia memejamkan matanya , ada Alyson , Louis , Niall dan Harry disana , mereka semua menatapku yang pucat dan bermata merah , aku mendekati ranjang Zayn .. Harry tiba-tiba berdiri ,,
"Kau sangat pucat , apa kau tak apa ?" tanya Harry yang terlihat khawatir
"Aku tak apa" jawabku "Apa Zayn tak apa ?"
"Sampai saat ini baik" ucapnya singkat , aku menduduki kursi Harry yang berada di sebelah Alyson .
"Kau ... kenapa.."
"Aku tak tau kenapa aku disini , aku hanya khawatir dan ingin melihatnya , aku rasa directioners juga akan melakukan apa yang kulakukan saat ini , berlari seperti orang gila" ucapku sambil menangis
"Oh sayang maafkan aku , aku tak bermaksud" ucap Alyson yang amat merasa bersalah , namun aku menggelengkan kepala . Tiba-tiba tangan hangat menggenggam tanganku , aku mengadah .. Zayn ..
"Kenapa kau sangat khawatir ? aku minta maaf ..."
"Sssstttt !" ucapku memotong pembicaraan Zayn
"Kau selalu menangis , tapi tetap terlihat cantik "
"Diamlah" ucapku sembari terisak lebih keras , namun seperti melayang
"Kurasa kita sudah cukup menjenguk Zayn" ucap Alyson pada the boys
"Tapi kita disini baru ...." Alyson menatap Niall tajam "Maksudku ayo pergi !"
The boys dan Alyson mulai pergi , aku dikamar berdua dengan Zayn , wajahku merah lagi , namun Zayn sama sekali tak gugup ..
"emm .. a..a..itu .. apakah kakimu sudah baikan ?" ucapku gugup
"Yeah sedikit , tapi sepertinya aku masih belum bisa berjalan , sepertinya butuh 1 minggu .."
"Aku harap kau cepat sembuh"
"yeah i hope too" dia tersenyum sambil menatapku , aku menundukkan kepalaku , berpura-pura memainkan tanganku , Zayn kembali bicara
"Memalukan ya ? (aku kembali mengadah) pingsan haha , seorang lelaki pingsan , lucu sekali!" ucapnya berusaha tertawa , aku memandangnya dengan serius
"Kenapa kau harus malu ? wajar lah , keadaanmu sedang tak baik , tidak ada kata tidak mungkin kamu pingsan"
"Ahaha , kau tau cara membuat orang merasa lebih baik" ucapnya sambil tersenyum , akupun tersenyum senang mendengarnya "Ohiya , Liam bilang kau sakit , berarti kau sedang sakit saat ini kan ?" tiba-tiba nadanya berubah menjadi khawatir
"e--eu--emm .. itu .. itu .. aku .. i .. yaa"
"Kamu ini ! kalau sakit jangan mati-matian kesini" suaranya lembut namun ada nada keras disana , ia amat khawatir
"Ma--af" ucapku malu
"Baiklah , kurasa kau harus kembali ke kamarmu , jika tidak aku tak akan memaafkanmu" ucapnya sambil tersenyum . Aku mengangguk , tiba-tiba Zayn terduduk , dan memelukku lembut , aku tercengang kaget , jantungku seketika berhenti lalu berdegup amat kencang sampai aku bisa mendengarnya "sekali lagi maafkan aku dan terimakasih sudah menjengukku" ia melepaskan pelukannya , aku masih tercengang , Zayn melihatku dengan calm "Sampai jumpa" , lalu ia kembali membaringkan badannya . Aku berdiri lalu berjalan masih tercengang , tiba-tiba badanku terasa berat sekali , kakiku kembali terasa ringan , sial .. aku tak bisa menjaga keseimbangan, aku terjatuh lagi .. samar-samar terdengar Zayn berteriak minta tolong , kudengar pintu terbuka , tangan yang lembut mengangkat tubuhku .. terasa nyaman sekali .. aku tak bisa melihat apapun .. gelap .. sungguh berat untuk membuka mataku ..
Tak berapa lama aku terbangun , bau minyak kayu putih itu membuatku terbangun .. Aku melihat seorang lelaki .. Josh ..
"Hey , udah siuman ?" ucapnya dengan nada yang akrab
"Kau tak lihat ?"
"Sepertinya kau belum siuman" ucapnya sambil bercanda , aku mulai tersenyum lemas , aku mendudukkan badanku , Josh sedikit membantuku namun aku menolak , ku bilang
"Aku hanya demam , bukan wanita yang terkena stroke , Josh"
"Kenapa sih , kau sinis begitu padaku ? apa karena aku memberimu kado yang tak kau suka?"
"Benarkah ?" tanyaku bingung , aku merasa bersalah pada Josh , padahal dia sudah sangat baik mau menjagaku
"Iya benar , padahal kalau bersama the boys kau tak sinis seperti ini , ya aku tau kau kan tidak ngefans denganku"
"Maafkan aku Josh , aku tak akan sinis lagi padamu .. hanya saja kalau aku bicara padamu sudah seperti temanku" ucapku sambil tersenyum senang
"Benarkah ? haha terimakasih kalau begitu ! tapi dari nada bicaramu sepertinya kau sudah baikan"
"yeah sepertinya badanku sudah enakkan" ucapku sambil tersenyum "Kalau begitu kau bisa tidur tenang , maafkan aku ya sudah sinis dan maaf sudah merepotkanmu"
"Ah tidak apa sama sekali ! No Problem!" ucapnya dengan riang , 'dia akan menjadi teman yang baik' pikirku
Pagi tiba , badanku serasa biasa lagi , sepertinya aku sudah sembuh . Aku segera pergi ke kamar mandi , take a shower , memilih baju yang cocok , lalu pergi ke ruang makan bersama the boys dan yang lainnya . Aneh kenapa tak ada yang membangunkanku ya ? bukankah tour the boys dibatalkan ? Sebelum ke ruang makan aku menengok ke kamar Zayn sebentar , pintunya tidak ditutup .. Aku melihat Zayn sedang terduduk menyamping di ranjangnya , semua personil 1D ada disana begitupula Josh dan Alyson , eh tapi ada seorang lelaki setengah baya yang sepertinya management 1D . Belum lama didepan pintu , lelaki yang kusebut management 1D keluar , melewatiku sambil tersenyum ramah .. aku masuk ke kamar Zayn , semua orang menengokku , namun aku berjalan menuju kak Liam
"Kak , maafkan aku ya , aku marah-marah kemarin"
"Yeah , aku rindu saat kau seperti orang gila" ucapnya bercanda , sambil tertawa , aku memukul pelan kak Liam , kak Liam memelukku , mengecup kepalaku sebentar lalu melepaskannya .
"Oiya , ada apa sih ? lelaki tadi yang keluar management 1D kan ?" tanyaku
"Iya , ada berita tak enak nih" ucap Louis sedih
"Ada apa ?" ucapku heran
"Ah sudahlah nanti saja , mending kita makan dulu" ucap Alyson sambil menarik Niall yang berada disampingnya , Niall menarik Harry , Harry menarik Kak Liam , Kak Liam menarik Louis . Mereka pergi , aku ditinggalkan bersama Zayn , badanku kembali panas . Zayn menunduk murung , ia terlihat sedih .
"Ada apa ? apakah Jade lagi ?" tanyaku pelan
"Yeah , like always " ucapnya sambil memberikan Handphone-nya , ternyata pesan singkat . Aku mulai membacanya dengan teliti
From : My Jade
"Really ? sampaikan terimakasihku padanya" ucap Bonnie sembari tersenyum senang
"Kukira aku cukup mempercayaimu untuk menjaga Sabina , terimakasih ya"
"Tak perlu berterimakasih , aku senang bisa membantu"
"Emm , aku akan menyuruh orang hotel untuk membawakan makanan saat siang dan malam , agar Sabina tak telat makan" ucap kak Liam pada Bonnie , Bonnie mengangguk menandakan ia mengerti
"Baiklah aku harus segera bersiap , jaga dirimu ya" ucap kak Liam sembari mengecup keningku dengan lembut .
Samar-samar terdengar langkah kaki menandakan Josh dan kak Liam sudah pergi , aku masih terbaring lesu di kasur , Bonnie hanya terdiam dan terkadang meletakkan punggung tangannya ke keningku .
"Kakakmu , kaka yang baik ya"
"Ya , aku tahu itu dari kecil , dia amat sayang padaku"
"Kuharap aku punya kaka"
"Kau tak punya kaka ?" tanyaku pelan
"No , aku anak tunggal" ucapnya sambil tersenyum
"Emm , pasti membosankan .."
"Yeah , membosankan .. Aku mau bertanya , apakah kau dekat dengan Niall ?"
"Ah tidak juga , kami baru kenal 2 hari yang lalu , dia orang yang mudah akrab , dan dia amat baik"
"Aku tau jelas sikapnya hehe , terkadang sikapnya seperti anak kecil .. Apalagi kalau soal, makanan haha" ucapnya sambil tertawa ramah , terlihat manis
"Kurasa Niall masih mencintaimu" ucapku lesu , aku sampai tak tau apa yang merasukiku hingga aku bisa bicara itu pada Bonnie
Wajahnya terlihat murung , namun ia kembali tersenyum "Rasanya tidak mungkin , kami sudah 3 tahun tak bertemu , kami berpacaran saat SMP , masih kanak-kanak"
"Maafkan aku , aku lancang" ucapku malu
"Tidak apa-apa , kau mau sesuatu ? apa kau lapar ?"
"Ah tidak usah , sepertinya aku mau tidur sebentar , jika kau bosan , kau boleh tinggalkan aku , kau sudah sangat baik"
"Tidak , aku sudah berjanji pada kakamu , aku akan menjagamu" ia kembali tersenyum ramah , sesaat aku berfikir itu bukan tidak mungkin Niall sangat menyukainya , Bonnie wanita yang murah senyum , ramah , cantik dan sangat baik .. Kurasa ia tak sepertiku
12.30 PM .. Aku kembali terbangun , Bonnie tertidur di samping ranjangku , dia terlihat cantik saat dia tidur .. Apakah The Boys sudah pulang ? Aku menatap langit ruangan yang kosong dan tiba-tiba memikirkan , apakah Zayn masih merasa bersalah ? atau malah ia melupakannya karena mungkin saja aku tidak penting baginya ? . Aku mulai meneteskan air mata .. Inilah yang aku benci dari diriku aku tak pernah bisa berhenti menjadi cengeng ! . Aku bangunkan tubuhku hingga terduduk , sepertinya itu membuat Bonnie terbangun , wajahnya terlihat ngantuk namun terlihat kaget dan malu saat melihatku
"Maafkan aku , aku malah ketiduran" ucap Bonnie penuh salah
"Gak masalah , maksudku .. kau pasti lelah menjagaku , tidur sebentar tak masalah"
"Oh sekali lagi maafkan aku" Bonnie masih merasa bersalah namun tersenyum ramah
"Bonnie maaf tapi bisakah kau bukakan pintu untukku ?"
"Ah tentu saja , tapi kumohon jangan beranjak dulu dari tempat tidurmu"
Bonnie berjalan menuju pintu dan tepat saat membukakan pintu , pelayan hotel datang membawakan makan siang untukku dan Bonnie .. Ia mengucapkan terimakasih pada pelayan hotel dan kembali duduk di sebelah tempat tidurku tanpa menutup pintu . Bonnie mulai menyuapiku , aku mencoba menolak karena malu tapi Bonnie memaksaku ..
Waktu menunjukkan pukul 02.45 PM .. Waktu tertelan karena aku mulai asik mengobrol dengan Bonnie .. Tiba-tiba kak Liam masuk , ia memelukku dan mencium keningku sebentar sambil bertanya apakah aku sudah baikan
"Kaka sudah pulang ? kenapa begitu cepat ?"
"Emm.. ada yang terjadi .. " wajahnya seketika terlihat murung , aku makin penasaran , sebenarnya apa yang terjadi , Bonnie-pun tidak dapat menyembunyikan kepenasarannya .
"Ada apa kak ? apa ada sesuatu ?"
"Konser usai sebelum waktunya , seharusnya kita pulang malam , tapi... (wajahku menekan kak Liam untuk bicara) Zayn pingsan" seperti ada gemuruh yang terdengar di telingaku , tanpa sadar aku membuka mulut saking kagetnya
"Apa yang terjadi kak ?!" aku semakin panik
"Sepertinya dia hanya capek , dia sudah terlihat sakit sebelum kami berangkat , dia pingsan sesudah kita membawakan lagu untuk ke 3 kalinya .. dia jatuh saat ditangga , jadi kakinya sedikit patah"
"Apaa ?! maksudku itu sangat berbahaya ! dimana dia sekarang ?!! " aku mulai meneteskan air mataku , aku berusaha menahannya tapi tak bisa .. AKU SAYANG PADANYA !!
Bonnie tak berkata apa-apa , Kak Liam keheranan melihatku begitu khawatir , ada sesuatu di dalam diriku yang memintaku untuk menyusul Zayn .. Kak Liam masih terdiam , aku menutup wajahku ..
"Dia di kamarnya , dokter bilang dia sudah boleh pulang , tapi dia harus menggunakan tongkat untuk sementara , dan berbaring satu hari penuh"
"Aku harus menjenguknya !" aku mulai turun dari tempat tidur , badanku terasa berat sekali , namun aku harus tetap bangun , kak Liam dan Bonnie mencegahku tapi aku menolak ,
"Tolonglah kalian jangan berlebihan ! aku hanya ingin melihatnya !!"
Josh datang dari pintu dan berusaha menyuruhku ke tempat tidur .. Aku mendorong Josh dan berlari melewati kak Liam dan Bonnie . Aku berlari ke lift , menutupnya sebelum Josh dan kak Liam menangkapku , lalu menekan '2'.. sampai di lantai 2 .. aku keluar dan kembali berlari ... '107' itu kamarnya .. Aku membuka pintu tanpa berfikir , aku melihat Zayn tertutup selimut dengan kakinya yang diperban, ia memejamkan matanya , ada Alyson , Louis , Niall dan Harry disana , mereka semua menatapku yang pucat dan bermata merah , aku mendekati ranjang Zayn .. Harry tiba-tiba berdiri ,,
"Kau sangat pucat , apa kau tak apa ?" tanya Harry yang terlihat khawatir
"Aku tak apa" jawabku "Apa Zayn tak apa ?"
"Sampai saat ini baik" ucapnya singkat , aku menduduki kursi Harry yang berada di sebelah Alyson .
"Kau ... kenapa.."
"Aku tak tau kenapa aku disini , aku hanya khawatir dan ingin melihatnya , aku rasa directioners juga akan melakukan apa yang kulakukan saat ini , berlari seperti orang gila" ucapku sambil menangis
"Oh sayang maafkan aku , aku tak bermaksud" ucap Alyson yang amat merasa bersalah , namun aku menggelengkan kepala . Tiba-tiba tangan hangat menggenggam tanganku , aku mengadah .. Zayn ..
"Kenapa kau sangat khawatir ? aku minta maaf ..."
"Sssstttt !" ucapku memotong pembicaraan Zayn
"Kau selalu menangis , tapi tetap terlihat cantik "
"Diamlah" ucapku sembari terisak lebih keras , namun seperti melayang
"Kurasa kita sudah cukup menjenguk Zayn" ucap Alyson pada the boys
"Tapi kita disini baru ...." Alyson menatap Niall tajam "Maksudku ayo pergi !"
The boys dan Alyson mulai pergi , aku dikamar berdua dengan Zayn , wajahku merah lagi , namun Zayn sama sekali tak gugup ..
"emm .. a..a..itu .. apakah kakimu sudah baikan ?" ucapku gugup
"Yeah sedikit , tapi sepertinya aku masih belum bisa berjalan , sepertinya butuh 1 minggu .."
"Aku harap kau cepat sembuh"
"yeah i hope too" dia tersenyum sambil menatapku , aku menundukkan kepalaku , berpura-pura memainkan tanganku , Zayn kembali bicara
"Memalukan ya ? (aku kembali mengadah) pingsan haha , seorang lelaki pingsan , lucu sekali!" ucapnya berusaha tertawa , aku memandangnya dengan serius
"Kenapa kau harus malu ? wajar lah , keadaanmu sedang tak baik , tidak ada kata tidak mungkin kamu pingsan"
"Ahaha , kau tau cara membuat orang merasa lebih baik" ucapnya sambil tersenyum , akupun tersenyum senang mendengarnya "Ohiya , Liam bilang kau sakit , berarti kau sedang sakit saat ini kan ?" tiba-tiba nadanya berubah menjadi khawatir
"e--eu--emm .. itu .. itu .. aku .. i .. yaa"
"Kamu ini ! kalau sakit jangan mati-matian kesini" suaranya lembut namun ada nada keras disana , ia amat khawatir
"Ma--af" ucapku malu
"Baiklah , kurasa kau harus kembali ke kamarmu , jika tidak aku tak akan memaafkanmu" ucapnya sambil tersenyum . Aku mengangguk , tiba-tiba Zayn terduduk , dan memelukku lembut , aku tercengang kaget , jantungku seketika berhenti lalu berdegup amat kencang sampai aku bisa mendengarnya "sekali lagi maafkan aku dan terimakasih sudah menjengukku" ia melepaskan pelukannya , aku masih tercengang , Zayn melihatku dengan calm "Sampai jumpa" , lalu ia kembali membaringkan badannya . Aku berdiri lalu berjalan masih tercengang , tiba-tiba badanku terasa berat sekali , kakiku kembali terasa ringan , sial .. aku tak bisa menjaga keseimbangan, aku terjatuh lagi .. samar-samar terdengar Zayn berteriak minta tolong , kudengar pintu terbuka , tangan yang lembut mengangkat tubuhku .. terasa nyaman sekali .. aku tak bisa melihat apapun .. gelap .. sungguh berat untuk membuka mataku ..
Tak berapa lama aku terbangun , bau minyak kayu putih itu membuatku terbangun .. Aku melihat seorang lelaki .. Josh ..
"Hey , udah siuman ?" ucapnya dengan nada yang akrab
"Kau tak lihat ?"
"Sepertinya kau belum siuman" ucapnya sambil bercanda , aku mulai tersenyum lemas , aku mendudukkan badanku , Josh sedikit membantuku namun aku menolak , ku bilang
"Aku hanya demam , bukan wanita yang terkena stroke , Josh"
"Kenapa sih , kau sinis begitu padaku ? apa karena aku memberimu kado yang tak kau suka?"
"Benarkah ?" tanyaku bingung , aku merasa bersalah pada Josh , padahal dia sudah sangat baik mau menjagaku
"Iya benar , padahal kalau bersama the boys kau tak sinis seperti ini , ya aku tau kau kan tidak ngefans denganku"
"Maafkan aku Josh , aku tak akan sinis lagi padamu .. hanya saja kalau aku bicara padamu sudah seperti temanku" ucapku sambil tersenyum senang
"Benarkah ? haha terimakasih kalau begitu ! tapi dari nada bicaramu sepertinya kau sudah baikan"
"yeah sepertinya badanku sudah enakkan" ucapku sambil tersenyum "Kalau begitu kau bisa tidur tenang , maafkan aku ya sudah sinis dan maaf sudah merepotkanmu"
"Ah tidak apa sama sekali ! No Problem!" ucapnya dengan riang , 'dia akan menjadi teman yang baik' pikirku
Pagi tiba , badanku serasa biasa lagi , sepertinya aku sudah sembuh . Aku segera pergi ke kamar mandi , take a shower , memilih baju yang cocok , lalu pergi ke ruang makan bersama the boys dan yang lainnya . Aneh kenapa tak ada yang membangunkanku ya ? bukankah tour the boys dibatalkan ? Sebelum ke ruang makan aku menengok ke kamar Zayn sebentar , pintunya tidak ditutup .. Aku melihat Zayn sedang terduduk menyamping di ranjangnya , semua personil 1D ada disana begitupula Josh dan Alyson , eh tapi ada seorang lelaki setengah baya yang sepertinya management 1D . Belum lama didepan pintu , lelaki yang kusebut management 1D keluar , melewatiku sambil tersenyum ramah .. aku masuk ke kamar Zayn , semua orang menengokku , namun aku berjalan menuju kak Liam
"Kak , maafkan aku ya , aku marah-marah kemarin"
"Yeah , aku rindu saat kau seperti orang gila" ucapnya bercanda , sambil tertawa , aku memukul pelan kak Liam , kak Liam memelukku , mengecup kepalaku sebentar lalu melepaskannya .
"Oiya , ada apa sih ? lelaki tadi yang keluar management 1D kan ?" tanyaku
"Iya , ada berita tak enak nih" ucap Louis sedih
"Ada apa ?" ucapku heran
"Ah sudahlah nanti saja , mending kita makan dulu" ucap Alyson sambil menarik Niall yang berada disampingnya , Niall menarik Harry , Harry menarik Kak Liam , Kak Liam menarik Louis . Mereka pergi , aku ditinggalkan bersama Zayn , badanku kembali panas . Zayn menunduk murung , ia terlihat sedih .
"Ada apa ? apakah Jade lagi ?" tanyaku pelan
"Yeah , like always " ucapnya sambil memberikan Handphone-nya , ternyata pesan singkat . Aku mulai membacanya dengan teliti
From : My Jade
Zayn , kudengar kau sedang sakit ? Kenapa kau sejahat ini ! kau tidak memberitahuku !
Apakah kau masih menganggapku pacarmu ?
Zayn kukira kau berbeda ! kita berpacaran sebelum kau jadi terkenal ! Dan kukira saat kau sudah terkenal , kau takkan melupakanku !
Telepon aku atau balas sms ini ! Zayn kumohon .. aku masih sangat mencintaimu .. please don't do this !
Aku membacanya dengan kaget , Zayn masih tertunduk
"Lalu kau membalas apa ?" ucapku sambil mengulurkan handphone-ku , ia mengambilnya dan memberikan lagi handphone-nya padaku .. Ini balasan dari Zayn
To : My Jade
Jade , aku tak memberitahumu , karena aku baru membuka handphone-ku . Dan aku tak mau membuatmu khawatir .. Saat ini kau sedang menjalani tes untuk bekerja di perusahaan yang kau inginkan ,kan ? aku tak mau merusaknya .. Aku ingin kau berhasil .. aku juga masih mencintaimu ..
Aku menelan ludah , membaca kalimat yang terakhir , hatiku terasa perih , badanku terasa panas , apakah ini cemburu ? Aku mengembalikan handphone-nya , ia menekan beberapa tombol dan memberikannya padaku , balasan dari Jade
From : My Jade
Baiklah , tapi setidaknya berikanlah informasi padaku .. Zayn aku minta maaf karena sikapku akhir-akhir ini. Sepertinya aku hanya ingin mengeluarkan rasa marahku , tapi aku malah meluapkannya padamu ..
Zayn sebenarnya aku ditolak oleh perusahaan itu , aku sangat sedih .. Aku gugup di depan para juri itu ! Zayn itulah yang membuatku sangat ingin bertemu denganmu ! aku ingin kamu , yang selalu membuatku berhenti menangis .. Zayn aku ingin melihatmu , aku ingin dipelukanmu lagi .. Aku merindukanmu ..
Aku mengembalikannya , Zayn mengambilnya dan sedikit menarik rambutnya .
"Zayn , itu wajar .."
"Aku hanya merasa tak enak pada Jade , pacar macam apa aku ini ? seharusnya disaat dia down aku menghiburnya , bukan beristirahat di kasur ini" ada nada tinggi di suaranya
"Zayn tapi kau sakit , pasti dia mengerti"
"Ya , mungkin .. Bisa kau ambilkan tongkatku ? aku harus pergi makan .."
"Oh tentu saja" ucapku salah tingkah , aku memberikan tongkat yang kuambil pada Zayn , kemudian Zayn tiba-tiba bicara
"Oh tentu saja" ucapku salah tingkah , aku memberikan tongkat yang kuambil pada Zayn , kemudian Zayn tiba-tiba bicara
"Kau tau kan Loui membuat aturan ?"
"Aturan apa ?"
"Louis membuat aturan , bahwa the boys tidak boleh berpacaran dengan adik-adik dari salah satu personil 1D" sekejap aku terkaget 'aturan macam apa itu ?' pikirku
"Sejak kapan dibuat ?" ucapku dengan nada berusaha terdengar tak peduli
"Sejak pertama kali dibentuk" Aku menggerutu kesal , namun aku berpaling ketika Zayn menatapku , aku tersenyum kaku .
Sepertinya ia menangkapku sedang menggurutu .. Zayn berpaling kembali , ia memakai tongkatnya dan mulai berjalan , tersenyum padaku dan mengarahkan kepalanya kedepan menandakan aku juga harus pergi ke ruang makan .
Perjalanan menuju ruang makan , kami hanya diam tanpa kata . Hingga kami masuk ke ruang makan dan segera mencari dimana kursi the boys berada .. tak lama kami melihat Alyson melambaikan tangannya .. Kami segera menghampirinya , aku duduk di sebelah Alyson , sedangkan Zayn duduk didekat Harry
"Kau lama sekali Sabina" ucap Harry dengan nada menggoda
"Oh , tadi aku kebingungan mencari tongkatnya Zayn" ucapku dengan wajah tak peduli , Harry melihatku dengan pandangan curiga , namun aku memalingkan wajahku
"Ayolah cepat , aku tak punya waktu lama" ucap Alyson dengan nada tegas
"Waktu lama ? memangnya kau akan kemana ?"
"Oh kau belum tahu , aku harus kuliah di Paris , pesawatnya berangkat sekitar 2 jam lagi , jadi aku harus cepat-cepat" ucapnya dengan lembut , aku kembali kaget
"Tapi bagaimana dengan The boys ?" tanyaku dengan nada kaget
"Ahaha tenanglah , kau bisa menjadi assistant mereka" ia menatapku , aku membuka mulutku saking kagetnya "Hanya bercanda ! management 1D sudah menyewa seorang assistant , untuk menggantikanku .." aku kembali bernapas lega , namun ada rasa kehilangan di dalam diriku
"Aly , kami pasti akan kesepian tanpamu , kau assistant terbaik kami , cepatlah pulang , kami pasti merindukanmu Aly sayang" ucap Harry dengan nada sedih yang terdengar dibuat , the boys berusaha menahan tawa
"Aku hanya pergi kuliah sebentar Harry , itu bukan akhir dunia" ucapnya akrab
"Tapi bisa jadi akhir dari perjuangan cintaku , bagaimana jika kau pulang membawa calon suami ?"
"Hahahaha ! kau ini , aku belum niat menikah , targetku 26 tahun Harry !" ucapnya dengan tertawa
"Baguslah , aku akan menunggumu sampai kau berumur 26 tahun"
Aly terlihat giggles , lalu ia berbisik padaku 'Harry hanya bercanda , dia tak pernah serius , maksudku Harry bukanlah tipe-ku' sambil tertawa , the boys-pun terlihat tertawa senang .. tiba-tiba dengan tak sadar aku melirik Zayn , ia satu-satunya yang terlihat murung .. Zayn adalah tipe lelaki yang setia dan romantis , pastinya dia sangat menghargai Jade , aku kembali berpaling dan kembali makan ..
Waktu terus berlalu .. Makanan kami semua sudah habis , Aly segera pergi ke kamarnya , the boys , Josh dan aku mengikuti Aly .. saat Aly keluar dari kamarnya , ia berpelukan dengan semua the boys , Josh dan terakhir aku . Aku merasa kehilangan dan pastinya akan menjadi rindu , Aly sudah baik sekali padaku , rasanya berat tidak bertemu dengannya . The Boys juga terlihat sedih , apalagi Harry , siapa yang akan digodanya jika bukan Aly . Aku melihat Josh sedang melirikku namun ia langsung memalingkannya sambil menggaruk kepalanya . Aneh ..
"Aly We Love You !" ucap Harry setengah berteriak , Aly tertawa dan menjawab "I Love you too guys !"
Tak lama Aly pergi dengan lift sesudah ia melambaikan tangannya .. Suasana menjadi hening .. semua terdiam untuk sementara .. Aku penasaran siapa yang akan menjadi pengganti Aly sebagai assistant ?
........................................................To Be Continued.................................................................
.......................................................................................................................................................