You're Not For Me
Chapter IX : Best Night
Kulihat jam menunjukkan pukul 5.00 PM . Aku segera pergi keluar kamar untuk sedikit menghirup udara segar .. tunggu .. bukankah Niall akan menyatakan perasaannya pada Bonnie ! sial ! aku hampir saja melupakannya .. Aku segera pergi berlari ke kamar Niall tapi .. seseorang menabrakku dan itu .. Esther ..
"Hey Sabina" ucapnya , nadanya masih tegas tapi tak sinis
"Hey" ucapku canggung "Lucu .. kau tak memanggilku Miss.Payne"
"Zayn mengajariku bagaimana menjad asisten favorit the boys , aku bisa mencontoh sedikit dari Alyson" jelasnya
"Awesome" ucapku bernada menyindir
"Sabina .. dengar .. aku tau kau masih kesal denganku . Aku juga akan begitu jika aku jadi kau .. tapi .. itu dulu oke ? aku minta maaf akan sikapku , kau tahu Zayn mengajariku banyak hal dan .. dia membuat aku disukai para the boys , mereka tidak membenciku lagi , dan kau tahu mereka mendukungku dengan Zayn"
"ohh .. so cool , tapi aku harus pergi" ucapku ingin cepat-cepat menjauh dari Esther , tapi Esther menarik tanganku
"Sabina .. kumohon maafkan aku .. aku serius" ucapnya penuh harap
"Esther .. aku sudah memaafkanmu , tapi kenapa baru sekarang ?"
"Karena aku sudah tau yang sebenarnya" ucapnya tersenyum , baru pertama kali aku melihat ia tersenyum seperti itu padaku , biasanya yang aku lihat senyuman kepicikannya tapi kali ini .. ia tersenyum .. benar benar tersenyum
"Kebenaran apa ?" tanyaku bingung
"kebenaran kalau kamu dan Zayn memang tak ada apa-apa . Zayn sangat menyayangimu , karena dia menganggapmu adik . Dan aku sangat minta maaf akan kelakuanku . Aku benar-benar minta maaf" ucapnya sangat bahagia , ia mengatakannya sangat lembut tapi seperti sindiran bagiku
"Thanks for the truth then" aku berkata dengan sangat sinis dan pergi meninggalkannya , kurasa dia sakit hati .. tapi apa peduli ? dia sering melakukannya padaku .. dulu ..
Saat aku berlari kesal tiba-tiba seseorang mengagetkanku .
"Hey !" seseorang menepuk pundakku saat aku berlari , aku sedikit tersontak pelan karena kaget
"Niall ! kau mengagetkanku" ucapku masih kaget
"maaf .. habisnya kau daritadi kupanggil tak menengok" ucapnya , aku memperhatikannya lebih jelas .. ada yang beda dari penampilannya ia terlihat lebih tampan
"Wow .. kau sangat tampan Niall" ucapku , wajahnya berubah menjadi merah , ia terlihat sangat cute
"Sudahlah Sabina kau membuatku malu !" ucapnya masih malu
"Okee maaf .. jadi bagaimana ? sudah siap ?" tanyaku
"Yeah ! sangat siap .. tapi aku sedikit gugup" ucapnya , tapi ia tak terlihat sedikit gugup .. ia terlihat sangat gugup
"Ayolah Nialler ! hanya menembak wanita saja kan ? C'mon Niall ! you're a star" ucapku menghibur
"Maksudku , bagaimana kalau reaksinya buruk ?"
"Terima atau tolak tak masalah , yang penting kau sudah mencoba" jelasku "jadi kau ajak bertemu dimana ?"
"Di tempat saat kita pesta barbeque" ucapnya gugup
"Kalau begitu ayo , aku akan selalu mendukungmu" ucapku , dia hanya tersenyum padaku , dan kami langsung pergi ke belakang hotel , tempat bagus untuk penembakan perasaan
Niall terlihat amat gugup , ia tak berhenti memainkan kedua tangannya , membuat aku tak bisa lepas darinya .
"Niall .."
"Yeah ?" jawabnya cepat membuatku kaget
"Bonnie wanita yang sangat cantik dan baik hati . Jika dia menolakmu , apa dia akan mendorongmu pergi ? tentu saja tidak !"
"Maksudmu dia akan menolakku ?" tanyanya kaget
"Niall ! bukan itu yang aku maksud .. ohh Gosh !"
"Maaf Sabin , aku hanya .. salah tingkah" ucapnya salting
Tak lama kami samapi di pintu belakang hotel , bisa kulihat ada Bonnie disana , dengan dress sederhananya tapi tetap membuatnya terlihat sangat cantik . Dia tak melihat aku dan Niall karena ia sedang melihat matahari yang hampir terbenam . Bisa kulihat ia memandangi matahari itu penuh harap . aku tak tahu apa yang ia harapkan ? .
"Sepertinya aku batalkan saja" ucap Niall mencoba pergi , aku dengan cepat menarik kardigannya
"Niall ! jangan jadi pengecut !" ucapku keras "Dia menunggumu ! apa kau tega membiarkannya menunggu ?"
"of course not"
"Then go and tell her how much you love her"
"Sabina .." dia menatapku aku menatapnya , bisa kulihat matanya yang selalu terlihat indah "Do'akan aku"
"Selalu" ucapku memberi tos pada pundaknya
"Sabina .. terima kasih" ucap Niall sambil memelukku erat membuatku sedikit susah bernafas
"Niall .. you're was-ting yo-ur ti-me !" ucapku sesak karena pelukan Niall
"Ohh .. Sorry !" ucapnya melepaskan pelukannya . Dia merapikan kardigannya "How do i look ?" tanyanya
"Kau bertanya itu karena kau memperlambat !" ucapku kesal "just goooo !" ucapku mendorong Niall keluar pintu . Bonnie melihat Niall aku langsung menyembunyikan diri dibalik barang-barang dan berusaha memperhatikan
"Hey Bonnie , sudah lama menunggu ?" tanya Niall gugup
"Tidak juga , entahlah aku nyaman berada disini , aku bisa melihat matahari tenggelam . wasn't it beautiful ?" tanya Bonnie lembut
"Yeah , itulah kenapa aku ingin bertemu kau disini , seperti saat itu , kita sering melihat matahari terbenam , cantik sekali" ucap Niall berusaha tak gugup . Bonnie menatapnya sedih "Kenapa ? , maaf aku tak bermaksud mengingatnya" ucap Niall cepat-cepat
"Tidak . Aku juga merindukan itu . Aku merindukanmu Niall . Besok aku akan pulang kerumah karena papah sudah menyelesaikan tugasnya , aku bisa pulang" ucap Bonnie . Niall terlihat kaget dan amat sedih , wajahnya yang daritadi memasang senyum gugup berubah menjadi wajah yang terlihat kaget
"Bonnie .. aku pasti akan merindukanmu" ucap Niall , sepertinya ia bingung harus bicara apa
"Yeah .." Bonnie terdiam sejenak dan bertanya "lalu kenapa kau mengajakku kesini ?"
Seketika Niall terlihat tegang , ia memainkan tangannya yang ikut tegang , ia amat bingung dan sepertinya susah untuk bicara .
"Bonnie .." Niall menatap Bonnie yang sedang menatap matahari yang mulai terbenam , Bonnie menatapnya penuh bingung aku tak mengerti . Niall perlahan memegang kedua tangan Bonnie dan menatapnya dalam . Aku bisa melihat bagaimana Niall emnyembunyikan ketakutannya .
"Ada apa Niall ?"
"Bonnie .." Niall diam sejenak dan lebih menatap Bonnie "Aku mencintaimu .. aku tak tahu .. aku mencintaimu , sangat .. aku tak ingin kau pergi , aku masih ingin kau disini , atau mungkin ikut bersamaku , melakukan tour dan .. aku ingin kau menjadi pacarku .." ucap Niall wajahnya terlihat kaget dan menunggu jawaban , seketika raut kebingungan di wajah Bonnie hilang , ia nampak kosong dan tak percaya , ia melihat Niall dengan tatapan yang terlihat khawatir . Kenapa dengannya ? apakah Bonnie akan menolak Niall ? oohh jangan .. tolonglah .. kasihan Niall ..
"Niall .." Bonnie terdiam sejenak dan menunduk menjauhi mata Niall yang menatapnya penuh harap "Aku ..." Bonnie terdiam lagi , ia nampak sedih .. oh tidaak !
"Apapun jawabanmu .. aku akan terima" ucap Niall , ia nampak tegar , tapi aku yakin , ia sangat sedih
"Okay .. Niall .. kufikir .. kau akan dapat wanita yang lebih baik dariku"
"itu bukan jaawaban yang ingin aku dengar .. just yes or no" ucap Niall menekankan
"Okay , it's a not !" ucap Bonnie mengadah menatap Niall kembali . Niall terlihat kaget dan kecewa . Wajahnya amat sedih tapi ia tetap berpura-pura tegar . Bonnie juga nampak tak tega dan sedih melihat Niall .. "Niall , aku sangat minta maaf .. tapi aku tak bisa .. aku mencintaimu .. tapi .. aku sudah bertunangan" apa ?! Bonnie sudah bertunangan ?! aku tak pernah tahu itu ! maksudku .. kenapa ? kenapa ia tak bilang ? kasihan Niall .. "Ayahku dan Ayah tunanganku berteman baik dan kurasa aku merasa cocok dengannya .. Niall .. aku mohon maaf .. kufikir kau sudah tak ada rasa padaku sejak kau menjadi artis terkenal seperti sekarang .. kurasa jika aku berharap kau akan menaksirku lagi , hasilnya akan nihil .. tapi ternyata .. kau masih menyukaiku ?" tanyanya sedih
"Aku terima itu .. aku bisa mengerti" ucap Niall , bisa kulihat betapa kecewa dan kagetnya Niall ! wanita yang ia selalu taksir ternyata sudah memiliki tunangan ! ingin aku berlari dan memeluknya , agar ia merasa lebih baik , dan sedikit menyemangatinya .
"Niall .. i'm so sorry" ucap Bonnie nampak amat merasa bersalah .. Niall perlahan melepaskan tangan Bonnie dan menunduk .. Tak lama Bonnie mendekati Niall .. mendekati pipinya dan mengecup pelan dan lembut pipinya .. Bonnie lalu mengalungkan kedua tangannya di sekitar leher Niall dan meletakkan dagunya di pundak Niall dan berbisik "maafkan aku" .. Niall tak bereaksi apapun , ia sama sekali tak membalas pelukan lembut yang diberikan Bonnie .. Aku tau .. ini bukan saatnya Bonnie memberikan pelukan harapan pada Niall ..
Perlahan Bonnie melepaskan tangannya dan menatap Niall yang berwajah murung dan amat sedih ..
"Aku mengerti perasaanmu .." ucap Bonnie murung , perlahan ia memegang tangan Niall dan menaruh sesuatu di tangan Niall entah apa itu .. Aku tak bisa melihat apa itu .. Bonnie mulai mendekat ke tempat dimana aku berada .. aku segera menyembunyikan diriku agar sedikit tertutupi sebisa mungkin .. Ia berhenti sebentar di pintu belakang hotel .. Jantungku berdegup kencang .. apa ia tahu aku ada disini , bisa kulihat jelas Bonnie berdiri disana ...
Aku melihat .. Bonnie mengeluarkan air matanya .. bisa kulihat air bening mengalir diwajahnya yang cantik ..
tak lama ia berjalan cepat menjauhi aku .. aku mulai tenang dan segera mendekati Niall yang sedang duduk di sebuah batu besar sambil menatap matahari yang sebentar lagi akan terbenam penuh , ia nampak sangat sedih .
"Niall .."
"Aku tak apa Sabin" jawabnya cepat "Lebih baik diungkapkan , dari pada tidak sama sekali" ucapnya bijak , aku langsung duduk disampingnya dan meraih sebelah tangannya dan menyandarkan kepalaku di pundaknya , ia menaruh kepalanya diatas kepalaku .. aku yakin ia butuh ini .. teman yang selalu ada untuknya .. aku ingin jadi teman Niall yang selalu ada untuknya ..
"Apa yang di berikan Bonnie padamu ?" tanyaku sudah tak bersandar di pundak Niall .
Niall membuka tangan kanannya dan bisa kulihat kalung berbentuk hati dan ada panah di dalamnya , warnanya merah muda dan panahnya berwarna hitam .
"Menurutku itu tampak indah dan lucu , tapi kenapa dia memberikannya padamu ? sepertinya itu untuk wanita" tanyaku
"Dia tak memberikannya .. dia mengembalikannya" jawabnya tegar , tak nampak air mata disana .. ia masih menatap matahari yang 5 menit lagi akan terbenam .. aku menatapnya semakin bingung
"Aku tak mengerti .."
"Aku memberikan kalung ini pada Bonnie saat dia lulus SMA .. aku membelinya dengan harga yang tak begitu mahal , tapi aku tak mengungkapkan aku mencintainya .. aku hanya bilang , kalung ini hadiah kelulusan .. itu tak membuatnya curiga karena Bonnie sudah sering mendapat hadiah dari lelaki yang menaksirnya juga .. tapi .. aku masih tak percaya dia masih menyimpannya " jelasnya . Aku mulai mengerti sekarang . "Suatu saat aku akan memberikan kalung ini , pada seseorang yang sangat special"
"Seperti Bonnie ?"
"Dia memang special .. tapi tak ada yang lebih special dari keluargaku terutama orang tuaku dan the boys" ucap Niall tersenyum senang menatap matahari yang beberapa detik lagi akan tenggelam . Aku mengalungkan tanganku di tangan kiri Niall lagi , dan menaruh kepalaku di pundaknya , bisa kulihat matahari tenggelam .. Pertama kali aku melihatnya .. aku sangat senang .. bisa melihat ini dengan idolaku .. Niall James Horan ..
Cahaya dari luar jendela mendobrak jendelaku yang tirainya tak tertutup . Bisa kulihat Neko , kucing dari Niall sudah terbangung dan menanti makanannya . Aku segera bangun dan memberi makan kucing kesayanganku itu . Aku segera pergi mandi , berias dan pergi ke ruang makan hotel seperti biasa .. Tapi saat aku diperjalanan menuju ruang makan , handphone-ku berdering .. aku segera mengangkatnya .. ternyata ini dari mama ..
"Halo Ma ?"
"Halo sayaaaang" ucap mama dengan nada khas-nya yang selalu penuh cinta
"Iya ma , ada apa ?"
"Mama kangen sama kamu .. mama gak ada yang nemenin dirumah .. kamu kapan pulang sayang ?" tanya mama terdengar sedih
"Secepatnya ma , mungkin besok .. Sabina juga kangeeeen banget sama mama" ucapku masih sambil berjalan menuju ruang makan
"Besok ? bagus sekali !" ucap mama senang "tapi maafkan mama yaa merusak kesenanganmu dengan para idola-mu"
"Ma .. idola aku nomor 1 itu adalah mama"
"ooohhh that's so sweet baby" ucap mama penuh cinta
"Yaudah , kalau gitu nanti Sabina hubungi mama lagi yaa , tapi pasti Sabina akan pulang kok besok pagi atau malam"
"Iyaa . Nanti mama masakin makanan special untuk kamu yaa"
"haha iyaa mama . Yaudah ya ma , Sabina mau makan dulu . Sabina sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang banget sama mama"
"Mama juga sayaaaaaaaaaaaaaaang banget sama Sabina . Yaudah sana makan , bye"
"bye mom" aku langsung menutup telponnya dan segera memperccepat langkahku , tapi saat aku menuju ke ruang makan ..
"Hey .. kenapa kalian ada disini ?" tanyaku bingung melihat the boys , Josh dan wow itu Alyson !! "Alyson ?!" ucapku kaget . Alyson membuka kedua tangannya dan aku langsung menghampirinya dan memeluknya senang , kami mungkin kenal sebentar tapi sudah seperti teman bertahun-tahun lamanya . Harry tiba-tiba memeluk aku dan Alyson yang sedang berpelukan . Kami semua tertawa senang dan berbahagia . Alyson mendorong Harry untuk melepaskan pelukannya . Aku tertawa senang melihat tingkah Harry yang lucu , semua the boys juga menikmatinya dan menanggapinya sebagai candaan .
Pandanganku tertuju pada Zayn yang terlihat berbeda
"Zayn .. kakimu ? kau sudah tak memakai tongkat ?" tanyaku senang
"Yeah .. kakiku sudah membaik tapi .. tak total .. masih perlu sedikit pemulihan" ucapnya dengan senyum senang
"Ohh aku ikut senang mendengarnya .. dan Alyson .. aku sangat senang kau kembali" ucapku menghadap Alyson lagi
"Ahaha terimakasih pretty" ucapnya tersenyum senang
"Big Hug !" ucap Harry sambil memelukku di tangan kirinya dan memeluk Alyson di tangan kanannya
"Ohh HARRY !" ucap Alyson tinggi . Harry langsung tertawa , the boys-pun tertawa senang .. sungguh momen yang berharga
"Tapi .. Alyson , apakah kau takkan kuliah ?" tanya Louis lembut
"Guys .. aku sangat khawatir sekali saat mendengar kalian menggagalkan tour karena Zayn tersandung insiden .. Aku benar-benar tak konsen .. aku suka pekerjaan menjadi asisten kalian .. aku ingin bersama kalian guys .. aku .. aku tak bisa jauh dari kalian , aku mencintai kalian" ucap Alyson terharu
"That's so sweet Aly , hug me " ucap Louis dengan nada terharu , Alyson langsung memeluk Louis dengan penuh sayang , Aly terharu hingga meneteskan air matanya
"Aly .. kami selalu menganggapmu bagian dari kami . kami semua juga sangat mencintaimu" ucap Kak Liam sambil merangkul Alyson dan memeluknyaa
"Boys .. thank you so much !" ucap Aly senang , Harry terlihat murung , itu membuat Aly bertanya "dan kau kenapa Harry ?" Harry menggelengkan kepala dengan muka cemberut "Okee Harry aku mengaku .. aku juga merindukanmu !" ucap Alyson sambil tertawa .. Harry terlihat terseyum merayu dan membuka kedua tangannya . Alyson giggles lalu membalas kedua tangan Harry yang terbuka . Semua the boys terlihat tertawa gembira . Aku sangat senang melihatnya ..
Tapi tunggu .. aku teringat sesuatu
"Tapi .. bagaimana dengan Esther ?" tanyaku , semua terdiam .. Zayn terlihat murung lalu Josh menjawab semua keheningan ini
"Esther harus kembali , karena Alyson sudah kembali . Dia harus pergi .." ucap Josh
"Kapan dia akan pulang ?" tanyaku berusaha terdengar tak peduli
"Malam ini .. dia sudah mengepakan barang-barangnya" jawab Louis . Aku melihat Zayn , dia terlihat sangat sedih dan murung . Sepertinya benar , Zayn masih mencintai Esther .. ini sangat menyakitkan menghadapi kenyataan ini .. tapi .. aku tak tega melihat Zayn begitu sedih ..
"Dan kita harus mengucapkan selamat tinggal pada Bonnie , dia sudah akan ke bandara pagi ini , kau ikut ?" tanya Harry
"Tentu .. tentu saja" ucapku sambil tersenyum kecil , aku melihat lagi ke arah Zayn . Ia sangat sedih menerima kenyataan kalau Esther akan pergi .. aku yakin itu ..
"Kalau begitu ayo" ucap Alyson .
Semuanya pergi menuju kamar Bonnie , aku bisa melihat ada beberapa orang bertubuh besar dan seorang lelaki tampan , tinggi dan menggunakan baju seperti orang penting. Bonnie sedang menyuruh 2 orang bertubuh besar itu untuk membawa kopernya .
Beberapa langkah lagi kami sampai di dekatnya .. dan ..
"Hey" ucap Niall gugup
"Ohh hey .. guys" jawab Bonnie sedikit kaget
"Wow kau kenal boyband ini ?" tanya lelaki tampan dan tinggi itu
"Yeah" jawabnya sambil tersenyum lembut . Lelaki itu langsung merangkul Bonnie layaknya seorang pacar , Bonnie terlihat sedikit gugup , sepertinya karena ada Niall .
"He's my boyfriend , Ronald" jelas Bonnie , semua the boys terlihat kaget , kecuali Niall .. ia terlihat sedih dan murung
"Senang bertemu dengan kalian stars !" ucap Ronald ramah sambil tertawa kecil . Semuanya tidak menjawab sepertinya mereka merasa kasihan dengan Niall .
"Jadi .. ada apa ?" tanya Bonnie
"Kami mau mengucapkan selamat tinggal padamu" jawab Harry lembut
"Terima kasih boys , Sejujurnya aku pasti akan merindukan kalian .. Terutama kau Niall" ucap Bonnie menatap Niall lembut , Niall hanya tersenyum kecil lalu menundukkan kepalanya
"Baiklah sayang , sebaiknya aku tunggu dibawah" ucap Ronald lembut , sambil mengecup lembut kepala Bonnie . Semua terlihat terdiam . Tak lama Ronald menaiki lift dan hilang dari penglihatan .
"Bonnie , sangat sebentar kau disini .. tapi kau sangat baik dan .. kau .. sudah seperti sahabat kami" ucap Louis sangat lembut . Mata Bonnie berkaca-kaca dan tak bisa menahan keluar air matanya
"Boys , aku juga senang bisa bertemu dengan kalian .. aku sangat senang bisa kenal kalian .. tak pernah terbayangkan aku bisa kenal dengan boyband terkenal seperti kalian , dan drummer hebat sepertimu Josh" ucap Bonnie masih menangis
"Semua barang yang mau dibawa sudah di bawa miss" ucap seseorang bertubuh besar
"Yeah tunggu saja dibawah terimakasih" ucap Bonnie cepat "Aku akan pergi sebentar lagi"
Niall tiba-tiba memeluk Bonnie erat , membuat semua terdiam .
"I will miss you too" ucap Niall lembut . Bonnie masih kaget namun membalas pelukannya erat , Bonnie terlihat meneteskan air mata . Bisa kulihat Niall sedih namun tak ada air mata disana .
"Aku tak tahu kapan kita akan bertemu lagi" ucap Bonnie masih menangis . Niall melepaskannya lembut sambil tersenyum sayang pada Bonnie . Bonnie menatapnya sedih .
"Jangan lupa undang kami saat kau menikah dengan Ronald" ucap Niall terdengar biasa tapi aku yakin itu menyakitkan . Bonnie terkaget
"Ohh !!" Bonnie terkaget dan semakin menangis , Bonnie tiba-tiba memeluk Niall erat dan menangis sedikit keras . Niall membalas pelukannya dengan lembut .
Tak lama Bonnie melepaskan pelukannya . Masih kulihat air berkilauan di kedua pipinya , dia mencoba untuk tersenyum dan tegar , tapi ia tak dapat menahan air matanya yang tak henti keluar .. Ia berkali-kali menghapus air matanya , tapi tak ada guna .. air matanya terus bercucuran .
"Bonnie , we will miss you a lot" ucap Louis lembut dan memeluknya lembut lalu melepaskannya ..
"Don't cry pretty" ucap Alyson sangat ramah , memeluk Bonnie beberapa detik lalu melepaskannya
"Niall benar , jangan lupa untuk undang kami" ucap Harry lalu memeluknya sebentar
Zayn tak mengatakan apa-apa , hanya tersenyum ramah lalu memeluknya pelan dan sebentar . Kak Liam juga tak mengatakan apa-apa , hanya memeluknya pelan dan mengakhirinya dengan senyuman yang ramah .
"Hey Sabinaa" ucap Bonnie , masih menangis namun mencoba menutupinya dengan senyuman manisnya
"Hey , you know , kita baru kenal tapi kau sudah seperti kaka-ku , kau sangat baik dan Ronald sangat beruntung punya tunangan secantik dan sebaik dirimu" ucapku . Bonnie terlihat terharu lalu memelukku sambil menangis , cukup lama ia memelukku , tak seperti ia memeluk yang lain .
"Thank you Sabina .." ucapnya lalu melepaskan pelukannya "Guys , aku senang sekali papa bisa kerja disini , sehingga aku bisa bertemu dengan orang sebaik dan sehebat kalian , terima kasih untuk semuanya.. This is so awesome !" ucap Bonnie sambil menangis senang dan terharu . "Okay .. kurasa ini waktunya" .
Bonnie tak kuasa menahan tangisnya , ia melambaikan tangannya pelan dan perlahan berjalan menjauhi kami . Bisa kulihat tatapannya tertuju pada Niall .. Aku mengerti perasaannya ..
Ia mulai menjauh .. dan hilang dari pandangan .. seketika hening ..
Harry merangkul Niall
"It's alright buddy !" ucap Harry menghibur , Niall menundukkan kepala dan mengadah sambil tersenyum kecil .. Kurasa ia sangat merasa kehilangan
"Dan sekarang giliranmu Sabina .. ini sulit diterima banyak orang penting dan hebat yang kita temui dalam 6 hari ini , aku tak percaya ! ini minggu terbaik yang pernah kutemui , kecuali kejadian Zayn" ucap Louis
"Aku setuju" ucap kak Liam "Kapan kau pulang Sabin ?" tanya kak Liam
"Besok pagi atau malam .. Mama kesepian dirumah" jawabku
"Kalau begitu mari kita rayakan sebelum kau pergi ?" tanya kak Liam
"Itu ide yang bagus !" jawab Niall tersenyum senang
"Yeah .. aku senang .. tapi bagaimana cara kita merayakannya ?" tanyaku
"Bagaimana kalau nanti malam kita adakan pesta barbeque lagi , kuharap takkan ada masalah lagi" usul Louis
"Aku setuju saja" jawab Harry "Aku tak percaya kau sudah ingin pergi"
"Ohh Harry , aku sangat senang berada dsini bersama kalian semua . Tapi .. kau dan yang lain tak mungkn akan di hotel ini terus kan ? kau pasti akan melanjutkan tour kalian" jawabku murung . Harry langsung memelukku sambil terlihat ia kehilangan
"Harry aku belum pergi .. simpan itu nanti" ucapku sambil tertawa .. Bisa kulihat the boys juga setuju akan itu .
"Haha okay" ucap Harry melepaskan pelukannya .
"Kita belum makan , kan ? bagaimana kalau kita makan ?" ajak Alyson
"Yeah shawty , aku juga lapar" jawab Harry sambil merayu
"Kalian saja makan , kurasa aku tak ikut" ucap Zayn , wajahnya sangat murung , semua mata mengarah ke Zayn , menatapnya bingung akan sikapnya . Zayn hanya berjalan pelan menuju kamarnya .. murung ..
"Ohh aku benci Zayn yang satu itu !" ucap Louis
"Kenapa ?" tanyaku berusaha terdengar tak peduli
"Sabin , kau tidak tau ? akhir-akhir ini dia selalu murung , aku tak mengerti , mungkin yaaa itu masalahnya dengan Jade .. tapi .. aku ingin Zayn yang semangat , lucu dan kau tahu dia sangat sangat semangat dan tak bisa diam jika sedang bersama kami ! tapi lihatlah dia ?" jelas Louis tak menyangka , aku hanya menunduk mencoba mengerti sebenarnya kenapa Zayn ?
"Aku setuju denganmu Loui" jawab Niall murung
"Guys , sebenarnya disaat seperti itu .. mereka membutuhkanmu .. kalian jangan seperti itu" jelas Alyson . Well , aku setuju dengan Aly
"Itu benar , kalian seharusnya ada untuknya .. sebenarnya kulihat akhir-akhir ini kalian sedikit merenggang dengan Zayn" ucapku . Semua menatapku bingung .
"Yeah mungkin , karena Zayn selalu menghindar dari kami" jawab Niall
"Tidak ! dia tak pernah menghindar dari kalian , setiap dia murung dan sangat butuh support dari kalian , kalian memikirkan urusan kalian , contohnya kau dan Bonnie , Niall" jelasku "Zayn sangat membutuhkan kalian , tolong mengertilah perasaannya .."
Semua hanya terdiam , terenung .. entah apa yang mereka fikirkan .. semoga mereka bisa mencerna perkataanku .. semua masih terdiam .. aku tak mengerti ! aku kesal ! kenapa mereka hanya terdiam ? apa mereka menanggapi pembelaanku hanya perkataan yang tak ada artinya ? !
"Kurasa aku juga tak lapar" ucapku langsung pergi . Aku kesal dengan mereka , kenapa mereka tak bilang 'yeah , kau benar Sabina' ? mereka hanya terdiam !! dan...! Tunggu .. kenapa pintu Zayn tak tertutup ?
Aku mendekati kamarnya dan melihat Zayn yang sedang menatap keluar jendela .. aku bisa melihat wajahnya yang sedih dari sini
"Hey Zayn" ucapku sambil mengetuk pintu
"Hey" jawabnya , ia menatapku lesu
"Zayn .. aku minta maaf soal kemarin" ucapku
"kau tak salah apapun , sedikit pun tidak" jawabnya sangat lembut sambil memberiku senyuman manisnya . Aku hanya tersenyum kecil membalasnya .
"Zayn , kau kenapa ?" tanyaku
"Aku sangat kecewa .. akan semua yang terjadi minggu ini .." Zayn terhenti dan melihat keluar jendela lagi "Maksudku , aku sangat senang kau datang .. tapi .. aku rasa the boys tak menyukaiku lagi"
"Zayn !" ucapku keras sambil menarik lengan Zayn agar berbalik ke araku "Aku fans-mu ! yang aku tau kau orang yang sangat hebat ! sangat baik ! sangat semangat ! . Tapi kenapa kau seperti ini ? bukan kau yang kulihat di TV , Youtube atau yang aku dengar di radio ! Zayn yang kulihat adalah Zayn yang selalu ceria , tak mudah menyerah , bisa diajak bercanda , dan selalu membuat semua yang disisinya tak ingin jauh darimu ! sejujurnya 'ya !' aku tak suka kau seperti ini !" ucapku keras . Zayn terdiam .. ia menatapku penuh kaget dan bingung , ini pertama kalinya aku berkata ini padanya , biasanya aku hanya berkata lembut dan gugup di depannya ..
Zayn menatapku .. mata coklatnya yang indah menatapku .. aku mencintaimu Zayn ..
"Aku ...." ucapanku terhenti , aku mengeluarkan air mata , aku tak tau kenapa " aku mencintaimu Zayn"
Air mataku mulai mengalir , bisa kurasakan air mata mengalir di pipiku .. aku tak percaya aku mengatakan ini .. aku menutup wajahku dengan tanganku .. aku mencoba untuk bicara meski sambil terisak .. Zayn menatapku dengan sedih dan merasa bersalah ..
"Awalnya .. aku mengira ini hanya .. perasaanku sebagai fans-mu .. tapi .. ini berubah .. aku sangat mencintaimu .. bukan karena aku fans-mu .. aku .. " aku tak sanggup bicara banyak , terlalu menyakitkan "Bukan ini Zayn yang ingin kulihat sebenarnya .. Aku ingin melihat Zayn .. yang lembut .. yang selalu ceria dan membuat seseorang tertawa karena tingkahnya .. itu yang ingin kulihat darimu .. karena aku mencintaimu" ucapku sembari terisak , aku bisa merasakan Zayn memelukku , aku berada di pelukannya .. sesuatu yang sangat kusukai ..
"Maafkan aku .. aku .. tak tau .. aku juga tak menyangka bisa seperti ini .. aku .."
"Sssshh .. tak ada yang salah denganmu" ucap Zayn sangat lembut .. masih memelukku erat .. aku bisa merasakan dadanya yang hangat memelukku , tangannya yang lembut berada di punggungku dan rambutku .. Aku tak bisa membalas pelukannya .. aku tak tau kenapa .. terlalu sakit untuk bisa mengetahui kenyataan kalau Zayn tak mencintaiku .. Air mata terus mengalir setiap aku memikirkan itu , Zayn hanya memelukku dan mencoba untuk menenangkanku
"Sabina listen .. listen .. sssh" ucapnya melepaskan pelukannya dan menatapku tajam "Jangan pernah berfikir aku tak menyayangimu .. aku sangat menyayangimu , mencintaimu .."
"hanya sebagai adik ? .. yeah aku mengerti .. aku mengerti .. tak usah diperjelas .. aku tak pernah bermimpi kau akan mencintaiku seperti kau mencintai Jade .. atau Esther .. " ucapku sambil menangis lebih keras , Zayn menatapku merasa bersalah dan kasihan kepadaku "Maafkan aku .. aku tak tau kenapa ini bisa terjadi .."
"Sabina , berhenti bilang maaf .. kau tak salah .. sama sekali tak salah" ucap Zayn sangat lembut ..
"Zayn .. don't be so soft ! aku tak mau kau mengasihaniku .. tak usah !" ucapku keras .. aku tak mengerti kenapa emosi-ku sedang naik jika sedang menangis
"Sabina .. kenapa ?" tanyanya lembut
"Aku .. hanya harus pergi.. Zayn maafkan aku .." Aku melepaskan pegangannya di kedua pundakku , aku berlari ke kamarku .. meninggalkan Zayn yang bingung disana .. aku tak tau apa yang terjadi .. kenapa aku tiba-tiba bilang begitu ? well .. mungkin lebih baik .. karena aku akan pergi besok .. lebih baik aku menyatakannya ..
Aku hanya berbaring di kasur dan menangis dengan sebuah guling di pelukanku .. aku berbohong padanya .. aku selalu berharap kalau aku dicintai Zayn , seperti Zayn mencintai Jade .. aku ingin dicintai seperti itu .. bukan seperti adiknya .. aku selalu bermimpi suatu saat aku bisa berpacaran dengannya .. namun aku tak pernah bisa mengatakannya ..
Kepalaku pusing karena banyak menangis .. aku terbangun oleh ketukan di pintu kamarku . Semakin lama ia mengetuk semakin keras .
Aku segera beranjak dari tempat tidur . Sangat lemas dan masih sedikit pusing . Aku merapikan rambutku dengan tanganku dan segera berjalan lesu menuju pintu . Aku membukanya dengan amat lesu
"Hey" sapa lelaki di depan pintuku .. itu Josh
"Hey" jawabku masih sedikit ngantuk . Josh menatapku bingung "Apaa ?" tanyaku bingung
"Kau habis menangis ?" tanyanya khawatir
"Ohh tidak ! aku hanya .. habis bangun tidur , hehe" ucapku setengah bohong dan setengah jujur
"Ohh oke .." ucapnya masih sedikit curiga . Josh menatapku lagi bingung "Kau lupa ?" tanyanya
"Lupa .. apa ?"
"Kau masih muda tapi sudah pelupa ! kami merayakan sehari sebelum kepergianmu . the boys dan Alyson menunggumu untuk pesta barbeque" jelasnya . Seketika aku baru ingat ! aku kaget dan lupa karena kejadian tadi siang ! bodohnya aku !
"Oooh ! aku lupa ! baiklah tunggu 3 menit .. hanya mengganti pakaian dan merapikan rambutku ! hanya sebentar !" ucapku cepat . Aku langsung menutup pintu mengganti pakaianku dengan dress lengan panjang , dan selutut , mengikat rambutku dan membuka pintu lagi ..
"Wuu cepat dan tepat" ucap Josh terpana melihatku
"Maaf aku benar-benar lupa" ucapku pada Josh
"Haha tak apa . Hanya telat beberapa menit saja" ucapnya "dan ngomong-ngomong kau terlihat sangat cantik .. well .. seperti biasa" pujinya . Kami mulai berjalan menuju lantai bawah dan pergi ke tempat kami berpesta barbeque .
"Thanks Josh .. you're really kind" ucapku pada Josh
"You too .. " jawabnya .
Kami sudah memasuki lift . Josh menatapku sedikit aneh .. aku tak mengerti tapi .. itu menggangguku .
"Sabina ?" ucapnya tiba-tiba . Aku langsung menatapnya , dia menatapku begitu serius , sangat aneh karena dia tak pernah menatapku seperti itu sebelumnya
"Ada apa ?" tanyaku bingung .Jantungku mulai berdegup cepat saat Josh menatapku seperti itu . Aku bingung dan sedikit aneh ..
"Ada satu hal yang ingin aku bilang sebelum kau pergi .. Ini sangat penting .. aku .." ia tak melanjutkan pembicaraannya karena tepat saat itu , pintu lift terbuka . Kami sudah sampai di lantai bawah . Aku melihatnya lagi dan bertanya "Aku apa ?"
"Aku pasti akan merindukanmu .. semua akan sepi tanpamu" ucapnya cepat . Sungguh .. ia sangat terlihat aneh ..
"Oww.. aku juga akan merindukanmu" jawabku . Aku segera melanjutkan jalanku dengan Josh . Josh terlihat aneh , seperti ingin bicara namun tidak .. aah aku tak mengerti .. yang pasti ia terlihat sangat aneh .
Tak lama kami sampai di tempat kami merayakan pesta barbeque . Disana ada the boys , Alyson , dan ... Esther .
"Hey guys , maaf sudah membuat kalian menunggu" ucapku sedikit gugup . Esther menatapku dengan senyuman merekah di wajahnya
"Kurasa , tak hanya satu orang yang akan pergi , tapi 2 orang . Itu sangat menyedihkan" ucap Alyson . Aku tau orang yang ia maksud .. pasti Esther .
"Yeah .. kita akan ditinggal oleh orang yang sangat special dalam 2 hari ini" ucap Harry sedih . Aku melihat kearah Esther , ia sedang tersenyum padaku , Zayn berada di sebelahnya , ia menundukkan kepala saat aku menatapnya .
"Esther akan merayakan pesta barbeque bersama kita sebelum ia berangkat pukul 8 Malam" ucap kak Liam sambil merangkulku
"Well .. itu bagus" ucapku pura-pura senang
"Terima kasih .. sudah mengizinkanku ikut pesta ini" ucap Esther lembut
"Kami senang kau disini .." ucap Louis
"Zayn ?" tanya kak Liam "Ini serius kemarilah!" . Zayn mulai mendekat , semua the boys mendekat . Ini antara mereka berlima . Kukira mereka akan berbisik tapi ternyata tidak
"Zayn ..we love you !" ucap Louis senang . Yang lain mulai berpelukan memeluk Zayn . Zayn terlihat bingung . Alyson tersenyum senang melihatnya begitu pula Esther dan Josh .
Setelah beberapa detik mereka melepaskan pelukannya
"Wow wow ! ada apa ini ?" tanya Zayn sambil tertawa bingung
"Kau tau .. kami benar-benar menyesal .. bodohnya kami .. kami tidak ada saat kau membutuhkan kami .. kami benar-benar minta maaf" ucap Louis sangat lembut
"Aku tak kenal nadamu itu Loui! haha " ucap Zayn bercanda . Semua menatap Zayn tanpa candaan "huuu oke oke .. maksudku .. you know guys .. kau selalu ada disaat aku membutuhkan kalian .. tapi ya memang aku lebih suka sendiri , dan ini bukan salah kalian .. ini kemauanku .. tapi ini juga kebodohanku .. aku punya sahabat disini ? kenapa aku sia-sia kan ?" ucap Zayn serius "Guys .. i'm so sorry , i love you guys so much !" ucap Zayn senang dan keras .
The boys mulai berpelukan lagi . Mereka berpelukan terlihat sangat cute dan manis sekali . Aku sangat senang melihat mereka kompak seperti ini . Ini yang ingin aku lihat sejak pertama kali aku kesini .
"Kalau begitu mari kita lanjutkan pestanya !" ucap Zayn senang . Zayn menatapku sambil tersenyum senang , senyum yang tak pernah aku lihat sebelumnya , ia nampak bahagia , seketika jantungku berdegup kencang . Setelah beberapa detik terdiam aku membalas senyumnya dengan lembut .
Semua berkumpul , tiba-tiba ada beberapa orang yang membawakan kayu bakar , aku dan Esther terlihat bingung .
"Well . mungkin akan lebih seru kalau kita menyalakan api unggun !" ucap kak Liam seru , yang lain berseru senang , aku bisa melihat Zayn amat semangat , Esther juga ia tampak tersenyum senang .
Tak lama Josh dibantu dengan yang lain menyalakan api unggun-nya . Semua duduk melingkari api unggun yang hangat .
"Ini malam yang menyenangkan" ucapku
"Kita harus membuatnya menyenangkan , babe" ucap kak Liam sambil memelukku dan mengecup keningku penuh sayang . Aku melingkarkan tanganku di badan kak Liam .
"Aku sangat senang bisa menjadi adik dari kak Liam" ucapku lembut , kak Liam tersenyum lembut "Aku sayang banget sama kaka" lanjutku sembari memeluk kak Liam erat , kak Liam terlihat terharu sambil membalas pelukanku dan menjawab
"I really really love you too , my pretty sister"
"kak kalau ada api unggun seperti ini seperti bukan pesta barbeque"
"Haha , entahlah yang penting pesta , 3 hari lagi kami akan melakukan tour" jelas kak Liam
"Semoga beruntung" ucapku sambil memeluk kembali kak Liam
Beberapa menit kemudian kami melepaskan pelukan kami .
"Sepi sekali .. bagaimana kalau kita bernyanyi ?" ucap Niall seru , semua tampak setuju apalagi Alyson yang sedang duduk dekat Harry , ia terlihat amat senang
"Aku akan sangat senang mendengarnya" ucapku semangat "Actually not only me"
"Baiklah kalau begitu lagu apa ? bagaimana menurutmu Aly ?" tanya Harry lembut
"Emm , aku suka lagu kalian yang .. Summer Love" jawabnya
"Itu lagu yang sangat romantis , aku menyukainya juga" ucap Esther yang duduk di sebelah Zayn . Ia terlihat tersenyum senang .
"Baiklah , kau dulu Liam"
Can't believe your packin' your bags
tryin' so hard not to cry
........................
Lagu selesai , aku , Esther dan Aly bertepuk tangan , the boys terlihat bersemangat , aku tak pernah berasa sebahagia ini , aku senang melihat the boys ceria dan bahagia .. itu yang ingin aku lihat dari kemarin , aku sangat senang bisa menjadi adik kak Liam .. jika tidak .. mungkin aku tak akan merasakan kebahagiaan ini .
"Kurasa aku akan pergi besok hari saja" ucap Esther tiba-tiba "Aku tak akan melewatkan kebahagiaan ini" lanjutnya tersenyum lembut
"Itu ide yang bagus" ucap Zayn lembut sambil tersenyum pada Esther . Aku bisa merasakan ada hawa panas menghampiriku .. Sial .. aku cemburu
"Ayo mending kita langsung makan saja !" ucap Niall semangat . Semua berseru senang setuju , semua segera mengambil sosis besar yang baru saja matang . Aku bisa melihat semua terlihat senang .. mulai dari Josh yang duduk bersebelahan dengan Alyson .. dan Esther .. aku baru pertama kali melihatnya sesenang itu . Aku tak mengerti , susah rasanya menghilangkan rasa benci yang sudah terlanjur tertanam di dalam diriku pada Esther ..
"Nikmati malam ini Sabin" ucap Harry yang tanpa kusadari sudah berada disampingku , aku langsung memutar kepalaku kearahnya , ia tersenyum amat manis dan lembut , aku membalaskan senyumannya dengan lembut juga
"Of course , i will" ucapku tersenyum senang , Harry merangkulku dan meletakkan kepalaku di bahunya , dalam beberapa detik aku sudah melepaskannya , aku bisa melihat Josh memperhatikanku dengan Harry , ia terlihat tersenyum kepadaku tapi ada yang aneh dengannya .. senyumannya .. seperti dia sedang sedih .. aku tak mengerti ..
The Boys sedang bermain seru dan mengobrol asyik untuk perencanaan tour-nya . Alyson juga sedang bergabung dengan mereka ikut mengobrol seru . Tiba-tiba Josh menghampiriku dan duduk disampingku .
"best night ,huh ?" tanyanya sembari tersenyum manis
"yeah .. aku sangat suka melihat the boys bahagia dan sangat akrab begitu .. sungguh" ucapku membalas senyumnya "Walaupun terkadang mereka jahil asalkan mereka bersama dan kompak .. aku tetap suka" lanjutku
"Mereka sangat jahil , mereka pernah membuatku menangis , kau tahu"
"Benarkah ? karena apa ?"
"Mereka pernah bilang kalau aku di keluarkan dari band , tentu saja aku shock dan menangis ! aku sempat dendam pada mereka haha .. tapi sudahlah .." kenang Josh sambil tertawa menatapku
"Hahaha mereka benar-benar keterlaluan .. poor Josh haha" candaku , Josh terlihat tertawa mengenangnya
"I'll miss you Sabin" ucap Josh tiba-tiba , aku menatapnya .. matanya tepat menatapku sambil memberiku senyuman manisnya .. aku cepat-cepat berpaling dan menjawab
"I'll miss you too" dengan cepat .
"Promise ?" tanyanya serius , aku menatapnya penuh tanya dan bingung
"Yeah tentu saja Josh" ucapku masih bingung . Josh menatapku dalam , aku menatapnya juga .. Bisa kulihat Josh terlihat sedih .. tiba-tiba aku dan Josh tersontak oleh teriakan Niall berkata
"I like irish dance ! Zayn kau bawa i-phone-mu ?" tanya Niall sambil berteriak
"Yeah , aku bawa , mau apa ?"
"Aku ingin kita semua melakukan dance ! putar musiknya dari handphone-mu !" jawab Niall keras
"haha , aku tak suka dance" ucap Zayn cemberut
"Ayolah Zayn ! kutahu kau bisa , kau hanya malu" ucap Esther tiba-tiba , Zayn langsung menatapnya dan tersenyum kecil
"Oke aku putar musiknya" Zayn lalu mengotak ngatik iphone-nya sebentar dan menyimpannya di batu lalu beberapa detik kemudian , musik mulai bermain .. musik ... Harlem Shake ?!
Setelah sadar itu 'Harlem Shake' , semua terlihat berteriak seperti anak kecil , mereka begitu bersemangat dan menari tak karuan .
"Ini musik yang seru !! haha ayo menarilah!" ucap Harry keras sambil melanjutkan tarian yang tak jelasnya itu
Bisa kulihat Zayn begitu gembira disana . Alyson sedang berdansa gila dengan Harry , mereka terlihat tertawa bersama , Louis dan kak Liam entah sedang apa yang pasti mereka berdansa tak karuan . Niall sedang melakukan Irish dance yang sama sekali tak kukenal . Mereka terlihat sangat manis , aku sangat senang melihat mereka yang terlihat bahagia dan sangat sangat bersahabat itu .
Josh tiba-tiba berdiri dan melakukan gerakan tarian yang aneh dengan mengangkat kedua tangannya keatas sambil berlompat-lompat tak karuan . Semua terlihat menyuraki Josh dengan semangat . Semua tiba-tiba mengganti gerakan sambil melakukan gerakan yang kaku , Niall melakukan gerakan robot yang sangat baik , Aly sedang bertepuk tangan kagum pada Niall .
Semua terlihat menari gembira .. semua .. kecuali aku dan Esther .. Tiba-tiba Josh menarik kedua tanganku mendekat ke api unggun sambil terus menari tak karuan .
"Ayo ikuti gerakanku !" ajaknya keras , semua terlihat melanjutkan tarian tak karuan mereka
"Aku tak bisa .."
"Kau hanya malu ! ayolaah" ajak Josh seru , aku langsung melakukan gerakan ala-ku sendiri dengan mengangkat kedua tanganku kesamping dan melakukan gerakan tak jelas "Haha begini saja !" ucap Josh menarik kedua tanganku dan meletakan dibahunya , lalu berlari sambil berdansa tak jelas mengelilingi api unggun pelan dan kaku .
"Ini gila !" ucapku sambil tertawa malu
"Haha namanya juga tarian Harlem Shake" jawabnya sambil tertawa . Perlahan aku mulai sadar Zayn sedang tertawa melakukan tarian gilanya bersama Esther , semua terlihat tak aneh dan the boys-pun tak merasa aneh dengan keakraban mereka .. tak ada yang merasa aneh .. hanya aku ..
Aku tak pernah melihat Zayn sebahagia itu dengan Esther .. dan apalagi Esther terlihat sudah berkawan lama dengan the boys .. ini benar-benar menyakitiku .. entah kenapa aku tak suka melihat Esther lebih dekat dengan the boys .. Aku tak mengerti kenapa seperti ini .. tapi sungguh aku tak suka ..
"Sabina ?" tanya Josh memudarkan lamunanku
"Yeah ?" tanyaku seperti orang bodoh
"Kau kenapa , kenapa kau melihat the boys dan Esther seperti itu ?" tanya Josh
"Haha , seperti apa ?" tanyaku berpura-pura tak tau
"Yeah begitu , seperti marah , kau tak apa ?" tanyanya terlihat khawatir dan bingung
"Tentu , aku tak apa" jawabku sambil tersenyum melanjutkan dansa gila-ku dengan Josh . Semua terlihat bahagia .. Zayn .. ia sedang berdansa gila seperti aku dan Josh namun bersama Esther .. Esther terlihat bahagia dan sangat mesra dengan Zayn .. Ya .. aku cemburu ..
Kenapa bukan aku yang kau pegang tangannya Zayn ? kenapa bukan aku yang berdansa denganmu Zayn ?
"Sabina kau seperti itu lagi" ucap Josh tiba-tiba , aku langsung menatapnya salah tingkah .. sial .. aku tertangkap lagi ..
Tiba-tiba Josh melepaskan dansanya , aku berdiri bingung dan merasa bersalah .. Apakah Josh marah ? "Aku tau apa yang kau mau" ucap josh terlihat mengerti .. Tapi mengerti apa ?
Ia tiba-tiba mendekati Esther , perlahan Zayn melepaskan dansanya juga .. sekarang Josh melakukan dansa yang tadi kulakukan dengan Esther , tak ada bedanya , Esther juga terlihat sangat senang ..
"Kau mau juga ?" tanya Zayn sambil tersenyum , aku menatapnya penuh malu , bisa kurasakan pipiku berubah menjadi merah . Apa Zayn lupa kejadian tadi siang ? bodoh .. kenapa begini jadinya ? apa dia berpura-pura kejadian tadi siang tak terjadi .. kurasa harlem shake hanya 7 menit tapi kenapa serasa seperti 30 menit ? Zayn tiba-tiba menarik tanganku dan langsung melakukan dansa gila-nya dengan cepat , aku bingung .. aku tak tau kenapa .. Zayn hanya tertawa gembira , yang lain juga tak memerhatikan aku dan Zayn .. tapi kenapa aku merasa gugup dan malu ? sebenarnya apa ?
"Zayn .. aku .."
"Sssh .. nikmati saja malam special ini .. aku ingin kau senang .. aku ingin melihatmu tersenyum senang .." ucap Zayn amat lembut sambil terus melanjutkan dansa gila dengan iringan Harlem Shake
"Aku sangat senang , kau senang .. aku ingin melihat Zayn yang ceria seperti ini" ucapku , bisa kurasakan bola air mata-ku sudah mengumpul .. tiba-tiba aku tak bisa menahan air mataku yang ingin keluar ini , Zayn menatapku bingung dan merasa bersalah "Zayn .. jika kau mencintai wanita yang kau sukai .. jangan biarkan ia pergi .. karena bisa saja kesempatan itu tak akan datang lagi .." ucapku
"Aku tak mengerti Sabin .."
"Mengertilah .." ucapku menghentikannya sambil menatapnya dengan mataku yang penuh dengan linangan air mata "Kau pasti mengerti .." lanjutku sambil menangis . Tiba-tiba dengan cepat tangan Zayn memelukku erat , aku terkaget dan langsung diam bingung .. pelukannya ia sembunyikan dengan dansa gila yang masih terus berjalan .. bisa kurasakan pelukannya di tubuhku .. hangat .. dengan iringan musik Harlem Shake yang entah kenapa tak berhenti ..
"Zayn ?" tanyaku bingung "Lepaskan .. atau semua melihat kita"
"Aku tak pernah bermaksud untuk melukaimu .. aku tak pernah menyangka akan begini jadinya .. aku tak pernah ingin sedikit-pun menolakmu .. karena aku tak pernah tau kau menyukaiku seperti ini" ucapnya cepat dan amat pelan juga lembut
"Zayn .. tak perlu begitu .. aku sangat mengerti .. tak perlu merasa bersalah begitu" ucapku sambil terus menangis , aku berharap tak ada yang melihatku , tapi kurasa semua masih menari gila "Zayn .. seriously , i'm really oka..."
"I know you're not !" ucapnya menghentikan perkataanku , sambil memelukku lebih erat lagi ..
Ya Zayn .. i'm really not okay .. i need you .. i love you .. i want you to be mine .. i want you .. i really want you .. because i really love you ..
"Zayn sungguh .. tolong lepaskan aku" ucapku sambil mendorongnya pelan , ia mulai melepaskan pelukannya .. Dia menatapku dalam , aku membalasnya dengan tertawa dan senyuman palsu yang kupasang di wajahku .. tiba-tiba Niall berteriak
"Serius Zayn kenapa musiknya lama sekali ?!" tanya Niall keras "Aku lelah sekali !" lanjutnya
Zayn langsung berpaling dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa dan berkata normal kembali "Aku menekan tombol repeat di lagunya !" jawab Zayn sambil tertawa manis , semua terlihat berteriak dan tertawa geli .. Aku tau itu lucu tapi entah kenapa aku sedang tak selera tertawa disaat seperti ini ..
Zayn menatapku lagi sambil tersenyum padaku , ia masih memegang kedua tanganku , aku perlahan melepaskan tangannya , dan berkata keras
"Ini sudah malam boys girls .. aku sudah ngantuk dan aku harus tidur .. aku tidur duluan ya , silahkan saja lanjutkan pestanya tanpa aku" ucapku keras , dengan semua mata mengarah padaku aku langsung berlari ke lift dan menuju ke lantai atas .
Tiba-tiba tanpa kusadari air mataku mengalir , aku menangis . Aku benar-benar tak mengerti .. aku mencoba untuk membiarkan Zayn .. tapi kenapa .. tetap saja aku tak bisa ! ..
Dengan pipi penuh linangan air mata , aku keluar dari lift dengan berlari dan menutup pintu .. aku langsung berbaring di tempat tidur .. memeluk bantalku .. dan tentu saja .. menangis ..
Aku tak pernah membayangkan aku akan seperti ini .. aku tak pernah membayangkan ini terjadi ..
'cklek' tiba-tiba pintu kamarku terbuka , sontak aku langsung menghapus air mataku dan .. ia mulai mendekatiku .
"Sabin ?" tanya suara yang sudah tak asing itu
"Ada apa kak ?" jawabku , menatap kak Liam sambil memasang senyuman palsu
"Kamu kenapa sis ?" tanya-nya lagi . Kak Liam menatapku penuh arti
"Aku ga kenapa-kenapa ko'" jawabku sambil tersenyum palsu . Kak Liam pasti tahu aku bohong , ia kaka-ku .. ia pasti tahu ..
"Jangan bohong .." ucapnya serius , aku mulai menghilangkan senyum-ku diwajahku , aku menatap dalam kak Liam dan .. air mataku berlinang lagi , aku mulai terisak , kak Liam memelukku dengan lembut , aku menangis dengan kedua tangan di wajahku , aku bisa merasakan air mataku membasahi t-shirt kak Liam ..
"Jika kamu mencintai seseorang .."
"Aku tak mencintai siapapun kak" ucapku cepat sebelum kak Liam melanjutkan pembicaraannya
"Ayolah sayang .. semua tau .. kau tak perlu menyembunyikannya" ucap kak Liam , aku menatapnya dengan malu
"Apa Josh yang bilang ?" tanyaku masih terisak
"No ! the boys , Alyson dan Esther tahu .. mereka dekat dengan Zayn , mereka tahu Zayn bagaimana .. Zayn selalu menceritakan pada kami .. karena tak ada rahasia diantara kami semua .. tolong jangan marah padanya .. dia tak salah .."
"Aku tak marah padanya" ucpaku cepat "Aku senang kalian sangat terbuka .. kalian benar-benar sahabat yang .. hebat" ucapku sambil menangis , kak Liam memelukku lebih erat , bisa kurasakan tangannya membelai rambutku
"Semua tau kau mencintai Zayn .." ucap kak Liam , itu membuatku sakit .. jadi selama ini semua sudah tahu ? lalu kenapa mereka berpura-pura tak tau ? dan aku tak menyangka Zayn menceritakan semuanya pada semua orang .. aku tau mereka sahabat tapi ... aku masih ingin ini dijadikan rahasia diantara aku dan Zayn .. karena bagiku .. perasaan ini amatlah privasi dan sangat berharga untuk diketahui orang lain .. tapi kenapa Zayn bilang ke yang lain ? ..
Tentu saja .. karena dia tak menganggap perasaan ini special .. ini layak di publikasikan .. tapi tidak bagiku .. selama ini .. perasaan ini .. bertepuk sebelah tangan ..
"Apa kau mau ditemani tidur ?" tanya kak Liam lembut
"Tak usah kak , aku sudah besar haha" ucapku sambil tertawa kecil .. itu palsu .. Kak Liam melepaskan pelan pelukannya .. ia menatapku serius ..
"Banyak yang sayang padamu Sabin .. dan kau tahu .. Zayn juga menyayangimu .. tapi tidak dengan caramu menyayanginya .. dan kamu harus mengerti itu .. seperti pepatah kuno yang selalu bilang 'Cinta tak harus memiliki' .. kamu harus percaya dan menerima itu , karena Cinta itu tak sepenuhnya indah .. pasti ada sakitnya .." jelas kak Liam sambil tersenyum manis , aku membalas senyumannya malu dan .. aku menangis lagi "Kau tahu Sabin , aku juga pernah merasakan sakit itu saat aku SMA .. aku bersyukur pernah merasakan itu .. jadi aku tak pernah lagi mencintai orang yang tidak mencintaiku .. itu menyakitkan .. kau tahu , kau beruntung kau mencintai orang sebaik Zayn .. dia sangat menjaga hati seorang wanita .. Kau masih beruntung sayang .." lanjutnya . Dari cara bicara kak Liam ,, ia sudah seperti mama .. aku terus menangis , kak Liam memelukku lagi dengan lembut , aku membalas pelukannya dengan menangis .. kak Liam dengan perlahan mulai melepaskan pelukannya lagi
"Kau harus tidur atau kau terlambat esok pagi" ucap kak Liam sambil memberi kecupan selamat malam di keningku , aku membalasnya dengan senyuman dan berkata "I love you" pada kak Liam , ia menjawabnya sambil tersenyum sayang padaku ..
Sejujurnya .. tidak apa jika Zayn tak merasakan rasa cinta yang aku rasakan padanya .. yang terpenting .. aku senang .. di kelilingi oleh orang-orang yang sayang padaku .. aku sangat menyayangi mereka .. Kak Liam , Harry , Niall , Louis , Zayn , Alyson , Josh .. mereka orang yang sangat berharga .. aku mencintai mereka .. sangat mencintai mereka ..
Chapter IX : Best Night
Kulihat jam menunjukkan pukul 5.00 PM . Aku segera pergi keluar kamar untuk sedikit menghirup udara segar .. tunggu .. bukankah Niall akan menyatakan perasaannya pada Bonnie ! sial ! aku hampir saja melupakannya .. Aku segera pergi berlari ke kamar Niall tapi .. seseorang menabrakku dan itu .. Esther ..
"Hey Sabina" ucapnya , nadanya masih tegas tapi tak sinis
"Hey" ucapku canggung "Lucu .. kau tak memanggilku Miss.Payne"
"Zayn mengajariku bagaimana menjad asisten favorit the boys , aku bisa mencontoh sedikit dari Alyson" jelasnya
"Awesome" ucapku bernada menyindir
"Sabina .. dengar .. aku tau kau masih kesal denganku . Aku juga akan begitu jika aku jadi kau .. tapi .. itu dulu oke ? aku minta maaf akan sikapku , kau tahu Zayn mengajariku banyak hal dan .. dia membuat aku disukai para the boys , mereka tidak membenciku lagi , dan kau tahu mereka mendukungku dengan Zayn"
"ohh .. so cool , tapi aku harus pergi" ucapku ingin cepat-cepat menjauh dari Esther , tapi Esther menarik tanganku
"Sabina .. kumohon maafkan aku .. aku serius" ucapnya penuh harap
"Esther .. aku sudah memaafkanmu , tapi kenapa baru sekarang ?"
"Karena aku sudah tau yang sebenarnya" ucapnya tersenyum , baru pertama kali aku melihat ia tersenyum seperti itu padaku , biasanya yang aku lihat senyuman kepicikannya tapi kali ini .. ia tersenyum .. benar benar tersenyum
"Kebenaran apa ?" tanyaku bingung
"kebenaran kalau kamu dan Zayn memang tak ada apa-apa . Zayn sangat menyayangimu , karena dia menganggapmu adik . Dan aku sangat minta maaf akan kelakuanku . Aku benar-benar minta maaf" ucapnya sangat bahagia , ia mengatakannya sangat lembut tapi seperti sindiran bagiku
"Thanks for the truth then" aku berkata dengan sangat sinis dan pergi meninggalkannya , kurasa dia sakit hati .. tapi apa peduli ? dia sering melakukannya padaku .. dulu ..
Saat aku berlari kesal tiba-tiba seseorang mengagetkanku .
"Hey !" seseorang menepuk pundakku saat aku berlari , aku sedikit tersontak pelan karena kaget
"Niall ! kau mengagetkanku" ucapku masih kaget
"maaf .. habisnya kau daritadi kupanggil tak menengok" ucapnya , aku memperhatikannya lebih jelas .. ada yang beda dari penampilannya ia terlihat lebih tampan
"Wow .. kau sangat tampan Niall" ucapku , wajahnya berubah menjadi merah , ia terlihat sangat cute
"Sudahlah Sabina kau membuatku malu !" ucapnya masih malu
"Okee maaf .. jadi bagaimana ? sudah siap ?" tanyaku
"Yeah ! sangat siap .. tapi aku sedikit gugup" ucapnya , tapi ia tak terlihat sedikit gugup .. ia terlihat sangat gugup
"Ayolah Nialler ! hanya menembak wanita saja kan ? C'mon Niall ! you're a star" ucapku menghibur
"Maksudku , bagaimana kalau reaksinya buruk ?"
"Terima atau tolak tak masalah , yang penting kau sudah mencoba" jelasku "jadi kau ajak bertemu dimana ?"
"Di tempat saat kita pesta barbeque" ucapnya gugup
"Kalau begitu ayo , aku akan selalu mendukungmu" ucapku , dia hanya tersenyum padaku , dan kami langsung pergi ke belakang hotel , tempat bagus untuk penembakan perasaan
Niall terlihat amat gugup , ia tak berhenti memainkan kedua tangannya , membuat aku tak bisa lepas darinya .
"Niall .."
"Yeah ?" jawabnya cepat membuatku kaget
"Bonnie wanita yang sangat cantik dan baik hati . Jika dia menolakmu , apa dia akan mendorongmu pergi ? tentu saja tidak !"
"Maksudmu dia akan menolakku ?" tanyanya kaget
"Niall ! bukan itu yang aku maksud .. ohh Gosh !"
"Maaf Sabin , aku hanya .. salah tingkah" ucapnya salting
Tak lama kami samapi di pintu belakang hotel , bisa kulihat ada Bonnie disana , dengan dress sederhananya tapi tetap membuatnya terlihat sangat cantik . Dia tak melihat aku dan Niall karena ia sedang melihat matahari yang hampir terbenam . Bisa kulihat ia memandangi matahari itu penuh harap . aku tak tahu apa yang ia harapkan ? .
"Sepertinya aku batalkan saja" ucap Niall mencoba pergi , aku dengan cepat menarik kardigannya
"Niall ! jangan jadi pengecut !" ucapku keras "Dia menunggumu ! apa kau tega membiarkannya menunggu ?"
"of course not"
"Then go and tell her how much you love her"
"Sabina .." dia menatapku aku menatapnya , bisa kulihat matanya yang selalu terlihat indah "Do'akan aku"
"Selalu" ucapku memberi tos pada pundaknya
"Sabina .. terima kasih" ucap Niall sambil memelukku erat membuatku sedikit susah bernafas
"Niall .. you're was-ting yo-ur ti-me !" ucapku sesak karena pelukan Niall
"Ohh .. Sorry !" ucapnya melepaskan pelukannya . Dia merapikan kardigannya "How do i look ?" tanyanya
"Kau bertanya itu karena kau memperlambat !" ucapku kesal "just goooo !" ucapku mendorong Niall keluar pintu . Bonnie melihat Niall aku langsung menyembunyikan diri dibalik barang-barang dan berusaha memperhatikan
"Hey Bonnie , sudah lama menunggu ?" tanya Niall gugup
"Tidak juga , entahlah aku nyaman berada disini , aku bisa melihat matahari tenggelam . wasn't it beautiful ?" tanya Bonnie lembut
"Yeah , itulah kenapa aku ingin bertemu kau disini , seperti saat itu , kita sering melihat matahari terbenam , cantik sekali" ucap Niall berusaha tak gugup . Bonnie menatapnya sedih "Kenapa ? , maaf aku tak bermaksud mengingatnya" ucap Niall cepat-cepat
"Tidak . Aku juga merindukan itu . Aku merindukanmu Niall . Besok aku akan pulang kerumah karena papah sudah menyelesaikan tugasnya , aku bisa pulang" ucap Bonnie . Niall terlihat kaget dan amat sedih , wajahnya yang daritadi memasang senyum gugup berubah menjadi wajah yang terlihat kaget
"Bonnie .. aku pasti akan merindukanmu" ucap Niall , sepertinya ia bingung harus bicara apa
"Yeah .." Bonnie terdiam sejenak dan bertanya "lalu kenapa kau mengajakku kesini ?"
Seketika Niall terlihat tegang , ia memainkan tangannya yang ikut tegang , ia amat bingung dan sepertinya susah untuk bicara .
"Bonnie .." Niall menatap Bonnie yang sedang menatap matahari yang mulai terbenam , Bonnie menatapnya penuh bingung aku tak mengerti . Niall perlahan memegang kedua tangan Bonnie dan menatapnya dalam . Aku bisa melihat bagaimana Niall emnyembunyikan ketakutannya .
"Ada apa Niall ?"
"Bonnie .." Niall diam sejenak dan lebih menatap Bonnie "Aku mencintaimu .. aku tak tahu .. aku mencintaimu , sangat .. aku tak ingin kau pergi , aku masih ingin kau disini , atau mungkin ikut bersamaku , melakukan tour dan .. aku ingin kau menjadi pacarku .." ucap Niall wajahnya terlihat kaget dan menunggu jawaban , seketika raut kebingungan di wajah Bonnie hilang , ia nampak kosong dan tak percaya , ia melihat Niall dengan tatapan yang terlihat khawatir . Kenapa dengannya ? apakah Bonnie akan menolak Niall ? oohh jangan .. tolonglah .. kasihan Niall ..
"Niall .." Bonnie terdiam sejenak dan menunduk menjauhi mata Niall yang menatapnya penuh harap "Aku ..." Bonnie terdiam lagi , ia nampak sedih .. oh tidaak !
"Apapun jawabanmu .. aku akan terima" ucap Niall , ia nampak tegar , tapi aku yakin , ia sangat sedih
"Okay .. Niall .. kufikir .. kau akan dapat wanita yang lebih baik dariku"
"itu bukan jaawaban yang ingin aku dengar .. just yes or no" ucap Niall menekankan
"Okay , it's a not !" ucap Bonnie mengadah menatap Niall kembali . Niall terlihat kaget dan kecewa . Wajahnya amat sedih tapi ia tetap berpura-pura tegar . Bonnie juga nampak tak tega dan sedih melihat Niall .. "Niall , aku sangat minta maaf .. tapi aku tak bisa .. aku mencintaimu .. tapi .. aku sudah bertunangan" apa ?! Bonnie sudah bertunangan ?! aku tak pernah tahu itu ! maksudku .. kenapa ? kenapa ia tak bilang ? kasihan Niall .. "Ayahku dan Ayah tunanganku berteman baik dan kurasa aku merasa cocok dengannya .. Niall .. aku mohon maaf .. kufikir kau sudah tak ada rasa padaku sejak kau menjadi artis terkenal seperti sekarang .. kurasa jika aku berharap kau akan menaksirku lagi , hasilnya akan nihil .. tapi ternyata .. kau masih menyukaiku ?" tanyanya sedih
"Aku terima itu .. aku bisa mengerti" ucap Niall , bisa kulihat betapa kecewa dan kagetnya Niall ! wanita yang ia selalu taksir ternyata sudah memiliki tunangan ! ingin aku berlari dan memeluknya , agar ia merasa lebih baik , dan sedikit menyemangatinya .
"Niall .. i'm so sorry" ucap Bonnie nampak amat merasa bersalah .. Niall perlahan melepaskan tangan Bonnie dan menunduk .. Tak lama Bonnie mendekati Niall .. mendekati pipinya dan mengecup pelan dan lembut pipinya .. Bonnie lalu mengalungkan kedua tangannya di sekitar leher Niall dan meletakkan dagunya di pundak Niall dan berbisik "maafkan aku" .. Niall tak bereaksi apapun , ia sama sekali tak membalas pelukan lembut yang diberikan Bonnie .. Aku tau .. ini bukan saatnya Bonnie memberikan pelukan harapan pada Niall ..
Perlahan Bonnie melepaskan tangannya dan menatap Niall yang berwajah murung dan amat sedih ..
"Aku mengerti perasaanmu .." ucap Bonnie murung , perlahan ia memegang tangan Niall dan menaruh sesuatu di tangan Niall entah apa itu .. Aku tak bisa melihat apa itu .. Bonnie mulai mendekat ke tempat dimana aku berada .. aku segera menyembunyikan diriku agar sedikit tertutupi sebisa mungkin .. Ia berhenti sebentar di pintu belakang hotel .. Jantungku berdegup kencang .. apa ia tahu aku ada disini , bisa kulihat jelas Bonnie berdiri disana ...
Aku melihat .. Bonnie mengeluarkan air matanya .. bisa kulihat air bening mengalir diwajahnya yang cantik ..
tak lama ia berjalan cepat menjauhi aku .. aku mulai tenang dan segera mendekati Niall yang sedang duduk di sebuah batu besar sambil menatap matahari yang sebentar lagi akan terbenam penuh , ia nampak sangat sedih .
"Niall .."
"Aku tak apa Sabin" jawabnya cepat "Lebih baik diungkapkan , dari pada tidak sama sekali" ucapnya bijak , aku langsung duduk disampingnya dan meraih sebelah tangannya dan menyandarkan kepalaku di pundaknya , ia menaruh kepalanya diatas kepalaku .. aku yakin ia butuh ini .. teman yang selalu ada untuknya .. aku ingin jadi teman Niall yang selalu ada untuknya ..
"Apa yang di berikan Bonnie padamu ?" tanyaku sudah tak bersandar di pundak Niall .
Niall membuka tangan kanannya dan bisa kulihat kalung berbentuk hati dan ada panah di dalamnya , warnanya merah muda dan panahnya berwarna hitam .
"Menurutku itu tampak indah dan lucu , tapi kenapa dia memberikannya padamu ? sepertinya itu untuk wanita" tanyaku
"Dia tak memberikannya .. dia mengembalikannya" jawabnya tegar , tak nampak air mata disana .. ia masih menatap matahari yang 5 menit lagi akan terbenam .. aku menatapnya semakin bingung
"Aku tak mengerti .."
"Aku memberikan kalung ini pada Bonnie saat dia lulus SMA .. aku membelinya dengan harga yang tak begitu mahal , tapi aku tak mengungkapkan aku mencintainya .. aku hanya bilang , kalung ini hadiah kelulusan .. itu tak membuatnya curiga karena Bonnie sudah sering mendapat hadiah dari lelaki yang menaksirnya juga .. tapi .. aku masih tak percaya dia masih menyimpannya " jelasnya . Aku mulai mengerti sekarang . "Suatu saat aku akan memberikan kalung ini , pada seseorang yang sangat special"
"Seperti Bonnie ?"
"Dia memang special .. tapi tak ada yang lebih special dari keluargaku terutama orang tuaku dan the boys" ucap Niall tersenyum senang menatap matahari yang beberapa detik lagi akan tenggelam . Aku mengalungkan tanganku di tangan kiri Niall lagi , dan menaruh kepalaku di pundaknya , bisa kulihat matahari tenggelam .. Pertama kali aku melihatnya .. aku sangat senang .. bisa melihat ini dengan idolaku .. Niall James Horan ..
***
Cahaya dari luar jendela mendobrak jendelaku yang tirainya tak tertutup . Bisa kulihat Neko , kucing dari Niall sudah terbangung dan menanti makanannya . Aku segera bangun dan memberi makan kucing kesayanganku itu . Aku segera pergi mandi , berias dan pergi ke ruang makan hotel seperti biasa .. Tapi saat aku diperjalanan menuju ruang makan , handphone-ku berdering .. aku segera mengangkatnya .. ternyata ini dari mama ..
"Halo Ma ?"
"Halo sayaaaang" ucap mama dengan nada khas-nya yang selalu penuh cinta
"Iya ma , ada apa ?"
"Mama kangen sama kamu .. mama gak ada yang nemenin dirumah .. kamu kapan pulang sayang ?" tanya mama terdengar sedih
"Secepatnya ma , mungkin besok .. Sabina juga kangeeeen banget sama mama" ucapku masih sambil berjalan menuju ruang makan
"Besok ? bagus sekali !" ucap mama senang "tapi maafkan mama yaa merusak kesenanganmu dengan para idola-mu"
"Ma .. idola aku nomor 1 itu adalah mama"
"ooohhh that's so sweet baby" ucap mama penuh cinta
"Yaudah , kalau gitu nanti Sabina hubungi mama lagi yaa , tapi pasti Sabina akan pulang kok besok pagi atau malam"
"Iyaa . Nanti mama masakin makanan special untuk kamu yaa"
"haha iyaa mama . Yaudah ya ma , Sabina mau makan dulu . Sabina sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang banget sama mama"
"Mama juga sayaaaaaaaaaaaaaaang banget sama Sabina . Yaudah sana makan , bye"
"bye mom" aku langsung menutup telponnya dan segera memperccepat langkahku , tapi saat aku menuju ke ruang makan ..
"Hey .. kenapa kalian ada disini ?" tanyaku bingung melihat the boys , Josh dan wow itu Alyson !! "Alyson ?!" ucapku kaget . Alyson membuka kedua tangannya dan aku langsung menghampirinya dan memeluknya senang , kami mungkin kenal sebentar tapi sudah seperti teman bertahun-tahun lamanya . Harry tiba-tiba memeluk aku dan Alyson yang sedang berpelukan . Kami semua tertawa senang dan berbahagia . Alyson mendorong Harry untuk melepaskan pelukannya . Aku tertawa senang melihat tingkah Harry yang lucu , semua the boys juga menikmatinya dan menanggapinya sebagai candaan .
Pandanganku tertuju pada Zayn yang terlihat berbeda
"Zayn .. kakimu ? kau sudah tak memakai tongkat ?" tanyaku senang
"Yeah .. kakiku sudah membaik tapi .. tak total .. masih perlu sedikit pemulihan" ucapnya dengan senyum senang
"Ohh aku ikut senang mendengarnya .. dan Alyson .. aku sangat senang kau kembali" ucapku menghadap Alyson lagi
"Ahaha terimakasih pretty" ucapnya tersenyum senang
"Big Hug !" ucap Harry sambil memelukku di tangan kirinya dan memeluk Alyson di tangan kanannya
"Ohh HARRY !" ucap Alyson tinggi . Harry langsung tertawa , the boys-pun tertawa senang .. sungguh momen yang berharga
"Tapi .. Alyson , apakah kau takkan kuliah ?" tanya Louis lembut
"Guys .. aku sangat khawatir sekali saat mendengar kalian menggagalkan tour karena Zayn tersandung insiden .. Aku benar-benar tak konsen .. aku suka pekerjaan menjadi asisten kalian .. aku ingin bersama kalian guys .. aku .. aku tak bisa jauh dari kalian , aku mencintai kalian" ucap Alyson terharu
"That's so sweet Aly , hug me " ucap Louis dengan nada terharu , Alyson langsung memeluk Louis dengan penuh sayang , Aly terharu hingga meneteskan air matanya
"Aly .. kami selalu menganggapmu bagian dari kami . kami semua juga sangat mencintaimu" ucap Kak Liam sambil merangkul Alyson dan memeluknyaa
"Boys .. thank you so much !" ucap Aly senang , Harry terlihat murung , itu membuat Aly bertanya "dan kau kenapa Harry ?" Harry menggelengkan kepala dengan muka cemberut "Okee Harry aku mengaku .. aku juga merindukanmu !" ucap Alyson sambil tertawa .. Harry terlihat terseyum merayu dan membuka kedua tangannya . Alyson giggles lalu membalas kedua tangan Harry yang terbuka . Semua the boys terlihat tertawa gembira . Aku sangat senang melihatnya ..
Tapi tunggu .. aku teringat sesuatu
"Tapi .. bagaimana dengan Esther ?" tanyaku , semua terdiam .. Zayn terlihat murung lalu Josh menjawab semua keheningan ini
"Esther harus kembali , karena Alyson sudah kembali . Dia harus pergi .." ucap Josh
"Kapan dia akan pulang ?" tanyaku berusaha terdengar tak peduli
"Malam ini .. dia sudah mengepakan barang-barangnya" jawab Louis . Aku melihat Zayn , dia terlihat sangat sedih dan murung . Sepertinya benar , Zayn masih mencintai Esther .. ini sangat menyakitkan menghadapi kenyataan ini .. tapi .. aku tak tega melihat Zayn begitu sedih ..
"Dan kita harus mengucapkan selamat tinggal pada Bonnie , dia sudah akan ke bandara pagi ini , kau ikut ?" tanya Harry
"Tentu .. tentu saja" ucapku sambil tersenyum kecil , aku melihat lagi ke arah Zayn . Ia sangat sedih menerima kenyataan kalau Esther akan pergi .. aku yakin itu ..
"Kalau begitu ayo" ucap Alyson .
Semuanya pergi menuju kamar Bonnie , aku bisa melihat ada beberapa orang bertubuh besar dan seorang lelaki tampan , tinggi dan menggunakan baju seperti orang penting. Bonnie sedang menyuruh 2 orang bertubuh besar itu untuk membawa kopernya .
Beberapa langkah lagi kami sampai di dekatnya .. dan ..
"Hey" ucap Niall gugup
"Ohh hey .. guys" jawab Bonnie sedikit kaget
"Wow kau kenal boyband ini ?" tanya lelaki tampan dan tinggi itu
"Yeah" jawabnya sambil tersenyum lembut . Lelaki itu langsung merangkul Bonnie layaknya seorang pacar , Bonnie terlihat sedikit gugup , sepertinya karena ada Niall .
"He's my boyfriend , Ronald" jelas Bonnie , semua the boys terlihat kaget , kecuali Niall .. ia terlihat sedih dan murung
"Senang bertemu dengan kalian stars !" ucap Ronald ramah sambil tertawa kecil . Semuanya tidak menjawab sepertinya mereka merasa kasihan dengan Niall .
"Jadi .. ada apa ?" tanya Bonnie
"Kami mau mengucapkan selamat tinggal padamu" jawab Harry lembut
"Terima kasih boys , Sejujurnya aku pasti akan merindukan kalian .. Terutama kau Niall" ucap Bonnie menatap Niall lembut , Niall hanya tersenyum kecil lalu menundukkan kepalanya
"Baiklah sayang , sebaiknya aku tunggu dibawah" ucap Ronald lembut , sambil mengecup lembut kepala Bonnie . Semua terlihat terdiam . Tak lama Ronald menaiki lift dan hilang dari penglihatan .
"Bonnie , sangat sebentar kau disini .. tapi kau sangat baik dan .. kau .. sudah seperti sahabat kami" ucap Louis sangat lembut . Mata Bonnie berkaca-kaca dan tak bisa menahan keluar air matanya
"Boys , aku juga senang bisa bertemu dengan kalian .. aku sangat senang bisa kenal kalian .. tak pernah terbayangkan aku bisa kenal dengan boyband terkenal seperti kalian , dan drummer hebat sepertimu Josh" ucap Bonnie masih menangis
"Semua barang yang mau dibawa sudah di bawa miss" ucap seseorang bertubuh besar
"Yeah tunggu saja dibawah terimakasih" ucap Bonnie cepat "Aku akan pergi sebentar lagi"
Niall tiba-tiba memeluk Bonnie erat , membuat semua terdiam .
"I will miss you too" ucap Niall lembut . Bonnie masih kaget namun membalas pelukannya erat , Bonnie terlihat meneteskan air mata . Bisa kulihat Niall sedih namun tak ada air mata disana .
"Aku tak tahu kapan kita akan bertemu lagi" ucap Bonnie masih menangis . Niall melepaskannya lembut sambil tersenyum sayang pada Bonnie . Bonnie menatapnya sedih .
"Jangan lupa undang kami saat kau menikah dengan Ronald" ucap Niall terdengar biasa tapi aku yakin itu menyakitkan . Bonnie terkaget
"Ohh !!" Bonnie terkaget dan semakin menangis , Bonnie tiba-tiba memeluk Niall erat dan menangis sedikit keras . Niall membalas pelukannya dengan lembut .
Tak lama Bonnie melepaskan pelukannya . Masih kulihat air berkilauan di kedua pipinya , dia mencoba untuk tersenyum dan tegar , tapi ia tak dapat menahan air matanya yang tak henti keluar .. Ia berkali-kali menghapus air matanya , tapi tak ada guna .. air matanya terus bercucuran .
"Bonnie , we will miss you a lot" ucap Louis lembut dan memeluknya lembut lalu melepaskannya ..
"Don't cry pretty" ucap Alyson sangat ramah , memeluk Bonnie beberapa detik lalu melepaskannya
"Niall benar , jangan lupa untuk undang kami" ucap Harry lalu memeluknya sebentar
Zayn tak mengatakan apa-apa , hanya tersenyum ramah lalu memeluknya pelan dan sebentar . Kak Liam juga tak mengatakan apa-apa , hanya memeluknya pelan dan mengakhirinya dengan senyuman yang ramah .
"Hey Sabinaa" ucap Bonnie , masih menangis namun mencoba menutupinya dengan senyuman manisnya
"Hey , you know , kita baru kenal tapi kau sudah seperti kaka-ku , kau sangat baik dan Ronald sangat beruntung punya tunangan secantik dan sebaik dirimu" ucapku . Bonnie terlihat terharu lalu memelukku sambil menangis , cukup lama ia memelukku , tak seperti ia memeluk yang lain .
"Thank you Sabina .." ucapnya lalu melepaskan pelukannya "Guys , aku senang sekali papa bisa kerja disini , sehingga aku bisa bertemu dengan orang sebaik dan sehebat kalian , terima kasih untuk semuanya.. This is so awesome !" ucap Bonnie sambil menangis senang dan terharu . "Okay .. kurasa ini waktunya" .
Bonnie tak kuasa menahan tangisnya , ia melambaikan tangannya pelan dan perlahan berjalan menjauhi kami . Bisa kulihat tatapannya tertuju pada Niall .. Aku mengerti perasaannya ..
Ia mulai menjauh .. dan hilang dari pandangan .. seketika hening ..
Harry merangkul Niall
"It's alright buddy !" ucap Harry menghibur , Niall menundukkan kepala dan mengadah sambil tersenyum kecil .. Kurasa ia sangat merasa kehilangan
"Dan sekarang giliranmu Sabina .. ini sulit diterima banyak orang penting dan hebat yang kita temui dalam 6 hari ini , aku tak percaya ! ini minggu terbaik yang pernah kutemui , kecuali kejadian Zayn" ucap Louis
"Aku setuju" ucap kak Liam "Kapan kau pulang Sabin ?" tanya kak Liam
"Besok pagi atau malam .. Mama kesepian dirumah" jawabku
"Kalau begitu mari kita rayakan sebelum kau pergi ?" tanya kak Liam
"Itu ide yang bagus !" jawab Niall tersenyum senang
"Yeah .. aku senang .. tapi bagaimana cara kita merayakannya ?" tanyaku
"Bagaimana kalau nanti malam kita adakan pesta barbeque lagi , kuharap takkan ada masalah lagi" usul Louis
"Aku setuju saja" jawab Harry "Aku tak percaya kau sudah ingin pergi"
"Ohh Harry , aku sangat senang berada dsini bersama kalian semua . Tapi .. kau dan yang lain tak mungkn akan di hotel ini terus kan ? kau pasti akan melanjutkan tour kalian" jawabku murung . Harry langsung memelukku sambil terlihat ia kehilangan
"Harry aku belum pergi .. simpan itu nanti" ucapku sambil tertawa .. Bisa kulihat the boys juga setuju akan itu .
"Haha okay" ucap Harry melepaskan pelukannya .
"Kita belum makan , kan ? bagaimana kalau kita makan ?" ajak Alyson
"Yeah shawty , aku juga lapar" jawab Harry sambil merayu
"Kalian saja makan , kurasa aku tak ikut" ucap Zayn , wajahnya sangat murung , semua mata mengarah ke Zayn , menatapnya bingung akan sikapnya . Zayn hanya berjalan pelan menuju kamarnya .. murung ..
"Ohh aku benci Zayn yang satu itu !" ucap Louis
"Kenapa ?" tanyaku berusaha terdengar tak peduli
"Sabin , kau tidak tau ? akhir-akhir ini dia selalu murung , aku tak mengerti , mungkin yaaa itu masalahnya dengan Jade .. tapi .. aku ingin Zayn yang semangat , lucu dan kau tahu dia sangat sangat semangat dan tak bisa diam jika sedang bersama kami ! tapi lihatlah dia ?" jelas Louis tak menyangka , aku hanya menunduk mencoba mengerti sebenarnya kenapa Zayn ?
"Aku setuju denganmu Loui" jawab Niall murung
"Guys , sebenarnya disaat seperti itu .. mereka membutuhkanmu .. kalian jangan seperti itu" jelas Alyson . Well , aku setuju dengan Aly
"Itu benar , kalian seharusnya ada untuknya .. sebenarnya kulihat akhir-akhir ini kalian sedikit merenggang dengan Zayn" ucapku . Semua menatapku bingung .
"Yeah mungkin , karena Zayn selalu menghindar dari kami" jawab Niall
"Tidak ! dia tak pernah menghindar dari kalian , setiap dia murung dan sangat butuh support dari kalian , kalian memikirkan urusan kalian , contohnya kau dan Bonnie , Niall" jelasku "Zayn sangat membutuhkan kalian , tolong mengertilah perasaannya .."
Semua hanya terdiam , terenung .. entah apa yang mereka fikirkan .. semoga mereka bisa mencerna perkataanku .. semua masih terdiam .. aku tak mengerti ! aku kesal ! kenapa mereka hanya terdiam ? apa mereka menanggapi pembelaanku hanya perkataan yang tak ada artinya ? !
"Kurasa aku juga tak lapar" ucapku langsung pergi . Aku kesal dengan mereka , kenapa mereka tak bilang 'yeah , kau benar Sabina' ? mereka hanya terdiam !! dan...! Tunggu .. kenapa pintu Zayn tak tertutup ?
Aku mendekati kamarnya dan melihat Zayn yang sedang menatap keluar jendela .. aku bisa melihat wajahnya yang sedih dari sini
"Hey Zayn" ucapku sambil mengetuk pintu
"Hey" jawabnya , ia menatapku lesu
"Zayn .. aku minta maaf soal kemarin" ucapku
"kau tak salah apapun , sedikit pun tidak" jawabnya sangat lembut sambil memberiku senyuman manisnya . Aku hanya tersenyum kecil membalasnya .
"Zayn , kau kenapa ?" tanyaku
"Aku sangat kecewa .. akan semua yang terjadi minggu ini .." Zayn terhenti dan melihat keluar jendela lagi "Maksudku , aku sangat senang kau datang .. tapi .. aku rasa the boys tak menyukaiku lagi"
"Zayn !" ucapku keras sambil menarik lengan Zayn agar berbalik ke araku "Aku fans-mu ! yang aku tau kau orang yang sangat hebat ! sangat baik ! sangat semangat ! . Tapi kenapa kau seperti ini ? bukan kau yang kulihat di TV , Youtube atau yang aku dengar di radio ! Zayn yang kulihat adalah Zayn yang selalu ceria , tak mudah menyerah , bisa diajak bercanda , dan selalu membuat semua yang disisinya tak ingin jauh darimu ! sejujurnya 'ya !' aku tak suka kau seperti ini !" ucapku keras . Zayn terdiam .. ia menatapku penuh kaget dan bingung , ini pertama kalinya aku berkata ini padanya , biasanya aku hanya berkata lembut dan gugup di depannya ..
Zayn menatapku .. mata coklatnya yang indah menatapku .. aku mencintaimu Zayn ..
"Aku ...." ucapanku terhenti , aku mengeluarkan air mata , aku tak tau kenapa " aku mencintaimu Zayn"
Air mataku mulai mengalir , bisa kurasakan air mata mengalir di pipiku .. aku tak percaya aku mengatakan ini .. aku menutup wajahku dengan tanganku .. aku mencoba untuk bicara meski sambil terisak .. Zayn menatapku dengan sedih dan merasa bersalah ..
"Awalnya .. aku mengira ini hanya .. perasaanku sebagai fans-mu .. tapi .. ini berubah .. aku sangat mencintaimu .. bukan karena aku fans-mu .. aku .. " aku tak sanggup bicara banyak , terlalu menyakitkan "Bukan ini Zayn yang ingin kulihat sebenarnya .. Aku ingin melihat Zayn .. yang lembut .. yang selalu ceria dan membuat seseorang tertawa karena tingkahnya .. itu yang ingin kulihat darimu .. karena aku mencintaimu" ucapku sembari terisak , aku bisa merasakan Zayn memelukku , aku berada di pelukannya .. sesuatu yang sangat kusukai ..
"Maafkan aku .. aku .. tak tau .. aku juga tak menyangka bisa seperti ini .. aku .."
"Sssshh .. tak ada yang salah denganmu" ucap Zayn sangat lembut .. masih memelukku erat .. aku bisa merasakan dadanya yang hangat memelukku , tangannya yang lembut berada di punggungku dan rambutku .. Aku tak bisa membalas pelukannya .. aku tak tau kenapa .. terlalu sakit untuk bisa mengetahui kenyataan kalau Zayn tak mencintaiku .. Air mata terus mengalir setiap aku memikirkan itu , Zayn hanya memelukku dan mencoba untuk menenangkanku
"Sabina listen .. listen .. sssh" ucapnya melepaskan pelukannya dan menatapku tajam "Jangan pernah berfikir aku tak menyayangimu .. aku sangat menyayangimu , mencintaimu .."
"hanya sebagai adik ? .. yeah aku mengerti .. aku mengerti .. tak usah diperjelas .. aku tak pernah bermimpi kau akan mencintaiku seperti kau mencintai Jade .. atau Esther .. " ucapku sambil menangis lebih keras , Zayn menatapku merasa bersalah dan kasihan kepadaku "Maafkan aku .. aku tak tau kenapa ini bisa terjadi .."
"Sabina , berhenti bilang maaf .. kau tak salah .. sama sekali tak salah" ucap Zayn sangat lembut ..
"Zayn .. don't be so soft ! aku tak mau kau mengasihaniku .. tak usah !" ucapku keras .. aku tak mengerti kenapa emosi-ku sedang naik jika sedang menangis
"Sabina .. kenapa ?" tanyanya lembut
"Aku .. hanya harus pergi.. Zayn maafkan aku .." Aku melepaskan pegangannya di kedua pundakku , aku berlari ke kamarku .. meninggalkan Zayn yang bingung disana .. aku tak tau apa yang terjadi .. kenapa aku tiba-tiba bilang begitu ? well .. mungkin lebih baik .. karena aku akan pergi besok .. lebih baik aku menyatakannya ..
Aku hanya berbaring di kasur dan menangis dengan sebuah guling di pelukanku .. aku berbohong padanya .. aku selalu berharap kalau aku dicintai Zayn , seperti Zayn mencintai Jade .. aku ingin dicintai seperti itu .. bukan seperti adiknya .. aku selalu bermimpi suatu saat aku bisa berpacaran dengannya .. namun aku tak pernah bisa mengatakannya ..
***
Kepalaku pusing karena banyak menangis .. aku terbangun oleh ketukan di pintu kamarku . Semakin lama ia mengetuk semakin keras .
Aku segera beranjak dari tempat tidur . Sangat lemas dan masih sedikit pusing . Aku merapikan rambutku dengan tanganku dan segera berjalan lesu menuju pintu . Aku membukanya dengan amat lesu
"Hey" sapa lelaki di depan pintuku .. itu Josh
"Hey" jawabku masih sedikit ngantuk . Josh menatapku bingung "Apaa ?" tanyaku bingung
"Kau habis menangis ?" tanyanya khawatir
"Ohh tidak ! aku hanya .. habis bangun tidur , hehe" ucapku setengah bohong dan setengah jujur
"Ohh oke .." ucapnya masih sedikit curiga . Josh menatapku lagi bingung "Kau lupa ?" tanyanya
"Lupa .. apa ?"
"Kau masih muda tapi sudah pelupa ! kami merayakan sehari sebelum kepergianmu . the boys dan Alyson menunggumu untuk pesta barbeque" jelasnya . Seketika aku baru ingat ! aku kaget dan lupa karena kejadian tadi siang ! bodohnya aku !
"Oooh ! aku lupa ! baiklah tunggu 3 menit .. hanya mengganti pakaian dan merapikan rambutku ! hanya sebentar !" ucapku cepat . Aku langsung menutup pintu mengganti pakaianku dengan dress lengan panjang , dan selutut , mengikat rambutku dan membuka pintu lagi ..
"Wuu cepat dan tepat" ucap Josh terpana melihatku
"Maaf aku benar-benar lupa" ucapku pada Josh
"Haha tak apa . Hanya telat beberapa menit saja" ucapnya "dan ngomong-ngomong kau terlihat sangat cantik .. well .. seperti biasa" pujinya . Kami mulai berjalan menuju lantai bawah dan pergi ke tempat kami berpesta barbeque .
"Thanks Josh .. you're really kind" ucapku pada Josh
"You too .. " jawabnya .
Kami sudah memasuki lift . Josh menatapku sedikit aneh .. aku tak mengerti tapi .. itu menggangguku .
"Sabina ?" ucapnya tiba-tiba . Aku langsung menatapnya , dia menatapku begitu serius , sangat aneh karena dia tak pernah menatapku seperti itu sebelumnya
"Ada apa ?" tanyaku bingung .Jantungku mulai berdegup cepat saat Josh menatapku seperti itu . Aku bingung dan sedikit aneh ..
"Ada satu hal yang ingin aku bilang sebelum kau pergi .. Ini sangat penting .. aku .." ia tak melanjutkan pembicaraannya karena tepat saat itu , pintu lift terbuka . Kami sudah sampai di lantai bawah . Aku melihatnya lagi dan bertanya "Aku apa ?"
"Aku pasti akan merindukanmu .. semua akan sepi tanpamu" ucapnya cepat . Sungguh .. ia sangat terlihat aneh ..
"Oww.. aku juga akan merindukanmu" jawabku . Aku segera melanjutkan jalanku dengan Josh . Josh terlihat aneh , seperti ingin bicara namun tidak .. aah aku tak mengerti .. yang pasti ia terlihat sangat aneh .
Tak lama kami sampai di tempat kami merayakan pesta barbeque . Disana ada the boys , Alyson , dan ... Esther .
"Hey guys , maaf sudah membuat kalian menunggu" ucapku sedikit gugup . Esther menatapku dengan senyuman merekah di wajahnya
"Kurasa , tak hanya satu orang yang akan pergi , tapi 2 orang . Itu sangat menyedihkan" ucap Alyson . Aku tau orang yang ia maksud .. pasti Esther .
"Yeah .. kita akan ditinggal oleh orang yang sangat special dalam 2 hari ini" ucap Harry sedih . Aku melihat kearah Esther , ia sedang tersenyum padaku , Zayn berada di sebelahnya , ia menundukkan kepala saat aku menatapnya .
"Esther akan merayakan pesta barbeque bersama kita sebelum ia berangkat pukul 8 Malam" ucap kak Liam sambil merangkulku
"Well .. itu bagus" ucapku pura-pura senang
"Terima kasih .. sudah mengizinkanku ikut pesta ini" ucap Esther lembut
"Kami senang kau disini .." ucap Louis
"Zayn ?" tanya kak Liam "Ini serius kemarilah!" . Zayn mulai mendekat , semua the boys mendekat . Ini antara mereka berlima . Kukira mereka akan berbisik tapi ternyata tidak
"Zayn ..we love you !" ucap Louis senang . Yang lain mulai berpelukan memeluk Zayn . Zayn terlihat bingung . Alyson tersenyum senang melihatnya begitu pula Esther dan Josh .
Setelah beberapa detik mereka melepaskan pelukannya
"Wow wow ! ada apa ini ?" tanya Zayn sambil tertawa bingung
"Kau tau .. kami benar-benar menyesal .. bodohnya kami .. kami tidak ada saat kau membutuhkan kami .. kami benar-benar minta maaf" ucap Louis sangat lembut
"Aku tak kenal nadamu itu Loui! haha " ucap Zayn bercanda . Semua menatap Zayn tanpa candaan "huuu oke oke .. maksudku .. you know guys .. kau selalu ada disaat aku membutuhkan kalian .. tapi ya memang aku lebih suka sendiri , dan ini bukan salah kalian .. ini kemauanku .. tapi ini juga kebodohanku .. aku punya sahabat disini ? kenapa aku sia-sia kan ?" ucap Zayn serius "Guys .. i'm so sorry , i love you guys so much !" ucap Zayn senang dan keras .
The boys mulai berpelukan lagi . Mereka berpelukan terlihat sangat cute dan manis sekali . Aku sangat senang melihat mereka kompak seperti ini . Ini yang ingin aku lihat sejak pertama kali aku kesini .
"Kalau begitu mari kita lanjutkan pestanya !" ucap Zayn senang . Zayn menatapku sambil tersenyum senang , senyum yang tak pernah aku lihat sebelumnya , ia nampak bahagia , seketika jantungku berdegup kencang . Setelah beberapa detik terdiam aku membalas senyumnya dengan lembut .
Semua berkumpul , tiba-tiba ada beberapa orang yang membawakan kayu bakar , aku dan Esther terlihat bingung .
"Well . mungkin akan lebih seru kalau kita menyalakan api unggun !" ucap kak Liam seru , yang lain berseru senang , aku bisa melihat Zayn amat semangat , Esther juga ia tampak tersenyum senang .
Tak lama Josh dibantu dengan yang lain menyalakan api unggun-nya . Semua duduk melingkari api unggun yang hangat .
"Ini malam yang menyenangkan" ucapku
"Kita harus membuatnya menyenangkan , babe" ucap kak Liam sambil memelukku dan mengecup keningku penuh sayang . Aku melingkarkan tanganku di badan kak Liam .
"Aku sangat senang bisa menjadi adik dari kak Liam" ucapku lembut , kak Liam tersenyum lembut "Aku sayang banget sama kaka" lanjutku sembari memeluk kak Liam erat , kak Liam terlihat terharu sambil membalas pelukanku dan menjawab
"I really really love you too , my pretty sister"
"kak kalau ada api unggun seperti ini seperti bukan pesta barbeque"
"Haha , entahlah yang penting pesta , 3 hari lagi kami akan melakukan tour" jelas kak Liam
"Semoga beruntung" ucapku sambil memeluk kembali kak Liam
Beberapa menit kemudian kami melepaskan pelukan kami .
"Sepi sekali .. bagaimana kalau kita bernyanyi ?" ucap Niall seru , semua tampak setuju apalagi Alyson yang sedang duduk dekat Harry , ia terlihat amat senang
"Aku akan sangat senang mendengarnya" ucapku semangat "Actually not only me"
"Baiklah kalau begitu lagu apa ? bagaimana menurutmu Aly ?" tanya Harry lembut
"Emm , aku suka lagu kalian yang .. Summer Love" jawabnya
"Itu lagu yang sangat romantis , aku menyukainya juga" ucap Esther yang duduk di sebelah Zayn . Ia terlihat tersenyum senang .
"Baiklah , kau dulu Liam"
Can't believe your packin' your bags
tryin' so hard not to cry
........................
Lagu selesai , aku , Esther dan Aly bertepuk tangan , the boys terlihat bersemangat , aku tak pernah berasa sebahagia ini , aku senang melihat the boys ceria dan bahagia .. itu yang ingin aku lihat dari kemarin , aku sangat senang bisa menjadi adik kak Liam .. jika tidak .. mungkin aku tak akan merasakan kebahagiaan ini .
"Kurasa aku akan pergi besok hari saja" ucap Esther tiba-tiba "Aku tak akan melewatkan kebahagiaan ini" lanjutnya tersenyum lembut
"Itu ide yang bagus" ucap Zayn lembut sambil tersenyum pada Esther . Aku bisa merasakan ada hawa panas menghampiriku .. Sial .. aku cemburu
"Ayo mending kita langsung makan saja !" ucap Niall semangat . Semua berseru senang setuju , semua segera mengambil sosis besar yang baru saja matang . Aku bisa melihat semua terlihat senang .. mulai dari Josh yang duduk bersebelahan dengan Alyson .. dan Esther .. aku baru pertama kali melihatnya sesenang itu . Aku tak mengerti , susah rasanya menghilangkan rasa benci yang sudah terlanjur tertanam di dalam diriku pada Esther ..
"Nikmati malam ini Sabin" ucap Harry yang tanpa kusadari sudah berada disampingku , aku langsung memutar kepalaku kearahnya , ia tersenyum amat manis dan lembut , aku membalaskan senyumannya dengan lembut juga
"Of course , i will" ucapku tersenyum senang , Harry merangkulku dan meletakkan kepalaku di bahunya , dalam beberapa detik aku sudah melepaskannya , aku bisa melihat Josh memperhatikanku dengan Harry , ia terlihat tersenyum kepadaku tapi ada yang aneh dengannya .. senyumannya .. seperti dia sedang sedih .. aku tak mengerti ..
The Boys sedang bermain seru dan mengobrol asyik untuk perencanaan tour-nya . Alyson juga sedang bergabung dengan mereka ikut mengobrol seru . Tiba-tiba Josh menghampiriku dan duduk disampingku .
"best night ,huh ?" tanyanya sembari tersenyum manis
"yeah .. aku sangat suka melihat the boys bahagia dan sangat akrab begitu .. sungguh" ucapku membalas senyumnya "Walaupun terkadang mereka jahil asalkan mereka bersama dan kompak .. aku tetap suka" lanjutku
"Mereka sangat jahil , mereka pernah membuatku menangis , kau tahu"
"Benarkah ? karena apa ?"
"Mereka pernah bilang kalau aku di keluarkan dari band , tentu saja aku shock dan menangis ! aku sempat dendam pada mereka haha .. tapi sudahlah .." kenang Josh sambil tertawa menatapku
"Hahaha mereka benar-benar keterlaluan .. poor Josh haha" candaku , Josh terlihat tertawa mengenangnya
"I'll miss you Sabin" ucap Josh tiba-tiba , aku menatapnya .. matanya tepat menatapku sambil memberiku senyuman manisnya .. aku cepat-cepat berpaling dan menjawab
"I'll miss you too" dengan cepat .
"Promise ?" tanyanya serius , aku menatapnya penuh tanya dan bingung
"Yeah tentu saja Josh" ucapku masih bingung . Josh menatapku dalam , aku menatapnya juga .. Bisa kulihat Josh terlihat sedih .. tiba-tiba aku dan Josh tersontak oleh teriakan Niall berkata
"I like irish dance ! Zayn kau bawa i-phone-mu ?" tanya Niall sambil berteriak
"Yeah , aku bawa , mau apa ?"
"Aku ingin kita semua melakukan dance ! putar musiknya dari handphone-mu !" jawab Niall keras
"haha , aku tak suka dance" ucap Zayn cemberut
"Ayolah Zayn ! kutahu kau bisa , kau hanya malu" ucap Esther tiba-tiba , Zayn langsung menatapnya dan tersenyum kecil
"Oke aku putar musiknya" Zayn lalu mengotak ngatik iphone-nya sebentar dan menyimpannya di batu lalu beberapa detik kemudian , musik mulai bermain .. musik ... Harlem Shake ?!
Setelah sadar itu 'Harlem Shake' , semua terlihat berteriak seperti anak kecil , mereka begitu bersemangat dan menari tak karuan .
"Ini musik yang seru !! haha ayo menarilah!" ucap Harry keras sambil melanjutkan tarian yang tak jelasnya itu
Bisa kulihat Zayn begitu gembira disana . Alyson sedang berdansa gila dengan Harry , mereka terlihat tertawa bersama , Louis dan kak Liam entah sedang apa yang pasti mereka berdansa tak karuan . Niall sedang melakukan Irish dance yang sama sekali tak kukenal . Mereka terlihat sangat manis , aku sangat senang melihat mereka yang terlihat bahagia dan sangat sangat bersahabat itu .
Josh tiba-tiba berdiri dan melakukan gerakan tarian yang aneh dengan mengangkat kedua tangannya keatas sambil berlompat-lompat tak karuan . Semua terlihat menyuraki Josh dengan semangat . Semua tiba-tiba mengganti gerakan sambil melakukan gerakan yang kaku , Niall melakukan gerakan robot yang sangat baik , Aly sedang bertepuk tangan kagum pada Niall .
Semua terlihat menari gembira .. semua .. kecuali aku dan Esther .. Tiba-tiba Josh menarik kedua tanganku mendekat ke api unggun sambil terus menari tak karuan .
"Ayo ikuti gerakanku !" ajaknya keras , semua terlihat melanjutkan tarian tak karuan mereka
"Aku tak bisa .."
"Kau hanya malu ! ayolaah" ajak Josh seru , aku langsung melakukan gerakan ala-ku sendiri dengan mengangkat kedua tanganku kesamping dan melakukan gerakan tak jelas "Haha begini saja !" ucap Josh menarik kedua tanganku dan meletakan dibahunya , lalu berlari sambil berdansa tak jelas mengelilingi api unggun pelan dan kaku .
"Ini gila !" ucapku sambil tertawa malu
"Haha namanya juga tarian Harlem Shake" jawabnya sambil tertawa . Perlahan aku mulai sadar Zayn sedang tertawa melakukan tarian gilanya bersama Esther , semua terlihat tak aneh dan the boys-pun tak merasa aneh dengan keakraban mereka .. tak ada yang merasa aneh .. hanya aku ..
Aku tak pernah melihat Zayn sebahagia itu dengan Esther .. dan apalagi Esther terlihat sudah berkawan lama dengan the boys .. ini benar-benar menyakitiku .. entah kenapa aku tak suka melihat Esther lebih dekat dengan the boys .. Aku tak mengerti kenapa seperti ini .. tapi sungguh aku tak suka ..
"Sabina ?" tanya Josh memudarkan lamunanku
"Yeah ?" tanyaku seperti orang bodoh
"Kau kenapa , kenapa kau melihat the boys dan Esther seperti itu ?" tanya Josh
"Haha , seperti apa ?" tanyaku berpura-pura tak tau
"Yeah begitu , seperti marah , kau tak apa ?" tanyanya terlihat khawatir dan bingung
"Tentu , aku tak apa" jawabku sambil tersenyum melanjutkan dansa gila-ku dengan Josh . Semua terlihat bahagia .. Zayn .. ia sedang berdansa gila seperti aku dan Josh namun bersama Esther .. Esther terlihat bahagia dan sangat mesra dengan Zayn .. Ya .. aku cemburu ..
Kenapa bukan aku yang kau pegang tangannya Zayn ? kenapa bukan aku yang berdansa denganmu Zayn ?
"Sabina kau seperti itu lagi" ucap Josh tiba-tiba , aku langsung menatapnya salah tingkah .. sial .. aku tertangkap lagi ..
Tiba-tiba Josh melepaskan dansanya , aku berdiri bingung dan merasa bersalah .. Apakah Josh marah ? "Aku tau apa yang kau mau" ucap josh terlihat mengerti .. Tapi mengerti apa ?
Ia tiba-tiba mendekati Esther , perlahan Zayn melepaskan dansanya juga .. sekarang Josh melakukan dansa yang tadi kulakukan dengan Esther , tak ada bedanya , Esther juga terlihat sangat senang ..
"Kau mau juga ?" tanya Zayn sambil tersenyum , aku menatapnya penuh malu , bisa kurasakan pipiku berubah menjadi merah . Apa Zayn lupa kejadian tadi siang ? bodoh .. kenapa begini jadinya ? apa dia berpura-pura kejadian tadi siang tak terjadi .. kurasa harlem shake hanya 7 menit tapi kenapa serasa seperti 30 menit ? Zayn tiba-tiba menarik tanganku dan langsung melakukan dansa gila-nya dengan cepat , aku bingung .. aku tak tau kenapa .. Zayn hanya tertawa gembira , yang lain juga tak memerhatikan aku dan Zayn .. tapi kenapa aku merasa gugup dan malu ? sebenarnya apa ?
"Zayn .. aku .."
"Sssh .. nikmati saja malam special ini .. aku ingin kau senang .. aku ingin melihatmu tersenyum senang .." ucap Zayn amat lembut sambil terus melanjutkan dansa gila dengan iringan Harlem Shake
"Aku sangat senang , kau senang .. aku ingin melihat Zayn yang ceria seperti ini" ucapku , bisa kurasakan bola air mata-ku sudah mengumpul .. tiba-tiba aku tak bisa menahan air mataku yang ingin keluar ini , Zayn menatapku bingung dan merasa bersalah "Zayn .. jika kau mencintai wanita yang kau sukai .. jangan biarkan ia pergi .. karena bisa saja kesempatan itu tak akan datang lagi .." ucapku
"Aku tak mengerti Sabin .."
"Mengertilah .." ucapku menghentikannya sambil menatapnya dengan mataku yang penuh dengan linangan air mata "Kau pasti mengerti .." lanjutku sambil menangis . Tiba-tiba dengan cepat tangan Zayn memelukku erat , aku terkaget dan langsung diam bingung .. pelukannya ia sembunyikan dengan dansa gila yang masih terus berjalan .. bisa kurasakan pelukannya di tubuhku .. hangat .. dengan iringan musik Harlem Shake yang entah kenapa tak berhenti ..
"Zayn ?" tanyaku bingung "Lepaskan .. atau semua melihat kita"
"Aku tak pernah bermaksud untuk melukaimu .. aku tak pernah menyangka akan begini jadinya .. aku tak pernah ingin sedikit-pun menolakmu .. karena aku tak pernah tau kau menyukaiku seperti ini" ucapnya cepat dan amat pelan juga lembut
"Zayn .. tak perlu begitu .. aku sangat mengerti .. tak perlu merasa bersalah begitu" ucapku sambil terus menangis , aku berharap tak ada yang melihatku , tapi kurasa semua masih menari gila "Zayn .. seriously , i'm really oka..."
"I know you're not !" ucapnya menghentikan perkataanku , sambil memelukku lebih erat lagi ..
Ya Zayn .. i'm really not okay .. i need you .. i love you .. i want you to be mine .. i want you .. i really want you .. because i really love you ..
"Zayn sungguh .. tolong lepaskan aku" ucapku sambil mendorongnya pelan , ia mulai melepaskan pelukannya .. Dia menatapku dalam , aku membalasnya dengan tertawa dan senyuman palsu yang kupasang di wajahku .. tiba-tiba Niall berteriak
"Serius Zayn kenapa musiknya lama sekali ?!" tanya Niall keras "Aku lelah sekali !" lanjutnya
Zayn langsung berpaling dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa dan berkata normal kembali "Aku menekan tombol repeat di lagunya !" jawab Zayn sambil tertawa manis , semua terlihat berteriak dan tertawa geli .. Aku tau itu lucu tapi entah kenapa aku sedang tak selera tertawa disaat seperti ini ..
Zayn menatapku lagi sambil tersenyum padaku , ia masih memegang kedua tanganku , aku perlahan melepaskan tangannya , dan berkata keras
"Ini sudah malam boys girls .. aku sudah ngantuk dan aku harus tidur .. aku tidur duluan ya , silahkan saja lanjutkan pestanya tanpa aku" ucapku keras , dengan semua mata mengarah padaku aku langsung berlari ke lift dan menuju ke lantai atas .
Tiba-tiba tanpa kusadari air mataku mengalir , aku menangis . Aku benar-benar tak mengerti .. aku mencoba untuk membiarkan Zayn .. tapi kenapa .. tetap saja aku tak bisa ! ..
Dengan pipi penuh linangan air mata , aku keluar dari lift dengan berlari dan menutup pintu .. aku langsung berbaring di tempat tidur .. memeluk bantalku .. dan tentu saja .. menangis ..
Aku tak pernah membayangkan aku akan seperti ini .. aku tak pernah membayangkan ini terjadi ..
'cklek' tiba-tiba pintu kamarku terbuka , sontak aku langsung menghapus air mataku dan .. ia mulai mendekatiku .
"Sabin ?" tanya suara yang sudah tak asing itu
"Ada apa kak ?" jawabku , menatap kak Liam sambil memasang senyuman palsu
"Kamu kenapa sis ?" tanya-nya lagi . Kak Liam menatapku penuh arti
"Aku ga kenapa-kenapa ko'" jawabku sambil tersenyum palsu . Kak Liam pasti tahu aku bohong , ia kaka-ku .. ia pasti tahu ..
"Jangan bohong .." ucapnya serius , aku mulai menghilangkan senyum-ku diwajahku , aku menatap dalam kak Liam dan .. air mataku berlinang lagi , aku mulai terisak , kak Liam memelukku dengan lembut , aku menangis dengan kedua tangan di wajahku , aku bisa merasakan air mataku membasahi t-shirt kak Liam ..
"Jika kamu mencintai seseorang .."
"Aku tak mencintai siapapun kak" ucapku cepat sebelum kak Liam melanjutkan pembicaraannya
"Ayolah sayang .. semua tau .. kau tak perlu menyembunyikannya" ucap kak Liam , aku menatapnya dengan malu
"Apa Josh yang bilang ?" tanyaku masih terisak
"No ! the boys , Alyson dan Esther tahu .. mereka dekat dengan Zayn , mereka tahu Zayn bagaimana .. Zayn selalu menceritakan pada kami .. karena tak ada rahasia diantara kami semua .. tolong jangan marah padanya .. dia tak salah .."
"Aku tak marah padanya" ucpaku cepat "Aku senang kalian sangat terbuka .. kalian benar-benar sahabat yang .. hebat" ucapku sambil menangis , kak Liam memelukku lebih erat , bisa kurasakan tangannya membelai rambutku
"Semua tau kau mencintai Zayn .." ucap kak Liam , itu membuatku sakit .. jadi selama ini semua sudah tahu ? lalu kenapa mereka berpura-pura tak tau ? dan aku tak menyangka Zayn menceritakan semuanya pada semua orang .. aku tau mereka sahabat tapi ... aku masih ingin ini dijadikan rahasia diantara aku dan Zayn .. karena bagiku .. perasaan ini amatlah privasi dan sangat berharga untuk diketahui orang lain .. tapi kenapa Zayn bilang ke yang lain ? ..
Tentu saja .. karena dia tak menganggap perasaan ini special .. ini layak di publikasikan .. tapi tidak bagiku .. selama ini .. perasaan ini .. bertepuk sebelah tangan ..
"Apa kau mau ditemani tidur ?" tanya kak Liam lembut
"Tak usah kak , aku sudah besar haha" ucapku sambil tertawa kecil .. itu palsu .. Kak Liam melepaskan pelan pelukannya .. ia menatapku serius ..
"Banyak yang sayang padamu Sabin .. dan kau tahu .. Zayn juga menyayangimu .. tapi tidak dengan caramu menyayanginya .. dan kamu harus mengerti itu .. seperti pepatah kuno yang selalu bilang 'Cinta tak harus memiliki' .. kamu harus percaya dan menerima itu , karena Cinta itu tak sepenuhnya indah .. pasti ada sakitnya .." jelas kak Liam sambil tersenyum manis , aku membalas senyumannya malu dan .. aku menangis lagi "Kau tahu Sabin , aku juga pernah merasakan sakit itu saat aku SMA .. aku bersyukur pernah merasakan itu .. jadi aku tak pernah lagi mencintai orang yang tidak mencintaiku .. itu menyakitkan .. kau tahu , kau beruntung kau mencintai orang sebaik Zayn .. dia sangat menjaga hati seorang wanita .. Kau masih beruntung sayang .." lanjutnya . Dari cara bicara kak Liam ,, ia sudah seperti mama .. aku terus menangis , kak Liam memelukku lagi dengan lembut , aku membalas pelukannya dengan menangis .. kak Liam dengan perlahan mulai melepaskan pelukannya lagi
"Kau harus tidur atau kau terlambat esok pagi" ucap kak Liam sambil memberi kecupan selamat malam di keningku , aku membalasnya dengan senyuman dan berkata "I love you" pada kak Liam , ia menjawabnya sambil tersenyum sayang padaku ..
Sejujurnya .. tidak apa jika Zayn tak merasakan rasa cinta yang aku rasakan padanya .. yang terpenting .. aku senang .. di kelilingi oleh orang-orang yang sayang padaku .. aku sangat menyayangi mereka .. Kak Liam , Harry , Niall , Louis , Zayn , Alyson , Josh .. mereka orang yang sangat berharga .. aku mencintai mereka .. sangat mencintai mereka ..
***
GO TO PART X