Monday, 29 April 2013

One Direction Fanfiction : You're Not For Me (Part III)


You're Not For Me

Chapter III : The Dinner 


Malam pun tiba , jantungku berdetak keras dan cepat , aku akan dinner dengan idolaku ! Zayn Malik .. aku benar-benar gugup , aku menggunakan dress yang nyaman dan simple , aku takut Zayn tidak menyukai style-ku .. Aku benar-benar gugup , aku menggunakan sepatu terbaikku , menata dengan baik rambutku , dan menatap penampilanku di cermin , ini akan menjadi dinner terbaik dalam hidupku .. Tiba-tiba Alyson datang mengetuk pintu kamarku , aku menatapnya lalu tersenyum menandakan ia boleh masuk . 
"Kau tampak amat cantik , apa kau akan kencan dengan salah satu The Boys ? aku tak akan meminta kau mau memberitahu siapa personil itu" ucapnya dengan ramah dan tersenyum
"Itu benar hehe , tapi itu bukan kencan .. hanya dinner biasa" ucapku dengan canggung
"apakah benar itu hanya dinner ?" ucapnya dengan nada merayu
"Benar Aly" ucapku sambil malu
"Sebaiknya berhenti memandangi penampilanmu di cermin , kau sudah terlihat cantik" ucapnya sambil tersenyum ramah lalu pergi .
Ucapan Alyson membuatku senang dan tenang , aku sudah siap untuk dinner .. kurasa penampilanku sudah cukup baik , I'm ready to go .. 

Aku segera pergi keluar kamar , tepat saat aku didepan pintu hotel , aku berpapasan dengan Harry .. Kami terlihat kaget , terutama Harry

"Wow , kau cantik sekali .. , mau kemana ?"
"Dinner .." Jawabku singkat , ternyata Zayn tak bilang pada the boys akan dinner ini
"Oh , kemana ? bagaimana kalau aku antar ?"
"Ke Restoran ini (sembari menunjukkan secarik kertas bertuliskan alamat) , baiklah kalau tidak merepotkanmu"
"Oh ini .. Not at all ! ayo "
Aku segera mengikuti Harry ke tempat parkir , Harry membukakan pintu mobil sebelah supir dengan memperlakukan aku layaknya seorang putri . Aku tersipu malu , lalu masuk ke mobil , aku cukup gugup bersama anggota 1D yang paling muda ini , rasanya malu namun terasa senang .. namun aku sadar rasa ini tetap saja beda , antara aku dan Zayn .. Kami hanya berbicara kemanapun kami suka , hanya untuk memecah suasana canggung .. Tak berapa lama kami-pun sampai .. 
"Hey " ucapnya sebelum aku keluar "Semoga sukses Dinner-nya" 
"Hahaha , dinner itu bukan ujian Harry , ngomong-ngomong terima kasih tumpangannya"
Ucapku lalu turun dari mobil , sebelum Harry pergi kami melambaikan tangan sebentar .. 

Aku segera memasuki restoran yang cukup megah , namun tak begitu banyak pelanggan karena ini belum terlalu malam . Kulihat jam tanganku , masih jam 7 malam .. Pantas Zayn belum datang , mungkin ini masih sore .. 

..........................................................................................................................................................
Juice yang aku pesan sudah habis , 1 jam lebih aku menunggu Zayn belum juga kunjung datang ..  Aku terus menatap jam tangan dan bertanya-tanya apakah Zayn benar-benar akan datang ?.. Aku berfikir , apakah Zayn hanya bercanda mengajakku dinner ? .. ...
2 Jam aku menunggunya .. Tak mungkin ia setelat ini ? .. Aku ingin sekali menangis , apa aku hanya dibohongi ? .. baiklah aku putus asa ! aku akan pergi , ini sudah lumayan larut .. Aku membayar juice yang kubeli , lalu pulang dengan taksi .. 

Bodoh fikirku .. Zayn hanya mempermainkanku .. Aku hanya terlalu berharap , seharusnya aku berfikir , mana mungkin aku dinner dengan seorang penyanyi terkenal .. Air mata tertahan tak bisa kuhentikan untuk mengalir , aku menangis bisu dalam kesedihan dan kekecewaanku .. 

Waktu terasa cepat , aku sudah sampai di hotel , aku membayar taksi yang kutumpangi lalu naik ke lantai 3 dengan mataku yang terlihat habis menangis .. 

Di depan sebuah ruangan tamu hotel di lantai 3 , aku melihat Niall dengan seorang wanita cantik yang baru kutahu tadi siang 'Bonnie' .. Niall terlihat sedang memegang kaktus dan memberikannya pada Bonnie , bayang-bayang terdengar 

"Ini untukmu, maaf aku tak bisa bicara lepas saat bersamamu"
"Oh kau masih mengingatku ? terimakasih !" ucapnya sambil tersenyum bebas
"Tentu saja , maksudku You're my first love" sejenak aku kaget dan kembali mendengarkan
"Ahaha ! kau ini , meski sudah terkenal , kau sama sekali tidak pernah berubah , aku kagum !" ucapnya tertawa dengan manis , dia sama sekali tak terlihat malu ataupun canggung , ia amat beda denganku yang gampang malu dan salting 
"Terimakasih , ngomong-ngomong kenapa kau ada disini ?"
"Ayahku sedang ada meeting beberapa hari di Hotel London ini , jadi aku hanya ikut dengannya .. Kebetulan saja aku jenuh dirumah"
"Yeah , baguslah , jadi aku bisa bertemu denganmu" 
"Hahahaha" Bonnie terlihat tertawa tanpa rasa canggung , namun ia tetap terlihat cantik

Aku melanjutkan jalanku untuk ke kamarku .. Aku masih bertanya-tanya kenapa Zayn bisa setega ini ? aku menunggunya , tapi ia tak datang ? aku amat kecewa .. Air mataku mulai membasahi pipiku  .. Aku mempercepat langkahku ..... Bruk !! tepat di belokan menuju kamarku , aku menubruk lelaki yang membuatku menangis

"Sabina kau menangis ?" tanyanya dengan lembut , namun tetap saja itu membuatku sakit , ia sama sekali tak tau apa-apa dari nada bicaranya 
"Kamu .. ta-k da-tang" ucapku sambil terisak
Wajahnya seketika terlihat kaget .. mulutnya menandakan ia berkata "oh tidak" , aku melepaskan pegangannya di kedua pundakku dan mencoba pergi namun Zayn menarik lenganku .. 
"Lepaskan aku Zayn !" ucapku keras , suasana mendukung perasaanku , tak ada seorangpun yang lewat , entah karena sudah larut malam atau Tuhan merencanakannya
"Aku...sangat minta maaf .. Aku benar-benar lupa .. Sabina aku mohon maafkan aku !" ucapnya dengan nada penuh penyesalan , namun entah kenapa aku hanya ingin pergi ke kamar dan menangis .. saat aku mencoba mendorongnya , ia memelukku dengan erat .. sontak aku kaget , air mataku tiba-tiba berhenti mengalir .. 
"Aku minta maaf Sabin , maksudku aku benar-benar lupa .."
Dalam pelukannya aku mencoba mendorongnya tapi Zayn memelukku dengan erat , jantungku berdetak cepat , aku tak mengerti perasaaan antara marah dan nyaman menyatu , aku ingin memberontak dan marah tapi aku tak bisa .. hanya air mata yang ku keluarkan
"Kau melupakannya karena itu tak special untukmu !" ucapku setengah berteriak 
"Sabina , kumohon aku sangat menyesal , maafkan aku .. aku tak tahu ternyata dinner itu sangat berharga untukmu .. aku menyesal .. maafkan aku .."
"Zayn Lepaskan !!" aku berteriak marah dan mendorong Zayn hingga badannya sedikit terbentur tembok , namun aku langsung berlari meninggalkannya .. Terlalu berat untuk sedikit menatapnya , terlalu sakit ..

Aku memasuki kamarku , menutup dan mengunci pintunya , lalu melemparkan tubuhku ke kasur .. Aku menangis setengah berteriak .. Aku tak tahu kenapa aku bisa secengeng ini hanya  karena dinner ini .. benar kata mama , 'jangan terlalu mengharapkan sesuatu , karena jika hal yang kau harapkan tidak jadi , itu akan menyakitimu' .. 


.....................................................................To Be Continued..............................................................
.................................................................................................................................................................


Go To Part IV



Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger
Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-di-blogger.html#ixzz2S1suOcb2 Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

0 komentar:

Post a Comment