Nah kali ini aku mau bagiin JD nih ,maaf ya maaf banget kalo ceritanya kurang bagus :( . Nah dicerita ini , anggap aja Sabina itu kamu oke ? :)
You're Not For Me
Chapter 1 : Special Gift
Namaku Sabina , berambut coklat panjang , tinggi dan berkulit putih . Umurku 18 tahun kurang 1 hari , aku dan keluargaku masih tinggal di Wolverhampton, West Midlands, Inggris . Aku adalah adik dari seorang personil boyband terkenal 'One Direction' yaitu Liam Payne . Senang sekali bisa bersama kak Liam sampai besok , karena setelah ulang tahunku selesai , kak Liam akan segera pergi ke London . Oh , aku membencinya , kenapa ia tak pernah punya waktu lama bersamaku . Dan keinginan besarku saat ini adalah , aku ingin sekali bertemu dengan semua personil One Direction , tapi Kak Liam , tak pernah mengajakku . Padahal , aku sudah menggemari One Direction , termasuk kakakku sejak lama .
Pagi yang cerah menyambutku dengan teriknya , Mama segera membukakan tirai jendela sembari menyuruhku untuk bangun dan mencuci muka , dan seperti biasa aku harus membangunkan kakakku , Liam .
"Kak , cepat bangun ! ini sudah pagi ! hey ayolah cepat bangun !" kataku kesal
"Aaaah apakah ini sudah pagi , I'm tired Sabina" ucapnya sambil meregangkan badan
"Aku gak peduli , Mama udah menyuruhku dan aku harus menurutinya"
"Baiklah tarik tanganku" sambil mengulurkan tangannya , akupun segera menarik tangannya , hingga ia duduk terbangun .
"Kau benar-benar payah ! disuruh bangun aja , susahnya minta ampun !"
Kak Liam segera pergi ke kamar mandi . Aku hanya menggerutu karena kesal dengan tingkah kak Liam . Mama memanggil memecah gerutuanku , aku segera turun dan membantu Mama memasak makanan yang disukai Kak Liam , mungkin karena kak Liam pulang jarang sekali , Mama sampai memasak makanan yang benar-benar spesial .
"Waah , mama baik sekali , memasakanku makanan yang amat kusukai ini !" Kata Kak Liam sambil mengecup pipi mama dan memeluknya dengan sayang
"Ah tidak Liamku sayang , mama hanya ingin melihat anak mama makan dengan lahap , dan tanpa sendok !" Sindir mama sambil tertawa sayang
"Ah mama nyindir nih" ucap Kak Liam sambil cemberut
"Udah cepetan deh kak , Sabina udah laper !" Ucapku keras
"Tuh adikmu sudah lapar , sana makan" ucap mama sambil mengelus kepala kak Liam
"Iya mama-ku sayaaang , tapi mama juga ikut makan ya ?" Bujuk kak Liam
"Iya iya mama pasti makan , jarang kan mama makan sama kamu ?" senyum mama mulai pudar
"Mama , mama kok ngomong gitu ? Liam juga gak mau sibuk ma , tapi mau gimana ?" Ucap kak Liam sambil merangkul mama yang mulai sedih
"Ma , kan ada Sabina disini" Ucapku sambil memeluk mama , tak lama kami semua mulai berpelukan .
"Papa pulang !" Suara papa dari pintu memecah suasana haru
"Papa ?!" Suara kak Liam dengan semangat , Kak Liam segera berlari ke arah pintu dan memeluk Papa .
"Papa pulang ? katanya papa bakalan lama di Cali , ini kan baru 2 minggu?" Kata Kak Liam yang tingkahnya seperti anak berumur 10 tahun yang sangat merindukan ayahnya
"Emangnya kamu gak kangen papa ?"
"Ya kangen bangetlah pa !" Sambil memeluk kembali Papa
"Sayang" ucap mama sambil mencium papa
"Anak papa yang cantik , yang besok ulang tahun" ucap papa menyambutku dengan pelukan dan ciumannya di keningku
"Papa , apa sih ?" ucapku malu
"Ah ya udah , kalo apa sih , berarti kamu gak mau hadiah dari papa dong ?" Ucap papa dengan jail sambil memamerkan kado yang dibawanya
"Papa , kan Sabina besok ultah-nya , kok udah ngasih kado ?" ucapku senang
"Ma , bilang sekarang" kata papa setengah berbisik
"Bilang apa sih pa ?" ucapku penasaran
"Ayo ma bilang !" kata Kak Liam bersemangat yang tambah membuatku penasaran dan bingung
"Oke , Sayang , besok kan kamu Ultah . Hadiahnya adalah sehabis makan kamu akan ikut kak Liam ke London , untuk Tour di beberapa daerah ! Bersama One Direction ! "
Aku hanya terdiam beberapa saat , ingin sekali berteriak sekencang-kencangnya saking senangnya , namun hanya air mata yang keluar membasahi pipiku
"Loh , kok malah nangis ?" tanya kak Liam
"Mama , Papa , Kak Liam !" ucapku sambil terisak "Kalian baik banget ! Maka----sih" Aku masih terus menangis , Kak Liam memelukku dengan sayang , aku hanya terus menangis di pundaknya .
"Mama dan Papa tau banget kamu mau ketemu sama One Direction , makannya mama dan papa merencanakan hadiah yang paling pas untuk kamu sayang" ucap mama dengan penuh sayang
"Makasih yah .. Ma.. Pa..Kak Liam.." Aku mulai berhenti menangis dan memeluk keluargaku dengan amat senang
"Udah nangisnya ya , sekarang makan , kamu langsung berkemas , ya?" Aku segera mengangguk dengan semangat . Aku , Mama , Papa dan Kak Liam segera pergi ke meja makan , dan makan . Entah kenapa , makanan Mama terasa lebih enak dari biasanya , apa karena suasana hatiku ini ?
10.00 AM , Aku segera berpamitan dengan Mama dan Papa , untuk pertama kalinya aku akan pergi bersama Kak Liam dan bersama One Direction ! Boyband yang amat ingin kutemui . Air mata bahagia ini terus mengalir di pipiku , mungkin aku ini berlebihan tapi , entah kenapa .. aku sangat bahagia melebihi apapun .. Kak Liam segera menenangkanku sambil tertawa melihat aku yang menangis hingga terisak-isak .
Aku mulai membuka mata , cahaya lampu menyinari sebuah ruangan yang aku tempati , ruangan yang besar dan indah .. Aku ada di hotel ! ah tentu saja aku ketiduran . Pukul 11.50 PM , 10 menit lagi ulang tahunku ! Aku segera bangun dan terduduk , merapihkan rambut dan memperbaiki pakaianku .. Apakah aku harus ke kamar kak Liam ? tapi untuk apa ? . Ah sudahlah mungkin lebih baik diam saja , menunggu detik detik umurku yang ke 18 , aku terdiam .. 5 menit ... 4 menit ... 3 menit .... 2 menit ... 1 menit .. Teng !! bunyi jam di kamarku berdentang , pintu kamarku terbuka , kak Liam muncul sambil membawa kue yang cukup besar untukku , bertuliskan hiasan tulisan "Happy 18th Birthday Sabina" , namun ia tak sendiri , 4 lelaki tampan bersamanya dan seorang wanita yang amat cantik sedang bersamanya .. Tunggu 4 lelaki itu ? .. Itu Zayn , Niall , Louis dan Harry !! ya Tuhan .. One Direction ! lengkap ! mereka datang untukku ? Kembali air mata mengalir di pipiku , aku segera mengusapnya dan mulai mencoba untuk tertawa . Kak Liam meletakkan kue di sebuah meja kecil yang dibawakan oleh wanita cantik itu . Kak Liam mendekatiku dan memelukku dengan erat .
"Selamat Ulang Tahun yang ke 18 adikku yang cantik" sambil mencium keningku dan kedua pipiku
"Jadi , Sabina .. Selamat Ulang Tahun" suara lembut itu , Zayn Malik .. Ia mengucapkan selamat ulang tahun untukku ?
"A--A--nu.." ucapku gugup sambil mulai mengadah
"Ah cantiknya ! ini ambillah , This is special for you" ucap Zayn sambil memutus pembicaraanku . Aku segera mengambil dengan malu , Hadiah yang dibungkus dengan kertas kado berwarna Ungu , dengan kartu ucapan di atasnya .
"Ah , tolong jangan dibuka dulu kartu itu" sekali lagi dengan suaranya yang lembut dan membuatku ingin menangis , senyumnya yang manis selalu menghiasi wajahnya saat ia bicara , sangat membuatku nyaman .. Jantungku tak bisa berhenti berdebar-debar .
"Nah ini untukmu , aku harap kau menyukainya" Suara yang manis , berlogat berbeda , oh Irish , Niall Horan .. Aku segera mengambil kado yang diberikan Niall , hadiah yang dilapisi kertas kado berwarna merah muda , warna kesukaanku .
"Nah , gadis cantik , ambillah , it's not really good ,but i hope you'll like it" Suaranya manis , sangat sangat lembut namun dewasa . Louis Tomlinson personil paling tua dari 1D . Aku segera mengambil hadiah yang diberikannya .
"Kau benar-benar cantik Sabina , ini sangat special untukmu , aku kesusahan mencarinya tapi ternyata tidak sia-sia membeli hadiah untuk wanita cantik sepertimu , aku sangat berharap kau akan menyukainya" Suara yang serak , namun terdengar akrab .. Harry Styles .. Personil termuda dari 1D , aku diam sejenak menatapnya dan segera mengambilnya dengan sedikit giggles .
"Nah ini untukmu adikku tersayang" sambil melepaskan pelukannya dan memberikan hadiah cukup besar dilapisi kertas kado berwarna biru muda . "Happy 18th Birthday Sabina" ucap kak Liam , memelukku untuk beberapa saat lalu melepaskannya kembali
"Ah sepertinya aku dilupakan" ucap wanita dibelakang Zayn , dengan muka cemberut namun tetap terlihat cantik
"Ah tentu saja tidak Aly sayang , kau tak pernah dilupakan" ucap Harry merayu
"Nah ini untukmu Sabina yang cantik" ucap wanita cantik itu sambil mengulurkan sebuah hadiah yang lumayan besar , dan mengecup kedua pipiku . Aku hanya kebingungan karena aku sama sekali tak mengenal dia , tapi sepertinya dia wanita yang baik .
"Namanya Alyson , Aly adalah assistant baru kita , umurnya 22 tahun , tapi dia terlihat muda kan ?" jelas kak Liam yang melihatku kebingungan
"Kak Liam , kak Zayn , kak .."
"Ah maaf memotong , tapi bisa kah kau tidak memanggil kami dengan panggilan 'kak' ?" Ucap Zayn sambil tersenyum
"Baiklah maaf . Kak Liam , Zayn , Niall , Kak Louis , Harry dan Kak Alyson , terima kasih banyak, aku sangat senang , makasih untuk kadonya , terima kasih atas perhatian--nya " perkataanku terhenti dan mulai menangis , aku segera menutupi wajahku , sesaat aku berfikir , pasti mereka berfikir kalau aku ini cengeng . Tangan yang lembut meraba pundakku dan merangkulku , aku mengadah , Zayn ? .
"Sudah jangan menangis , ternyata kau Directioner ya ?" ucapnya sekali lagi dengan tersenyum
"I-I-ya" ucapku terisak
"Sudah jangan menangis lagi cantik , tiuplah lilin ini" Ucap kak Alyson , yang tersenyum ramah sambil memberikan kue ulang tahun yang dibawakan kak Liam . Aku segera meniup lilin , One Direction menyanyikan lagu Happy Birthday untukku .. setelah meniup lilin , aku segera memotong kue , dan membagikannya . Louis meminta untuk berfoto dan berjanji akan meng-uploadnya ke Twitter dan Instagram , aku hanya mengangguk dengan amat senang .
"Dan satu lagi hadiah tambahan" ucap Niall dengan suaranya yang berlogat Irish
"Apa itu ?"
"1...2...3..."
Zayn mulai menyanyi dengan suara khasnya
Your hands fits in mine , like it's made just for me
But bear this in mind , it was meant to be
And i'm joining up the dots , with the freckles on your cheek
And it all makes sense to me
..........................................................................................................................................................
...........................................................TO BE CONTINUED ........................................................
You're Not For Me
Chapter 1 : Special Gift
Namaku Sabina , berambut coklat panjang , tinggi dan berkulit putih . Umurku 18 tahun kurang 1 hari , aku dan keluargaku masih tinggal di Wolverhampton, West Midlands, Inggris . Aku adalah adik dari seorang personil boyband terkenal 'One Direction' yaitu Liam Payne . Senang sekali bisa bersama kak Liam sampai besok , karena setelah ulang tahunku selesai , kak Liam akan segera pergi ke London . Oh , aku membencinya , kenapa ia tak pernah punya waktu lama bersamaku . Dan keinginan besarku saat ini adalah , aku ingin sekali bertemu dengan semua personil One Direction , tapi Kak Liam , tak pernah mengajakku . Padahal , aku sudah menggemari One Direction , termasuk kakakku sejak lama .
Pagi yang cerah menyambutku dengan teriknya , Mama segera membukakan tirai jendela sembari menyuruhku untuk bangun dan mencuci muka , dan seperti biasa aku harus membangunkan kakakku , Liam .
"Kak , cepat bangun ! ini sudah pagi ! hey ayolah cepat bangun !" kataku kesal
"Aaaah apakah ini sudah pagi , I'm tired Sabina" ucapnya sambil meregangkan badan
"Aku gak peduli , Mama udah menyuruhku dan aku harus menurutinya"
"Baiklah tarik tanganku" sambil mengulurkan tangannya , akupun segera menarik tangannya , hingga ia duduk terbangun .
"Kau benar-benar payah ! disuruh bangun aja , susahnya minta ampun !"
Kak Liam segera pergi ke kamar mandi . Aku hanya menggerutu karena kesal dengan tingkah kak Liam . Mama memanggil memecah gerutuanku , aku segera turun dan membantu Mama memasak makanan yang disukai Kak Liam , mungkin karena kak Liam pulang jarang sekali , Mama sampai memasak makanan yang benar-benar spesial .
"Waah , mama baik sekali , memasakanku makanan yang amat kusukai ini !" Kata Kak Liam sambil mengecup pipi mama dan memeluknya dengan sayang
"Ah tidak Liamku sayang , mama hanya ingin melihat anak mama makan dengan lahap , dan tanpa sendok !" Sindir mama sambil tertawa sayang
"Ah mama nyindir nih" ucap Kak Liam sambil cemberut
"Udah cepetan deh kak , Sabina udah laper !" Ucapku keras
"Tuh adikmu sudah lapar , sana makan" ucap mama sambil mengelus kepala kak Liam
"Iya mama-ku sayaaang , tapi mama juga ikut makan ya ?" Bujuk kak Liam
"Iya iya mama pasti makan , jarang kan mama makan sama kamu ?" senyum mama mulai pudar
"Mama , mama kok ngomong gitu ? Liam juga gak mau sibuk ma , tapi mau gimana ?" Ucap kak Liam sambil merangkul mama yang mulai sedih
"Ma , kan ada Sabina disini" Ucapku sambil memeluk mama , tak lama kami semua mulai berpelukan .
"Papa pulang !" Suara papa dari pintu memecah suasana haru
"Papa ?!" Suara kak Liam dengan semangat , Kak Liam segera berlari ke arah pintu dan memeluk Papa .
"Papa pulang ? katanya papa bakalan lama di Cali , ini kan baru 2 minggu?" Kata Kak Liam yang tingkahnya seperti anak berumur 10 tahun yang sangat merindukan ayahnya
"Emangnya kamu gak kangen papa ?"
"Ya kangen bangetlah pa !" Sambil memeluk kembali Papa
"Sayang" ucap mama sambil mencium papa
"Anak papa yang cantik , yang besok ulang tahun" ucap papa menyambutku dengan pelukan dan ciumannya di keningku
"Papa , apa sih ?" ucapku malu
"Ah ya udah , kalo apa sih , berarti kamu gak mau hadiah dari papa dong ?" Ucap papa dengan jail sambil memamerkan kado yang dibawanya
"Papa , kan Sabina besok ultah-nya , kok udah ngasih kado ?" ucapku senang
"Ma , bilang sekarang" kata papa setengah berbisik
"Bilang apa sih pa ?" ucapku penasaran
"Ayo ma bilang !" kata Kak Liam bersemangat yang tambah membuatku penasaran dan bingung
"Oke , Sayang , besok kan kamu Ultah . Hadiahnya adalah sehabis makan kamu akan ikut kak Liam ke London , untuk Tour di beberapa daerah ! Bersama One Direction ! "
Aku hanya terdiam beberapa saat , ingin sekali berteriak sekencang-kencangnya saking senangnya , namun hanya air mata yang keluar membasahi pipiku
"Loh , kok malah nangis ?" tanya kak Liam
"Mama , Papa , Kak Liam !" ucapku sambil terisak "Kalian baik banget ! Maka----sih" Aku masih terus menangis , Kak Liam memelukku dengan sayang , aku hanya terus menangis di pundaknya .
"Mama dan Papa tau banget kamu mau ketemu sama One Direction , makannya mama dan papa merencanakan hadiah yang paling pas untuk kamu sayang" ucap mama dengan penuh sayang
"Makasih yah .. Ma.. Pa..Kak Liam.." Aku mulai berhenti menangis dan memeluk keluargaku dengan amat senang
"Udah nangisnya ya , sekarang makan , kamu langsung berkemas , ya?" Aku segera mengangguk dengan semangat . Aku , Mama , Papa dan Kak Liam segera pergi ke meja makan , dan makan . Entah kenapa , makanan Mama terasa lebih enak dari biasanya , apa karena suasana hatiku ini ?
10.00 AM , Aku segera berpamitan dengan Mama dan Papa , untuk pertama kalinya aku akan pergi bersama Kak Liam dan bersama One Direction ! Boyband yang amat ingin kutemui . Air mata bahagia ini terus mengalir di pipiku , mungkin aku ini berlebihan tapi , entah kenapa .. aku sangat bahagia melebihi apapun .. Kak Liam segera menenangkanku sambil tertawa melihat aku yang menangis hingga terisak-isak .
Aku mulai membuka mata , cahaya lampu menyinari sebuah ruangan yang aku tempati , ruangan yang besar dan indah .. Aku ada di hotel ! ah tentu saja aku ketiduran . Pukul 11.50 PM , 10 menit lagi ulang tahunku ! Aku segera bangun dan terduduk , merapihkan rambut dan memperbaiki pakaianku .. Apakah aku harus ke kamar kak Liam ? tapi untuk apa ? . Ah sudahlah mungkin lebih baik diam saja , menunggu detik detik umurku yang ke 18 , aku terdiam .. 5 menit ... 4 menit ... 3 menit .... 2 menit ... 1 menit .. Teng !! bunyi jam di kamarku berdentang , pintu kamarku terbuka , kak Liam muncul sambil membawa kue yang cukup besar untukku , bertuliskan hiasan tulisan "Happy 18th Birthday Sabina" , namun ia tak sendiri , 4 lelaki tampan bersamanya dan seorang wanita yang amat cantik sedang bersamanya .. Tunggu 4 lelaki itu ? .. Itu Zayn , Niall , Louis dan Harry !! ya Tuhan .. One Direction ! lengkap ! mereka datang untukku ? Kembali air mata mengalir di pipiku , aku segera mengusapnya dan mulai mencoba untuk tertawa . Kak Liam meletakkan kue di sebuah meja kecil yang dibawakan oleh wanita cantik itu . Kak Liam mendekatiku dan memelukku dengan erat .
"Selamat Ulang Tahun yang ke 18 adikku yang cantik" sambil mencium keningku dan kedua pipiku
"Jadi , Sabina .. Selamat Ulang Tahun" suara lembut itu , Zayn Malik .. Ia mengucapkan selamat ulang tahun untukku ?
"A--A--nu.." ucapku gugup sambil mulai mengadah
"Ah cantiknya ! ini ambillah , This is special for you" ucap Zayn sambil memutus pembicaraanku . Aku segera mengambil dengan malu , Hadiah yang dibungkus dengan kertas kado berwarna Ungu , dengan kartu ucapan di atasnya .
"Ah , tolong jangan dibuka dulu kartu itu" sekali lagi dengan suaranya yang lembut dan membuatku ingin menangis , senyumnya yang manis selalu menghiasi wajahnya saat ia bicara , sangat membuatku nyaman .. Jantungku tak bisa berhenti berdebar-debar .
"Nah ini untukmu , aku harap kau menyukainya" Suara yang manis , berlogat berbeda , oh Irish , Niall Horan .. Aku segera mengambil kado yang diberikan Niall , hadiah yang dilapisi kertas kado berwarna merah muda , warna kesukaanku .
"Nah , gadis cantik , ambillah , it's not really good ,but i hope you'll like it" Suaranya manis , sangat sangat lembut namun dewasa . Louis Tomlinson personil paling tua dari 1D . Aku segera mengambil hadiah yang diberikannya .
"Kau benar-benar cantik Sabina , ini sangat special untukmu , aku kesusahan mencarinya tapi ternyata tidak sia-sia membeli hadiah untuk wanita cantik sepertimu , aku sangat berharap kau akan menyukainya" Suara yang serak , namun terdengar akrab .. Harry Styles .. Personil termuda dari 1D , aku diam sejenak menatapnya dan segera mengambilnya dengan sedikit giggles .
"Nah ini untukmu adikku tersayang" sambil melepaskan pelukannya dan memberikan hadiah cukup besar dilapisi kertas kado berwarna biru muda . "Happy 18th Birthday Sabina" ucap kak Liam , memelukku untuk beberapa saat lalu melepaskannya kembali
"Ah sepertinya aku dilupakan" ucap wanita dibelakang Zayn , dengan muka cemberut namun tetap terlihat cantik
"Ah tentu saja tidak Aly sayang , kau tak pernah dilupakan" ucap Harry merayu
"Nah ini untukmu Sabina yang cantik" ucap wanita cantik itu sambil mengulurkan sebuah hadiah yang lumayan besar , dan mengecup kedua pipiku . Aku hanya kebingungan karena aku sama sekali tak mengenal dia , tapi sepertinya dia wanita yang baik .
"Namanya Alyson , Aly adalah assistant baru kita , umurnya 22 tahun , tapi dia terlihat muda kan ?" jelas kak Liam yang melihatku kebingungan
"Kak Liam , kak Zayn , kak .."
"Ah maaf memotong , tapi bisa kah kau tidak memanggil kami dengan panggilan 'kak' ?" Ucap Zayn sambil tersenyum
"Baiklah maaf . Kak Liam , Zayn , Niall , Kak Louis , Harry dan Kak Alyson , terima kasih banyak, aku sangat senang , makasih untuk kadonya , terima kasih atas perhatian--nya " perkataanku terhenti dan mulai menangis , aku segera menutupi wajahku , sesaat aku berfikir , pasti mereka berfikir kalau aku ini cengeng . Tangan yang lembut meraba pundakku dan merangkulku , aku mengadah , Zayn ? .
"Sudah jangan menangis , ternyata kau Directioner ya ?" ucapnya sekali lagi dengan tersenyum
"I-I-ya" ucapku terisak
"Sudah jangan menangis lagi cantik , tiuplah lilin ini" Ucap kak Alyson , yang tersenyum ramah sambil memberikan kue ulang tahun yang dibawakan kak Liam . Aku segera meniup lilin , One Direction menyanyikan lagu Happy Birthday untukku .. setelah meniup lilin , aku segera memotong kue , dan membagikannya . Louis meminta untuk berfoto dan berjanji akan meng-uploadnya ke Twitter dan Instagram , aku hanya mengangguk dengan amat senang .
"Dan satu lagi hadiah tambahan" ucap Niall dengan suaranya yang berlogat Irish
"Apa itu ?"
"1...2...3..."
Zayn mulai menyanyi dengan suara khasnya
Your hands fits in mine , like it's made just for me
But bear this in mind , it was meant to be
And i'm joining up the dots , with the freckles on your cheek
And it all makes sense to me
..........................................................................................................................................................
...........................................................TO BE CONTINUED ........................................................