Tuesday 16 December 2014

One Direction Fanfiction : Loved You First (Part IV)

Chapter IV : FILMING



Jam berapa ini ? jam 6 .. Sial .. suara para wanita yang berteriak itu membangunkanku lagi .. Aku menggerutu keras karena berisik , tapi .. mungkin jika aku jadi mereka , aku akan melakukan hal yang sama . Aku mulai membuka laptop , dan melihat-lihat apa yang harus aku tulis untuk skripsiku ? tentunya banyak sekali !

Aku mulai menutupnya lagi , mengambil Handy-Cam untuk tugas filming ­-ku . Aku masih mendengar mereka semua berteriak , kurasa kerumunannya tidak berkurang sama sekali . Aku kasihan dengan the boys , mereka pasti lelah karena mereka tak istirahat cukup .. terkadang aku ingin berteriak pada mereka kalau mereka harus pergi , karena the boys butuh istirahat .. tapi aku tak tega melihat mereka menangis karena ingin bertemu the boys , aku sangat beruntung , tapi kenapa aku selalu merasa unhappy .. aku tak memikirkan itu untuk sementara ..

Aku mendengar pintu kamarku terbuka ..
“Kau akan kerja ?” tanyaku pada Bill yang terlihat lelah
“Entahlah , mungkin ya , aku akan berusaha menerobos” ucapnya santai
“Jadi apa yang ingin kau lakukan di hari skorsing-mu yang ketiga ini ?”
“Aku akan mengerjakan tugasku , lumayan .. aku banyak waktu luang”
“Baguslah , kalau begitu , cepat cuci muka . Helen sedang memasakkan makanan untukmu”
“memangnya dimana Mrs. Young ?”
“Dia masih tidur , sudahlah kasihan dia . Tadi malam ia terlihat sangat lelah” jawabnya lembut . Ia mulai keluar dari pintu kamarku dan menutupnya ..

Aku segera menuju kamar mandi , dan segera mandi tentunya . Setelah berpakaian kemeja dan celana jeans , aku segera ke ruang makan , aku melihat Bill sedang memakai jas-nya , aku membantu Bill untuk merapikan dasinya dan jas-nya tanpa canggung , aku rindu melakukan itu ..
“Kau terlihat tampan” pujiku
“Haha thanks , sudah lama aku tak mendengarnya” ucapnya lembut sembari tersenyum sangat manis
Aku membalasnya dengan senyuman kecil dan lesu . Aku masih tak percaya sebenarnya apa yang terjadi kemarin . Aku dan Helen hanya diam saja , kami sama sekali tak saling tatap , kurasa karena kejadian kemarin , tapi , siapa peduli ?
Helen masih memasak , dan sesekali ia kesal mendengar suara teriakan itu semakin membesar ..
“Mereka sangat berisik sekali ! para wanita itu ! dari jam 4 mereka berteriak tak jelas begitu !” kesalnya keras
Aku hanya terdiam sembari menunggu makanan dan berusaha untuk tenang menghadapi keluhan Helen . Tiba-tiba suara wanita melengking meneriakkan ‘One Direction’ dan suara para wanita yang berkumpul didepan rumah Louis membesar , membuat aku , Helen dan Bill sangat kaget
“SH*T !” Teriaknya marah membuatku dan Bill kaget “Lihat ! aku terkena panggangan karena suara para wanita bodoh disana ! mereka benar-benar memalukan !” kesalnya sangat marah , berkali-kali ia berkata kotor
“Ada apa dengan para wanita bodoh diluar itu ? apa mereka tak sekolah , atau kerja ? dasar fanatik bodoh ! mereka benar-benar membuang waktu , membuang segala hal penting , hanya menunggu boyband bodoh , dan kamp--“
Can you shut the F**k up ?” ucapku mulai kesal dan marah
“Seharusnya kau bilang itu pada teman-temanmu yang diluar !” ucapnya marah , bisa kulihat wajahnya memerah
“1D adalah idola mereka ! jadi wajar mereka begitu ! ini pertama kali 1D berombong datang kesini , apa urusanmu ?” tanyaku sangat marah
“Apa urusanku ? aku hanya ingin masak dengan tenang , agar kau bisa makan ! agar kita bisa makan ! agar aku bisa tidur tenang ! agar kau juga bisa sekolah tanpa terlambat !” teriaknya sangat keras , Bill melihat kami dengan kebingungan dan khawatir
“Kalau begitu , selama 1D tinggal disini , kau bisa tidur dirumah salah satu pacarmu , itu mudah kan ?!” teriakku marah
“Aku tak semurahan itu !” ucapnya memukul meja marah , Bill mulai berdiri terlihat sangat khawatir , hanya meja ini memisahkan antara aku dan Helen
“KALAU BEGITU DIAM ! dan jangan pernah menghina teman-temanku !” ucapku menatapnya marah
“Teman-temanmu ? They don’t even know you , silly girl !” hinanya marah
“Kau tak tahu apa-apa ! dasar kau wanita murahan !” ucapku saking marahnya
“JANGAN MEMANGGILKU BEGITU !”
“ATAU APA ? KENAPA KAU DIAM SAJA , SAAT PACARMU MENGHINAKU BEGITU ? KENAPA AKU BILANG BEGITU PADAMU TAK BOLEH ? SEDANGKAN PACARMU MEMANGGILKU BEGITU , KAU HANYA DIAM SAJA WANITA TOLOL !”
“JANGAN UNGKIT-UNGKIT ITU ANAK BODOH !”
“KARENA DIA AKU JADI DISKORS ! KARENA PACARMU , PLAYGIRL !”
“JANGAN SEBUT AKU BEGITU , AKU TAHU KAU IRI ! KAU TAK PERNAH PUNYA PACAR ! TENTU SAJA ! KAU JELEK ! KAU TAK PUNYA AURA KEMENARIKAN APAPUN ! HA. KASIHAN SEKALI !”
“DIAM WANITA MURAHAN ANAK PUNGUT !!! KAU TAK PANTAS DIKELUARGA KAMI !! SEBAIKNYA KAU PERGI DAN HABISI WAKTUMU BERSAMA DENGAN LELAKI MURAHANMU ITU !!!!!”
KELF !” teriak Bill marah yang baru pertama kali kudengar . Aku marah sekali , nafasku tak bisa kuatur ... Aku diam masih mengatur nafas .. semua yang kurasakan keluar tadi .. kenapa aku bisa semarah ini ? Aku melihat kearah Helen , aku bisa melihat ia terdiam , ia menarik nafas dan sesekali meneteskan air mata .. aku masih menatapnya penuh benci .. meski aku sudah tak tega . Aku bisa melihat ia ingin pergi , namun ia masih ingin menangis . Dia mematikan kompor , lalu berlari ke kamar , aku bisa mendengar isakan tangis .. aku terdiam .. menarik nafas ..

Saat aku bertengkar dengan Helen aku sama sekali tak mendengar suara teriakan para directioners diluar . Bill menatapku sembari menggelengkan kepala , ia menatapku seperti tak menyangka ..
“Helen” panggilnya , ia mulai menyusul Helen ke kamarnya . Aku masih merasa amat marah , kenapa sekarang seperti aku yang salah ? salah apa aku ? Siapa yang memulai ? Helen ! kenapa sekarang malah aku yang salah ? it’s not fair !!

Aku ingin pergi ke kamarku untuk melimpahkan kekesalanku . Namun saat aku akan melewati kamar Helen , aku melihat pintunya setengah terbuka , aku memperlambat dan memelankan jalanku , aku berhenti disebelah pintunya .. aku bisa mendengarkan Helen menangis , dan suara Bill yang berusaha menenangkannya
“Kalian .. ber--janji tak a--kan pernah me--manggilku begitu” ucap Helen sembari terisak , aku bisa mendengarnya jelas
“yeah , yeah .. Helen .. Kelf hanya sedang marah , okay ? dia tak ingin idolanya dihina” ucap Bill
“Jadi .. di-a le-bih membela idolanya itu ? dan .. dengan tanpa perasaan menghinaku ?”
“Helen .. kau tahu dia sangat menyayangimu” ucap Bill lembut
“Menyayangiku ? dia sama sekali tak menyayangiku !” ucap Helen sembari terisak .. sejujurnya .. iya .. aku sama sekali tak menyayangi Helen
“Aku -- mungkin memang anak adopsi-an , da-dan .. ak-aku besyukur .. mama .. mau mengadopsi-ku .. tapi , mama -- bil--bilang kalau aku dianggap seperti kalian , a-ku tak ada bedanya dengan anak kandung .. tapi .. ken-kenapa kalian masih menganggapku bukan ba--gian dari kalian ?” ucapnya sembari terisak-isak
“Ssshh .. aku menganggapmu Helen .. aku menganggapmu seperti Kelf .. kau tak perlu merasa diasingkan” tenang Ben

Aku tak mendengar jawaban dari Helen untuk beberapa detik , ia menangis lebih keras , kurasa Bill memeluknya .. Aku langsung mulai berjalan cepat menuju kamar , aku dengan perasaan sangat marah masuk ke kamarku dan menutupnya kencang .
Aku sangat marah ! aku mungkin kasihan melihat Helen menangis begitu ! tapi apa dia tak memikirkan perasaanku ? dia fikir omongannya tadi tidak menyakitiku ? tentu saja aku sakit ! lalu kenapa seperti aku yang sangat disalahkan !
Aku mulai meraih apa saja yang kulihat menganggu , aku mulai menyerakkannya di lantai , aku memecahkan gelas hias dikamarku , aku terkena pecahannya tapi saking marahnya , aku sama sekali tak meperdulikannya , aku menjatuhkan buku-buku di kamarku , tanpa memikirkan apapun .. Aku mulai meraih foto-ku bersama Helen saat kecil , aku memecahkannya penuh benci kelantai , mungkin ada 5 foto yang aku pecahkan .. foto aku dan Helen saat musim panas di pantai *PRAK* .. foto aku dan Helen saat natal kurasa umur 10 tahun *PRAK* ... foto aku dan Helen saat ulang tahun Helen *PRAK* .. Foto aku dan Helen saat hari paskah *PRAK* ! .. foto aku , Bill , mama dan Helen saat merayakan ulang tahunku yang ke 16 .. aku terdiam .. aku menatapnya .. aku mulai lemas , aku mulai tak sanggup berdiri ,  aku akhirnya terduduk .. lesu dan tak merasakan apapun .. aku sudah ingin menangis .. rasanya aku tak bisa memecahkan foto ini .. ini foto terakhir bersama mama .. aku tak bisa memecahkannya ..

Pintu tiba-tiba terbuka , aku menatapnya kaget , meski sedikit air mataku sudah keluar .. aku cepat-cepat menghapusnya .. Aku melihat seorang lelaki yang kusayang , Bill , sedang didepan pintu melihat kaget kamarku yang penuh pecahan . Aku tak menatapnya , aku hanya terdiam menatap lurus tembok ..
“Apa yang kau lakukan ?” tanyanya kaget , aku hanya terdiam tanpa memedulikan Bill . Bill mulai mendekatiku yang sedang duduk dilantai seperti orang yang sedang stress masih bisa kudengar teriakan wanita-wanita itu , berteriak tanpa tahu apa yang sedang terjadi di rumahku ini .

Bill sudah didekatku , ia menarik nafas , mulai memegang pundakku dan mengangkatku agar aku berdiri , aku hanya terdiam menahan tangis , menyimpan foto ibu dan aku dimeja . Bill mendudukkanku dikasur .. ia menatapku penuh kekhawatiran
“Kau tak bisa terus begini Kelf” ucapnya terdengar khawatir
“Maksudmu , aku harus melupakan mama ?” tanyaku tanpa menatap Bill
“Tidak ! Kau harus mencoba untuk meng-ikhlaskannya , aku dan Helen merasakan hal yang sama ...” ucapnya
“Kau tak mengerti !” ucapku menatapnya sembari menangis “Mama yang selalu kuajak cerita ! ia mau mendengarkan keluh kesahku ! tapi kalian ? apa kalian bisa mendengarkanku ? sedikit saja mengerti perasaanku ? kalian tak bisa ! aku tak punya teman selain Louis , aku tak punya sahabat lagi ! dan aku hanya punya mama dirumah ! ia yang paling mengertiku ! kalian tak pernah mendengarkanku !! kalian sibuk dengan urusan kalian ! kalian tak pernah merasakan bagaimana rasa kehilanganku !!” ucapku , semua yang kurasakan akhirnya bisa kuluapkan dalam emosi ini , aku menangis lebih deras . Bill terdiam
“Aku minta maaf”
“hanya itu yang bisa kau bilang !”
“Kelf , maafkan aku dan juga Helen .. tak pernah ada waktu untukmu lagi , kau mengerti kami begitu sibuk ? kami harus bekerja ,, mencari uang untuk hidup kita .. kau jangan terus hidup dalam tirai hitam Kelf .. sometime you have to let it go” ucap Bill sangat lembut , aku masih terus menangis dan sesekali terisak
“Kelf .. kau tahu aku sangat mencintaimu” ucapnya sangat lembut
You never prove it”
“Kelf , aku tak mengerti apa kau bisa melihatnya , tapi aku sudah mengatakan padamu , kalau aku sangat mencintaimu .. kau harus tahu itu”

Aku hanya diam terisak , aku tak menatap wajah Bill , aku tak mau ia melihat aku menangis , aku tak mau ia melihat kesedihanku ..
“Kurasa aku harus pergi bekerja , jaga dirimu” ucapnya sangat lembut , ia berdiri sedangkan aku hanya terduduk menangis di kasur . Ia mencium keningku dengan sangat lembut tanpa kusangka , aku hanya terdiam menahan inginnya aku bilang pada Bill kalau aku sangat mencintainya .. aku bisa mendengar langkah kakinya .. ia mulai pergi meninggalkanku .. aku sendiri di kamar ini memikirkan masalah yang terjadi hari ini .

Beberapa menit aku terdiam hanya bisa mendengarkan teriakan para wanita diluar . Hingga aku mendengar pintu terbuka lagi ..
“Miss ?” wanita yang sudah tua itu melongo kaget melihat kamarku yang sangat berantakan
“Maaf Mrs. Young , aku akan membersihkannya” ucapku lesu
“Tidak apa miss , saya saja .. maaf saya bangun terlambat”
“Aku tahu Mrs. Young sedang kelelahan”
“Tapi sekarang sudah tidak , jadi saya minta miss keluar dulu , saya akan membersihkannya” ucapnya sangat lembut . Aku berdiri , dan segera keluar kamar .
“Hati-hati Mrs. Young , pakailah sandal agar tidak terkena pecahannya , sandalnya ada dibelakang pintu , pakai saja” ucapku
“Baik Miss , tapi bagaimana dengan foto-foto ini ?” tanyanya
“Simpan saja di kardus , kecuali foto terakhir aku dan mama”
“Baik Miss”

Aku segera pergi dari kamar , entah apa yang akan aku lakukan , ingin rasanya kembali ke kamar . Aku mengambil handy-cam -ku , aku pergi keluar , dan aku teringat sesuatu ! bagaimana kalau aku rekam saja directioners ini ? aku bisa memasukkannya ke dalam tugas filming+skripsi-ku ! aku dengan cepat membuka handy-cam-ku dan mulai merekam secara menyeluruh para directioners yang sedang menggila , aku merekam ke rumah Louis , bisa kulihat mereka begitu sibuk dengan para fans , aku bisa melihat Louis tak bisa menghilangkan senyumannya itu .
Aku merekam Harry , dia terlihat seksi seperti biasa , dia sangat acuh dengan pakaiannya tapi kurasa dia tetap terlihat sangat tampan , dia sedang berfoto dengan seorang wanita berambut coklat tersenyum manis bersama . .Teriakan itu terus kudengar , aku terus merekam , banyak para wanita yang tersenyum dan melambai kearah handy-cam-ku .

Aku melihat ke arah the boys , mereka masih berfoto tanpa pengawasan , aku bisa melihat banyaknya paparazzi sedang memfoto mereka , aku harus segera cek internet .
Entah kenapa aku selalu merekam Harry , aneh sekali , aku mulai merekam the boys yang lainnya dan para penonton yang kegilaan tentunya .
“Lihat-lihat aku mendapatkan tanda tangannya dan foto tentunya !” ucap seorang wanita yang sedang kegirangan dan melihatkannya pada temannya . Ini bisa menjadi bahan rekaman yang bagus .. aku mendekatinya dan merekamnya
“Boleh aku melihatnya ?” tanyaku sopan
“Ohh tentu saja” ucapnya amat senang , aku merekam dan merekam wanita itu tentunya , dia sangat cantik , aku sering melihatnya di daerah sini
“Jadi , bagaimana perasaanmu ?” tanyaku seperti wawancara
“Ohh tentu saja aku sangat senang ! kau tahu , aku tak pernah bermimpi kalau aku akan bertemu mereka ! aku sering sekali mondar-mandir daerah sini , tapi tak pernah ada satupun anggota 1D yang kulihat ! tapi sekarang ? lihatlah mereka dengan masing-masing ketampanannya !” teriaknya senang
“Itu sangat hebat! Lalu sebesar apa kau mencintai mereka ?”
“Sangat besar , sebesar langit dan bumi , mereka merubah duniaku !”
“Dari jam berapa datang kesini ?” tanyaku
“Jam 5 !” jawabnya masih tersenyum senang
“Kau tak akan pernah melupakan mereka kan ?” tanyaku
“Tidak akan , aku sangat menyayangi mereka , jika suatu hari mereka sedang disakiti ataupun dihina , aku tak akan tinggal diam , aku akan memberi mereka support tanpa henti , itulah yang directioners lakukan !” jawabnya terharu

Aku menutup handy-cam-ku .
“Terima kasih banyak” tanyaku
“Ahh tidak usah berterima kasih begitu , aku senang bisa memberi informasi tentang betapa cintanya aku pada the boys “ ucapnya tersenyum senang
“Yeah .. ngomong-ngomong , siapa namamu ?” tanyaku sembari tersenyum kecil
“Namaku Julia panggil saja Juli , aku masih di senior high school  , bagaimana denganmu ?”
“Namaku Kelf , aku sudah kuliah , sekarang ini aku sedang mengerjakan tugas kuliahku , nah terima kasih telah membantu”
“Ohh begitu , berarti nanti aku akan dilihat oleh dosenmu ? wah wah , tapi tidak apa-apa , aku senang bisa membantu . lagipula kau wanita yang baik sekali , aku jadi senang bisa membantumu !” ucapnya senang sekali
“Ahaha terima kasih banyak yaa sekali lagi” ucapku
“Kalau begitu seharusnya aku sekolah , biarlah telat juga ! nah sampai jumpa Kelf !” ucapnya berlari sembari berteriak senang , ia terlihat amat ceria , aku jadi senang melihat orang sesenang begitu !

Aku merekam lagi the boys , bisa kulihat Harry melambaikan tangan , aku tersenyum senang sembari membalas lambaiannya , ia masih sibuk dengan para fans-nya .

Aku menutup lagi handy-cam-ku dan berjalan kembali kerumah .. Saat aku membuka pintu ..
“OH!” teriak seorang wanita kaget , siapa lagi kalau bukan Helen
“Kau belum berangkat ?” tanyaku sinis
“Bagaimana aku bisa berangkat kalau teman-temanmu itu menghalangi ?” jawabnya kesal “Kurasa sudah berkurang , jadi cepat minggir !” ucapnya sembari mendorongku , aku sangat kesal padanya ! dasar wanita gila !

Aku merekamnya yang sedang melewati kerumunan dengan centilnya , dan merekamnya yang sedang berangkat dengan seorang pria lain lagi ..

Aku masuk kerumah .. aku diam di ruang tamu , diam , entah memikirkan apa . Aku hanya tidur-tiduran sebentar , hingga terlintas .. kenangan itu lagi ..

***
1 bulan lagi ... dia akan kuliah .. meninggalkanku .. itu yang bisa kufikirkan .. aku hanya diam bersama Louis yang sedang makan di kantin sekolah .. aku hanya bisa melihat Ben tertawa dengan teman-temannya .. mataku tak bisa lepas darinya , kenapa hari-hari begitu cepat berlalu ?

“Kelf , kau mau makan ?” tanyanya lembut
“Tidak usah , aku sedang tak lapar” jawabku acuh
“Kelf , aku akan ikut X-Factor” ucapnya tiba-tiba membuatku kaget
“Apa itu ?” tanyaku
“Ajang menyanyi” jawabnya
“Kau bercanda ?” tanyaku masih kaget
“Tidak !” jawabnya kesal
“Itu sangat bagus !” ucapku semangat
“benarkah ? kau mendukungku ?” tanyanya senang
“Tentu saja ! aku yakin kau akan berhasil Loui , jangan canggung dan percaya pada dirimu kalau kau bisa !” semangatku untuk Louis
“Terima kasih Kelf , kukira kau akan merendahkanku”
“Itu bukan yang seorang sahabat lakukan” ucapku bijak

Louis memakan kembali makanannya sembari tersenyum senang .
 “Dan bagaimana dengan pacarmu itu Hannah , apa dia menyetujuinya ?” tanyaku
“Yeah , dia sangat mendukungku ! dia bilang dia akan selalu menemaniku !” jawabnya bahagia sekali
“Ohh itu bagus , kurasa kau tak membutuhkan aku lagi” ucapku murung
“Kelf , kenapa kau bilang begitu ? tentu saja aku membutuhkanmu !” ucapnya sembari merangulku lembut “semua takkan terjadi tanpa semangat darimu”
“haha sudahlah , aku hanya bercanda , aku akan selalu mendukungmu Lou ! aku berjanji” ucapku senang
Thanks Kelf” ucapnya sembari tersenyum lebar
“Kau jelek kalau begitu ! jangan tersenyum begitu !”
“Hehe , habisnya aku senang sekali !”

Louis melanjutkan lagi makannya . Aku senang sekali mendengar itu , aku senang melihat Louis terlihat bahagia , aku senang melihatnya tertawa senang meskipun ia terlihat jelek .. aku sangat bahagia melihatnya bahagia ..
“Hey Kelf , hey Louis” sapa seorang lelaki yang terdengar akrab
“Panggil Loui saja” protes Louis
“Hey Ben” balasku
“Bagaimana latihannya Kelf ?” tanya Ben lembut
“Sangat seru ! aku tak sabar bagaimana pertandingannya !” jawabku semangat
“Kau akan bertanding ?” tanya Louis kaget
“Iya , memangnya kenapa ?”
“Kenapa kau tak bilang padaku ?” tanyanya cemberut
“Aku lupa , soalnya tadi kau terlanjur bercerita yang lainnya , maaf yaa” ucapku
“Baiklah , kumaafkan , lain kali kau harus cerita” ucap Louis masih cemberut meski kutahu ia berpura-pura cemberut
“Haha kalian ini” tawa Ben “Kalau begitu Kelf , semoga berhasil dengan anak-anak kelas 1 lainnya ..”
“Yup , thanks Ben” ucapku senang
“Yeah .... uhh , Kelf ?”
“Ya Ben ?”
“Aku mau minta maaf sebelumnya ...” ucapan itu terdengar dalam sekali , ia terlihat sedih
“Kenapa Ben ?” tanyaku penasaran
“Sepertinya ... aku ... tak bisa melihat pertandinganmu ..” kata-kata itu terdengar sebagai petir ditelingaku ! kenapa ? kenapa bisa ?
“Tapi , kenapa ?” tanya Louis terdengar kaget
“Aku sedang ada urusan penting .. jadi aku tak bisa datang .. maaf Kelf” ucapnya terdengar sangat dalam , ia sangat menyesalinya
“Kau tak bisa begitu !” kesal Louis “Bukankah kau ketua basket ? seharusnya kau datang !”
“Ada wakil , ini benar-benar penting Lou , aku tak bisa datang” ucap Ben
“Sudahlah tidak apa-apa ...” ucapku terdengar tak peduli
“Tapi ini pertandingan pertamamu Kelf ! itu sangat special !” kesal Louis
“Ben berhak memutuskan dia akan datang atau tidak Lou ! kita tak berhak memprotesnya !” jawabku kesal
“Baiklah itu benar” kesal Louis yang mulai mereda
“Kalau begitu Kelf , aku harus kembali ke kelas , maafkan aku yaa see you later !” ucapnya masih terdengar dalam . Ia mulai berjalan menjauh , aku kesal ! kenapa dia tak datang ?! dia anggap apa pertandingan pertamaku ini ? apa dia tak memperdulikanku ?

Kata-kata kekesalan selalu terlintas dalam benakku .. aku ingin dia datang .. aku ingin dia memberiku support ! ..
“Kelf , memangnya kapan pertandingannya ?” tanya Louis
“2 hari lagi” jawabku biasa
“Ohh .. uhh ..” entah kenapa Louis tiba-tiba terlihat murung
“Kenapa Lou ?” tanyaku bingung
“Uhh ... audisi .. X-Factor .. bersamaan dengan pertandinganmu”
“PERFECT !” ucapku kesal
“Kelf , aku minta maaf sekali”
“Sudah crush-ku tak datang sekarang sahabatku sendiri tak datang !” kesalku
“Aku inginnya datang Kelf ... tapi ..”
“ya sudah ! kalau tak bisa tak usah datang !” ucapku kesal , aku langsung berdiri berencana untuk pergi
“Tapi .. Kelf !!” panggilnya yang tak kuhiraukan , aku terus berjalan menuju kelas .. Aku berjalan kesal ..

Sejujurnya ini bukan salah mereka .. mereka berhak memutuskan mereka mau datang atau tidak .. tapi tidak mengertikah ? kalau aku membutuhkan dukungan mereka !

Kata-kata kekesalan selalu terniang dalam benakku .. aku berjalan ke kelas dengan kesal .. Aku menyembunyikan wajahku di kedua tanganku ..

Hingga aku terbangun .........

***

Miss Lynch?”
“Ahh ya ?”
“Anda tertidur ? maaf sebenarnya saya tak tega untuk membangunkan , tapi kata Mr. Lynch .. saya harus membangunkanmu , karena anda belum makan , ini sudah siang” ucap Mrs. Young lembut
“Ohh benarkah ? aku tak sadar aku tertidur” ucapku bingung
“Kalau begitu , saya akan siapkan makanan”
“Kerumunan diluar sudah pergi ?” tanyaku pada Mrs. Young
“Iya sepertinya begitu , diluar sudah kosong” jawabnya yang sudah mulai pergi ke dapur


Bagaimana caranya kerumunan yang sangat banyak itu bisa pergi , aku melihat jam .. ya ampun sudah jam 12 , aku belum makan ! pantas saja perutku sakit !
“Silahkan Miss , maaf saya memasakan masakan yang seadanya” ucap Mrs. Young sembari memberikan semangkuk bubur untukku
“Sudahlah tidak apa-apa , terima kasih” ucapku sembari tersenyum , aku mengambilnya dengan bingung .. entah kenapa aku selalu terbayang masa-masa itu .. apa aku mulai gila ?

Aku mulai memakan makananku .. Hanya terdiam memikirkan kenangan tadi yang membawa aku hingga tertidur 4 jam .

*TING* suara bel pintu mengagetkanku .. siapa ?

Aku menyimpan buburku di meja lalu berjalan sebentar mendekati pintu . Aku membukanya , hingga saat kubuka jantungku tiba-tiba berdegup cepat ..
“Hey” sapa lelaki didepan pintu
“He-Hey!” sapaku canggung
The boys sedang istirahat di rumah Louis , sayangnya aku tidak mengantuk , kau mau menemaniku ?” tanyanya terlihat sangat cute
“Uh ,, Uh Huh .. yeah .. sure ” jawabku senang sekaligus amat gugup
“ Sepertinya rumahmu sepi , dirumahmu saja ya?” ajaknya senang
“Huh ?” aku terlihat sangat bodoh
“Tidak , aku tidak bermaksud apapun , aku hanya ingin mengobrol” ucapnya sembari tertawa kecil
Yeah .. yeahahaha , kalau begitu masuk saja” ucapku tertawa canggung

Harry dengan seizinku masuk ke rumahku dengan senang , aku juga sangat senang ! sangat sangat sangat ! Harry Edward Styles kerumahku ! apa kata orang ?!
“Kau mau dimana ?” tanyaku gugup
“Disini juga tidak apa-apa .” jawabnya sembari tersenyum manis “Rumahmu bagus sekali” pujinya
“Haha biasa saja , ini tidak lebih bagus dari rumah kalian boys tentunya”
“Haha tidak juga” ucapnya sembari tertawa manis
“Kau mudah akrab yaa Harry” ucapku mencoba mencari topik pembicaraan
“Yeah begitulah , berbeda dengan Zayn , dia tidak mudah akrab, kau tahu ?”
“Ohh ya ?” ucapku berpura-pura tidak tahu
“Yeah , dia akan dikira sombong jika belum kenal seseorang , tapi jika sudah kenal , dia sangat jahil !” ucap Harry dengan mimik lucu
“Haha kalian memang penuh rahasia” ucapku mencoba agar Harry tertawa , tapi rasanya gagal , aku sama sekali tidak bisa lepas bersamanya , berbeda saat aku bersama Louis .

Kami berdiam sesaat ....
“Jadi , kapan kau mau meng-interview kami ? kulihat tadi kau sedang meng-interview salah seorang directioners ya ?” tanyanya akrab
“Yeah .. jika kau mau aku bisa menginterview-mu sekarang” jawabku
“Yasudah kalau begitu , tapi hanya aku dulu” ucapnya tersenyum kecil tapi sangat manis
“Yeah , tapi apakah kau sudah bilang pada the boys ?”
“Sudah , mereka fine saja”
“Baguslah , sebentar ..” ucapku mulai mengambil handy-cam yang kusimpan dibawah meja

Aku membukanya , aku mulai menekan tombol rec. di handy-cam-ku dan mulai merekam lelaki tampan ini ..
“Jadi , bagaimana kesibukanmu setelah tour ?” pertanyaan pertama yang membosankan
“Selesai Tour kami beristirahat sebentar , awalnya dirumah masing-masing , tapi Louis mengajak kami semua karena ia ingin memberi kejutan pada sahabatnya , kami melalui 2 hari yang ternyata melelahkan , padahal kami hanya ingin berlibur dan beristirahat bersama para sahabat” jawabnya bijak
“Turut menyesal akan perilaku mereka .. Dan ngomong-ngomong soal tour , apa disana sangat seru dan melelahkan ?”
“Tentunya sangat melelahkan , tapi kami melalui dengan semangat dan kami seperti bermain saja , untuk menghibur directioners juga .. Jadi kami anggap itu sangat seru”
“Dan Harry ini pertanyaan untukmu ...” aku terdiam sejenak .. ini pertanyaan yang terlalu lancang sepertinya ... kurasa tak usah kutanyakan saja , aku pun mulai memikirkan pertanyaan lain “Bagaimana perasaanmu saat kau dinyatakan lulus audisi namun dalam group ?”
“Sejujurnya , aku sedikit kecewa saat itu , karena sebenarnya aku lebih ingin menang dalam solo .. tapi setelah dipikir-pikir , aku masih termasuk orang yang beruntung karena ada yang mau memasukkanku ke X-Factor , sedangkan masih banyak yang ingin masuk X-Factor tapi mereka gagal , aku sangat bersyukur tentunya , aku sangat beruntung .. dan mungkin jika aku lulus solo , aku takkan sesukses di 1D sekarang ini” ucapnya terlihat ia terharu
That’s cute , jadi dengan begitu kau lebih memilih untuk bersama 1D lainnya daripada membuat keputusan solo ?”
“Sepertinya aku sudah terlalu nyaman manggung bersama 1D”
Aku tersenyum senang mendengar jawabannya .. “boleh aku giliran yang bertanya ?” ucapnya tiba-tiba membuatku kaget
“huh ? maksu-- hey !” Harry tiba-tiba mengambil handy-cam ku dan merekamku tanpa seizinku , aku malu !
“Nah ini dia yang mewawancaraiku tadi , dia cantik bukan ?” ucapnya sembari tertawa kecil dengan masih merekamku .. wajahku merona merah mendengar ia bilang aku cantik
“Harry hentikan ! itu melanggar perjanjian !” ucapku sembari menutup wajah
“Haha lagipula aku belum menandatangani kontrak !” ucapnya “Jadi , apa kau sudah punya pacar ?” tanya Harry dengan nada menggoda
“Pertanyaan macam apa itu ? kembalikan !” ucapku kesal , aku mencoba meraih handy-cam-ku sendiri tapi Harry memegang tanganku cepat , itu membuatku kehilangan kekuatan ! jantungku berdegup cepat
“Jawab dulu ! aku sudah menjawab setiap pertanyaanmu tadi !” ucapnya masih memegang tanganku
“Baiklah baiklah .. belum ! aku belum punya pacar .. oke ?” jawabku malu
“Ohh begitu , bagaimana kalau denganku saja ?” tanyanya yang membuatku sangat kaget
“Ha! Hahahaha” aku tak bisa menjawabnya ,aku hanya tertawa sembari menyembunyikan rasa malu-ku .. jantungku terus berdegup cepat
“Kenapa tertawa ?” tanyanya sembari tertawa sangat manis ! kau takkan pernah tahu betapa manisnya Harry !
“Haha tidak !” jawabku masih tanpa arti
“Jadi , apa kau punya hubungan special dengan Loui ?” tanyanya semakin aneh
“Pertanyaanmu begitu semua !”
“Itu baru pertanyaan !”
“Ohh jadi apa aku harus bertanya tentang semua privasi-mu begitu ? itu tidak sopan !” ucapku mulai bisa lepas dari kegugupan
“Silahkan saja , aku takkan keberatan jika untukmu” ucapnya menggoda .. kenapa Harry selalu membuat wanita menjadi GR saat dipujinya ? dasar Harry !-_-
“Ohh baiklah , aku akan tanya semua privasi-mu , tapi pertama kembalikan dulu handy-cam ­ku !” pintaku manja
“Tapi .. temani aku jalan , bagaimana ?” tanyanya membuatku sangat kaget dan mulai GR !
“Maksudmu ? haha bercanda !!” ucapku kaget sekali
“Tidak , aku dengan anak Paul (bodyguard) kami , kami juga sering jalan , kau tak usah malu begitu !” ucapnya seperti mengerti maksudku
“Uhh .. entahlah , tapi mungkin aku harus mewawancaraimu terlebih dahulu !” ucapku memalingkan pembicaraan
“Oke ! silahkan saja !” jawabnya tersenyum jahil sembari mengembalikan handy-cam-ku
Aku merekam Harry kembali ..
“Jadi apa kau sedang dekat dengan seseorang ?” tanyaku dengan nada Harry
“Yeah , aku sedang dekat dengan seseorang” ucapnya bangga sembari tersenyum lebar
“Oh ya ? siapa wanita itu ?” tanyaku , jantungku berdegup cepat
“Dia wanita yang sedang merekamku” ucapnya menggoda , aku terdiam ... maksudnya APA ?
“Ha! Hahaha ! Harry seriuslah !” ucapku malu
“Baiklah ulangi pertanyaannya” ucapnya sembari tertawa kecil
“Harry , kurasa aku akan mewawancaraimu dengan tema kepopuleran , bukan hubungan cintamu , jadi kita ganti saja” ucapku agar kecanggungan ini mulai hilang “Perbedaan apa yang kau alami saat sebelum kau terkenal dengan sudah terkenal ?” tanyaku serius
well .. itu serius ya ? emm ... pastinya berbeda sekali , saat aku bekerja di toko roti , aku biasa saja ketemu pelanggan tapi sekarang mereka pasti berteriak saat melihatku , itu membuat segalanya berbeda , terkadang aku ingin bertemu seorang wanita yang bicara lepas didepanku ..” jawabnya serius tanpa menghilangkan senyum manisnya
“Apa teriakan para penggemar mengganggumu ?”
“Sebenarnya , teriakan mereka itu punya kesenangan tersendiri untukku , aku fine saja jika mereka berteriak saat konser , tapi saat aku sedang mencoba untuk tidur mereka malah berteriak , aku bisa mencap-nya orang yang berisik dan penganggu .. aku sama dengan yang lain , aku hanya butuh ketenangan jika sedang istirahat” ucapnya bijak
“Hmm aku mengerti ...” ucapku
.................

Pertanyaan demi pertanyan sudah banyak yang terlontarkan .. aku terus bertanya tanpa henti , terkadang Harry menjawabnya dengan ngaco , namun tidak apa .. aku nyaman mewancarainya , apalagi ia orang yang sangat ramah .

“Sudah ?” tanyanya setelah aku mewawancarainya selama 10 menit lebih
“Kurasa sudah saja , kau sudah lelah” ucapku sembari menutup handy-cam ku
“Harry terima kasih banyak” ucapku mengeluarkan senyumanku , untuk saat ini tidak canggung .. kurasa wawancara tadi membuat aku terbiasa dengan Harry .. huh ! senang sekali !
“haha sama-sama” ucapnya sembari tersenyum manis sekali

....

“Uhh mungkin kau mau minum ?” tanyaku memecah kesunyian
“Ohh boleh” ucapnya yang terlihat haus
“Aku punya pepsi untukmu” ucapku
“Ohh i love pepsi” jawabnya sembari tertawa kecil , sangat manis !
“Mrs. Young !” panggilku
“Ya Miss?” jawabnya kurasa dari dapur
“Bisa tolong ambilkan pepsi ?” tanyaku sopan
“Tentu .. tunggu sebentar miss”

Hanya beberapa menit Mrs. Young sudah membawa 2 pepsi .. Aku mengambilnya dengan sopan
Thanks Mrs. Young” ucapku , Mrs. Young menatap Harry ..
“Mrs. Young ?” tanyaku bingung , apa Mrs. Young terpesona dengan ketampanan Harry ? haha entahlah
“Ya miss ?” Mrs. Young sudah tersadar
“Anda boleh kembali . Jika sudah lelas Mrs. Young boleh tidur , tidak usah dipaksakan” ucapku
“ Baik .. terima kasih Miss” ucapnya mulai berjalan kembali

Aku membuka pepsi-ku begitu juga Harry
cheers ?” ucap Harry
“haha cheers !” ucapku yang mengadukan pepsiku dengan Harry
“Wow kau megoleksi dvd dan cd?” ucapnya melihat lemari khusus kaset-ku
“Yeah .. karena aku mengambil jurusan filming di kampus-ku” jawabku
“Keren ! aku boleh menontonnya ? aku bosan sekali , aku ingin menonton” ucapnya manja
“Uhh entahlah , kebanyakan contoh tugas teman-temanku , kau takkan suka” ucapku
“Biarlah ! asal kita tidak diam saja” ucapnya manja “ya ? ayolaah”
“Baiklah” ucapku pasrah

Aku mulai mengambil beberapa CD dan memberikannya pada Harry
“Lihat , kau takkan suka” ucapku menang
“Coba putar yang ini sepertinya menarik !” ucapnya masih ingin menonton
“Sudah kubilang kau takkan suka , jangan salahi aku yaa” ucapku kesal , aku memutar kaset itu , Harry terlihat tersenyum manis . Aku duduk disampingnya , ia menonton film-nya ... aku-pun ikut menonton .. film ini sudah aku tonton tapi masih menarik ...

Entah berapa menit sudah kuhabiskan menonton , aku serius menonton .. Harry-pun tak banyak bicara selama kami menonton ...

.......

Aku merasakan kepala seseorang dipundakku ...
Aku kaget dan segera melihat siapa yang sedang bersandar dipundakku ... Harry ...
Aku terdiam .. jantungku berdegup begitu cepat .. kurasa dia lelah , aku akan biarkan ia istirahat sebentar ..
Dia sangat sangat manis saat tertidur , aku ingin memotretnya tapi jika aku pergi dia pasti akan bangun .. aku tak tega membuatnya terbangun dari tidurnya itu ..
Ia tertidur lelap , aku hanya tersenyum sendiri mengetahui seorang Harry Styles sedang tidur lelap dipundakku .. aku bahagia  sekali ! aku tak pernah merasakan hal seperti ini !
Aku hanya tersenyum diam dalam kebahagiaan yang mungkin takkan pernah kurasakan lagi ...

..........

Film yang berdurasi 2 jam itu sudah selesai .. aku masih terdiam .. bisa kudengar nafas Harry di pundakku .. ia tertidur lelap sekali ..
“Miss ?” Mrs. Young tanpa kusadari sedang melihatku sembari tersenyum menggoda
“A-a-a-aa-- ya ?” tanyaku pelan dan gugup
“Tidak ada , Miss ingin makan lagi ?” tanya Mrs. Young masih tersenyum jail
“Umm .. yeah ... tapi .. nanti saja , setelah uhh .. Harry bangun” ucapku pelan berusaha menahan gugup
“Baiklah” ucapnya tersenyum jahil lalu pergi ..

Aku menarik nafas , Harry masih tertidur di pundakku , ingin sekali mencubitnya ! wajahnya sangat manis !

Tunggu ... kenapa jantungku berdegup secepat ini ? aku tak pernah merasakan hal yang hebat seperti ini .. tapi tentu saja aku sangat senang ! kurasa semua orang akan begitu jika mereka diposisiku . Huh .. aku mencoba menarik nafas  ... aku sangat menikmati ini .. Harry Styles .. lelaki yang menurutku sangat tampan sedang tertidur lelap di pundakku .. Aku sangat bahagia ! aku ingin berlama-lama menikmati kebahagiaan ini .. aneh ! kenapa aku sebahagia ini ya ? Mungkinkah .........


***Chapter IV :

Jam berapa ini ? jam 6 .. Sial .. suara para wanita yang berteriak itu membangunkanku lagi .. Aku menggerutu keras karena berisik , tapi .. mungkin jika aku jadi mereka , aku akan melakukan hal yang sama . Aku mulai membuka laptop , dan melihat-lihat apa yang harus aku tulis untuk skripsiku ? tentunya banyak sekali !

Aku mulai menutupnya lagi , mengambil Handy-Cam untuk tugas filming ­-ku . Aku masih mendengar mereka semua berteriak , kurasa kerumunannya tidak berkurang sama sekali . Aku kasihan dengan the boys , mereka pasti lelah karena mereka tak istirahat cukup .. terkadang aku ingin berteriak pada mereka kalau mereka harus pergi , karena the boys butuh istirahat .. tapi aku tak tega melihat mereka menangis karena ingin bertemu the boys , aku sangat beruntung , tapi kenapa aku selalu merasa unhappy .. aku tak memikirkan itu untuk sementara ..

Aku mendengar pintu kamarku terbuka ..
“Kau akan kerja ?” tanyaku pada Bill yang terlihat lelah
“Entahlah , mungkin ya , aku akan berusaha menerobos” ucapnya santai
“Jadi apa yang ingin kau lakukan di hari skorsing-mu yang ketiga ini ?”
“Aku akan mengerjakan tugasku , lumayan .. aku banyak waktu luang”
“Baguslah , kalau begitu , cepat cuci muka . Helen sedang memasakkan makanan untukmu”
“memangnya dimana Mrs. Young ?”
“Dia masih tidur , sudahlah kasihan dia . Tadi malam ia terlihat sangat lelah” jawabnya lembut . Ia mulai keluar dari pintu kamarku dan menutupnya ..

Aku segera menuju kamar mandi , dan segera mandi tentunya . Setelah berpakaian kemeja dan celana jeans , aku segera ke ruang makan , aku melihat Bill sedang memakai jas-nya , aku membantu Bill untuk merapikan dasinya dan jas-nya tanpa canggung , aku rindu melakukan itu ..
“Kau terlihat tampan” pujiku
“Haha thanks , sudah lama aku tak mendengarnya” ucapnya lembut sembari tersenyum sangat manis
Aku membalasnya dengan senyuman kecil dan lesu . Aku masih tak percaya sebenarnya apa yang terjadi kemarin . Aku dan Helen hanya diam saja , kami sama sekali tak saling tatap , kurasa karena kejadian kemarin , tapi , siapa peduli ?
Helen masih memasak , dan sesekali ia kesal mendengar suara teriakan itu semakin membesar ..
“Mereka sangat berisik sekali ! para wanita itu ! dari jam 4 mereka berteriak tak jelas begitu !” kesalnya keras
Aku hanya terdiam sembari menunggu makanan dan berusaha untuk tenang menghadapi keluhan Helen . Tiba-tiba suara wanita melengking meneriakkan ‘One Direction’ dan suara para wanita yang berkumpul didepan rumah Louis membesar , membuat aku , Helen dan Bill sangat kaget
“SH*T !” Teriaknya marah membuatku dan Bill kaget “Lihat ! aku terkena panggangan karena suara para wanita bodoh disana ! mereka benar-benar memalukan !” kesalnya sangat marah , berkali-kali ia berkata kotor
“Ada apa dengan para wanita bodoh diluar itu ? apa mereka tak sekolah , atau kerja ? dasar fanatik bodoh ! mereka benar-benar membuang waktu , membuang segala hal penting , hanya menunggu boyband bodoh , dan kamp--“
Can you shut the F**k up ?” ucapku mulai kesal dan marah
“Seharusnya kau bilang itu pada teman-temanmu yang diluar !” ucapnya marah , bisa kulihat wajahnya memerah
“1D adalah idola mereka ! jadi wajar mereka begitu ! ini pertama kali 1D berombong datang kesini , apa urusanmu ?” tanyaku sangat marah
“Apa urusanku ? aku hanya ingin masak dengan tenang , agar kau bisa makan ! agar kita bisa makan ! agar aku bisa tidur tenang ! agar kau juga bisa sekolah tanpa terlambat !” teriaknya sangat keras , Bill melihat kami dengan kebingungan dan khawatir
“Kalau begitu , selama 1D tinggal disini , kau bisa tidur dirumah salah satu pacarmu , itu mudah kan ?!” teriakku marah
“Aku tak semurahan itu !” ucapnya memukul meja marah , Bill mulai berdiri terlihat sangat khawatir , hanya meja ini memisahkan antara aku dan Helen
“KALAU BEGITU DIAM ! dan jangan pernah menghina teman-temanku !” ucapku menatapnya marah
“Teman-temanmu ? They don’t even know you , silly girl !” hinanya marah
“Kau tak tahu apa-apa ! dasar kau wanita murahan !” ucapku saking marahnya
“JANGAN MEMANGGILKU BEGITU !”
“ATAU APA ? KENAPA KAU DIAM SAJA , SAAT PACARMU MENGHINAKU BEGITU ? KENAPA AKU BILANG BEGITU PADAMU TAK BOLEH ? SEDANGKAN PACARMU MEMANGGILKU BEGITU , KAU HANYA DIAM SAJA WANITA TOLOL !”
“JANGAN UNGKIT-UNGKIT ITU ANAK BODOH !”
“KARENA DIA AKU JADI DISKORS ! KARENA PACARMU , PLAYGIRL !”
“JANGAN SEBUT AKU BEGITU , AKU TAHU KAU IRI ! KAU TAK PERNAH PUNYA PACAR ! TENTU SAJA ! KAU JELEK ! KAU TAK PUNYA AURA KEMENARIKAN APAPUN ! HA. KASIHAN SEKALI !”
“DIAM WANITA MURAHAN ANAK PUNGUT !!! KAU TAK PANTAS DIKELUARGA KAMI !! SEBAIKNYA KAU PERGI DAN HABISI WAKTUMU BERSAMA DENGAN LELAKI MURAHANMU ITU !!!!!”
KELF !” teriak Bill marah yang baru pertama kali kudengar . Aku marah sekali , nafasku tak bisa kuatur ... Aku diam masih mengatur nafas .. semua yang kurasakan keluar tadi .. kenapa aku bisa semarah ini ? Aku melihat kearah Helen , aku bisa melihat ia terdiam , ia menarik nafas dan sesekali meneteskan air mata .. aku masih menatapnya penuh benci .. meski aku sudah tak tega . Aku bisa melihat ia ingin pergi , namun ia masih ingin menangis . Dia mematikan kompor , lalu berlari ke kamar , aku bisa mendengar isakan tangis .. aku terdiam .. menarik nafas ..

Saat aku bertengkar dengan Helen aku sama sekali tak mendengar suara teriakan para directioners diluar . Bill menatapku sembari menggelengkan kepala , ia menatapku seperti tak menyangka ..
“Helen” panggilnya , ia mulai menyusul Helen ke kamarnya . Aku masih merasa amat marah , kenapa sekarang seperti aku yang salah ? salah apa aku ? Siapa yang memulai ? Helen ! kenapa sekarang malah aku yang salah ? it’s not fair !!

Aku ingin pergi ke kamarku untuk melimpahkan kekesalanku . Namun saat aku akan melewati kamar Helen , aku melihat pintunya setengah terbuka , aku memperlambat dan memelankan jalanku , aku berhenti disebelah pintunya .. aku bisa mendengarkan Helen menangis , dan suara Bill yang berusaha menenangkannya
“Kalian .. ber--janji tak a--kan pernah me--manggilku begitu” ucap Helen sembari terisak , aku bisa mendengarnya jelas
“yeah , yeah .. Helen .. Kelf hanya sedang marah , okay ? dia tak ingin idolanya dihina” ucap Bill
“Jadi .. di-a le-bih membela idolanya itu ? dan .. dengan tanpa perasaan menghinaku ?”
“Helen .. kau tahu dia sangat menyayangimu” ucap Bill lembut
“Menyayangiku ? dia sama sekali tak menyayangiku !” ucap Helen sembari terisak .. sejujurnya .. iya .. aku sama sekali tak menyayangi Helen
“Aku -- mungkin memang anak adopsi-an , da-dan .. ak-aku besyukur .. mama .. mau mengadopsi-ku .. tapi , mama -- bil--bilang kalau aku dianggap seperti kalian , a-ku tak ada bedanya dengan anak kandung .. tapi .. ken-kenapa kalian masih menganggapku bukan ba--gian dari kalian ?” ucapnya sembari terisak-isak
“Ssshh .. aku menganggapmu Helen .. aku menganggapmu seperti Kelf .. kau tak perlu merasa diasingkan” tenang Ben

Aku tak mendengar jawaban dari Helen untuk beberapa detik , ia menangis lebih keras , kurasa Bill memeluknya .. Aku langsung mulai berjalan cepat menuju kamar , aku dengan perasaan sangat marah masuk ke kamarku dan menutupnya kencang .
Aku sangat marah ! aku mungkin kasihan melihat Helen menangis begitu ! tapi apa dia tak memikirkan perasaanku ? dia fikir omongannya tadi tidak menyakitiku ? tentu saja aku sakit ! lalu kenapa seperti aku yang sangat disalahkan !
Aku mulai meraih apa saja yang kulihat menganggu , aku mulai menyerakkannya di lantai , aku memecahkan gelas hias dikamarku , aku terkena pecahannya tapi saking marahnya , aku sama sekali tak meperdulikannya , aku menjatuhkan buku-buku di kamarku , tanpa memikirkan apapun .. Aku mulai meraih foto-ku bersama Helen saat kecil , aku memecahkannya penuh benci kelantai , mungkin ada 5 foto yang aku pecahkan .. foto aku dan Helen saat musim panas di pantai *PRAK* .. foto aku dan Helen saat natal kurasa umur 10 tahun *PRAK* ... foto aku dan Helen saat ulang tahun Helen *PRAK* .. Foto aku dan Helen saat hari paskah *PRAK* ! .. foto aku , Bill , mama dan Helen saat merayakan ulang tahunku yang ke 16 .. aku terdiam .. aku menatapnya .. aku mulai lemas , aku mulai tak sanggup berdiri ,  aku akhirnya terduduk .. lesu dan tak merasakan apapun .. aku sudah ingin menangis .. rasanya aku tak bisa memecahkan foto ini .. ini foto terakhir bersama mama .. aku tak bisa memecahkannya ..

Pintu tiba-tiba terbuka , aku menatapnya kaget , meski sedikit air mataku sudah keluar .. aku cepat-cepat menghapusnya .. Aku melihat seorang lelaki yang kusayang , Bill , sedang didepan pintu melihat kaget kamarku yang penuh pecahan . Aku tak menatapnya , aku hanya terdiam menatap lurus tembok ..
“Apa yang kau lakukan ?” tanyanya kaget , aku hanya terdiam tanpa memedulikan Bill . Bill mulai mendekatiku yang sedang duduk dilantai seperti orang yang sedang stress masih bisa kudengar teriakan wanita-wanita itu , berteriak tanpa tahu apa yang sedang terjadi di rumahku ini .

Bill sudah didekatku , ia menarik nafas , mulai memegang pundakku dan mengangkatku agar aku berdiri , aku hanya terdiam menahan tangis , menyimpan foto ibu dan aku dimeja . Bill mendudukkanku dikasur .. ia menatapku penuh kekhawatiran
“Kau tak bisa terus begini Kelf” ucapnya terdengar khawatir
“Maksudmu , aku harus melupakan mama ?” tanyaku tanpa menatap Bill
“Tidak ! Kau harus mencoba untuk meng-ikhlaskannya , aku dan Helen merasakan hal yang sama ...” ucapnya
“Kau tak mengerti !” ucapku menatapnya sembari menangis “Mama yang selalu kuajak cerita ! ia mau mendengarkan keluh kesahku ! tapi kalian ? apa kalian bisa mendengarkanku ? sedikit saja mengerti perasaanku ? kalian tak bisa ! aku tak punya teman selain Louis , aku tak punya sahabat lagi ! dan aku hanya punya mama dirumah ! ia yang paling mengertiku ! kalian tak pernah mendengarkanku !! kalian sibuk dengan urusan kalian ! kalian tak pernah merasakan bagaimana rasa kehilanganku !!” ucapku , semua yang kurasakan akhirnya bisa kuluapkan dalam emosi ini , aku menangis lebih deras . Bill terdiam
“Aku minta maaf”
“hanya itu yang bisa kau bilang !”
“Kelf , maafkan aku dan juga Helen .. tak pernah ada waktu untukmu lagi , kau mengerti kami begitu sibuk ? kami harus bekerja ,, mencari uang untuk hidup kita .. kau jangan terus hidup dalam tirai hitam Kelf .. sometime you have to let it go” ucap Bill sangat lembut , aku masih terus menangis dan sesekali terisak
“Kelf .. kau tahu aku sangat mencintaimu” ucapnya sangat lembut
You never prove it”
“Kelf , aku tak mengerti apa kau bisa melihatnya , tapi aku sudah mengatakan padamu , kalau aku sangat mencintaimu .. kau harus tahu itu”

Aku hanya diam terisak , aku tak menatap wajah Bill , aku tak mau ia melihat aku menangis , aku tak mau ia melihat kesedihanku ..
“Kurasa aku harus pergi bekerja , jaga dirimu” ucapnya sangat lembut , ia berdiri sedangkan aku hanya terduduk menangis di kasur . Ia mencium keningku dengan sangat lembut tanpa kusangka , aku hanya terdiam menahan inginnya aku bilang pada Bill kalau aku sangat mencintainya .. aku bisa mendengar langkah kakinya .. ia mulai pergi meninggalkanku .. aku sendiri di kamar ini memikirkan masalah yang terjadi hari ini .

Beberapa menit aku terdiam hanya bisa mendengarkan teriakan para wanita diluar . Hingga aku mendengar pintu terbuka lagi ..
“Miss ?” wanita yang sudah tua itu melongo kaget melihat kamarku yang sangat berantakan
“Maaf Mrs. Young , aku akan membersihkannya” ucapku lesu
“Tidak apa miss , saya saja .. maaf saya bangun terlambat”
“Aku tahu Mrs. Young sedang kelelahan”
“Tapi sekarang sudah tidak , jadi saya minta miss keluar dulu , saya akan membersihkannya” ucapnya sangat lembut . Aku berdiri , dan segera keluar kamar .
“Hati-hati Mrs. Young , pakailah sandal agar tidak terkena pecahannya , sandalnya ada dibelakang pintu , pakai saja” ucapku
“Baik Miss , tapi bagaimana dengan foto-foto ini ?” tanyanya
“Simpan saja di kardus , kecuali foto terakhir aku dan mama”
“Baik Miss”

Aku segera pergi dari kamar , entah apa yang akan aku lakukan , ingin rasanya kembali ke kamar . Aku mengambil handy-cam -ku , aku pergi keluar , dan aku teringat sesuatu ! bagaimana kalau aku rekam saja directioners ini ? aku bisa memasukkannya ke dalam tugas filming+skripsi-ku ! aku dengan cepat membuka handy-cam-ku dan mulai merekam secara menyeluruh para directioners yang sedang menggila , aku merekam ke rumah Louis , bisa kulihat mereka begitu sibuk dengan para fans , aku bisa melihat Louis tak bisa menghilangkan senyumannya itu .
Aku merekam Harry , dia terlihat seksi seperti biasa , dia sangat acuh dengan pakaiannya tapi kurasa dia tetap terlihat sangat tampan , dia sedang berfoto dengan seorang wanita berambut coklat tersenyum manis bersama . .Teriakan itu terus kudengar , aku terus merekam , banyak para wanita yang tersenyum dan melambai kearah handy-cam-ku .

Aku melihat ke arah the boys , mereka masih berfoto tanpa pengawasan , aku bisa melihat banyaknya paparazzi sedang memfoto mereka , aku harus segera cek internet .
Entah kenapa aku selalu merekam Harry , aneh sekali , aku mulai merekam the boys yang lainnya dan para penonton yang kegilaan tentunya .
“Lihat-lihat aku mendapatkan tanda tangannya dan foto tentunya !” ucap seorang wanita yang sedang kegirangan dan melihatkannya pada temannya . Ini bisa menjadi bahan rekaman yang bagus .. aku mendekatinya dan merekamnya
“Boleh aku melihatnya ?” tanyaku sopan
“Ohh tentu saja” ucapnya amat senang , aku merekam dan merekam wanita itu tentunya , dia sangat cantik , aku sering melihatnya di daerah sini
“Jadi , bagaimana perasaanmu ?” tanyaku seperti wawancara
“Ohh tentu saja aku sangat senang ! kau tahu , aku tak pernah bermimpi kalau aku akan bertemu mereka ! aku sering sekali mondar-mandir daerah sini , tapi tak pernah ada satupun anggota 1D yang kulihat ! tapi sekarang ? lihatlah mereka dengan masing-masing ketampanannya !” teriaknya senang
“Itu sangat hebat! Lalu sebesar apa kau mencintai mereka ?”
“Sangat besar , sebesar langit dan bumi , mereka merubah duniaku !”
“Dari jam berapa datang kesini ?” tanyaku
“Jam 5 !” jawabnya masih tersenyum senang
“Kau tak akan pernah melupakan mereka kan ?” tanyaku
“Tidak akan , aku sangat menyayangi mereka , jika suatu hari mereka sedang disakiti ataupun dihina , aku tak akan tinggal diam , aku akan memberi mereka support tanpa henti , itulah yang directioners lakukan !” jawabnya terharu

Aku menutup handy-cam-ku .
“Terima kasih banyak” tanyaku
“Ahh tidak usah berterima kasih begitu , aku senang bisa memberi informasi tentang betapa cintanya aku pada the boys “ ucapnya tersenyum senang
“Yeah .. ngomong-ngomong , siapa namamu ?” tanyaku sembari tersenyum kecil
“Namaku Julia panggil saja Juli , aku masih di senior high school  , bagaimana denganmu ?”
“Namaku Kelf , aku sudah kuliah , sekarang ini aku sedang mengerjakan tugas kuliahku , nah terima kasih telah membantu”
“Ohh begitu , berarti nanti aku akan dilihat oleh dosenmu ? wah wah , tapi tidak apa-apa , aku senang bisa membantu . lagipula kau wanita yang baik sekali , aku jadi senang bisa membantumu !” ucapnya senang sekali
“Ahaha terima kasih banyak yaa sekali lagi” ucapku
“Kalau begitu seharusnya aku sekolah , biarlah telat juga ! nah sampai jumpa Kelf !” ucapnya berlari sembari berteriak senang , ia terlihat amat ceria , aku jadi senang melihat orang sesenang begitu !

Aku merekam lagi the boys , bisa kulihat Harry melambaikan tangan , aku tersenyum senang sembari membalas lambaiannya , ia masih sibuk dengan para fans-nya .

Aku menutup lagi handy-cam-ku dan berjalan kembali kerumah .. Saat aku membuka pintu ..
“OH!” teriak seorang wanita kaget , siapa lagi kalau bukan Helen
“Kau belum berangkat ?” tanyaku sinis
“Bagaimana aku bisa berangkat kalau teman-temanmu itu menghalangi ?” jawabnya kesal “Kurasa sudah berkurang , jadi cepat minggir !” ucapnya sembari mendorongku , aku sangat kesal padanya ! dasar wanita gila !

Aku merekamnya yang sedang melewati kerumunan dengan centilnya , dan merekamnya yang sedang berangkat dengan seorang pria lain lagi ..

Aku masuk kerumah .. aku diam di ruang tamu , diam , entah memikirkan apa . Aku hanya tidur-tiduran sebentar , hingga terlintas .. kenangan itu lagi ..

***
1 bulan lagi ... dia akan kuliah .. meninggalkanku .. itu yang bisa kufikirkan .. aku hanya diam bersama Louis yang sedang makan di kantin sekolah .. aku hanya bisa melihat Ben tertawa dengan teman-temannya .. mataku tak bisa lepas darinya , kenapa hari-hari begitu cepat berlalu ?

“Kelf , kau mau makan ?” tanyanya lembut
“Tidak usah , aku sedang tak lapar” jawabku acuh
“Kelf , aku akan ikut X-Factor” ucapnya tiba-tiba membuatku kaget
“Apa itu ?” tanyaku
“Ajang menyanyi” jawabnya
“Kau bercanda ?” tanyaku masih kaget
“Tidak !” jawabnya kesal
“Itu sangat bagus !” ucapku semangat
“benarkah ? kau mendukungku ?” tanyanya senang
“Tentu saja ! aku yakin kau akan berhasil Loui , jangan canggung dan percaya pada dirimu kalau kau bisa !” semangatku untuk Louis
“Terima kasih Kelf , kukira kau akan merendahkanku”
“Itu bukan yang seorang sahabat lakukan” ucapku bijak

Louis memakan kembali makanannya sembari tersenyum senang .
 “Dan bagaimana dengan pacarmu itu Hannah , apa dia menyetujuinya ?” tanyaku
“Yeah , dia sangat mendukungku ! dia bilang dia akan selalu menemaniku !” jawabnya bahagia sekali
“Ohh itu bagus , kurasa kau tak membutuhkan aku lagi” ucapku murung
“Kelf , kenapa kau bilang begitu ? tentu saja aku membutuhkanmu !” ucapnya sembari merangulku lembut “semua takkan terjadi tanpa semangat darimu”
“haha sudahlah , aku hanya bercanda , aku akan selalu mendukungmu Lou ! aku berjanji” ucapku senang
Thanks Kelf” ucapnya sembari tersenyum lebar
“Kau jelek kalau begitu ! jangan tersenyum begitu !”
“Hehe , habisnya aku senang sekali !”

Louis melanjutkan lagi makannya . Aku senang sekali mendengar itu , aku senang melihat Louis terlihat bahagia , aku senang melihatnya tertawa senang meskipun ia terlihat jelek .. aku sangat bahagia melihatnya bahagia ..
“Hey Kelf , hey Louis” sapa seorang lelaki yang terdengar akrab
“Panggil Loui saja” protes Louis
“Hey Ben” balasku
“Bagaimana latihannya Kelf ?” tanya Ben lembut
“Sangat seru ! aku tak sabar bagaimana pertandingannya !” jawabku semangat
“Kau akan bertanding ?” tanya Louis kaget
“Iya , memangnya kenapa ?”
“Kenapa kau tak bilang padaku ?” tanyanya cemberut
“Aku lupa , soalnya tadi kau terlanjur bercerita yang lainnya , maaf yaa” ucapku
“Baiklah , kumaafkan , lain kali kau harus cerita” ucap Louis masih cemberut meski kutahu ia berpura-pura cemberut
“Haha kalian ini” tawa Ben “Kalau begitu Kelf , semoga berhasil dengan anak-anak kelas 1 lainnya ..”
“Yup , thanks Ben” ucapku senang
“Yeah .... uhh , Kelf ?”
“Ya Ben ?”
“Aku mau minta maaf sebelumnya ...” ucapan itu terdengar dalam sekali , ia terlihat sedih
“Kenapa Ben ?” tanyaku penasaran
“Sepertinya ... aku ... tak bisa melihat pertandinganmu ..” kata-kata itu terdengar sebagai petir ditelingaku ! kenapa ? kenapa bisa ?
“Tapi , kenapa ?” tanya Louis terdengar kaget
“Aku sedang ada urusan penting .. jadi aku tak bisa datang .. maaf Kelf” ucapnya terdengar sangat dalam , ia sangat menyesalinya
“Kau tak bisa begitu !” kesal Louis “Bukankah kau ketua basket ? seharusnya kau datang !”
“Ada wakil , ini benar-benar penting Lou , aku tak bisa datang” ucap Ben
“Sudahlah tidak apa-apa ...” ucapku terdengar tak peduli
“Tapi ini pertandingan pertamamu Kelf ! itu sangat special !” kesal Louis
“Ben berhak memutuskan dia akan datang atau tidak Lou ! kita tak berhak memprotesnya !” jawabku kesal
“Baiklah itu benar” kesal Louis yang mulai mereda
“Kalau begitu Kelf , aku harus kembali ke kelas , maafkan aku yaa see you later !” ucapnya masih terdengar dalam . Ia mulai berjalan menjauh , aku kesal ! kenapa dia tak datang ?! dia anggap apa pertandingan pertamaku ini ? apa dia tak memperdulikanku ?

Kata-kata kekesalan selalu terlintas dalam benakku .. aku ingin dia datang .. aku ingin dia memberiku support ! ..
“Kelf , memangnya kapan pertandingannya ?” tanya Louis
“2 hari lagi” jawabku biasa
“Ohh .. uhh ..” entah kenapa Louis tiba-tiba terlihat murung
“Kenapa Lou ?” tanyaku bingung
“Uhh ... audisi .. X-Factor .. bersamaan dengan pertandinganmu”
“PERFECT !” ucapku kesal
“Kelf , aku minta maaf sekali”
“Sudah crush-ku tak datang sekarang sahabatku sendiri tak datang !” kesalku
“Aku inginnya datang Kelf ... tapi ..”
“ya sudah ! kalau tak bisa tak usah datang !” ucapku kesal , aku langsung berdiri berencana untuk pergi
“Tapi .. Kelf !!” panggilnya yang tak kuhiraukan , aku terus berjalan menuju kelas .. Aku berjalan kesal ..

Sejujurnya ini bukan salah mereka .. mereka berhak memutuskan mereka mau datang atau tidak .. tapi tidak mengertikah ? kalau aku membutuhkan dukungan mereka !

Kata-kata kekesalan selalu terniang dalam benakku .. aku berjalan ke kelas dengan kesal .. Aku menyembunyikan wajahku di kedua tanganku ..

Hingga aku terbangun .........

***

Miss Lynch?”
“Ahh ya ?”
“Anda tertidur ? maaf sebenarnya saya tak tega untuk membangunkan , tapi kata Mr. Lynch .. saya harus membangunkanmu , karena anda belum makan , ini sudah siang” ucap Mrs. Young lembut
“Ohh benarkah ? aku tak sadar aku tertidur” ucapku bingung
“Kalau begitu , saya akan siapkan makanan”
“Kerumunan diluar sudah pergi ?” tanyaku pada Mrs. Young
“Iya sepertinya begitu , diluar sudah kosong” jawabnya yang sudah mulai pergi ke dapur


Bagaimana caranya kerumunan yang sangat banyak itu bisa pergi , aku melihat jam .. ya ampun sudah jam 12 , aku belum makan ! pantas saja perutku sakit !
“Silahkan Miss , maaf saya memasakan masakan yang seadanya” ucap Mrs. Young sembari memberikan semangkuk bubur untukku
“Sudahlah tidak apa-apa , terima kasih” ucapku sembari tersenyum , aku mengambilnya dengan bingung .. entah kenapa aku selalu terbayang masa-masa itu .. apa aku mulai gila ?

Aku mulai memakan makananku .. Hanya terdiam memikirkan kenangan tadi yang membawa aku hingga tertidur 4 jam .

*TING* suara bel pintu mengagetkanku .. siapa ?

Aku menyimpan buburku di meja lalu berjalan sebentar mendekati pintu . Aku membukanya , hingga saat kubuka jantungku tiba-tiba berdegup cepat ..
“Hey” sapa lelaki didepan pintu
“He-Hey!” sapaku canggung
The boys sedang istirahat di rumah Louis , sayangnya aku tidak mengantuk , kau mau menemaniku ?” tanyanya terlihat sangat cute
“Uh ,, Uh Huh .. yeah .. sure ” jawabku senang sekaligus amat gugup
“ Sepertinya rumahmu sepi , dirumahmu saja ya?” ajaknya senang
“Huh ?” aku terlihat sangat bodoh
“Tidak , aku tidak bermaksud apapun , aku hanya ingin mengobrol” ucapnya sembari tertawa kecil
Yeah .. yeahahaha , kalau begitu masuk saja” ucapku tertawa canggung

Harry dengan seizinku masuk ke rumahku dengan senang , aku juga sangat senang ! sangat sangat sangat ! Harry Edward Styles kerumahku ! apa kata orang ?!
“Kau mau dimana ?” tanyaku gugup
“Disini juga tidak apa-apa .” jawabnya sembari tersenyum manis “Rumahmu bagus sekali” pujinya
“Haha biasa saja , ini tidak lebih bagus dari rumah kalian boys tentunya”
“Haha tidak juga” ucapnya sembari tertawa manis
“Kau mudah akrab yaa Harry” ucapku mencoba mencari topik pembicaraan
“Yeah begitulah , berbeda dengan Zayn , dia tidak mudah akrab, kau tahu ?”
“Ohh ya ?” ucapku berpura-pura tidak tahu
“Yeah , dia akan dikira sombong jika belum kenal seseorang , tapi jika sudah kenal , dia sangat jahil !” ucap Harry dengan mimik lucu
“Haha kalian memang penuh rahasia” ucapku mencoba agar Harry tertawa , tapi rasanya gagal , aku sama sekali tidak bisa lepas bersamanya , berbeda saat aku bersama Louis .

Kami berdiam sesaat ....
“Jadi , kapan kau mau meng-interview kami ? kulihat tadi kau sedang meng-interview salah seorang directioners ya ?” tanyanya akrab
“Yeah .. jika kau mau aku bisa menginterview-mu sekarang” jawabku
“Yasudah kalau begitu , tapi hanya aku dulu” ucapnya tersenyum kecil tapi sangat manis
“Yeah , tapi apakah kau sudah bilang pada the boys ?”
“Sudah , mereka fine saja”
“Baguslah , sebentar ..” ucapku mulai mengambil handy-cam yang kusimpan dibawah meja

Aku membukanya , aku mulai menekan tombol rec. di handy-cam-ku dan mulai merekam lelaki tampan ini ..
“Jadi , bagaimana kesibukanmu setelah tour ?” pertanyaan pertama yang membosankan
“Selesai Tour kami beristirahat sebentar , awalnya dirumah masing-masing , tapi Louis mengajak kami semua karena ia ingin memberi kejutan pada sahabatnya , kami melalui 2 hari yang ternyata melelahkan , padahal kami hanya ingin berlibur dan beristirahat bersama para sahabat” jawabnya bijak
“Turut menyesal akan perilaku mereka .. Dan ngomong-ngomong soal tour , apa disana sangat seru dan melelahkan ?”
“Tentunya sangat melelahkan , tapi kami melalui dengan semangat dan kami seperti bermain saja , untuk menghibur directioners juga .. Jadi kami anggap itu sangat seru”
“Dan Harry ini pertanyaan untukmu ...” aku terdiam sejenak .. ini pertanyaan yang terlalu lancang sepertinya ... kurasa tak usah kutanyakan saja , aku pun mulai memikirkan pertanyaan lain “Bagaimana perasaanmu saat kau dinyatakan lulus audisi namun dalam group ?”
“Sejujurnya , aku sedikit kecewa saat itu , karena sebenarnya aku lebih ingin menang dalam solo .. tapi setelah dipikir-pikir , aku masih termasuk orang yang beruntung karena ada yang mau memasukkanku ke X-Factor , sedangkan masih banyak yang ingin masuk X-Factor tapi mereka gagal , aku sangat bersyukur tentunya , aku sangat beruntung .. dan mungkin jika aku lulus solo , aku takkan sesukses di 1D sekarang ini” ucapnya terlihat ia terharu
That’s cute , jadi dengan begitu kau lebih memilih untuk bersama 1D lainnya daripada membuat keputusan solo ?”
“Sepertinya aku sudah terlalu nyaman manggung bersama 1D”
Aku tersenyum senang mendengar jawabannya .. “boleh aku giliran yang bertanya ?” ucapnya tiba-tiba membuatku kaget
“huh ? maksu-- hey !” Harry tiba-tiba mengambil handy-cam ku dan merekamku tanpa seizinku , aku malu !
“Nah ini dia yang mewawancaraiku tadi , dia cantik bukan ?” ucapnya sembari tertawa kecil dengan masih merekamku .. wajahku merona merah mendengar ia bilang aku cantik
“Harry hentikan ! itu melanggar perjanjian !” ucapku sembari menutup wajah
“Haha lagipula aku belum menandatangani kontrak !” ucapnya “Jadi , apa kau sudah punya pacar ?” tanya Harry dengan nada menggoda
“Pertanyaan macam apa itu ? kembalikan !” ucapku kesal , aku mencoba meraih handy-cam-ku sendiri tapi Harry memegang tanganku cepat , itu membuatku kehilangan kekuatan ! jantungku berdegup cepat
“Jawab dulu ! aku sudah menjawab setiap pertanyaanmu tadi !” ucapnya masih memegang tanganku
“Baiklah baiklah .. belum ! aku belum punya pacar .. oke ?” jawabku malu
“Ohh begitu , bagaimana kalau denganku saja ?” tanyanya yang membuatku sangat kaget
“Ha! Hahahaha” aku tak bisa menjawabnya ,aku hanya tertawa sembari menyembunyikan rasa malu-ku .. jantungku terus berdegup cepat
“Kenapa tertawa ?” tanyanya sembari tertawa sangat manis ! kau takkan pernah tahu betapa manisnya Harry !
“Haha tidak !” jawabku masih tanpa arti
“Jadi , apa kau punya hubungan special dengan Loui ?” tanyanya semakin aneh
“Pertanyaanmu begitu semua !”
“Itu baru pertanyaan !”
“Ohh jadi apa aku harus bertanya tentang semua privasi-mu begitu ? itu tidak sopan !” ucapku mulai bisa lepas dari kegugupan
“Silahkan saja , aku takkan keberatan jika untukmu” ucapnya menggoda .. kenapa Harry selalu membuat wanita menjadi GR saat dipujinya ? dasar Harry !-_-
“Ohh baiklah , aku akan tanya semua privasi-mu , tapi pertama kembalikan dulu handy-cam ­ku !” pintaku manja
“Tapi .. temani aku jalan , bagaimana ?” tanyanya membuatku sangat kaget dan mulai GR !
“Maksudmu ? haha bercanda !!” ucapku kaget sekali
“Tidak , aku dengan anak Paul (bodyguard) kami , kami juga sering jalan , kau tak usah malu begitu !” ucapnya seperti mengerti maksudku
“Uhh .. entahlah , tapi mungkin aku harus mewawancaraimu terlebih dahulu !” ucapku memalingkan pembicaraan
“Oke ! silahkan saja !” jawabnya tersenyum jahil sembari mengembalikan handy-cam-ku
Aku merekam Harry kembali ..
“Jadi apa kau sedang dekat dengan seseorang ?” tanyaku dengan nada Harry
“Yeah , aku sedang dekat dengan seseorang” ucapnya bangga sembari tersenyum lebar
“Oh ya ? siapa wanita itu ?” tanyaku , jantungku berdegup cepat
“Dia wanita yang sedang merekamku” ucapnya menggoda , aku terdiam ... maksudnya APA ?
“Ha! Hahaha ! Harry seriuslah !” ucapku malu
“Baiklah ulangi pertanyaannya” ucapnya sembari tertawa kecil
“Harry , kurasa aku akan mewawancaraimu dengan tema kepopuleran , bukan hubungan cintamu , jadi kita ganti saja” ucapku agar kecanggungan ini mulai hilang “Perbedaan apa yang kau alami saat sebelum kau terkenal dengan sudah terkenal ?” tanyaku serius
well .. itu serius ya ? emm ... pastinya berbeda sekali , saat aku bekerja di toko roti , aku biasa saja ketemu pelanggan tapi sekarang mereka pasti berteriak saat melihatku , itu membuat segalanya berbeda , terkadang aku ingin bertemu seorang wanita yang bicara lepas didepanku ..” jawabnya serius tanpa menghilangkan senyum manisnya
“Apa teriakan para penggemar mengganggumu ?”
“Sebenarnya , teriakan mereka itu punya kesenangan tersendiri untukku , aku fine saja jika mereka berteriak saat konser , tapi saat aku sedang mencoba untuk tidur mereka malah berteriak , aku bisa mencap-nya orang yang berisik dan penganggu .. aku sama dengan yang lain , aku hanya butuh ketenangan jika sedang istirahat” ucapnya bijak
“Hmm aku mengerti ...” ucapku
.................

Pertanyaan demi pertanyan sudah banyak yang terlontarkan .. aku terus bertanya tanpa henti , terkadang Harry menjawabnya dengan ngaco , namun tidak apa .. aku nyaman mewancarainya , apalagi ia orang yang sangat ramah .

“Sudah ?” tanyanya setelah aku mewawancarainya selama 10 menit lebih
“Kurasa sudah saja , kau sudah lelah” ucapku sembari menutup handy-cam ku
“Harry terima kasih banyak” ucapku mengeluarkan senyumanku , untuk saat ini tidak canggung .. kurasa wawancara tadi membuat aku terbiasa dengan Harry .. huh ! senang sekali !
“haha sama-sama” ucapnya sembari tersenyum manis sekali

....

“Uhh mungkin kau mau minum ?” tanyaku memecah kesunyian
“Ohh boleh” ucapnya yang terlihat haus
“Aku punya pepsi untukmu” ucapku
“Ohh i love pepsi” jawabnya sembari tertawa kecil , sangat manis !
“Mrs. Young !” panggilku
“Ya Miss?” jawabnya kurasa dari dapur
“Bisa tolong ambilkan pepsi ?” tanyaku sopan
“Tentu .. tunggu sebentar miss”

Hanya beberapa menit Mrs. Young sudah membawa 2 pepsi .. Aku mengambilnya dengan sopan
Thanks Mrs. Young” ucapku , Mrs. Young menatap Harry ..
“Mrs. Young ?” tanyaku bingung , apa Mrs. Young terpesona dengan ketampanan Harry ? haha entahlah
“Ya miss ?” Mrs. Young sudah tersadar
“Anda boleh kembali . Jika sudah lelas Mrs. Young boleh tidur , tidak usah dipaksakan” ucapku
“ Baik .. terima kasih Miss” ucapnya mulai berjalan kembali

Aku membuka pepsi-ku begitu juga Harry
cheers ?” ucap Harry
“haha cheers !” ucapku yang mengadukan pepsiku dengan Harry
“Wow kau megoleksi dvd dan cd?” ucapnya melihat lemari khusus kaset-ku
“Yeah .. karena aku mengambil jurusan filming di kampus-ku” jawabku
“Keren ! aku boleh menontonnya ? aku bosan sekali , aku ingin menonton” ucapnya manja
“Uhh entahlah , kebanyakan contoh tugas teman-temanku , kau takkan suka” ucapku
“Biarlah ! asal kita tidak diam saja” ucapnya manja “ya ? ayolaah”
“Baiklah” ucapku pasrah

Aku mulai mengambil beberapa CD dan memberikannya pada Harry
“Lihat , kau takkan suka” ucapku menang
“Coba putar yang ini sepertinya menarik !” ucapnya masih ingin menonton
“Sudah kubilang kau takkan suka , jangan salahi aku yaa” ucapku kesal , aku memutar kaset itu , Harry terlihat tersenyum manis . Aku duduk disampingnya , ia menonton film-nya ... aku-pun ikut menonton .. film ini sudah aku tonton tapi masih menarik ...

Entah berapa menit sudah kuhabiskan menonton , aku serius menonton .. Harry-pun tak banyak bicara selama kami menonton ...

.......

Aku merasakan kepala seseorang dipundakku ...
Aku kaget dan segera melihat siapa yang sedang bersandar dipundakku ... Harry ...
Aku terdiam .. jantungku berdegup begitu cepat .. kurasa dia lelah , aku akan biarkan ia istirahat sebentar ..
Dia sangat sangat manis saat tertidur , aku ingin memotretnya tapi jika aku pergi dia pasti akan bangun .. aku tak tega membuatnya terbangun dari tidurnya itu ..
Ia tertidur lelap , aku hanya tersenyum sendiri mengetahui seorang Harry Styles sedang tidur lelap dipundakku .. aku bahagia  sekali ! aku tak pernah merasakan hal seperti ini !
Aku hanya tersenyum diam dalam kebahagiaan yang mungkin takkan pernah kurasakan lagi ...

..........

Film yang berdurasi 2 jam itu sudah selesai .. aku masih terdiam .. bisa kudengar nafas Harry di pundakku .. ia tertidur lelap sekali ..
“Miss ?” Mrs. Young tanpa kusadari sedang melihatku sembari tersenyum menggoda
“A-a-a-aa-- ya ?” tanyaku pelan dan gugup
“Tidak ada , Miss ingin makan lagi ?” tanya Mrs. Young masih tersenyum jail
“Umm .. yeah ... tapi .. nanti saja , setelah uhh .. Harry bangun” ucapku pelan berusaha menahan gugup
“Baiklah” ucapnya tersenyum jahil lalu pergi ..

Aku menarik nafas , Harry masih tertidur di pundakku , ingin sekali mencubitnya ! wajahnya sangat manis !

Tunggu ... kenapa jantungku berdegup secepat ini ? aku tak pernah merasakan hal yang hebat seperti ini .. tapi tentu saja aku sangat senang ! kurasa semua orang akan begitu jika mereka diposisiku . Huh .. aku mencoba menarik nafas  ... aku sangat menikmati ini .. Harry Styles .. lelaki yang menurutku sangat tampan sedang tertidur lelap di pundakku .. Aku sangat bahagia ! aku ingin berlama-lama menikmati kebahagiaan ini .. aneh ! kenapa aku sebahagia ini ya ? Mungkinkah .........

***

GO TO PART V
Comments
1 Comments
Facebook Comments by Media Blogger
Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-di-blogger.html#ixzz2S1suOcb2 Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

1 komentar:

Fanny Rahmah said...

Ceritanya seruu:) part5nya mana nihh? Jadi penasaran sm ceritanya:)

Post a Comment