Chapter 2 : Beautiful Memories
Matahari pagi memaksa masuk ke jendela yang baru
saja dibuka oleh Bill , dengan mata yang lelah aku segera bangun meski masih
mengantuk . Bill menggoyangkan badanku menyuruhku untuk bangun agar tak
terlambat ke kampus .
Dengan mata mengantuk aku segera pergi ke kamar
mandi dan tentunya langsung mandi . Aku memakai kaos dengan jaket-ku dan celana
jeans yang sering kupakai . Sial .. aku harus ke kampus bersama dengan wanita
centil itu .. fikirku ..
“Ayo makan dulu , kakamu Helen sudah memasakan
roti panggang itu untukmu Kelf” ajak Bill , sebenarnya perutku amat lapar ..
tapi .. aku tak sudi memakannya
“Aku akan makan roti dengan selai saja , aku akan
pergi jalan kaki atau dengan temanku” ucapku sambil mengambil 2 roti dengan
dioleskan selai anggur ditengahnya yang baru saja kubuat .
“Tapi Helen baru saja ..”
“Aku telat , bye Bill !” ucapku keras lansgung
pergi keluar rumah .
Aku memasang headset
ditelingaku dan memutar lagu yang sangat suka kudengar tentunya One Direction Songs .
“Hey !” ucap seseorang keras sambil menepuk
pundakku keras membuatku kaget
“Huh ! Kau ! mengagetkanku saja !” ucapku sambil
melepas headset-ku . Louis hanya tertawa melihatku yang sedang bad mood . Aku masih melanjutkan jalanku
menuju kampus yang lumayan jauh dari rumah , Louis masih mengikutiku .
“Kau kan punya mobil untuk ke kampus , kenapa
tidak kau gunakan saja ?”
“Aku malas jika harus bersama dengan Helen”
ucapku kesal
“Hoho , masih sebal ternyata” ucap Louis masih sempat saja bercanda “Tebak siapa yang ulang tahun besok ?” tanya Louis dengan penuh harap
“Siapa ?” tanyaku “Adikmu ?”
“Hoho , masih sebal ternyata” ucap Louis masih sempat saja bercanda “Tebak siapa yang ulang tahun besok ?” tanya Louis dengan penuh harap
“Siapa ?” tanyaku “Adikmu ?”
“Bodoh !” ucap Louis sambil menarik hidungku
menjadi merah , aku berteriak kesakitan
“Hiih ! kau ini ! bisa tidak sih tak usah
mencubit hidungku begitu !” ucapku keras
“Itu sudah rutinitasku haha” ucapnya tertawa
senang “Ayo cepat tebak siapa ?” ucap Louis memaksa
“Umm aku tak tahu , Robbie Williams ?” tanyaku
“KAU , BODOH !” ucap Louis keras sambil mau
mencubit hidungku lagi hanya saja aku berhasil memberhentikannya sebelum dia
mencubit hidungku
“Ohh” jawabku
“Ayolah ini ulang tahunmu , kenapa tak semangat
begitu ?” tanya Louis sangat bersemangat
“Entahlah .. untuk apa merayakannya ? tak ada
yang berubah , kan ?” tanyaku cuek
“Yee , kok bilang begitu sih ? ini kan sangat
special ! Baru saja 2 hari lalu aku berulang tahun , dan sekarang kau ulang
tahun ! apa kau tak senang ?” tanyanya masih amat bersemangat
“Aku tak tahu .. aku tak peduli ..” ucapku masih
cuek membuat Louis cemberut “Tapi aku sangat peduli ulang tahunmu Lou” ucapku
cepat , membuat Louis kembali bersemangat
“Ayolah ! kita rayakan yaa ?” tanyanya
“Yayayayayayaya !!” ajak Louis meyakinkan “YAYAYAYAYAYAYAYAYAYAYAYAYAYAYA.......
!!” ucapnya tanpa berhenti sebelum aku
menjawab
“NO !” ucapku keras membuat Lou terdiam “Lou please , i can’t ... setiap aku
merayakan ulang tahunku aku pasti akan teringat mama , dan aku tak mau itu
terjadi , oke ? kuharap kau mengerti .. ” ucapku mulai bernada biasa lagi
karena kasihan melihat Louis begitu berharap namun aku kacaukan “Dan Loui , kau
sudah mengantarku terlalu jauh , jika directioners
melihatmu , mereka pasti akan mengira aku pacarmu dan langsung menerorku di
media sosial”
“Yeah .. oke .. tapi sejak kapan kau takut
dengan ancaman orang ? kau gadis paling berani yang pernah kukenal sebelumnya”
ucap Louis pelan
“ i think
it’s not me anymore , sorry Lou” ucapku berwajah sedih . Louis hanya
tersenyum kecil menanggapiku , aku semakin merasa bersalah padanya .. Louis
mulai berhenti berjalan dan membalikkan badan untuk kembali ke rumahnya , aku
melanjutkan jalanku .. huuh sudah terlalu jauh .. aku lelah berjalan ..
YES ! tepat sekali ! aku melihat ada seorang
lelaki yang sedang membawa mobil merah , dan aku kenal ia sering berada di
lingkungan kampus , aku sangat
berharap dia akan menawariku .. aku berjalan lebih lambat ia melambatkan
mobilnya sambil terus berjalan ..
“Hey Lynch !” sapanya , aku membalikkan badanku
dan amat berharap dia akan mengajakku bersama , dan dia cukup tampan dengan Tan skin-nya .
“Hey” ucapku masih terus berjalan dengan kepala ke kanan karena mobilnya tepat berada di kananku , sebenarnya aku tak mengenalnya , tapi sudahlah daripada aku tak dapat tumpangan hihi
“Dimana kakamu ? Helen ?” tanyanya , seketika senyuman senang di wajahku pudar dan berubah dengan wajah bete
“Hey” ucapku masih terus berjalan dengan kepala ke kanan karena mobilnya tepat berada di kananku , sebenarnya aku tak mengenalnya , tapi sudahlah daripada aku tak dapat tumpangan hihi
“Dimana kakamu ? Helen ?” tanyanya , seketika senyuman senang di wajahku pudar dan berubah dengan wajah bete
“Mungkin dia pergi dengan kekasihnya” ucapku
sinis tanpa senyuman dan terus berjalan tanpa melihatnya
“Tak mungkin !” ucapnya tak percaya lalu tertawa
“Dia tak punya pacar , dan aku adalah calon kekasihnya” ucapnya bangga
“ Ohh begitu ? sebenarnya dia punya banyak calon
pacar” ucapku membuatnya cemburu , lelaki itu langsung cemburu dan terlihat
khawatir
“Baiklah , kau tau ? aku akan mendapatkannya !”
ucapnya teriak
“I don’t care” ucapku memang tak peduli
“I don’t care” ucapku memang tak peduli
Lelaki itu dengan cepat tancap gas dengan cepat
. Sial ! dia tak menawariku untuk bersamanya ! Kakiku sudah lelah untuk
berjalan . aku lelah ! seseorang aku butuh tumpangan !
Suara klakson butut tak lama terdengar keras ,
kurasa suara itu berasal dari belakangku . Aku segera berbalik dan melihat
mobil jeep jelek , jadul , dan kotor dibelakangku , sepertinya mobil ini yang
menglaksonku , apa yang dia mau ?
“Hey !” ucapnya semangat
“Sorry,
did i know you ?” tanyaku kepada
lelaki yang sedang mengendarai mobil jeep tua itu . Lelaki itu tampan , dengan
kacamata hitam dimatanya .. agak sedikit aneh .. meskipun gayanya cukup keren
menurutku .
“Kau Ginerva Kelfy Lynch kan ? adik dari Helena
?” tanyanya semangat sambil menunjukkan mukanya lebih jelas
“yeah meski aku benci mengakuinya” ucapku masih
terus berjalan
“Kita satu SMA dulu !” ucapnya keras , aku
berhenti dan menatapnya lagi
“hmm .. aku tak pernah melihatmu” ucapku sambil
melihat-lihat lebih jelas
“Baiklah , memang kita tak kenal , namaku Cody ,
aku sering memperhatikanmu bermain basket” ucapnya mengingatkanku , aku langsung
terkaget dan tak percaya ! Cody ? lelaki yang dulu culun dan terkenal sebagai
Cody Geek ? sekarang .... setampan
ini ? ohiya ! itu kan jeep yang sering dipakai ayahnya dulu kalau mengantarnya
! aku ingat dia
“Ohh Cody Geek !” ucapku keceplosan
“Apa ?” tanyanya kurasa tak mendengar
“Tidak maksudku , aku sudah mengingatmu” ucapku
melencingkan sedikit pembicaraan “Kalau begitu , aku harus cepat pergi , karena
aku akan terlambat” ucapku
“Bagaimana kalau kau bersamaku saja ? kau takkan
menyesal ..” tanyanya semangat
“Dengan jeep itu ? tidak , terima kasih” ucapku
langsung berjalan tak menghiraukannya
“Di depan agak sedikit banjir , sepatumu akan
basah jika kau tak ...”
“Okay fine , i’m with you !” ucapku keras , langsung naik jeep itu dibantu Cody
sedikit . Cody perlahan mulai
menjalankan mobil jeep itu ,hmm tidak seperti yang kukira , mobil jeep ini
cukup nyaman untuk dipakai , apalagi tidak seperti jeep lainnya , mobil ini
keren , bisa dipasang TV , AC-nya juga berbeda , bahkan aku tak menyangka mobil
ini bisa otomatis tertutup dan ada banyak tombol yang unik disini seperti
membersihkan mobil dengan kemoceng atau lainnya , mokonya mobil jeep ini mobil
tercanggih yang pernah kunaiki , kursi (jok) mobil ini pun tak seperti mobil
jeep lainnya , kursinya empuk dan nyaman sekali diduduki ditambah tombol-tombol
khusus di sampingnya , aku kurang mengerti apa itu.. Kecepatannya-pun lebih
dari Mobil jeep biasanya ! keren sekali mobil ini !
“Wow , ini mobil yang keren , kau masuk jurusan
apa ?” tanyaku
“Haha trims , aku Science, kau ?” tanyanya balik sambil mengemudi
“Ada dua , Broadcast
/ Filming dan Science tentunya ..”
“Wow kau keren ! bisa masuk dua jurusan begitu
.. !” Pujinya
“Aku tak pernah menemukan mobil jeep secanggih
ini , keren”
“Sudah kubilang kau takkan menyesal” ucapnya
“Hehe maaf yaa .. Kau beli mobil ini dimana ?”
tanyaku
“Aku lupa yang pasti seperti toko penjual mobil bekas”
“Aku lupa yang pasti seperti toko penjual mobil bekas”
“Mobil bekas ada yang secanggih ini ?” tanyaku
kaget
“Tidak .. sebenarnya aku memodifikasi mobil ini
bersama kakak dan ayahku , lahirlah
mobil ini , memang kalau tidak di modifikasi mobil ini akan lebih terlihat tua
dan butut sekali”
“Keren !” pujiku membuat Cody tersenyum senang
“Seharusnya kau jangan mengambil Science kau
harusnya mengambil jurusan yang berkaitan dengan bakatmu dalam memodifikasi”
usulku semangat
“Entahlah .. kurasa bakatku biasa saja”
“Kau bercanda ? ini keren , kau seperti master machine bagiku !” pujiku lagi
“Entahlah .. kurasa bakatku biasa saja”
“Kau bercanda ? ini keren , kau seperti master machine bagiku !” pujiku lagi
“Cukup pujianmu , kau membuatku malu” ucapnya
sambil tersenyum malu
“haha .. tapi benar .. aku tak bohong , ini sangat keren .. sangat sangat” ucapku membuat Cody semakin malu
“haha .. tapi benar .. aku tak bohong , ini sangat keren .. sangat sangat” ucapku membuat Cody semakin malu
Tak berapa lama , kami sudah tiba di kampus ,
aku bisa melihat si playgirl Helen
sedang bersama mengobrol centil dengan lelaki yang tadi kutemui dan sama sekali
tidak menawariku bersamanya ..
“Hello
Sister” sapa Helen pretending , teman-temannya memandangku
dengan tatapan sinis
“Apakah dia gadis terpintar di kampus ?” tanya
teman wanita Helen yang kukenal bernama Diva yang terlihat seperti wanita
murahan dengan rok yang sangat pendeknya itu .. Ia bertanya dengan nada
mengejek
“Yeah , she’s
so smart !” jawab Cody so’ tahu
“Did i
asked you .. uhh Geek ?” Tanya Diva amat sinis
“Apa kau tak mengajaknya bersamamu , ‘menumpang’
Dave ?” tanya Helen terlihat khawatir
“Tidak sayang , ternyata kasihan dia .. harus
naik mobil butut itu” ucap lelaki yang sedang menyukai Helen itu “Seharusnya
aku mengajakmu tadi” ucapnya mengejek
“Seriously ? actually i will rejected ! and will choosed he’s jeep ! if you asked me to go with your car !”
“Seriously ? actually i will rejected ! and will choosed he’s jeep ! if you asked me to go with your car !”
“Kau buta ? mobil jeep dia jauh lebih butut dari
punyaku !” ucapnya sombong
“haha , mobilmu dengannya seperti 11 : 1100”
ucapku
“Yeah 1100 untukku”
“Nope
.. 11 untukmu !” ucapku mendekatinya dan mobilnya lalu menatapnya sinis sangat
menantang “dan untuk warna jelek ini !” ucapku menggoreskan pulpen macet-ku dan
kugoreskan keras ke mobilnya membuat warna mobil itu menjadi mengelupas seperti
kulit jeruk yang baru dikupas . Sontak semua kaget terutama Dave itu ia
terlihat kaget , wajahnya berwarna merah kaget dan sangat marah tentunya , aku
dengan cepat berjalan dengan sangat kesal , bisa kulihat Dave berteriak marah
dan menggerutu panjang ..
“Hey B**CH
!!” ucapan kasar itu keluar dari mulut lelaki yang bernama Dave itu “ YEAH YOU KELF !” ucapnya keras . Aku
mengepalkan tangan kesal .. aku sangat benci hinaan itu ! tak ada yang boleh
memanggilku seperti itu !!
“Kau hanya gadis sok pintar ! kau gadis yang hanya menginginkan untuk bisa seperti kakakmu yang cantik ! kau iri kan ? karena kau tak cantik dan tak seperti kakakmu ? haha ! selain itu kau dibayar berapa oleh Geek itu untuk membela mobilnya ? MURAHAN !” ucapnya sangat keras , hampir semua orang mendengar ..
“Kau hanya gadis sok pintar ! kau gadis yang hanya menginginkan untuk bisa seperti kakakmu yang cantik ! kau iri kan ? karena kau tak cantik dan tak seperti kakakmu ? haha ! selain itu kau dibayar berapa oleh Geek itu untuk membela mobilnya ? MURAHAN !” ucapnya sangat keras , hampir semua orang mendengar ..
Aku mulai mengepalkan tanganku semakin keras ,
aku berlari cepat dan kesal kepadanya tanpa peduli ratusan mata menatapku ..
aku mulai mendekatinya , dia masih tertawa puas menghinaku !! dengan cepat aku
mulai mengeluarkan seluruh kekesalan dalam tenagaku dan kualirkan pada kepalan
tanganku ... dan ...!!
*BUGG !* bogeman kerasku sudah melayang
dihidungnya dan bibirnya .. Aku bisa mendengar ia berteriak kesakitan !! Aku
cukup puas akan itu !
“Kau takkan pernah tahu ! kalau hinaanmu tadi
lebih menyakitkan daripada yang kau rasakan sekarang !!” ucapku keras ,
terlihat semua kaget , Helen menggeleng tak percaya .. Helen membantu Dave
untuk berdiri , Cody terlihat kaget sekaligus kagum , ia terus mengikutiku yang
pergi ke kelas .. Tanpa peduli tatapan mata yang terus menatapku setiap mereka
melihatku , aku terus berjalan cepat dan dengan cepat aku sampai dikelas ..
duduk dan mulai mengatur nafas ..
“Kau tahu ! tadi kau sangat keren ! aku sangat
serius ! kau tadi sangat keren !” ucap Cody kagum sekali
“Maaf , tapi aku tak butuh itu Cody” jawabku
menanggapi
“Oke .. aku mengerti , tapi serius aku juga
ingin menonjoknya seperti itu !” ucap Cody masih terkagum-kagum
“Free
ticket for it” ucapku sambil tertawa , Cody masih tertawa dan terus
mengoceh tentang tadi yang aku lakukan , tak lama seorang guru masuk , Cody
langsung terdiam dari ocehannya ..
“Follow me Mrs. Lynch” ucap Prof. McLeged memanggilku serius , aku mulai mengikutinya .. tentu saja akan membicarakan masalah tadi . Ia membawaku keruangannya yang biasa digunakan jika ada masalah serius ... Aku melihat lelaki brengsek bernama Dave itu sedang duduk di salah satu kursi di dalam ruangan Prof. McLeged , hidungnya bengkak dan bibirnya berdarah , ia terlihat amat marah melihatku .. kurasa aku juga harusnya lebih dari itu !
“Follow me Mrs. Lynch” ucap Prof. McLeged memanggilku serius , aku mulai mengikutinya .. tentu saja akan membicarakan masalah tadi . Ia membawaku keruangannya yang biasa digunakan jika ada masalah serius ... Aku melihat lelaki brengsek bernama Dave itu sedang duduk di salah satu kursi di dalam ruangan Prof. McLeged , hidungnya bengkak dan bibirnya berdarah , ia terlihat amat marah melihatku .. kurasa aku juga harusnya lebih dari itu !
“Silahkan duduk Mrs. Lynch” tawar Prof. McLeged
sopan dan lembut
“Aku tak mau duduk di sampingnya” ucapku menolak
“Aku tak mau duduk di sampingnya” ucapku menolak
“Ayolah Mrs. Lynch” ajaknya memaksa , aku lalu
duduk dan lebih menggeser kursiku darinya .
“Baiklah kumulai dari kau Mr. Jonah , kau anak yang terkenal aktif di
kelasmu , kenapa kau bisa begitu ?” tanya Prof. McLeged
“Aku tak menonjoknya prof ! gadis bodoh ini yang
menonjokku ! kau tak melihat luka ini ?” jawabnya terbawa emosi
“jangan menyebut aku BODOH !” ucapku keras dan
marah
“SUDAH SUDAH !” ucap Prof. McLeged keras dan tegas , membuat aku dan Dave terdiam , Prof. McLeged mengambil nafas dan
mengeluarkannya tenang lalu kembali berkata lembut “Maksudku , bukan kau yang
memukul Mrs. Lynch .. yang kutanya , tidak mungkin kan , kalau Mrs Lynch memukulmu
tanpa sebab ?”
“Dia yang memulai dari awal ! dia merusak
mobilku !” ucapnya marah
“Aku benci dia ! dia anak yang sombong , dan selalu menganggap rendah orang lain” belaku
“Aku benci dia ! dia anak yang sombong , dan selalu menganggap rendah orang lain” belaku
“Untuk itu kau memukulnya ?”
“Tidak ..”
“Lalu apa ?” tanya Prof. McLeged tenang
“Dia menghinaku” ucapku kesal , wajahku langsung
panas
“Jika kau tidak merasa , kenapa kau harus marah ?” tanya Dave sok pintar
“Jika kau tidak merasa , kenapa kau harus marah ?” tanya Dave sok pintar
“Semua orang yang melihat dan tahu kalau hinaan
itu untukku .. karena saat itu dia menyebut namaku” jawabku datar , Dave
terlihat tak bisa berkata apa-apa
“Kau menghinanya dengan kata-kata apa Mr. Jonah
?”
“Aku lupa” alibinya
“Baiklah , apa yang dia katakan kalau boleh tahu Mrs. Lynch ?” tanya Prof. McLeged lembut
“Baiklah , apa yang dia katakan kalau boleh tahu Mrs. Lynch ?” tanya Prof. McLeged lembut
Aku menelan ludah , wajahku panas , mataku mulai
berkaca “He called me B*T*H” tepat
saat itu aku meneteskan air mataku , Dave tertawa kecil mengejek karena aku
menangis
“Itu sangat tidak baik Mr. Jonah” nasihat Prof. McLeged
“Dia merusak mobilku !”
“Jika kau mau aku bisa menggantikannya ! dengan
warna lebih bagus !” ucapku keras , air mataku masih mengalir .. Dengan cepat
aku menghapusnya dengan telapak tanganku
“Sudah jelas Mr. Jonah ?”
“Ohh maksudmu kau membelanya ? jadi semua ini salahku ?” tanya Dave marah “Dengar Prof. McLeged , jangan mentang-mentang dia gadis terpintar di kampus , kau bisa pilih kasih seperti ini !” ucap Dave lebih marah lagi , teriak tidak sopan pada Prof. McLeged
“Kau memang salah Mr. Jonah , tapi Mrs. Lynch juga salah , seharusnya kau jangan langsung terbawa emosi” jawab Prof. McLeged
“Ohh maksudmu kau membelanya ? jadi semua ini salahku ?” tanya Dave marah “Dengar Prof. McLeged , jangan mentang-mentang dia gadis terpintar di kampus , kau bisa pilih kasih seperti ini !” ucap Dave lebih marah lagi , teriak tidak sopan pada Prof. McLeged
“Kau memang salah Mr. Jonah , tapi Mrs. Lynch juga salah , seharusnya kau jangan langsung terbawa emosi” jawab Prof. McLeged
“Siapa yang tidak marah dibilang wanita murahan
, Prof. McLeged ?” tanyaku masih
meneteskan air mata tertahan “Kalau kau seorang wanita mungkin kau akan
mengerti”
“Sudah .. masalah sudah selesai .. “ ucap Prof. McLeged pasrah
“APA ? !” ucap Dave kaget “Jadi bagaimana dengan lukaku ini ? !!” tanyanya marah
“MAUMU APA ?” tanyaku berteriak padanya
“AKU MAU KAU DIHUKUM !”
“APA ? !” ucap Dave kaget “Jadi bagaimana dengan lukaku ini ? !!” tanyanya marah
“MAUMU APA ?” tanyaku berteriak padanya
“AKU MAU KAU DIHUKUM !”
“Kurasa masalah sudah selesai ! kalian semua sama-sama
salah” ucap Prof. McLeged tegas
“Tidak bisa ! agar adil .. aku harus membalas
pukulannya dimukaku ini !” ucap Dave keras
“Kalau begitu pukul saja aku !” ucapku keras dan
marah sembari melotot padanya
Dave mulai mengepalkan tangannya namun ..
“TIDAK DAVE !” henti Prof. McLeged keras membuat Dave terhenti “Kau tak bisa memukul wanita !”
“LALU HUKUM DIA !! KAU TAK TAU SIAPA PAPA-KU ? DIA YANG MEMBERI BANTUAN DANA TERBESAR SAAT KAMPUS INI SEDANG TERJADI KEBAKARAN YANG BESAR DAN MEMBUAT KAMPUS INI BUTUH BANYAK BIAYA UNTUK MENGGANTI KERUGIAN KAMPUS INI ! KAU BISA SAJA DIPECAT !” ucapnya sangat marah
“Hukum aku saja Prof. McLeged ! aku akan menerimanya , ikuti saja apa maunya orang sombong itu !” ucapku marah dan lelah mendengar kesombongan Dave
“LALU HUKUM DIA !! KAU TAK TAU SIAPA PAPA-KU ? DIA YANG MEMBERI BANTUAN DANA TERBESAR SAAT KAMPUS INI SEDANG TERJADI KEBAKARAN YANG BESAR DAN MEMBUAT KAMPUS INI BUTUH BANYAK BIAYA UNTUK MENGGANTI KERUGIAN KAMPUS INI ! KAU BISA SAJA DIPECAT !” ucapnya sangat marah
“Hukum aku saja Prof. McLeged ! aku akan menerimanya , ikuti saja apa maunya orang sombong itu !” ucapku marah dan lelah mendengar kesombongan Dave
Prof. McLeged menghela nafas dan mengatur nafasnya agar tidak marah .
“Kalau begitu , Mrs. Lynch , kau dihukum 5 hari ... skorsing ” ucap Prof. McLeged terdengar berat “Kau puas ?” tanya Prof. McLeged kesal pada Dave , Dave hanya tersenyum senang , Prof. McLeged terlihat lelah dan berkata “Skorsing dimulai kalau kau sudah jam pulang hari ini Mrs. Lynch” lalu pergi meninggalkan ruangan .
“haha , makanya jangan suka melawan anak
konglomerat , ok ?” tanyanya menyindir ,
menubrukku keras dan pergi . Aku sangat marah ! aku sangat membencinya ! tak
kusangka Prof. McLeged seorang yang
terkenal sangat bijak , lebih takut pada Dave ?! tapi tak apa yang terpenting
dengan waktu skorsing , aku bisa punya banyak waktu dalam mengerjakan tugas
skripsiku yang belum beres .. Syukuri saja semua yang sudah terjadi ..
Semangatku ..
***
Jam pulang berbunyi , aku segera memasukkan
buku-buku yang tadi kubawa . Aku berjalan keluar pintu kelas dan perlahan sudah
ada di parkiran , bisa kulihat Helen , Dave dan anggota grupnya yang tak jelas
sedang berkumpul disana , paling-paling merencanakan kemana mereka akan
jalan-jalan . Aku mempercepat langkahku , tapi ...
“Hey hey hey Kelf , wait !” panggil seorang lelaki yang tak jauh dariku .. sudah kuduga
.. Teman-teman Helen semua melihatku dan sedikit tertawa , entah apa yang
mereka tertawakan .. Aku membalikkan badan , dan melihat Cody sedang membawa
tugas-tugas entah apa itu
“Hey Cod” ucapku agak kesal , karena aku sedang ingin sendiri
“Hey Cod” ucapku agak kesal , karena aku sedang ingin sendiri
“Bagaimana tadi ?”
“Aku di skors 5 hari” jawabku kesal
“Apa ? kok kamu ? itu tak adil !” kesal Cody
“Yeah .. sudahlah .. terima saja” ucapku “Sudah ya Cod , aku ingin cepat-cepat pulang” ucapku agar bisa lebih sendiri
“Mungkin kau mau ...... ?”
“Apa ? kok kamu ? itu tak adil !” kesal Cody
“Yeah .. sudahlah .. terima saja” ucapku “Sudah ya Cod , aku ingin cepat-cepat pulang” ucapku agar bisa lebih sendiri
“Mungkin kau mau ...... ?”
Tiba-tiba pandanganku tertuju pada seseorang
yang tak asing , ia menggunakan mobil yang berbeda dengan yang lain .. mobil
itu tak pernah kulihat di kampus ini , mobil itu terlihat lebih bagus , dan
orang yang mengendarainya memakai kacamata dan seperti masker berwarna hitam ..
rambutnya tak asing .. Ia sama sekali tak memperlihatkan wajahnya .. aneh .. Ia
hanya berkali-kali melihat keluar jendela seperti mencari-cari seseorang dengan
takut .. apa jangan-jangan dia ....?
“Hey!” ucap Cody menghancurkan lamunanku
“Ohh .. ya ? sorry .. apa ?” tanyaku bingung sendiri
“Ohh .. ya ? sorry .. apa ?” tanyaku bingung sendiri
“tadi kau tak dengar aku menawarimu tumpangan ?”
tanyanya
“Oh.. maaf Cod , kurasa aku sedang ingin sendiri
saja , kau pulang duluan saja” ucapku
yang masih penasaran dengan mobil itu
“Oke , baiklah , jika kau .....”
Hanya itu yang aku dengar .. aku tak mendengar
apa lagi yang dikatakan Cody . Aku dengan penasaran yang tinggi mendekati mobil
hitam yang terlihat mahal itu , aku mendekatinya .. tepat di depan pintu mobil
, lelaki pengemudi itu membuka penutup wajahnya ..
“Hey !” sapa lelaki itu
“Sedang apa kau disini ?” tanyaku kaget
“Ssssh ! .. aku hanya ingin menjemputmu” jawabnya
“Ayolah , kau tak boleh berada disini , pasti akan heboh kalau anak kampus tahu kalau salah-satu personil One Direction ada disini ! menjemputku !” ucapku pelan
“Sudahlah , yang penting belum ada yang tau , cepat naik ..” Ajaknya
“Ssssh ! .. aku hanya ingin menjemputmu” jawabnya
“Ayolah , kau tak boleh berada disini , pasti akan heboh kalau anak kampus tahu kalau salah-satu personil One Direction ada disini ! menjemputku !” ucapku pelan
“Sudahlah , yang penting belum ada yang tau , cepat naik ..” Ajaknya
Aku dengan cepat menaiki mobilnya , Cody melihatku kecewa ... pasti dia kira aku lebih memilih mobil bagus ini daripada mobilnya ... aduh! Bagaimana ini ? aku tak mau membuat Cody sakit hati ! .. Pikirku
“Kenapa kau terlihat murung begitu ?” tanya
Louis sambil terus mengemudi
“Tidak .. aku tidak murung” elakku
“Bohong”
“Bohong”
“Aku di skors 5 hari , karena memukul keras
pacar Helen” ucapku cepat
“Apa ?!” tanyanya kaget “ITU SANGAT KEREN !”
“Huh?” aku terlihat bingung menanggapinya
“Tapi kenapa kau memukulnya ?” tanyanya baru sadar
“Tapi kenapa kau memukulnya ?” tanyanya baru sadar
“Dia menyebutku wanita murahan”
“Kalau begitu dia pantas mendapatkannya sangat
pantas” ucap Louis mendukung
“Thanks.. Ngomong-ngomong
kau bodoh sekali , menjemputku dengan mobil dan penampilan mencolok ! kau
seperti teroris tahu !”
“Benarkah ? haha ..” ucapnya tertawa bodoh
“Yeah !” ucapku kesal “Sudah kubilang kan ? hari
ulang tahunku selalu buruk , itu sebabnya aku tak akan pernah mau untuk
mengingatnya” ucapku “Lihat saja , aku di skors , pas besok ulang tahunku”
kesalku
“Ayolah .. ini tak ada hubungannya dengan ulang
tahunmu” Hibur Louis sambil terus tersenyum dan mengemudi
“Entahlah .. aku merasa benci hidupku ..”
“Entahlah .. aku merasa benci hidupku ..”
“Kau tak boleh bilang begitu !” ucap Louis
sedikit marah “Jika kau membenci hidupmu sama saja kau tak menyukai aku menjad
sahabatmu!”
“Bukan itu yang kumaksud” ucapku cepat “Aku ...
hanya .. feelin’ empty” jawabku
murung
Louis memegang tanganku lembut , dan berkata
dengan seriusnya
“I’ll be
here.. always be here by your side” janjinya
“Tidak .. kau tidak akan selalu di sampingku !
kau akan sibuk dengan pekerjaanmu Lou !” ucapku sambil melepaskan pengangan
tangannya “Dan aku .. aku tak bisa .. terus disampingmu .. sedangkan kau sudah
mempunyai pacar“ ucapku sedih
“Apa hubungannya dengan pacarku ? kau sahabatku
.. kau sama pentingnya seperti pacarku” ucapnya serius
“Lou .. i just want to die”
“Stop it ! berhenti bilang kau ingin mati ! .. Meskipun aku tak selalu disampingmu , tapi kau selalu punya aku” ucapnya memegang kembali tanganku
“Lou .. i just want to die”
“Stop it ! berhenti bilang kau ingin mati ! .. Meskipun aku tak selalu disampingmu , tapi kau selalu punya aku” ucapnya memegang kembali tanganku
“Lou .. aku memang sangat beruntung .. mempunyai
sahabat yang tak pernah lupa meski ia sudah terkenal” pujiku padanya sambil
menangis terharu
“Sudah ! jangan menangis begitu” ucapnya masih sempat bercanda , aku tertawa kecil dan dengan cepat menghapus air mataku yang baru sedikit mengalir
“Sudah ! jangan menangis begitu” ucapnya masih sempat bercanda , aku tertawa kecil dan dengan cepat menghapus air mataku yang baru sedikit mengalir
Tak berapa lama , aku sudah sampai dirumah ..
“Jangan lupa Telpon aku yaa !” ajaknya setelah
aku keluar dari mobil
“Pasti” ucapku
“Boleh aku mampir kerumahmu dulu ?” tanya Louis
“Tak perlu tanya ! tentu saja , ayo cepat masuk
, jangan lupa pakai penutupmu atau paparazzi
akan memotret kita” ucapku pelan , Louis tertawa dan keluar dari mobil dengan
cepat masuk ke dalam rumah ..
“Senangnya berada di rumah !” ucapnya semangat
“Senangnya berada di rumah !” ucapnya semangat
“Yeah” jawabku “Kau mau minum apa ?” tanyaku
“Apa saja yang enak untuk diminum , pastikan segar”
“Kau mau minuman bersoda ringan ?”
“Boleh saja” jawabnya
“Apa saja yang enak untuk diminum , pastikan segar”
“Kau mau minuman bersoda ringan ?”
“Boleh saja” jawabnya
Aku segera mengambil 2 buah Pepsi dan memberikannya pada Louis , yang ia terima dengan kata ‘Thanks’
“Aku suka iklan kalian saat mengiklankan Pepsi”
ucapku
“Benarkah ? aku juga suka ! seru dan lucu sekali !”
“Benarkah ? aku juga suka ! seru dan lucu sekali !”
“Aku sudah melihat behind the scene-nya juga” ucapku , Louis langsung tertawa “Kau memang
banyak bercanda Lou !” ucapku keras
“haha .. yeah .. kau kan tahu , aku selalu ingin
membuat orang lain tertawa”
“Mulia sekali” pujiku
“Haha biasa saja !”
“Kau tak pernah tahu , betapa aku sangat
menyukai One Direction , apalagi
lagu-lagu kalian yang selalu menyemangati dan menginspirasiku , terima kasih
yaa .. tapi maksudku bukan hanya aku , seluruh directioners mengatakan kalau lagu kalian menginspirasi mereka ..
kalian memang sangat hebat” pujiku kagum
“Terima kasih kembali Kelf” ucapnya sambil tersenyum
manis dan lembut
“Kelf ?” tanya Louis tiba-tiba , aku langsung
menatapnya ia bertanya terlihat aneh dan sedikit gugup “Apa ada yang bisa
kulakukan di hari ulang tahunmu besok ?” tanyanya
“Kau tak perlu melakukan apapun .. dengan adanya
kau disini .. itulah hadiah ulang tahun terbaikku” ucapku serius , Louis
menatapku sambil tersenyum haru
“Come here”
ajak Louis menepuk kursi sebelahnya , menandakan mengajakku untuk duduk disitu
. Aku dengan perlahan duduk disebelahnya , Louis mendekatiku dan membuka kedua
tangannya lalu memelukku lembut .. Kepalaku diletakkan di pundaknya , aku hanya
bisa membalas pelukannya
“Terima kasih sudah mau menjadi sahabat
terbaikku” ucapku yang tak ada artinya
“Tidak .. aku yang seharusnya berterima kasih .. terima kasih yaa .. untuk semuanya .. untuk 12 tahun persahabatan” ucapnya , aku terharu dan memeluknya lebih erat , Louis meletakkan kepalanya lembut diatas kepalaku ..
“Tidak .. aku yang seharusnya berterima kasih .. terima kasih yaa .. untuk semuanya .. untuk 12 tahun persahabatan” ucapnya , aku terharu dan memeluknya lebih erat , Louis meletakkan kepalanya lembut diatas kepalaku ..
“Sudah .. sudah cukup ! kalau paparazzi melihat kita , mereka akan mengira kau menyelingkuhi kekasihmu” ucapku tertawa sembari , mulai melepaskan pelukannya
“Haha tidak juga !” ucapnya tertawa masih
terlihat canggung
Aku tertawa menanggapinya , Louis masih
merangkulku .. mungkin karena rindu
“Aku janji akan membuat hari ulang tahunmu besok
, akan menjadi hari ulang tahun yang paling special dalam hidupmu” janjinya
“Sudahlah .. tak perlu .. aku sudah senang”
ucapku “Tapi kalau bisa .. di hari ulang tahunku .. aku berharap .. Helen
hilang dari kehidupanku” ucapku , Louis terdiam
“Kelf .. tak boleh begitu ..” ucap Louis
“Well, itu hanya harapanku”
“Kelf .. tak boleh begitu ..” ucap Louis
“Well, itu hanya harapanku”
Louis menggelengkan kepalanya , aku terdiam
sambil membayangkan , bagaimana kalau memang Helen hilang dari kehidupanku ?
pasti akan menyenangkan !
“Kelf , kau masih punya PlayStation?” tanya
Louis
“Yeah ! dan aku mempunyai kaset baru , kau mau
bermain ?” tanyaku semangat
“Yeah ! aku rindu akan itu” jawab Louis , aku
segera menyalakan TV menyambungkan kabel PS dan memasukkan kaset lalu mulai
bermain , kuberikan stick 1 pada Louis ..
***
Aku bermain dengan serunya bersama Louis , ia
pun terlihat asyik sendiri , hingga tak kusangka sudah 3 jam kita bermain !
Kudengar suara mobil dari kejauhan , aku
mendekati jendela dan mengintipnya .. Seorang lelaki keluar dari mobil bagus
berwarna hitam , dan dibukakan pintu dan keluarlah seorang wanita ... Helen ..
Dia terlihat mesra , mereka bergandengan mesra
sambil sesekali saling mencium , aku kembali ke dekat Louis dan bermain dengan
kesal .
“Ada apa ?” tanya Louis bingung melihatku jadi bad mood
“Helen dan selingkuhannya” ucapku singkat
“Haha .. dasar .. dia tak pernah berubah” ucap
Louis tertawa
“Begitulah ,, dasar wanita so’ cantik” hinaku kesal
“Begitulah ,, dasar wanita so’ cantik” hinaku kesal
Tak lama , seseorang membuka pintu dengan
iringan tertawaan terlebih dahulu .
“Ohh hey Louis , sudah selesai Tour ?” tanya
Helen senang
“Yeah .. tapi , tahun depan aku harus melakukan
Tour lagi , well hanya beberapa bulan
aku bisa bersantai” jawabnya ramah
“Hey hey , apa itu LOUIS TOMLINSON ?!!” tanya lelaki bersama Helen yang terlihat tampan kaget
“Hey hey , apa itu LOUIS TOMLINSON ?!!” tanya lelaki bersama Helen yang terlihat tampan kaget
“Yeah babe” ucap Helen sedikit aneh
“YA TUHAN ! BOLEH AKU BERFOTO BERSAMAMU ? BOLEH
YA BOLEH YA ?” tanyanya bersemangat sekali
“Ohh .... Yeah .. tentu” jawab Louis bingung
Lelaki itu mengeluarkan iPhone-nya dan
memberikan padaku , menyuruhku memotretnya , aku dengan malas memotretnya , dan
kukembalikan hadphone-nya . Lelaki itu terlihat senang ..
“Woow ! adikku pasti akan iri padaku ..
bagaimana kau bisa disinI ?” tanya lelaki itu masih bersemangat
“Aku bersahabat dengannya” jawab Louis sambil
menunjukku
“Ohh ! diaa
! yahahaha” ucapnya masih amat sangat bersemangat
“Sudahlah ! cepat ayo , kita pergi ke kamar saja ! kurasa ruang tamunya sudah dipesan” ajak Helen sedikit kesal
“Sudahlah ! cepat ayo , kita pergi ke kamar saja ! kurasa ruang tamunya sudah dipesan” ajak Helen sedikit kesal
“Oke oke , Louis ingat namaku ! Michael !”
ucapnya semangat sembari Helen menariknya
“MICHAEL!” teriak Helen marah , Helen menariknya
lebih keras , hingga ia hilang dari pandangan
Hening ... Louis masih bingung dan aneh sekali
.. Aku-pun terdiam melihat tingkah lelaki tadi
“Wuu” ucap Louis sembari memasang wajah tak
menyangka
“Yeah , aneh bukan ?” tanyaku yang juga merasa
aneh
“Yeahahaha” tawanya geli “Sebaiknya aku pulang
saja yaa ?” tanya Louis
“Kenapa ? kau tak ingin bertemu dengan Bill ?”
tanyaku
“Sebenarnya mau , suruh saja Bill kerumahku haha
, rumahku kan bersebelahan denganmu” ucap Louis
“Oke , jika Bill mau kerumahmu” ucapku , Louis
tertawa sembari berjalan menuju pintu , aku mengikutinya sampai ia sampai di
depan pintu .
“Bye ,
Happy Birthday for tomorrow pretty !” ucapnya yang sudah mulai menjauh dan
menuju mobilnya
“Haha bye
!” jawabku sembari tertawa
Dengan cepat Louis sudah masuk ke mobilnya dan
mengendarainya sedikit agar ia bisa memasukkan mobilnya ke garasi yang tak jauh
dari rumahku . Dengan memastikan ia berhasil memasukkan mobilnya , aku masuk
kembali ke rumah . Aku langsung berlari ke lantai 2 rumahku menuju kamarku dan menutup
pintu .. aku beristirahat sebentar dan tak terasa aku mulai mengenang kembali
masa-masa itu ...
***
Aku .. ingin suatu kau tau .. kalau aku amat
menyukaimu .. Itu hanya kalimat-kalimat
yang bisa kuucapkan dalam hati .. mungkin .. suatu saat dia akan belajar
membaca fikiranku dan bisa menebak kalau akulah yang paling mencintainya .
“Kelf ?” tanya Ben yang melihatku melamun
menatapnya
“Ya ?”
“Kau tak apa ?” tanya Ben bingung
“Dia memperhatikanmu” celetuk Louis , aku
menginjak kakinya keras hingga ia berkata “AWW !” Keras
“Apa ?” tanya Ben terlihat bingung
“Tidak , dia hanya .. bodoh” ucapku tak tau
harus menjawab apa
“ohh .. oke” ucap Ben masih bingung , lalu mulai
tertawa kecil dan sangat manis
“Kenapa kau tertawa ?” tanyaku yang sekarang
giliran bingung
“Kalian benar-benar sahabat yang akrab ! kalian
cocok sekali !” ucap Ben masih tertawa
“Maksudnya ?” tanya Louis yang masih mengusap
kakinya yang kuinjak
“Yeah , kalian .. benar-benar terlihat sahabat !” jawabnya tak jelas , masih tertawa
“Yeah , kalian .. benar-benar terlihat sahabat !” jawabnya tak jelas , masih tertawa
“Aku masih tidak mengerti” tanya Louis terlihat
bodoh
“Ahh sudahlah .. tak usah dibahas” ucap Ben
menyerah
“Ben.. kalau boleh tau .. kenapa kau sering
pulang lebih awal saat basket akhir-akhir ini ?” pertanyaan yang sudah kuingin
tanyakan sejak dulu
“Hmm” ucapnya .. terdiam sejenak .. menelan
makanannya dan meminum sedikit namun serasa sudah 1 jam ia melakukan itu ..
“Itu ... Ra-ha-si-a” jawabnya sambil tersenyum manis , aku menjadi kesal karena
aku benar-benar butuh jawabannya
“Tapi aku ingin tahu” ucapku yang sudah mulai
kesal , Louis menatapku bingung , yang lebih bingung lagi wajah Ben yang
seketika senyumnya hilang jadi kebingungan
“Kenapa Kelf ?” tanyanya bingung
“Aku sudah ingin ke kelas” ucapku yang kecewa
akan jawabannya , aku segera beranjak dengan hati masih kesal .. kenapa Ben tak
mau memberitahuku ? memangnya seberapa rahasia itu ? huh ! aku sebal sekali !
Aku berlari ke atap sekolah dengan cepat ,
karena hanya di tempat itu aku bisa menemukan tempat yang sepi .
Aku terus menggerutu .. apa sih yang
disembunyikan Ben ? apa ia tak mengerti kalau aku sedang ingin tahu apa yang
terjadi sebenarnya ? kenapa dia seperti itu ?!
Aku masih kesal dan sesekali mengepal tanganku
saking sebalnya
“Kelf ?” tanya suara yang tak lain dan tak bukan
Louis
“Ada apa Lou ?” tanyaku masih kesal
“Kau sebegitu kesalnya ?”
“Itu pertanyaan yang tak perlu” ucapku sinis
“Itu pertanyaan yang tak perlu” ucapku sinis
“Ayolah Kelf , dia benar .. mungkin saja Ben
sedang tak ingin memberitahumu , lagipula , kau ini bukan pacarnya yang harus
tau segala tentangnya dan urusannya kan ?” tanya Louis yang sudah mulai berada
disampingku
“Lou ! kamu tak pernah mengerti perasaanku !”
ucapku jengkel
“Kelf , ayolah ..”
“Kau ini lelaki ! kau tak pernah mengerti
bagaimana rasanya jatuh cinta dengan seorang lelaki !” ucapku keras dan kesal
“Kelf tenang !” ucap Louis teriak menenangkan , aku mulai terdiam , Louis menarik nafas dan memegang kedua pundakku sembari membelainya menyuruhku untuk tenang
“Kelf tenang !” ucap Louis teriak menenangkan , aku mulai terdiam , Louis menarik nafas dan memegang kedua pundakku sembari membelainya menyuruhku untuk tenang
“Sorry ..”
ucapku pelan “I just ...”
“Sssshhhh it’s
okay” pengertiannya
“Aku minta maaf .. aku .. hanya sangat ingin
tahu” jelasku sedih
“That’s
okay , seriously”
“Kau .. pasti mengerti perasaanku dan sifat
egoisku , aku minta maaf” ucapku
“Sudahlah berhenti minta maaf , aku mengerti
sekali..” ucapnya lembut , Louis merangkulku dan memelukku lembut ... mulai
saat itu . . aku tahu .. dia .. Louis .. yang selalu ada disaat aku
membutuhkannya .. disaat aku sedang sedih dan butuh hiburan .. dia selalu
membuatku tertawa ..
Ya . Aku bangga memilikinya .. aku bangga pernah
menjadi sahabatnya .. Lou .. terima kasih untuk semuanya ...
***
GO TO PART III