Wednesday 30 April 2014

One Direction Fanfiction : Loved You First (Part II)

Chapter 2 : Beautiful Memories



Matahari pagi memaksa masuk ke jendela yang baru saja dibuka oleh Bill , dengan mata yang lelah aku segera bangun meski masih mengantuk . Bill menggoyangkan badanku menyuruhku untuk bangun agar tak terlambat ke kampus .

Dengan mata mengantuk aku segera pergi ke kamar mandi dan tentunya langsung mandi . Aku memakai kaos dengan jaket-ku dan celana jeans yang sering kupakai . Sial .. aku harus ke kampus bersama dengan wanita centil itu .. fikirku ..
“Ayo makan dulu , kakamu Helen sudah memasakan roti panggang itu untukmu Kelf” ajak Bill , sebenarnya perutku amat lapar .. tapi .. aku tak sudi memakannya
“Aku akan makan roti dengan selai saja , aku akan pergi jalan kaki atau dengan temanku” ucapku sambil mengambil 2 roti dengan dioleskan selai anggur ditengahnya yang baru saja kubuat .
“Tapi Helen baru saja ..”
“Aku telat , bye Bill !” ucapku keras lansgung pergi keluar rumah .

Aku memasang headset ditelingaku dan memutar lagu yang sangat suka kudengar tentunya One Direction Songs .
“Hey !” ucap seseorang keras sambil menepuk pundakku keras membuatku kaget
“Huh ! Kau ! mengagetkanku saja !” ucapku sambil melepas headset-ku  . Louis hanya tertawa melihatku yang sedang bad mood . Aku masih melanjutkan jalanku menuju kampus yang lumayan jauh dari rumah , Louis masih mengikutiku .
“Kau kan punya mobil untuk ke kampus , kenapa tidak kau gunakan saja ?”
“Aku malas jika harus bersama dengan Helen” ucapku kesal
“Hoho , masih sebal ternyata” ucap Louis masih sempat saja bercanda “Tebak siapa yang ulang tahun besok ?” tanya Louis dengan penuh harap
“Siapa ?” tanyaku “Adikmu ?”
“Bodoh !” ucap Louis sambil menarik hidungku menjadi merah , aku berteriak kesakitan
“Hiih ! kau ini ! bisa tidak sih tak usah mencubit hidungku begitu !” ucapku keras
“Itu sudah rutinitasku haha” ucapnya tertawa senang “Ayo cepat tebak siapa ?” ucap Louis memaksa
“Umm aku tak tahu , Robbie Williams ?” tanyaku
“KAU , BODOH !” ucap Louis keras sambil mau mencubit hidungku lagi hanya saja aku berhasil memberhentikannya sebelum dia mencubit hidungku
“Ohh” jawabku
“Ayolah ini ulang tahunmu , kenapa tak semangat begitu ?” tanya Louis sangat bersemangat
“Entahlah .. untuk apa merayakannya ? tak ada yang berubah , kan ?” tanyaku cuek
“Yee , kok bilang begitu sih ? ini kan sangat special ! Baru saja 2 hari lalu aku berulang tahun , dan sekarang kau ulang tahun ! apa kau tak senang ?” tanyanya masih amat bersemangat
“Aku tak tahu .. aku tak peduli ..” ucapku masih cuek membuat Louis cemberut “Tapi aku sangat peduli ulang tahunmu Lou” ucapku cepat , membuat Louis kembali bersemangat
“Ayolah ! kita rayakan yaa ?” tanyanya “Yayayayayayaya !!” ajak Louis meyakinkan “YAYAYAYAYAYAYAYAYAYAYAYAYAYAYA....... !!” ucapnya tanpa  berhenti sebelum aku menjawab
“NO !” ucapku keras membuat Lou terdiam “Lou please , i can’t ... setiap aku merayakan ulang tahunku aku pasti akan teringat mama , dan aku tak mau itu terjadi , oke ? kuharap kau mengerti .. ” ucapku mulai bernada biasa lagi karena kasihan melihat Louis begitu berharap namun aku kacaukan “Dan Loui , kau sudah mengantarku terlalu jauh , jika directioners melihatmu , mereka pasti akan mengira aku pacarmu dan langsung menerorku di media sosial”
“Yeah .. oke .. tapi sejak kapan kau takut dengan ancaman orang ? kau gadis paling berani yang pernah kukenal sebelumnya” ucap Louis pelan
i think it’s not me anymore , sorry Lou” ucapku berwajah sedih . Louis hanya tersenyum kecil menanggapiku , aku semakin merasa bersalah padanya .. Louis mulai berhenti berjalan dan membalikkan badan untuk kembali ke rumahnya , aku melanjutkan jalanku .. huuh sudah terlalu jauh .. aku lelah berjalan ..

YES ! tepat sekali ! aku melihat ada seorang lelaki yang sedang membawa mobil merah , dan aku kenal ia sering berada di lingkungan kampus , aku sangat berharap dia akan menawariku .. aku berjalan lebih lambat ia melambatkan mobilnya sambil terus berjalan ..
“Hey Lynch !” sapanya , aku membalikkan badanku dan amat berharap dia akan mengajakku bersama , dan dia cukup tampan dengan Tan skin-nya .
“Hey” ucapku masih terus berjalan dengan kepala ke kanan karena mobilnya tepat berada di kananku , sebenarnya aku tak mengenalnya , tapi sudahlah daripada aku tak dapat tumpangan hihi
“Dimana kakamu ? Helen ?” tanyanya , seketika senyuman senang di wajahku pudar dan berubah dengan wajah bete
“Mungkin dia pergi dengan kekasihnya” ucapku sinis tanpa senyuman dan terus berjalan tanpa melihatnya
“Tak mungkin !” ucapnya tak percaya lalu tertawa “Dia tak punya pacar , dan aku adalah calon kekasihnya” ucapnya bangga
“ Ohh begitu ? sebenarnya dia punya banyak calon pacar” ucapku membuatnya cemburu , lelaki itu langsung cemburu dan terlihat khawatir
“Baiklah , kau tau ? aku akan mendapatkannya !” ucapnya teriak
I don’t care” ucapku memang tak peduli

Lelaki itu dengan cepat tancap gas dengan cepat . Sial ! dia tak menawariku untuk bersamanya ! Kakiku sudah lelah untuk berjalan . aku lelah ! seseorang aku butuh tumpangan !

Suara klakson butut tak lama terdengar keras , kurasa suara itu berasal dari belakangku . Aku segera berbalik dan melihat mobil jeep jelek , jadul , dan kotor dibelakangku , sepertinya mobil ini yang menglaksonku , apa yang dia mau ?
“Hey !” ucapnya semangat
Sorry, did i know you ?” tanyaku kepada lelaki yang sedang mengendarai mobil jeep tua itu . Lelaki itu tampan , dengan kacamata hitam dimatanya .. agak sedikit aneh .. meskipun gayanya cukup keren menurutku .
“Kau Ginerva Kelfy Lynch kan ? adik dari Helena ?” tanyanya semangat sambil menunjukkan mukanya lebih jelas
“yeah meski aku benci mengakuinya” ucapku masih terus berjalan
“Kita satu SMA dulu !” ucapnya keras , aku berhenti dan menatapnya lagi
“hmm .. aku tak pernah melihatmu” ucapku sambil melihat-lihat lebih jelas
“Baiklah , memang kita tak kenal , namaku Cody , aku sering memperhatikanmu bermain basket” ucapnya mengingatkanku , aku langsung terkaget dan tak percaya ! Cody ? lelaki yang dulu culun dan terkenal sebagai Cody Geek ? sekarang .... setampan ini ? ohiya ! itu kan jeep yang sering dipakai ayahnya dulu kalau mengantarnya ! aku ingat dia
“Ohh Cody Geek !” ucapku keceplosan
“Apa ?” tanyanya kurasa tak mendengar
“Tidak maksudku , aku sudah mengingatmu” ucapku melencingkan sedikit pembicaraan “Kalau begitu , aku harus cepat pergi , karena aku akan terlambat” ucapku
“Bagaimana kalau kau bersamaku saja ? kau takkan menyesal ..” tanyanya semangat
“Dengan jeep itu ? tidak , terima kasih” ucapku langsung berjalan tak menghiraukannya
“Di depan agak sedikit banjir , sepatumu akan basah jika kau tak ...”
Okay fine , i’m with you !” ucapku keras , langsung naik jeep itu dibantu Cody sedikit  . Cody perlahan mulai menjalankan mobil jeep itu ,hmm tidak seperti yang kukira , mobil jeep ini cukup nyaman untuk dipakai , apalagi tidak seperti jeep lainnya , mobil ini keren , bisa dipasang TV , AC-nya juga berbeda , bahkan aku tak menyangka mobil ini bisa otomatis tertutup dan ada banyak tombol yang unik disini seperti membersihkan mobil dengan kemoceng atau lainnya , mokonya mobil jeep ini mobil tercanggih yang pernah kunaiki , kursi (jok) mobil ini pun tak seperti mobil jeep lainnya , kursinya empuk dan nyaman sekali diduduki ditambah tombol-tombol khusus di sampingnya , aku kurang mengerti apa itu.. Kecepatannya-pun lebih dari Mobil jeep biasanya ! keren sekali mobil ini !
“Wow , ini mobil yang keren , kau masuk jurusan apa ?” tanyaku
“Haha trims , aku Science, kau ?” tanyanya balik sambil mengemudi
“Ada dua , Broadcast / Filming dan Science tentunya ..”

“Wow kau keren ! bisa masuk dua jurusan begitu .. !” Pujinya
“Aku tak pernah menemukan mobil jeep secanggih ini , keren”
“Sudah kubilang kau takkan menyesal” ucapnya
“Hehe maaf yaa .. Kau beli mobil ini dimana ?” tanyaku
“Aku lupa yang pasti seperti toko penjual mobil bekas”
“Mobil bekas ada yang secanggih ini ?” tanyaku kaget
“Tidak .. sebenarnya aku memodifikasi mobil ini bersama kakak dan ayahku ,  lahirlah mobil ini , memang kalau tidak di modifikasi mobil ini akan lebih terlihat tua dan butut sekali”
“Keren !” pujiku membuat Cody tersenyum senang “Seharusnya kau jangan mengambil Science kau harusnya mengambil jurusan yang berkaitan dengan bakatmu dalam memodifikasi” usulku semangat
“Entahlah .. kurasa bakatku biasa saja”
“Kau bercanda ? ini keren , kau seperti master machine bagiku !” pujiku lagi
“Cukup pujianmu , kau membuatku malu” ucapnya sambil tersenyum malu
“haha .. tapi benar .. aku tak bohong , ini sangat keren .. sangat sangat” ucapku membuat Cody semakin malu

Tak berapa lama , kami sudah tiba di kampus , aku bisa melihat si playgirl Helen sedang bersama mengobrol centil dengan lelaki yang tadi kutemui dan sama sekali tidak menawariku bersamanya ..

Hello Sister” sapa Helen pretending , teman-temannya memandangku dengan tatapan sinis
“Apakah dia gadis terpintar di kampus ?” tanya teman wanita Helen yang kukenal bernama Diva yang terlihat seperti wanita murahan dengan rok yang sangat pendeknya itu .. Ia bertanya dengan nada mengejek
“Yeah , she’s so smart !” jawab Cody so’ tahu
Did i asked you .. uhh Geek ?” Tanya Diva amat sinis
“Apa kau tak mengajaknya bersamamu , ‘menumpang’ Dave ?” tanya Helen terlihat khawatir
“Tidak sayang , ternyata kasihan dia .. harus naik mobil butut itu” ucap lelaki yang sedang menyukai Helen itu “Seharusnya aku mengajakmu tadi” ucapnya mengejek
“Seriously ? actually i will rejected ! and will choosed he’s jeep ! if you asked me to go with your car !
“Kau buta ? mobil jeep dia jauh lebih butut dari punyaku !” ucapnya sombong
“haha , mobilmu dengannya seperti 11 : 1100” ucapku
“Yeah 1100 untukku”
Nope .. 11 untukmu !” ucapku mendekatinya dan mobilnya lalu menatapnya sinis sangat menantang “dan untuk warna jelek ini !” ucapku menggoreskan pulpen macet-ku dan kugoreskan keras ke mobilnya membuat warna mobil itu menjadi mengelupas seperti kulit jeruk yang baru dikupas . Sontak semua kaget terutama Dave itu ia terlihat kaget , wajahnya berwarna merah kaget dan sangat marah tentunya , aku dengan cepat berjalan dengan sangat kesal , bisa kulihat Dave berteriak marah dan menggerutu panjang ..
“Hey B**CH !!” ucapan kasar itu keluar dari mulut lelaki yang bernama Dave itu “ YEAH YOU KELF !” ucapnya keras . Aku mengepalkan tangan kesal .. aku sangat benci hinaan itu ! tak ada yang boleh memanggilku seperti itu !!
“Kau hanya gadis sok pintar ! kau gadis yang hanya menginginkan untuk bisa seperti kakakmu yang cantik ! kau iri kan ? karena kau tak cantik dan tak seperti kakakmu ? haha ! selain itu kau dibayar berapa oleh Geek itu untuk membela mobilnya ? MURAHAN !” ucapnya sangat keras , hampir semua orang mendengar ..

Aku mulai mengepalkan tanganku semakin keras , aku berlari cepat dan kesal kepadanya tanpa peduli ratusan mata menatapku .. aku mulai mendekatinya , dia masih tertawa puas menghinaku !! dengan cepat aku mulai mengeluarkan seluruh kekesalan dalam tenagaku dan kualirkan pada kepalan tanganku ... dan ...!!
*BUGG !* bogeman kerasku sudah melayang dihidungnya dan bibirnya .. Aku bisa mendengar ia berteriak kesakitan !! Aku cukup puas akan itu !

“Kau takkan pernah tahu ! kalau hinaanmu tadi lebih menyakitkan daripada yang kau rasakan sekarang !!” ucapku keras , terlihat semua kaget , Helen menggeleng tak percaya .. Helen membantu Dave untuk berdiri , Cody terlihat kaget sekaligus kagum , ia terus mengikutiku yang pergi ke kelas .. Tanpa peduli tatapan mata yang terus menatapku setiap mereka melihatku , aku terus berjalan cepat dan dengan cepat aku sampai dikelas .. duduk dan mulai mengatur nafas ..
“Kau tahu ! tadi kau sangat keren ! aku sangat serius ! kau tadi sangat keren !” ucap Cody kagum sekali
“Maaf , tapi aku tak butuh itu Cody” jawabku menanggapi
“Oke .. aku mengerti , tapi serius aku juga ingin menonjoknya seperti itu !” ucap Cody masih terkagum-kagum
Free ticket for it” ucapku sambil tertawa , Cody masih tertawa dan terus mengoceh tentang tadi yang aku lakukan , tak lama seorang guru masuk , Cody langsung terdiam dari ocehannya ..
Follow me Mrs. Lynch” ucap Prof. McLeged memanggilku serius , aku mulai mengikutinya .. tentu saja akan membicarakan masalah tadi  . Ia membawaku keruangannya yang biasa digunakan jika ada masalah serius ... Aku melihat lelaki brengsek bernama Dave itu sedang duduk di salah satu kursi di dalam ruangan Prof. McLeged , hidungnya bengkak dan bibirnya berdarah , ia terlihat amat marah melihatku .. kurasa aku juga harusnya lebih dari itu !
“Silahkan duduk Mrs. Lynch” tawar Prof. McLeged sopan dan lembut
“Aku tak mau duduk di sampingnya” ucapku menolak
“Ayolah Mrs. Lynch” ajaknya memaksa , aku lalu duduk dan lebih menggeser kursiku darinya .
“Baiklah kumulai dari kau Mr. Jonah , kau anak yang terkenal aktif di kelasmu , kenapa kau bisa begitu ?” tanya Prof. McLeged
“Aku tak menonjoknya prof ! gadis bodoh ini yang menonjokku ! kau tak melihat luka ini ?” jawabnya terbawa emosi
“jangan menyebut aku BODOH !” ucapku keras dan marah
“SUDAH SUDAH !” ucap Prof. McLeged keras dan tegas , membuat aku dan Dave terdiam , Prof. McLeged mengambil nafas dan mengeluarkannya tenang lalu kembali berkata lembut “Maksudku , bukan kau yang memukul Mrs. Lynch .. yang kutanya , tidak mungkin kan , kalau Mrs Lynch  memukulmu tanpa sebab ?”
“Dia yang memulai dari awal ! dia merusak mobilku !” ucapnya marah
“Aku benci dia ! dia anak yang sombong , dan selalu menganggap rendah orang lain” belaku
“Untuk itu kau memukulnya ?”
“Tidak ..”
“Lalu apa ?” tanya Prof. McLeged tenang
“Dia menghinaku” ucapku kesal , wajahku langsung panas
“Jika kau tidak merasa , kenapa kau harus marah ?” tanya Dave sok pintar
“Semua orang yang melihat dan tahu kalau hinaan itu untukku .. karena saat itu dia menyebut namaku” jawabku datar , Dave terlihat tak bisa berkata apa-apa
“Kau menghinanya dengan kata-kata apa Mr. Jonah ?”
“Aku lupa” alibinya
“Baiklah , apa yang dia katakan kalau boleh tahu Mrs. Lynch ?” tanya Prof. McLeged lembut
Aku menelan ludah , wajahku panas , mataku mulai berkaca “He called me B*T*H” tepat saat itu aku meneteskan air mataku , Dave tertawa kecil mengejek karena aku menangis
“Itu sangat tidak baik Mr. Jonah” nasihat Prof. McLeged
“Dia merusak mobilku !”
“Jika kau mau aku bisa menggantikannya ! dengan warna lebih bagus !” ucapku keras , air mataku masih mengalir .. Dengan cepat aku menghapusnya dengan telapak tanganku
“Sudah jelas Mr. Jonah ?”
“Ohh maksudmu kau membelanya ? jadi semua ini salahku ?” tanya Dave marah “Dengar Prof. McLeged , jangan mentang-mentang dia gadis terpintar di kampus , kau bisa pilih kasih seperti ini !” ucap Dave lebih marah lagi , teriak tidak sopan pada Prof. McLeged
“Kau memang salah Mr. Jonah , tapi Mrs. Lynch juga salah , seharusnya kau jangan langsung terbawa emosi” jawab Prof. McLeged
“Siapa yang tidak marah dibilang wanita murahan , Prof. McLeged ?” tanyaku masih meneteskan air mata tertahan “Kalau kau seorang wanita mungkin kau akan mengerti”
“Sudah .. masalah sudah selesai .. “ ucap Prof. McLeged pasrah
“APA ? !” ucap Dave kaget “Jadi bagaimana dengan lukaku ini ? !!” tanyanya marah
“MAUMU APA ?” tanyaku berteriak padanya
“AKU MAU KAU DIHUKUM !”
“Kurasa masalah sudah selesai ! kalian semua sama-sama salah” ucap Prof. McLeged tegas
“Tidak bisa ! agar adil .. aku harus membalas pukulannya dimukaku ini !” ucap Dave keras
“Kalau begitu pukul saja aku !” ucapku keras dan marah sembari melotot padanya
Dave mulai mengepalkan tangannya namun ..
“TIDAK DAVE !” henti Prof. McLeged keras membuat Dave terhenti “Kau tak bisa memukul wanita !”
“LALU HUKUM DIA !! KAU TAK TAU SIAPA PAPA-KU ? DIA YANG MEMBERI BANTUAN DANA TERBESAR SAAT KAMPUS INI SEDANG TERJADI KEBAKARAN YANG BESAR DAN MEMBUAT KAMPUS INI BUTUH BANYAK BIAYA UNTUK MENGGANTI KERUGIAN KAMPUS INI ! KAU BISA SAJA DIPECAT !” ucapnya sangat marah
“Hukum aku saja Prof. McLeged ! aku akan menerimanya , ikuti saja apa maunya orang sombong itu !” ucapku marah dan lelah mendengar kesombongan Dave

Prof. McLeged menghela nafas dan mengatur nafasnya agar tidak marah .
“Kalau begitu , Mrs. Lynch , kau dihukum 5 hari ... skorsing ” ucap Prof. McLeged terdengar berat “Kau puas ?” tanya Prof. McLeged kesal pada Dave , Dave hanya tersenyum senang , Prof. McLeged terlihat lelah dan berkata “Skorsing dimulai kalau kau sudah jam pulang hari ini Mrs. Lynch” lalu pergi meninggalkan ruangan .
“haha , makanya jangan suka melawan anak konglomerat , ok ?”  tanyanya menyindir , menubrukku keras dan pergi . Aku sangat marah ! aku sangat membencinya ! tak kusangka Prof. McLeged seorang yang terkenal sangat bijak , lebih takut pada Dave ?! tapi tak apa yang terpenting dengan waktu skorsing , aku bisa punya banyak waktu dalam mengerjakan tugas skripsiku yang belum beres .. Syukuri saja semua yang sudah terjadi .. Semangatku ..

***

Jam pulang berbunyi , aku segera memasukkan buku-buku yang tadi kubawa . Aku berjalan keluar pintu kelas dan perlahan sudah ada di parkiran , bisa kulihat Helen , Dave dan anggota grupnya yang tak jelas sedang berkumpul disana , paling-paling merencanakan kemana mereka akan jalan-jalan . Aku mempercepat langkahku , tapi ...
“Hey hey hey Kelf , wait !” panggil seorang lelaki yang tak jauh dariku .. sudah kuduga .. Teman-teman Helen semua melihatku dan sedikit tertawa , entah apa yang mereka tertawakan .. Aku membalikkan badan , dan melihat Cody sedang membawa tugas-tugas entah apa itu
“Hey Cod” ucapku agak kesal , karena aku sedang ingin sendiri
“Bagaimana tadi ?”
“Aku di skors 5 hari” jawabku kesal
“Apa ? kok kamu ? itu tak adil !” kesal Cody
“Yeah .. sudahlah .. terima saja” ucapku “Sudah ya Cod , aku ingin cepat-cepat pulang” ucapku agar bisa lebih sendiri
“Mungkin kau mau ...... ?”
Tiba-tiba pandanganku tertuju pada seseorang yang tak asing , ia menggunakan mobil yang berbeda dengan yang lain .. mobil itu tak pernah kulihat di kampus ini , mobil itu terlihat lebih bagus , dan orang yang mengendarainya memakai kacamata dan seperti masker berwarna hitam .. rambutnya tak asing .. Ia sama sekali tak memperlihatkan wajahnya .. aneh .. Ia hanya berkali-kali melihat keluar jendela seperti mencari-cari seseorang dengan takut .. apa jangan-jangan dia ....?
“Hey!” ucap Cody menghancurkan lamunanku
“Ohh .. ya ? sorry .. apa ?” tanyaku bingung sendiri
“tadi kau tak dengar aku menawarimu tumpangan ?” tanyanya
“Oh.. maaf Cod , kurasa aku sedang ingin sendiri saja , kau pulang duluan saja”  ucapku yang masih penasaran dengan mobil itu
“Oke , baiklah , jika kau .....”

Hanya itu yang aku dengar .. aku tak mendengar apa lagi yang dikatakan Cody . Aku dengan penasaran yang tinggi mendekati mobil hitam yang terlihat mahal itu , aku mendekatinya .. tepat di depan pintu mobil , lelaki pengemudi itu membuka penutup wajahnya ..
“Hey !” sapa lelaki itu
“Sedang apa kau disini ?” tanyaku kaget
“Ssssh ! .. aku hanya ingin menjemputmu” jawabnya
“Ayolah , kau tak boleh berada disini , pasti akan heboh kalau anak kampus tahu kalau salah-satu personil One Direction ada disini ! menjemputku !” ucapku pelan
“Sudahlah , yang penting belum ada yang tau , cepat naik ..” Ajaknya

Aku dengan cepat menaiki mobilnya , Cody melihatku kecewa ... pasti dia kira aku lebih memilih mobil bagus ini daripada mobilnya ... aduh! Bagaimana ini ? aku tak mau membuat Cody sakit hati ! .. Pikirku
“Kenapa kau terlihat murung begitu ?” tanya Louis sambil terus mengemudi
“Tidak .. aku tidak murung” elakku
“Bohong”
“Aku di skors 5 hari , karena memukul keras pacar Helen” ucapku cepat
“Apa ?!” tanyanya kaget “ITU SANGAT KEREN !”
“Huh?” aku terlihat bingung menanggapinya
“Tapi kenapa kau memukulnya ?” tanyanya baru sadar
“Dia menyebutku wanita murahan”
“Kalau begitu dia pantas mendapatkannya sangat pantas” ucap Louis mendukung
Thanks.. Ngomong-ngomong kau bodoh sekali , menjemputku dengan mobil dan penampilan mencolok ! kau seperti teroris tahu !”
“Benarkah ? haha ..” ucapnya tertawa bodoh
“Yeah !” ucapku kesal “Sudah kubilang kan ? hari ulang tahunku selalu buruk , itu sebabnya aku tak akan pernah mau untuk mengingatnya” ucapku “Lihat saja , aku di skors , pas besok ulang tahunku” kesalku
“Ayolah .. ini tak ada hubungannya dengan ulang tahunmu” Hibur Louis sambil terus tersenyum dan mengemudi
“Entahlah .. aku merasa benci hidupku ..”
“Kau tak boleh bilang begitu !” ucap Louis sedikit marah “Jika kau membenci hidupmu sama saja kau tak menyukai aku menjad sahabatmu!”
“Bukan itu yang kumaksud” ucapku cepat “Aku ... hanya .. feelin’ empty” jawabku murung

Louis memegang tanganku lembut , dan berkata dengan seriusnya
I’ll be here.. always be here by your side” janjinya
“Tidak .. kau tidak akan selalu di sampingku ! kau akan sibuk dengan pekerjaanmu Lou !” ucapku sambil melepaskan pengangan tangannya “Dan aku .. aku tak bisa .. terus disampingmu .. sedangkan kau sudah mempunyai pacar“ ucapku sedih
“Apa hubungannya dengan pacarku ? kau sahabatku .. kau sama pentingnya seperti pacarku” ucapnya serius
“Lou .. i just want to die
Stop it ! berhenti bilang kau ingin mati ! .. Meskipun aku tak selalu disampingmu , tapi kau selalu punya aku” ucapnya memegang kembali tanganku
“Lou .. aku memang sangat beruntung .. mempunyai sahabat yang tak pernah lupa meski ia sudah terkenal” pujiku padanya sambil menangis terharu
“Sudah ! jangan menangis begitu” ucapnya masih sempat bercanda , aku tertawa kecil dan dengan cepat menghapus air mataku yang baru sedikit mengalir

Tak berapa lama , aku sudah sampai dirumah ..
“Jangan lupa Telpon aku yaa !” ajaknya setelah aku keluar dari mobil
“Pasti” ucapku
“Boleh aku mampir kerumahmu dulu ?” tanya Louis
“Tak perlu tanya ! tentu saja , ayo cepat masuk , jangan lupa pakai penutupmu atau paparazzi akan memotret kita” ucapku pelan , Louis tertawa dan keluar dari mobil dengan cepat masuk ke dalam rumah ..
“Senangnya berada di rumah !” ucapnya semangat
“Yeah” jawabku “Kau mau minum apa ?” tanyaku
“Apa saja yang enak untuk diminum , pastikan segar”
“Kau mau minuman bersoda ringan ?”
“Boleh saja” jawabnya

Aku segera mengambil 2 buah Pepsi dan memberikannya pada Louis , yang ia terima dengan kata ‘Thanks
“Aku suka iklan kalian saat mengiklankan Pepsi” ucapku
“Benarkah ? aku juga suka ! seru dan lucu sekali !”
“Aku sudah melihat behind the scene-nya juga” ucapku , Louis langsung tertawa “Kau memang banyak bercanda Lou !” ucapku keras
“haha .. yeah .. kau kan tahu , aku selalu ingin membuat orang lain tertawa”
“Mulia sekali” pujiku
“Haha biasa saja !”
“Kau tak pernah tahu , betapa aku sangat menyukai One Direction , apalagi lagu-lagu kalian yang selalu menyemangati dan menginspirasiku , terima kasih yaa .. tapi maksudku bukan hanya aku , seluruh directioners mengatakan kalau lagu kalian menginspirasi mereka .. kalian memang sangat hebat” pujiku kagum
“Terima kasih kembali Kelf” ucapnya sambil tersenyum manis dan lembut
“Kelf ?” tanya Louis tiba-tiba , aku langsung menatapnya ia bertanya terlihat aneh dan sedikit gugup “Apa ada yang bisa kulakukan di hari ulang tahunmu besok ?” tanyanya
“Kau tak perlu melakukan apapun .. dengan adanya kau disini .. itulah hadiah ulang tahun terbaikku” ucapku serius , Louis menatapku sambil tersenyum haru
Come here” ajak Louis menepuk kursi sebelahnya , menandakan mengajakku untuk duduk disitu . Aku dengan perlahan duduk disebelahnya , Louis mendekatiku dan membuka kedua tangannya lalu memelukku lembut .. Kepalaku diletakkan di pundaknya , aku hanya bisa membalas pelukannya
“Terima kasih sudah mau menjadi sahabat terbaikku” ucapku yang tak ada artinya
“Tidak .. aku yang seharusnya berterima kasih .. terima kasih yaa .. untuk semuanya .. untuk 12 tahun persahabatan” ucapnya , aku terharu dan memeluknya lebih erat , Louis meletakkan kepalanya lembut diatas kepalaku ..

“Sudah .. sudah cukup ! kalau paparazzi melihat kita , mereka akan mengira kau menyelingkuhi kekasihmu” ucapku tertawa sembari , mulai melepaskan pelukannya
“Haha tidak juga !” ucapnya tertawa masih terlihat canggung

Aku tertawa menanggapinya , Louis masih merangkulku .. mungkin karena rindu
“Aku janji akan membuat hari ulang tahunmu besok , akan menjadi hari ulang tahun yang paling special dalam hidupmu” janjinya
“Sudahlah .. tak perlu .. aku sudah senang” ucapku “Tapi kalau bisa .. di hari ulang tahunku .. aku berharap .. Helen hilang dari kehidupanku” ucapku , Louis terdiam
“Kelf .. tak boleh begitu ..” ucap Louis
Well, itu hanya harapanku”

Louis menggelengkan kepalanya , aku terdiam sambil membayangkan , bagaimana kalau memang Helen hilang dari kehidupanku ? pasti akan menyenangkan !
“Kelf , kau masih punya PlayStation?” tanya Louis
“Yeah ! dan aku mempunyai kaset baru , kau mau bermain ?” tanyaku semangat
“Yeah ! aku rindu akan itu” jawab Louis , aku segera menyalakan TV menyambungkan kabel PS dan memasukkan kaset lalu mulai bermain , kuberikan stick 1 pada Louis ..

***

Aku bermain dengan serunya bersama Louis , ia pun terlihat asyik sendiri , hingga tak kusangka sudah 3 jam kita bermain !

Kudengar suara mobil dari kejauhan , aku mendekati jendela dan mengintipnya .. Seorang lelaki keluar dari mobil bagus berwarna hitam , dan dibukakan pintu dan keluarlah seorang wanita ... Helen ..

Dia terlihat mesra , mereka bergandengan mesra sambil sesekali saling mencium , aku kembali ke dekat Louis dan bermain dengan kesal .
“Ada apa ?” tanya Louis bingung melihatku jadi bad mood
“Helen dan selingkuhannya” ucapku singkat
“Haha .. dasar .. dia tak pernah berubah” ucap Louis tertawa
“Begitulah ,, dasar wanita so’ cantik” hinaku kesal

Tak lama , seseorang membuka pintu dengan iringan tertawaan terlebih dahulu .
“Ohh hey Louis , sudah selesai Tour ?” tanya Helen senang
“Yeah .. tapi , tahun depan aku harus melakukan Tour lagi , well hanya beberapa bulan aku bisa bersantai” jawabnya ramah
“Hey hey , apa itu LOUIS TOMLINSON ?!!” tanya lelaki bersama Helen yang terlihat tampan kaget
“Yeah babe” ucap Helen sedikit aneh
“YA TUHAN ! BOLEH AKU BERFOTO BERSAMAMU ? BOLEH YA BOLEH YA ?” tanyanya bersemangat sekali
“Ohh .... Yeah .. tentu” jawab Louis bingung

Lelaki itu mengeluarkan iPhone-nya dan memberikan padaku , menyuruhku memotretnya , aku dengan malas memotretnya , dan kukembalikan hadphone-nya . Lelaki itu terlihat senang ..
“Woow ! adikku pasti akan iri padaku .. bagaimana kau bisa disinI ?” tanya lelaki itu masih bersemangat
“Aku bersahabat dengannya” jawab Louis sambil menunjukku
“Ohh ! diaa  ! yahahaha” ucapnya masih amat sangat bersemangat
“Sudahlah ! cepat ayo , kita pergi ke kamar saja ! kurasa ruang tamunya sudah dipesan” ajak Helen sedikit kesal
“Oke oke , Louis ingat namaku ! Michael !” ucapnya semangat sembari Helen menariknya
“MICHAEL!” teriak Helen marah , Helen menariknya lebih keras , hingga ia hilang dari pandangan

Hening ... Louis masih bingung dan aneh sekali .. Aku-pun terdiam melihat tingkah lelaki tadi
“Wuu” ucap Louis sembari memasang wajah tak menyangka
“Yeah , aneh bukan ?” tanyaku yang juga merasa aneh
“Yeahahaha” tawanya geli “Sebaiknya aku pulang saja yaa ?” tanya Louis
“Kenapa ? kau tak ingin bertemu dengan Bill ?” tanyaku
“Sebenarnya mau , suruh saja Bill kerumahku haha , rumahku kan bersebelahan denganmu” ucap Louis
“Oke , jika Bill mau kerumahmu” ucapku , Louis tertawa sembari berjalan menuju pintu , aku mengikutinya sampai ia sampai di depan pintu .
Bye , Happy Birthday for tomorrow pretty !” ucapnya yang sudah mulai menjauh dan menuju mobilnya
“Haha bye !” jawabku sembari tertawa

Dengan cepat Louis sudah masuk ke mobilnya dan mengendarainya sedikit agar ia bisa memasukkan mobilnya ke garasi yang tak jauh dari rumahku . Dengan memastikan ia berhasil memasukkan mobilnya , aku masuk kembali ke rumah . Aku langsung berlari ke lantai 2 rumahku menuju kamarku dan menutup pintu .. aku beristirahat sebentar dan tak terasa aku mulai mengenang kembali masa-masa itu ...

***

Aku .. ingin suatu kau tau .. kalau aku amat menyukaimu ..  Itu hanya kalimat-kalimat yang bisa kuucapkan dalam hati .. mungkin .. suatu saat dia akan belajar membaca fikiranku dan bisa menebak kalau akulah yang paling mencintainya .
“Kelf ?” tanya Ben yang melihatku melamun menatapnya
“Ya ?”
“Kau tak apa ?” tanya Ben bingung
“Dia memperhatikanmu” celetuk Louis , aku menginjak kakinya keras hingga ia berkata “AWW !” Keras
“Apa ?” tanya Ben terlihat bingung
“Tidak , dia hanya .. bodoh” ucapku tak tau harus menjawab apa
“ohh .. oke” ucap Ben masih bingung , lalu mulai tertawa kecil dan sangat manis
“Kenapa kau tertawa ?” tanyaku yang sekarang giliran bingung
“Kalian benar-benar sahabat yang akrab ! kalian cocok sekali !” ucap Ben masih tertawa
“Maksudnya ?” tanya Louis yang masih mengusap kakinya yang kuinjak
“Yeah , kalian .. benar-benar terlihat sahabat !” jawabnya tak jelas , masih tertawa
“Aku masih tidak mengerti” tanya Louis terlihat bodoh
“Ahh sudahlah .. tak usah dibahas” ucap Ben menyerah
“Ben.. kalau boleh tau .. kenapa kau sering pulang lebih awal saat basket akhir-akhir ini ?” pertanyaan yang sudah kuingin tanyakan sejak dulu
“Hmm” ucapnya .. terdiam sejenak .. menelan makanannya dan meminum sedikit namun serasa sudah 1 jam ia melakukan itu .. “Itu ... Ra-ha-si-a” jawabnya sambil tersenyum manis , aku menjadi kesal karena aku benar-benar butuh jawabannya
“Tapi aku ingin tahu” ucapku yang sudah mulai kesal , Louis menatapku bingung , yang lebih bingung lagi wajah Ben yang seketika senyumnya hilang jadi kebingungan
“Kenapa Kelf ?” tanyanya bingung
“Aku sudah ingin ke kelas” ucapku yang kecewa akan jawabannya , aku segera beranjak dengan hati masih kesal .. kenapa Ben tak mau memberitahuku ? memangnya seberapa rahasia itu ? huh ! aku sebal sekali !

Aku berlari ke atap sekolah dengan cepat , karena hanya di tempat itu aku bisa menemukan tempat yang sepi .

Aku terus menggerutu .. apa sih yang disembunyikan Ben ? apa ia tak mengerti kalau aku sedang ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya ? kenapa dia seperti itu ?!
Aku masih kesal dan sesekali mengepal tanganku saking sebalnya
“Kelf ?” tanya suara yang tak lain dan tak bukan Louis
“Ada apa Lou ?” tanyaku masih kesal
“Kau sebegitu kesalnya ?”
“Itu pertanyaan yang tak perlu” ucapku sinis
“Ayolah Kelf , dia benar .. mungkin saja Ben sedang tak ingin memberitahumu , lagipula , kau ini bukan pacarnya yang harus tau segala tentangnya dan urusannya kan ?” tanya Louis yang sudah mulai berada disampingku
“Lou ! kamu tak pernah mengerti perasaanku !” ucapku jengkel
“Kelf , ayolah ..”
“Kau ini lelaki ! kau tak pernah mengerti bagaimana rasanya jatuh cinta dengan seorang lelaki !” ucapku keras dan kesal
“Kelf tenang !” ucap Louis teriak menenangkan , aku mulai terdiam , Louis menarik nafas dan memegang kedua pundakku sembari membelainya menyuruhku untuk tenang
Sorry ..” ucapku pelan “I just ...”
“Sssshhhh it’s okay” pengertiannya
“Aku minta maaf .. aku .. hanya sangat ingin tahu” jelasku sedih
That’s okay , seriously
“Kau .. pasti mengerti perasaanku dan sifat egoisku , aku minta maaf” ucapku
“Sudahlah berhenti minta maaf , aku mengerti sekali..” ucapnya lembut , Louis merangkulku dan memelukku lembut ... mulai saat itu . . aku tahu .. dia .. Louis .. yang selalu ada disaat aku membutuhkannya .. disaat aku sedang sedih dan butuh hiburan .. dia selalu membuatku tertawa ..

Ya . Aku bangga memilikinya .. aku bangga pernah menjadi sahabatnya .. Lou .. terima kasih untuk semuanya ...

***

GO TO PART III

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger
Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-di-blogger.html#ixzz2S1suOcb2 Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

0 komentar:

Post a Comment