Chapter I : Welcome Home Lou !
"HEY ! wanita cantik teman sekelasku yang
bernama Caitlyn itu menangis karena
kau mengintipnya saat ia sedang ganti baju ! kau jahat sekali !" ucapku
keras pada seorang lelaki berambut coklat tua yang benar-benar terkenal selalu
membuat orang tertawa itu
"Hehe sampaikan maafku padanya yaa , aku
benar-benar naksir padanya !" jawabnya dengan wajah tertawa tanpa merasa
bersalah itu
"Kau bodoh sekali ! jika kau naksir dia ,
kenapa kau begitu ?"
"Semua orang punya cara berbeda"
ucapnya sambil tersenyum
"Huuh , aku merasa rugi punya teman
sepertimu !" ucapku keras
"Tidak , aku berjanji suatu saat nanti aku
akan membuatmu bangga mempunyai teman sepertiku !" ucapnya meyakinkan
"Baiklah .. akan kuingat itu !" ucapku
sambil tertawa
"Dan suatu saat .. kau akan bilang 'Hey !
itu temanku aku mengenalnya !' "
"Jangan terlalu berkhayal Lou !"
Namun sampai kapanpun .. aku akan selalu
mengingat itu .. hingga aku tersadar kalau mimpimu itu .. sudah tercapai .. dan
aku akan sangat senang dan bangga akan itu .. wow ! lelaki asal Doncaster !! sahabatku !! menjadi lelaki
yang di idolakan oleh 80% wanita di dunia ! aku bangga mengenalmu ! aku bangga
menjadi sahabatmu ! dan aku bangga pernah mencintaimu ..
***
Hey ! namaku Ginerva
Kelfy Lynch kebanyakan orang-orang terdekatku memanggilku Kelf , sedikit seperti lelaki sih tapi
.. memang sejak SMP aku jarang bergaul dengan wanita , kebanyakan aku bergaul
dengan lelaki .. karena aku sepertinya sedikit berjiwa lelaki .. tapi , aku
masih wanita asli yaa !
Well , aku mempunyai rambut panjang sepinggul berwarna blonde , lurus asli ,
aku sering sekali mengikat rambutku dan jarang sekali rambutku kubiarkan
terurai dan sebenarnya aku malas mempunyai rambut panjang , tapi karena aku
malas pergi ke salon , aku biarkan saja rambutku tumbuh panjang . Ohiya , aku
cukup tinggi dan aku mempunyai kulit yang tidak terlalu putih tapi masih tergolong
putih juga . Umurku masih 19 tahun . Aku
sangat menyukai basket dan menyukai lelaki yang berani .. Aneh ? ya ! aku
sangat menyukai lelaki yang berani , tak ada reka ulang ! Dan yang terpenting
aku suka sekali Filming untuk itu aku
mengambil jurusan Broadcast di
collage-ku , aku sangat gemar menulis cerita , entah kenapa ..
Aku masih mengerjakan skripsi kuliahku yang
masih belum kelar meski sudah banyak dosen yang memintaku untuk segera
menyelesaikan skripsiku ini . Malas sekali mengerjakan skripsi yang sangat
menyebalkan ini , meski banyak orang berpendapat kalau aku ini wanita yang
genius , tapi aku tetap saja menyimpan rasa malas dalam tugas .
Aku terus mengetik kata demi kata di laptop-ku
yang sudah ingin meledak karena terlalu lama kubiarkan menyala itu ..
"Heh Kelf" suara wanita yang
mengagetkanku itu
"Ada apa ?" tanyaku kesal
"Kau lihat pengeriting rambutku ?"
tanyanya khawatir
"Apa aku terlihat seperti memakai alat tak
penting itu ?"
"KELF AKU SERIUS !" ucapnya mulai
marah
"Aku juga serius ! aku tak pernah
memakainya , tapi mungkin aku tak sengaja membuangnya !" ucapku membuatnya
lebih panas
"Kau adik bodoh yang menyebalkan !"
ucapnya tinggi "KAAA !!" panggilnya teriak lebih kencang , tak lama
seorang lelaki bertubuh tinggi datang , ia terlihat lelah
"Ada apa berteriak ?" tanyanya
terlihat bosan
"Kelf membuang pengeriting rambutku ! lihat
adik bodoh kita itu !" ucap wanita itu marah
"Apa benar begitu ?" tanya lelaki itu
sabar
"Yeah ! karena kau tau ? pengeriting rambut
itu tergeletak begitu saja di kasurku , kau sendiri ceroboh ! jadi aku buang
saja , mungkin masih ada di tempat sampah .. cepat sana ambil ! sebelum tukang
sampah itu datang dan membunuh pengeriting rambut bodoh itu !" ucapku
mulai kesal
"Kau orang terbodoh yang pernah kukenal !
kau bodoh sekali !" ucapnya marah lalu pergi entah kemana .. aku tak peduli
..
Lelaki itu menatapku sambil menggelengkan kepala
, aku lalu kembali memutar kepalaku ke depan laptop .
"Kau seharusnya jangan seperti itu"
ucap lelaki itu sambil mendekatiku
"Dia sendiri ceroboh , aku tak suka saja
barang-barang bodohnya ada di kamarku"
"Tapi kau bisa bicara terlebih dahulu
padanya" ucap lelaki itu terlihat dewasa
"Sayangnya aku tak sepertimu.. aku
emosional .. bukan orang sabar sepertimu .. maaf saja" ucapku nada
menyindir
"Kelf , kenapa bicara begitu ?"
"Sudahlah .. kau ini lelaki ! seharusnya
kau lebih keras ! apalagi pada wanita kedua yang ada dirumah ini !" ucapku
kesal
"Kelf .."
"Kau menggangguku ! cepat keluar"
ucapku mulai tinggi , lelaki itu dengan sabar mulai keluar dari kamarku dan
menutup pintu kamarku .. aku benar-benar kesal ..
Sejak kepergian mama , aku mulai malas untuk
mengurusi orang-oranh dirumah .. mama yang terlalu banyak melewati hal berharga
bersama kami , harus pergi meninggalkan aku dan kedua kakakku ..
Aku mencintai mama .. aku mengagumi kesabarannya
.. kesabarannya menghadapi perilaku papa yang kasar dan berakhir dalam
perceraian .. kesabarannya menghadapi perilaku aku dan kakakku . Aku ingin
menjadi sabar sepertinya , orang yang selalu sabar dan tersenyum meski hatinya
sakit ... aku merindukan mama ..
Air bening mulai mengalir di mataku .. aku tak
bisa melanjutkan skripsiku .. aku terlalu pusing untuk memikirkannya .. Aku
dengan kasar menutup laptop-ku dan menangis lebih deras .. aku memang orang
yang terlalu galak diluar .. tapi dalam lubuk hatiku .. aku adalah orang yang
lemah .. yang hanya bisa menangis menahan sakit yang dalam .. aku tak
menunjukkan sisi sejatiku .. aku benci itu ..
***
Seharusnya aku perjelaskan ini terlebih dahulu .
Aku adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara . Aku mempunyai kaka tertua , dia
laki-laki berumur 26 tahun .. aku sering memanggilnya Bill nama panjangnya 'Billy
Gelf Lynch' . Jujur aku sangat mengagumi kesabarannya seperti mama ..
sedikit iri padanya karena ia menerima turunan 'sabar' dari mama , sedangkan
aku ? emosional seperti papa . Oke back
to Bill , Bill adalah lelaki yang sangat punya banyak teman dan wanita yang
menyukainya . Dia orang yang dikenal sangat tampan , ramah , sopan , pintar dan
protective ! tak aneh kalau banyak sekali wanita yang mengidolakan dia . Dia lelaki
yang terkadang bawel namun sangat baik di mataku . Dia kakak yang terlalu perfect untukku dan aku merasa aku tak
pantas mempunyai kakak sempurna sepertinya . Dia lelaki yang tampan , baik dan
sangat menghargai perasaan orang yang menyayanginya , aku kagum akan sifatnya
itu .. kagum sekaligus IRI ..
Kalau kaka keduaku bernama hmmm .. aku lupa ..
Ohh iya ! namanya ‘Helena Helfy Lynch’ , biasa kupanggil Helen . Dia wanita yang
sangat cerewet , bodoh dan sangat peduli dengan penampilannya ! dia berumur 23
tahun dan sudah bekerja .. Kebanyakan orang menilainya , cantik , baik , manis
, imut , tinggi , putih , feminin mokonya tipe wanita yang sangat diidamkan
hampir semua lelaki ..
Tapi tidak bagiku ! menurutku dia wanita yang
bodoh , jelek dan terlalu over dalam penampilannya ! dia cenderung tak percaya
diri ! ..
Aku benci jika ada teman lelaki yang sedang main
kerumahku dan bertanya “Siapa wanita cantik itu ?” , ia membuatku ingin
menyuruhnya pulang daripada harus menjawab kalau “Ohh , dia kakaku” dan lelaki
itu menjawab “Kau tak mirip dengannya ?” , tak perlu kujawab , aku akan
langsung mengusirnya apapun yang terjadi . Sebenarnya rambut Helen blonde lurus
dan jika jarang ke salon akan panjang seperti-ku , hanya saja dia selalu
make-over rambutnya menjadi blonde bergelombang .
Kebanyakan orang menilai kalau dia lebih baik
dariku , tapi aku selalu percaya , kalau aku dengannya masih lebih baik ‘AKU’ .
Ohiya profesi Bill adalah seorang karyawan
perusahaan terkenal di daerah South
Yorkshire , menurutku dia cukup mapan . Kalau Helen bekerja sebagai Model
Majalah terkenal seperti majalah ‘OK’ , ‘Genie’ dan lainnya , tapi sambil
bekerja sebagai model ia juga kuliah . Nah , kalau aku masih seorang mahasiswi
di universitas yang sebelum aku masuk , posisi kedua terkenal dan sangat
terpandang di daerahku . Namun sekarang menduduki posisi 1 karena fasilitas
yang lebih memadai dan seorang siswi yang mendapatkan penghargaan lebih banyak
.. believe it or not ! that’s me =)
Kurasa sudah cukup perkenalannya .. Ohya
sekarang aku mau menceritakan beberapa kisah penting bersama dengan seorang
sahabatku yang sudah ±12 tahun bersahabat denganku . Dia adalah seorang lelaki yang
sangat berani dan melindungiku , dia sekarang sudah menjadi anggota boyband
terkenal di seluruh dunia ... Dia adalah LOUIS WILLIAM TOMLINSON , sahabatku ..
anggota One Direction yang sekarang sudah menjadi idolaku .. berkali-kali aku
dihina oleh Helen karena aku menyukai Boyband , tapi aku tak peduli ..
sejujurnya aku menjadi Directioners karena
aku menyukai Louis Tomlinson (sebagai sahabat meski pernah menyukainya) ..
Louis sebenarnya kaka kelasku (2 grade lebih dariku) , dia seumuran dengan
Helen , tapi karena rumahku dengannya dekat , kami sudah bersahabat sejak kecil
.
***
Dengan hati masih kesal dan amat berkecamuk
dicampur tugas skripsi dan Filming-ku yang belum selesai , aku semakin stress ,
berkali-kali aku menarik rambutku sambil
berteriak kesal , aku membuka handycam-ku dan mencoba untuk melihat apa yang
pantas aku jadikan tema untuk skripsiku ini ? .. Tema yang harus berhubungan
adalah tentang Aktifitas remaja .. apa mungkin aku perjelas tentang kehidupan fun remaja saja ? fikirku .. tapi .. apa
saja itu ..?
HUAH ! baru kali ini aku mengerjakan skripsi
sebingung ini ! aku benci sekali !
Kubanting handycam-ku dikasur sembari menggosok
mukaku kesal ! .. Aku langsung membaringkan badanku di tempat tidur .. bisa
terus kulihat lampu benderang di kamarku yang ku tatap kosong ..
Lamunanku membawaku kembali mengenang ke masa
itu .. masa dimana sejujurnya aku merasakan cinta untuk kedua kalinya .. masa
SMA –ku .. yang takkan pernah kulupakan seumur hidupku .. dalam lamunanku itu
aku terbawa dan masih terniang semua momen demi momen SMA-ku itu ......
***
“Loui , ternyata kau dan Caitlyn bisa 1 SMA lagi
yaa .. sungguh aneh” ucapku tak menyangka , Louis yang sedang makan burger
kesukaannya itu tiba-tiba tersenyum bahagia .
“Haha ! aku senang sekali” ucapnya sambil
tersenyum lebih lebar
“Jadi , kau lebih suka Caitlyn sesekolah denganmu daripada aku sahabatmu ini”
ucapku cemberut
“Tentu saja tidak” ucapnya sambil merangkulku
“Aku sangat senang kau disini , tapi kau tetap adik kelasku ya” ucapnya sambil
tertawa dan memakan burger-nya lagi
“Memangnya kau sebegitu sukanya sama Caitlyn ?” tanyaku serius
“Well aku
menyukainya karena dia cantik dan manis , dan dia suka memakai kaus kaki
panjang ! itu keren”
“Haha itu aneh , katanya kau menyukainya wanita
yang humoris sepertimu” ucapku
“Yeah , aku menyukai Caitlyn hanya sebatas suka
saja , tidak cinta” jawabnya serius
“Aneh ...”
“Apanya ?”
“Aku tak biasa berkata senormal ini padamu ,
tapi aku sedang mencintai seseorang” ucapku sedikit gugup . Tiba-tiba Louis terlihat
kaget dan sedikit tersendak “Ayolah itu normal ! aku juga seorang wanita yang
ingin mencintai lelaki !” ucapku kesal
“Bukan begitu , hanya saja .. kita sudah lebih
dari sepuluh tahun bersahabat , baru kali ini kau curhat tentang lelaki padaku”
ucapnya lembut sambil menatapku serius “Jadi siapa lelaki beruntung itu ?”
tanyanya .. Aku kembali gugup .. jantungku berdegup cepat karena takut diejek
“Dia sekelas denganmu sebenarnya”
“Benarkah ? seperti apa dia ? siapa dia ? aku baru masuk kelas 12 jadi aku
belum kenal semuanya” tanyanya cepat
“Aku suka dengan lelaki yang itu” ucapku sambil
menunjuk lelaki yang sedang memasukkan bola basket ke ring itu
“Ohh dia yang dungu yang sedang membaca novel
itu ? yang pakai kacamata bulat itu ? dia namanya Cody”
“Huh ?” tanyaku langsung bingung “Bukan bodoh !
yang itu” ucapku sambil menunjuk lagi lelaki yang kumaksud
“Dia ? dia yang tinggi dan sangat handal bermain
basket itu ?” tanyanya
“Yeah , ssshhh !” ucapku malu
“Tenang saja , sini kukenalkan padanya” ucap
Louis langsung menarik tanganku tanpa menunggu persetujuanku
“Jangan ! Gausah !” ucapku malu dan salah
tingkah
Louis mendekati pemain basket yang tinggi itu yang sedang bergabung dengan tim
basketnya .
“Hey kau !” ucap Louis pada lelaki taksiranku
itu
“Hey there” jawabnya sambil tersenyum
, cool
“Ini ada seorang wanita yang ingin ikut ekskul
basket” ucap Louis , sontak aku kaget dan mencoba bicara
“aah ? tidak ... ! tidak ... aku tidak ...”
“Benarkah ? itu bagus , tenang saja .. banyak wanita yang mengikuti ekskul
basket , kau tak usah malu begitu” ucapnya dengan senyuman yang terkesan amat cool
“Hanya saja aku tak mahir di basket” ucapku
merendah
“Tidak apa-apa , disini kita kan belajar” ucapnya sambil tersenyum lagi
“Emm ... Yeah” ucapku gugup sambil salah tingkah menghilangkan degupan
jantungku yang cepat
“Siapa namamu ?” tanyanya sambil tersenyum manis
“Ginerva ...”
“Panggil dia Kelf !” ucap Louis cepat
“Kelf ?” tanyanya bingung
“Yeah ! nama tengahnya Kelfy”
“Okay . Panggil saja aku Benjamin , tapi kau bisa
memanggilku dengan singkat Ben” ucap lelaki yang mengaku bernama Benjamin itu
“Baiklah” ucapku senang bisa mengetahui namanya
“Saturday
, kumpul di lapangan ini , kita akan
adakan pertemuan anak baru , ya ?” ucapnya ramah
“Yeah” ucapku semangat
“Baiklah , see
ya on Saturday” ucapnya , aku hanya tersenyum malu menerima keramahannya
Benjamin mulai mengepakkan pakaiannya yang basah
oleh keringat dan memasukkannya ke dalam tasnya , dan mengambil pakaianbaru
untuk dikenakan . Aku bisa melihat seluruh gerak-geriknya .. pada hari dimana
aku menyukai seorang lelaki yang benar-benar mengubah duniaku .. huhh itu
berlebihan -___-
Aku belum pergi dari tempatku berdiri dengan
Louis , aku masih ingin melihatnya .. ingin melihatnya ..
Dia mulai beranjak pergi melewatiku setelah ia
melambaikan tangannya itu .. bisa kulihat teman-temannya berbisik dan
menertawakannya karena keramahan yang tak wajar padaku .. aku tak peduli ..
saat itu aku sangat senang .. sangat senang .. bisa mengenal Ben ..
“Hey !” ucap Louis keras mengaburkan lamunanku
karena kaget
“Ada apa bodoh ?” tanyaku kesal
“Kau yang bodoh ! ayo kita pulang , ini sudah sore , nanti Bill memarahimu”
“Aku tak peduli ! Yang penting aku senang” ucapku sembari tersenyum bahagia
“Tak ada kata ‘terima kasih’ kah ?” ucap Louis
menyindir
“Hehe , iyaaa .. terima kasih Louis sahabatku
tersayang” ucapku sambil memeluknya , Louis merangkulku sambil tersenyum dan
kami mulai beranjak pulang ke rumah ..
Sesampainya dirumah , aku hanya mengetikkan kata
demi kata yang bisa kurangkai dalam diary
elektronikku .. aku mengetikkan .. bagaimana jantungku berdegup amat cepat
saat aku melihat senyumnya dan lambaian tangannya ... jujur dia adalah cinta
pertamaku setelah Louis .. aku amat berharap Ben merasakan hal yang sama padaku
.
***
Hari berganti demi hari .. bulan berganti bulan.. aku dengan Ben semakin dekat .. ia sering mentraktirku minum ,
mungkin itu biasa tapi menurutku itu luar biasa membuatku senang . Aku senang
bisa mengenal Ben sedekat ini , aku berharap dia takkan aneh jika aku
mengungkapkan perasaanku .
“Ben , kau mau pergi kemana ? secepat itu ?”
tanyaku pada Ben yang berlari ke kelas 12 di lantai 3
“Ohh ... tidak , aku ada urusan” ucapnya
terburu-buru
“Sepenting itu ?” tanyaku murung
“Yeah sangat penting , kau duluan saja mulai
latihannya”
“Tapi kau ketua Tim ? kau memimpin kami ?”
“Ada pelatih kan ?”
“Yeah ...” jawabku semakin murung
“Kalau begitu , aku pergi daah !” ucapnya sambil berlari menaiki tangga menuju
lantai 3 .
“Ayo laah ! tak apa .. ayo kita mulai latihannya”
ucap Coach Lyzer sambil meraih pundakku
dan menuntunku kembali latihan , rasanya malas jika tak menikmati pemandangan
lelaki tampan Benjamin itu
“Ayo semangat Kelf !” ucap seorang lelaki dari
lantai 2 . Dengan cepat aku mengadahkan kepalaku dan bisa kulihat cinta
pertamaku disana .. Louis .. sedang melambaikan tangannya sambil berteriak
menyemangati .
Aku hanya tersenyum melihatnya menyemangatiku ,
namun teman-teman basketku hanya tertawa melihat tingkah Louis yang cenderung
berlebihan . Aku senang aku mempunyai seorang sahabat yang ada disaat aku
gundah , gelisah ataupun senang .. dan aku bersyukur akan itu ..
“Thanks,
Lou !” ucapku keras .
“Tapi ini latihan , bukan pertandingan ! kau
berteriak dan menari bodoh seperti orang gila ! dan meniup trompet seperti
tahun baru ! hahaha” ucap seorang pemain basket lelaki yang kutahu namanya Cato yang disambut dengan tawaan pemain
basket lainnya
“Tak apa ! aku memang sedang butuh penyemangatan
dari seorang sahabat .. tidakkah kalian berfikir ? jika dalam latihan dia sudah
menyemangatiku seperti itu , bagaimana jika aku bertanding nanti ? aku bangga
dan sangat senang mempunyai sahabat sepertinya ! ” ucapku kesal pada Cato
“Ohh benarkah ?” ucapnya menyindir “Bagaimana
jika kau menemaniku lunch besok ?” ucapnya
menggoda , yang lain langsung mengeluarkan bunyi yang tak kukenal itu
“No thanks
, aku sudah pergi dengan Loui” ucapku cepat , bisa kulihat wajah Cato kesal
dan kecewa , dengan cepat aku merebut bola yang dipeluknya dan melemparkannya
ke ring dan ....
“WOOW !!! KAU HEBAT KELF !” ucap Lou keras dan girang sekali, ia menari tak
jelas membuat pemain lain tertawa mengejek . Aku hanya tersenyum menyindir pada
Cato dan mulai men-dribble bola dan
terus bermain .
***
Latihan selesai ... aku tak melihat Ben sudah
turun ? memang kemana dia ? memang ada yang lebih penting daripada bermain
basket ? .. pertanyaan itu terus muncul sampai dirumah . Aku tak bisa menebak
apa yang ia lakukan di lantai 3 , Loui yang sedang asyik dengan laptop-ku itu
tak memperhatikanku yang sedang kesal di kamar .
“Ada apa ?” tanyanya masih menghadap layar
komputer
“Kemana Ben pergi ? untuk apa dia ke lantai 3
hingga melewati sesi terpenting dalam latihan (menurutnya) ?” tanyaku bingung
“Tak usah seperti itu , kau berlebihan sekali .. sisi wanitamu jadi jelas
terlihat begitu” ucap Louis sudah membalikan kepalanya menghadapku
“Baguslah .. aku ingin bertemu jodohku yang bisa mengubahku ... mungkin menjadi
wanita perfect yang dibicarakan
orang-orang .. hmmm Helen mungkin ?” ucapku agak murung
“Hey hey ..” ucap Louis duduk di kasur sambil
mendekatiku , ia merangkulku dengan tangannya yang lembut sambil berkata “Kau
tak boleh bilang begitu ... kau tahu .. jika aku disuruh memilih antara kau dan
Helen , aku akan memilihmu , seharusnya kau meminta seorang lelaki untuk
mencintai dirimu apa adanya” ucap Louis bijak , aku hanya tersenyum terharu
mendengarnya , Louis menggoyangkan tangannya sambil memelukku
“Yeah .. aku berharap seperti itu .. tak bisakah
.. orang memperhatikanku , bukan Helen
?” tanyaku sedih
“Aku memperhatikanmu .. bukan Helen” ucap Louis meghibur
“Kau sahabat terbaikku Lou” ucapku sembari berkaca-kaca mendegar Lou bisa
menghiburku sebaik itu
“Kau juga” balasnya ..
***
Berminggu .. bulan semakin berlalu .. perasaanku
pada Ben semakin bertambah .. Namun entah kenapa , 1 minggu belakangan ini dia
sering pergi ke lantai 3 ke kelas 12 , aku berulang kali mau menyusulnya namun
aku takut jika semua pemain basket mengira aku menyukainya , akhirnya kubiarkan
saja pertanyaan yang menggelebu ini terus menjadi pertanyaan ..
“Kau masih menyukainya ?” tanya Louis saat kami sedang
lunch di kantin
“Entahlah .. kurasa aku tak menyukainya lagi”
jawabku sambil memakan meatballs yang
kupesan
“Benarkah ?” tanya Louis kaget
“Yeah .. aku tak menyukainya lagi .. kini berubah menjadi ...” ucapku menahan
makanku dan berkata “CINTA” ucapku terdengar romantis
“Bodoh ! kukira kau memang sudah tak naksir padanya , malah lebih parah” ucap
Louis kesal
“Haha , biarkan saja ! memang aku mencintainya kok” ucapku sambil tertawa
“Hey , apa mengganggu ?” tanya seorang lelaki
yang sudah tak asing itu , sontak aku kaget
“Ohhh ... no
... Not at all “ ucapku langsung
salah tingkah
“Boleh gabung ?” tanyanya ramah
“Tentu saja Ben , tak perlu bertanya” ucap Louis
tersenyum jahil membuatku malu
“Thanks”
ucap Ben , aku hanya terdiam gugup menanggapi Ben duduk makan siang bersama aku
dan Louis
“Kau bermain sangat bagus Kelf” puji Ben
tiba-tiba
“Ohh .. benar--kah ? mmm kurasa .. aku .. tak
bagus” ucapku bingung menanggapinya
“Tidak .. sungguh kau sangat bagus untuk seorang
wanita” ucap Ben
Tak taukah Ben ? ada seseorang yang mengubah
hidupku menjadi sangat menyukai basket ? itu kau .. kau yang membuatku berlatih
habis-habisan .. hanya ingin membuatmu terkesan .. aku ingin suatu saat kau
akan memandangku dan memujiku seperti tadi .. Aku sangat menyukai basket karenamu
.. jangan kecewakan aku .. Aku ...,,
Pintu terbuka dengan keras , itu membuatku terkaget
hingga aku bingung dan memecahkan lamunan kenanganku yang sebenarnya sedang
ingin kukenang .. Helen ... mukanya merah dan hampir biru kehabisan nafas
“KAU BODOH ! LIHAT APA YANG KAU PERBUAT DENGAN
PENGERITINGKU ?!! LIHAT INI BODOH ! KAU MEMBUATNYA RUSAK ! KAU AAAHHH! PANTAS
SAJA TAK ADA YANG MENYUKAIMU ! KAU GADIS TERBODOH YANG PERNAH KUKENAL ! KAU
BUKAN WANITA ! KAU SAMA SEKALI BUKAN TURUNAN DARI MAMA ! KAU BUKAN ADIK KAMI ,
KAU BUKAN KELUARGA LYNCH ! ... KAU .... !!” Helen terhenti , wajahnya berubah
menjadi biasa namun terlihat khawatir ... ia melihatku menangis ..
Aku langsung berlari keluar kamar menubruknya
kasar . Ia tak berkata apa-apa sejak itu .. Aku pergi keluar rumah dan duduk
meringkuk sambil menangis di rerumputan yang menggoresku kasar .. Disana aku
hanya bisa menangis lebih keras .. berkali-kali kuhapus air mataku meskipun
kutahu itu tak akan berguna .. Aku meringkuk sambil menundukkan kepalaku .. Aku
mengadah kembali melihat rumahku yang diterangi lampu Natal yang indah ..
Disamping itu .. aku melihat rumah Louis yang
lebih indah dengan lampu Natal menerangi seisi rumahnya , bisa kulihat ayah ,
ibu dan adik-adikn wanitanya sedang bernyanyi menghiasi malam natal ..
Rumah yang dulunya biasa saja .. sekarang sudah
besar dan bertingkat lebih banyak dibandingkan sebelumnya .. Aku hanya
tersenyum senang bisa melihat Louis membuat bangga keluarganya .. dan pastinya
.. aku ..
“Hey bodoh !” ucap seorang lelaki yang suaranya
tak pernah ganti itu , aku memutar kepala mencari asal suara itu .. jantungku
berdegup cepat saat kulihat itu ... !
“LOUI !!” teriakku kencang , aku berlari padanya
dan memeluknya cepat dan erat , Louis membalasnya sepertiku , ia terlihat
tertawa melihatku yang tak pernah seperti ini
“Hohoho .. Merry
Christmas” ucap Louis melonggarkan pelukannya dan menatapku yang masih
menangis
“Bodoh ! kau ..” aku tak bisa berkata-kata
saking senangnya dan tak percayanya , Louis kembali memelukku agar aku bisa
lebih tenang sedikit
“Segitunya kau merindukanku ?” tanyanya jahil
“Tentu saja ! sudah lama kita tidak bertemu sejak kau sibuk Tour , aku selalu
berdo’a kau tak akan melupakanku” ucapku sambil menangis
“Yeah Cuma setahunan laah” ucap Louis masih
bercanda
“Bodoh ! aku sangat merindukanmu ! kau yang
biasanya selalu ada disampingku sekarang jarang sekali ada disampingku ! kau
jahat sekali !” ucapku sambil memukulnya , Louis menahanku sambil tertawa
“Aku tak akan pernah melupakanmu ... maafkan aku
yaa ..” ucap Louis lembut
“Yayayaya” ucapku kesal
“Hehe .. lagian ngapain kau menangis malam-malam begini ? seperti hantu saja”
tanyanya sembari bercanda
“Si Helen bodoh itu !” ucapku keras karena kesal
“Ada apa dengannya ?” tanyanya khawatir
“Dia memarahiku dan .. menyebut aku bukan dari keluarga Lynch .. kau tahu
betapa menyakitkannya itu padaku ? aku seperti tak dianggap sebagai keluarga
lagi sejak mama pergi ! kau mengerti kah rasa sakit itu ?” ucapku sambil terus
menangis
“Shhh , iya aku mengerti .. itu sangat menyakitkan .. sabar yaa” ucapnya
menghibur , aku hanya mengangguk manja menanggapinya
“Ohya , bagaimana dengan band-mu itu ?” tanyaku
sudah mulai tenang
“Kami baik saja ..” jawabnya singkat
“Baguslah kalau begitu .. orang tua dan adik-adikmu pasti bangga” ucapku
“Yeah .. aku juga sangat senang ..” jawabnya sambil tersenyum lembut padaku
“Kau mau merayakan natal bersama denganku dan keluargaku ?” tawarnya
“Kau bercanda ?” tanyaku kaget
“Tidak bodoh ! aku serius .,” ucapnya sambil
menarik hidungku hingga merah, aku berteriak kesakitan
“AAHH !” teriakku setelah ia melepaskan cubitannya di hidungku yang mancung ini
“BODOH ! sakit tau !” ucapku kesal
“hehe aku rindu melakukan itu . Jadi bagaimana
?” tanyanya lagi
“Hemm ... jika tidak merepotkan , aku amat senang” jawabku bijak
“Haha bilang saja mau !”
Louis dengan cepat menuntunku menuju rumahnya
yang terlihat amat indah itu , Aku sedikit gugup dengan keluarga Tomlinson
soalnya aku sangat jarang berkunjung kerumah mereka semenjak Louis sibuk di London
sana dan diseluruh dunia ..
Louis membuka pintu , aku masih berdiri gugup di
belakangnya .. bisa kulihat Mr dan Mrs. Tomlinson , adik kembarnya Daisy dan Phoebe dan satu lagi adiknya yang cantik bernama Lottie sedang makan malam di meja yang penuh dengan makanan dan kue-kue yang indah
. Bisa kulihat pohon cemara yang dilapisi dengan lampu-lampu berwarna yang
sangat indah berdiri kokoh di dalam rumahnya .
“Hey mom , aku bawa wanita yang bisa dijadikan
pembantu”
“LOUIS !” ucapku kesal sambil memukul Louis
“Joke” ucapnya sambil tertawa
“Ohhh hey pretty”
sapa Mrs.Tomlinson senang sambil memelukku singkat “Sudah lama kau tak kemari ,
apa kau sibuk dengan tugas kuliahmu ?”
“Well, kind of that
Mrs.Tomlinson .. I’m sorry for that”
“Tak apa sayang , yang penting kau mau merayakan natal bersama kami” tawar
Mrs.Tomlinson ramah
“Aku akan sangat senang” ucapku sambil tersenyum
bahagia . Mrs. Tomlinson menarik kursi untukku dan aku segera duduk , senangnya
bisa bersama keluarga Tomlinson .. aku tak pernah merayakan natal semenjak ...
“Baiklah bagaimana kalau kita berdoa terlebih
dahulu .. di malam natal yang penuh rahmat ini ?” tanya Mrs.Tomlinson
“Ide yang bagus mom” ucap Louis , Mr. Tomlinson
memimpin do’a .. semua berdo’a .. keucali aku .. aku tak tau apa yang ingin
kuminta .. aku hanya ingin .. Ibuku kembali .. Tuhan tak mungkin mengabulkannya
meskipun ini Natal .. itu sebabnya aku tak merayakan natal dan tak percaya pada
keajaiban natal .. lagi ..
“Amen” akhir Mr. Tomlinson
Suara sendok dan garpu mulai beradu , aku hanya
memandang piringku , rasanya tak enak mengambil makanan ini ..
“Kau makan ini pasti akan suka” ucap Louis
mengambilkanku sepotong paha daging ayam yang terlihat lezat , aku menatapnya
tersenyum malu
“Thanks”
ucapku
“Don’t
mention it” jawab Louis yang sudah mulai memakan makanannya
“Well
, kulihat kau sepertinya tak merayakan natal dirumahmu Kelf ?” tanya Mr.
Tomlinson sopan
“Actually,
aku sudah tak merayakannya lagi semenjak mama pergi ..
rasanya berbeda dan .. membuat malam natal sama saja dengan semua malam” jawabku
murung
“Ohh ... itu sedikit .. aneh” ucap Mr. Tomlinson
, ekspresi mukanya terlihat ‘aneh’
“yeah tapi itulah aku ..” ucapku murung sembari mulai
memakan makanan lagi “Lagipula semua terlalu sibuk di rumah , tak ada waktu
untuk malam natal” ucapku
“Ohh itu tak apa sweetie , kami mengerti perasaanmu” ucap Mrs. Tomlinson mengusap
tanganku lembut .. aku hanya tersenyum lembut pada Mrs. Tomlinson .
“Dan aku sudah tak percaya lagi dengan keajaiban
natal” ucapku membuat semua terkaget
“tapi kami percaya Kelf” ucap Mr. Tomlinson
dengan wajah kaget
“Karena keajaiban natal itu muncul dengan adanya Louis .. itu benar-benar
keajaiban yang sangat indah dan aku sangat bersyukur pada Tuhan” ucap Mrs.
Tomlinson menatap Louis penuh sayang yang dibalas senyuman sayang dari Louis ..
Itu sangat manis .. aku tak menjawab apa-apa hanya menatap adik kembar Louis
sedang tertawa menonton film Spongebob yang diputar di TV ..
Senangnya melihat mereka tertawa senang bersama
... sejujurnya aku sangat merindukan hal itu .. bersama kaka-kakaku .. Andai
mereka bisa sadar kalau aku merindukan hal itu bersama mereka ..
“Hey ...” Louis menepuk pundakku lembut ,
membuatku mulai tersadar kembali dari lamunanku “Are you alright ?” tanyanya khawatir
“Yeah ... yeah .. sorry” ucapku jadi bingung
“Apa kau lelah Kelf ?” tanya Mr. Tomlinson ramah
“Sedikit Mr. Tomlinson” jawabku singkat
“Seharusnya kau banyak istirahat Kelf” saran Mr.
Tomlinson ramah
“Yeah .. i
wll , kalau begitu jika sudah
selesai makan .. saya akan langsung pulang” ucapku sambil tersenyum
Yang lain mulai memakan kembali makanannya , aku
mulai makan suap demi suap .
Tak lama makanan di piring sudah habis , adik
kembar Louis langsung menuju kamarnya untuk tidur . Semua sudah berdiri untuk
beranjak pergi ke kamar masing-masing kurasa .. Aku pergi keluar diantar oleh
Mr dan Mrs Tomlinson dan tentunya Louis .
“Mr. And Mrs. Tomlinson terima kasih banyak
untuk makan malam natal-nya , terima
kasih sudah mau merayakan dinner natal bersama saya” ucapku yang sudah di depan
pintu
“Don’t mention it pretty . Kami
senang kau bisa datang dan ikut merayakan bersama kami” jawab Mrs. Tomlinson
senang dan tersenyum ramah
“Yeah .. sering-sering main kesini yaa” ajak Mr. Tomlinson sembari tersenyum
ramah , aku hanya tersenyum sambil
mengangguk senang menjawabnya
Aku segera berjalan pergi ke rumahku , Louis
mengejarku dan merangkulku .
“Hey .. aku antar sampai rumahmu yaa”
“haha sudahlah Lou , aku tak apa”
“Tidak , aku akan mengantarmu”
“Baiklah terserah” ucapku
Hanya beberapa langkah dari rumahnya aku sudah
sampai di rumahku . Louis berhenti di depan pintu , aku berdiri berhadapan
dengannya ,.. entah kenapa .. ia terlihat berbeda ,, dia lebih tampan dari dulu
.. tiba-tiba aku langsung menundukkan kepala .
“Kenapa Kelf ?” tanya Louis khawatir , aku masih menunduk hingga kurasakan
sepasang tangan memelukku dengan lembut ..
“I’m
alright Lou” jawabku singkat tanpa membalas pelukan lembutnya
“No, you’re not” ucapnya keras kepala
.
Aku melepaskan pelukannya dan tersenyum sambil
berbisik padanya
“Thanks ..
you’re the best best friend that i ever had” sambil memberikan kecupan singkat di pipinya lembut , lalu melambaikan
tangan dan masuk ke dalam rumah .
Aku langsung pergi ke kamar tanpa menghiraukan
apa yang Bill katakan . Aku langsung marebahkan badanku di kasur , Mengambil
koleksi ‘One Direction’-ku dan
menatapnya .. mataku berputar mengelilingi seisi kamar .. kamarku penuh sekali
dengan poster One Direction yang sudah terlalu banyak itu . Aku melihat bajuku
yang ada 6 pasang bergambar One Direction atau bertuliskan 1D , sebenarnya itu
hadiah dari Louis .
Tiba-tiba dengan cepat seseorang membuka pintu .
“Hey hey , siapa yang tadi baru kencan dengan
personil boyband favoritnya ?” tanya Helen nada menyindir tanpa memperdulikan
kejadian yang baru 1 jam terjadi itu
“Bukan urusanmu” ucapku sinis sambil menaruh
kembali buku-buku dan foto-foto One Direction yang kupegang di tanganku
“Lagipula sedikit aneh .. Kau ini dikenal sebagai wanita yang tomboy tapi kenapa kau menyukai Boyband
, hahahaha aneh sekali .. dan lucu sekali , aku saja sama sekali tak menyukai
mereka , hmm One Direction ? terdengar gila ”
“Bisa tidak kau tak usah mengurusi urusanku ?!”
tanyaku keras “Dan jangan pernah sekali-kali menghina mereka !!” ucapku keras
“Whatever”
ucap Helen singkat sambil menutup pintu keras membuat kebencianku padanya
semakin menjadi ..
Kenapa Tuhan memberikanku kaka sepertinya ?
kenapa harus Helen ? yang selalu merebut segalanya dariku ! aku membencinya !
padahal dia hanya anak bodoh yang tak tau diri ! seharusnya ia bersyukur ada
yang mau mengadopsinya saat ia berumur 7 tahun ! dia tak pantas menghinaku ! dia
yang seharusnya dihina ! dia fikir siapa dia ? hanya anak pungut yang tak bisa
apa-apa selain berdandan ! dia merebut kasih sayang ibu , Bill ! AAHH ! aku
sangat membencinya !
Hinaan yang selalu terniang di kepalaku itu
terus bergejolak bagai air panas yang sudah mendidih . Aku membencinya !
***
GO TO PART II