Saturday, 17 May 2014

One Direction Fanfiction : Loved You First (Part III)

Chapter III : It's About Friendship



Dengan kepala pusing , sinar matahari memaksa masuk ke kamarku , ditambah aku terbangun lebih awal dari yang kurencanakan karena sekumpulan orang berteriak di luar entah apa .. suara banyak perempuan berteriak membangunkanku yang lelah dan sangat ngantuk .

“Helen !!” Teriakku memanggil
“Apa ?” tanyanya yang ternyata tidur dibawah kasurku , membuatku kaget
“Kenapa berisik sekali ? kau tak kuliah ?” tanyaku masih kesal
“Entah ! yang pasti ada sekerumunan gadis banyak sekali ! sampai aku dan Bill tak bisa keluar untuk kuliah dan bekerja ! mereka berteriak-teriak di sekitar rumah Louis , tapi tak lama , saking banyaknya mereka menjalar sampai kerumah kita ! seperti konser saja !! aku tau itu sering terjadi tapi tak pernah separah ini !! AAHH ! MEREKA BERISIK SEKALI !” kesal Helen parah
“Bill !” panggilku
“Ya ?” tanya Bill yang bajunya berantakan entah kenapa , seperti ditarik banyak orang
“Kenapa denganmu ?” tanyaku bingung
“Wanita diluar sana itu , saat aku mau keluar untuk bekerja mereka malah mendorong-dorongku , tidak membiarkanku lewat , entah kenapa ! Mereka banyak sekali !” Kesal Bill yang baru pertama kali kulihat

Karena penasaran aku segera merapikan rambutku sedikit , memakai jaketku dan pergi keluar .. Pas saat aku membuka pintu ...

Teriakan gadis-gadis itu sangat terdengar hingga hampir memecahkan gendang telingaku ! Mulutku tanpa terasa menganga saking kagetnya . Aku mencoba keluar di teras dan tak bisa ke depan karena sudah penuh dengan kerumunan wanita . Apa yang mereka lakukan ?

Aku mencoba mendengarkan lebih jelas apa yang wanita-wanita itu teriakan , dengan kesal karena berisik sekali aku mencoba menerobos ,tapi sia-sia ..
Aku bertanya pada seorang wanita yang sedang berteriak-teriak ..
Meneriakkan ...
“ONE DIRECTION !! AAAAAAAAAAAAAA !!” jeritan semua wanita semakin keras sekali hingga aku menutup telingaku , aku segera melihat ke arah rumah Louis , disana berdiri Louis , tapi ia tak sendiri , ia bersama 4 orang lelaki yang tak pernah hilang dari kamarku , foto-nya semua kutempel di kamarku ! mereka ...
“ONE DIRECTION !!!!!!!!!!!” Para wanita yang kusebut Directioners itu terus berteriak , aku tak mengerti kenapa mereka disini ? aku sangat senang bisa bertemu mereka , tapi ... kenapa disini ? tak biasanya ? Dan mereka tanpa pengawasan ketat , hanya dari ibu Louis dan ayahnya yang berusaha mengontrol mereka agar tak terlalu dekat dengan the Boys
“LOUI !” panggilku keras “LOUI !!” panggilku lebih keras lagi , namun sayang teriakanku tidak bisa mengalahkan teriakan para Directioners ini , aku semakin kesal , dan dengan kasar menerobos kerumunan , sungguh sesak disana , aku bisa merasakan , wanita-wanita yang menangis itu terus menubrukku membuatku sesak .. aku berusaha sekuat tenaga melewati mereka .. meskipun itu amat sulit karena mereka begitu banyak dan mereka tak ingin aku dengan mudah menerobos mereka , dengan kepala pusing dan sesak aku terus berusaha , entah kenapa aku ingin sekali melihat mereka lebih dekat ! aku bingung ! tapi .. ya .. aku tetaplah seperti Directioners lainnya .. aku ingin bertemu dengan idolaku , dengan kepala pusing dan dada sesak aku terus menubruk namun ada seorang wanita yang tidak ingin kususul , ia marah sembari berteriak
“KAU BARU DATANG ! JANGAN SEENAKNYA NEROBOS !”
“tolong , aku ingin bertemu mereka !” jawabku sesak
“SEMUA JUGA BEGITU !” Ucapnya nyolot dan keras , tanpa memperdulikan dia yang marah aku menerobosnya , dia langsung mendorongku , karena keadaan yang sedang lemas , aku langsung terjatuh , wanita itu sama sekali tak peduli , ia terus melihat ke arah idola mereka , dengan berkali-kali ditubruk aku terus mencoba bangkit .. namun sia-sia saja , aku tak bisa bangkit .. dengan mata berair karena sudah lelah dan tak bisa menahan sesak , aku terus berusaha mendorong semua yang menghalangi .. namun sial .. kepalaku semakin berat dan pusing , dengan badan lemas , seseorang menubrukku .. kepalaku semakin pusing .. mataku tak jelas ..... ada apa ? ...

Suara kerumunan itu mulai pelan .. aku tak bisa melihat jelas .. aku tak bisa mendengar lebih jelas lagi .. Yang kudengar hanya seorang wanita yang berteriak ..
“HEY ADA YANG PINGSAN !!”

Mataku terus kucoba untuk membuka , semua kerumunan itu tiba-tiba membuka jalan .. seorang lelaki tampan bersama 4 orang sahabatnya mendekatiku .. jantungku berdegup amat kencang .. aku ingin membuka mataku lebih jelas agar aku bisa melihat mereka lebih jelas ..

“Hey hey .. stay awake .. please ..” ucapnya khawatir dengan suara serak yang menurutku indah

Aku tak bisa melihat dengan jelas meski aku bisa membuka mata sedikit .. sayup-sayup kudengar , seorang lelaki meminta untuk sedikit menyingkir ..
Tangan lembut mulai memegangku .. kedua tangan yang lembut itu mengangkatku perlahan .. dengan lembut .. bisa kurasakan pundaknya yang lembut , bisa kurasakan nafasnya yang terengah-engah menggendongku ..

Aku sudah tak kuat .. mataku terus memaksa menutup meski aku sedang ingin mataku terbuka .. aku menyerah .. aku tak bisa membuka mataku lagi saat itu ..

***

Bau minyak yang semerbak memaksaku untuk bangun , dengan kepala masih sedikit pusing aku mencoba membuka mataku , teriakan para wanita masih terdengar namun tak begitu keras sekali . Aku mencoba membuka mataku , berkali-kali aku mengedipkan mata karena masih terasa pusing ..
“Jangan dipaksa” ucap seorang lelaki lembut , aku amat penasaran .. siapa itu ? Aku membuka mataku pelan dan berat ...
Jantungku berdegup cepat , aku bisa mendengarkan degupannya .. aku terus berusaha meyakinkan kalau ini bukan mimpi .. Aku menatapnya kaget .. Aku tak bisa mengedipkan mataku ..

Ia sangat sangat tampan  , dengan rambut keritingnya yang khas , bibir tipisnya yang terlihat sangat manis .. aku bisa mencium aroma parfume yang sangat enak untuk dicium .. ya .. dia Harry Styles ..
“Kau sudah  bisa membuka matamu ?” tanyanya yang bingung melihatku begitu melotot menatapnya , aku mengedipkan mata dan langsung salah tingkah
“Ohh .. maaf .. kukira ..” aku tak tau harus menjawab apa , aku putuskan untuk diam ditengah pembicaraan
“Kau pingsan tadi ..” jelas Harry
“Yaa .. aku .. tau” jawabku gugup
“Sudahlah berusaha rileks saja” ucapnya sambil tersenyum manis , sangat manis !!
“Tak ada yang bisa begitu” ucapku sambil tertawa kecil . Yang benar saja ! berusaha bersikap biasa pada idola sendiri ! tentu saja amat susah !
“Suatu saat kau akan bisa , banyak yang sudah berhasil begitu” jelasnya, sekali lagi amat lembut dengan senyumannya . Aku mulai memperhatikan tempat yang aku tempati ini , tak asing .. aku berada di sofa yang sering dipakai Louis .. tak salah lagi ..
“Ini dirumah Louis ..” ucapku pelan
“yeah , ko bisa tau ?” tanyanya dengan nada akrab
“Aku sering kemari , aku sahabatnya .. dan aku sangat nge-fans dengan kalian” jelasku sedikit mencoba untuk tidak malu
“Oh benarkah ? itu keren ! . Siapa namamu ?” tanyanya
“Panggil saja Kelf” ucapku singkat
“Ohh ! Kelf itu kau !” ucapnya yang membuatku tak mengerti
“Memangnya ada apa ?” tanyaku gugup
“Tidak ada hehe” ucap Harry terlihat aneh , aku hanya tersenyum canggung menanggapinya
Hening sesaat ...
“Mmm .. dimana yang lain ?” tanyaku mencoba memecah keheningan
“Mereka sedang berfoto bersama kerumunan directioners salah satu cara untuk menyuruh mereka pulang” jawabnya tanpa canggung
“Lalu , kenapa kau tak ikut ?” tanyaku
“Kalau aku ikut , siapa yang akan menjagamu ?” kata-kata itu membuat jantungku berdegup amat cepat .. aku tak bisa percaya .. itu kata-kata yang membuatku lemas .. mungkin terdengar biasa .. tapi sangat tak biasa jika itu kata yang diucapkan oleh idola sendiri
“Kau kenapa ?” tanyanya khawatir melihatku tegang
“Tid--tidak .. hehe” jawabku canggung membuatnya tersenyum bisu
“Kau mau minum ?” tanyanya yang sudah mengambil air putih , belum sempat aku menjawab ia sudah mendekatkan gelas itu ke mulutku , aku mencoba mengambilnya dengan lemas dan amat canggung .. jantungku tak bisa berhenti berdegup .. tanganku dingin .. kakiku juga dingin .. seluruh tubuhku dingin !!
“Eits .. sudah biarkan aku saja” ucapnya sebelum aku memegang gelas agar minum sendiri . Jantungku berdegup lebih kencang .. hampir kurasakan jantungku sudah tak kuasa menahannya .. Harry mendekatkan gelas kemulutku lebih rapat , ia memegang daguku lembut agar airnya tak jatuh .. tangannya amat lembut ..
“Jangan melotot begitu” ucapnya sembari bercanda , aku langsung menatap kebawah , dan menaikkan tangan berkata kalau aku sudah cukup minum
Sorry... aku hanya tak terbiasa ..” ucapku tertawa kecil malu .. aku tak pernah segugup ini ! aku seperti bukan aku ! aku tak pernah selembut ini ! apa yang terjadi ?
“Sudahlah tak apa .. aku hanya bercanda” ucapnya lembut . Harry tiba-tiba memegang leherku dengan punggung tangannya , beralih ke dahiku dengan punggung tangannya juga .. amat lembut ..
“Kau malah dingin .. tadi kau panas sekali , kau tau ?” ucapnya
“Ohh ben-- benarkah ?” tanyaku canggung . Benar saja ! aku terlalu gugup didepannya
“Yeah” ucapnya pelan , ia dengan cepat mengambil selimut kecil di meja yang masih terlipat rapi . Ia menatapku sambil tersenyum , ia melingkarkan selimutnya di sekitar badanku .. aku amat canggung ! Jantungku berdegup amat cepat !
“T-- th-anks”
“Yeahaha” ucapnya tertawa membuatku bingung
“kenapa tertawa ?” tanyaku bodoh
“haha .. lucu sekali .. kau sangat canggung begitu” ucapnya masih tertawa , namun sudah mengurang menjadi senyuman khas-nya yang sangat imut dihiasi lesung pipinya ! tuhan ! dia manis sekali !!
“Kenapa kalian ke rumah Loui ?” tanyaku melencingkan pembicaraan
“Ada satu hal penting yang dimintanya ..” jawabnya serius . Aku hanya mengangguk meski tak mengerti apa ‘hal penting’ itu .

Beberapa menit kami lalui dengan diam , sesekali ia menawariku makan atau minum dan menanyakan apa aku merasa dingin atau panas .

Tak berapa lama , pintu terbuka , Louis terlihat sangat lelah begitupula dengan 3 orang tampan dibelakangnya . Jantungku berdegup lebih cepat lagi ! mereka ! idolaku ! mengelilingiku ! aku seperti mau pingsan ! aku bingung dan malu ! serasa ingin pingsan lagi !
“Huh ! lelah sekali !” ucap seorang lelaki berambut blonde dan sangat cute itu .
“Yeah .. kukira mereka tak tau kita datang ! kurasa kita sudah cukup menyembunyikannya ! tapi masih ketahuan juga !” kesal seorang lelaki tampan yang terlihat dewasa namun terlihat orang yang asyik
“Begitulah hidup” ucap seorang lelaki berkulit sedikit gelap namun masih tergolong putih , ia sangat tampan dengan rambut hitamnya dan wajah pakistannya .

Semua masih beristirahat dan mengatur nafas .
“Foto saja secapai ini !” kesal Zayn
“Yeah” setuju Liam singkat

Louis mendekatiku , aku tak pernah sekaget ini menatapnya ..
“Bagaimana keadaanmu ?” tanyanya lembut
“Lumayan” jawabku singkat mengatur detak jantung yang berdegup amat cepat ini
“Suhu tubuhnya dingin , entah kenapa” jelas Harry
“Hmm.. begitu” ucap Louis mengerti sembari menarik hidungku lumayan keras , membuatku sedikit merintih
“Aww ! Lou ! stop doing that !” protesku pelan sembari sedikit marah
“Kau cute” ucap Harry tiba-tiba yang tanpa kusadari dia melihatku !  Aku tak bisa menjawabnya ! jantungku sepertinya tak membiarkan aku untuk bicara . Aku hanya terus memainkan tanganku yang dingin karena grogi
“Hahaha thanks jawabku menunduk dengan canggung .

Semua menatapku dengan tersenyum kecil , aku hanya menundukkan kepala terlalu malu untuk mengadah menatap idolaku itu . Jantungku masih terus berdegup cepat , aku masih menatap ke bawah .
“Apa kau masih pusing ?” tanya Harry lembut dan sangat perhatian
“Emm . t-tidak a--ku baik saja ..” jawabku canggung , Harry mengangguk sembari tersenyum lembut . Aku masih terus menunduk . Louis merangkulku dengan cepat , mendekatkan mulutnya ke telingaku sembari berbisik .
Happy Birthday ..” ucapnya lembut , aku menatapnya tersenyum dan berkata pelan “thanks”
“Tapi .. aku belum tahu namamu ?” tanya seorang lelaki yang sudah tak asing dilihat ribuan mata .. rambut blonde-nya yang selalu indah ditatap semua orang .. yeah .. Niall Horan
“Ohh .. yaa maaf .. namaku Kelf “ ucapku sedikit canggung sembari tersenyum lembut membalasnya
“OHH ! jadi dia ... !”
“Sssh” ucap Louis cepat membuat Niall langsung terdiam
“Apa ?” tanyaku bingung sekaligus penasaran
Tell her now , Lou .. She’s really curious” ucap Liam
Tell me what ?” tanyaku semakin bingung
Well ... aku tak tahu ini akan membuatmu terkejut atau tidak .. tapi .. aku mengajak the boys untuk hari ulang tahunmu , kau selalu bilang kalau kau menyukai kami .. jadi .. aku mengajak the boys kemari .. di hari ulang tahunmu .. sampai .. mungkin 20 januari karena saat bulan februari kami harus cepat-cepat menyelesaikan album baru kami .. kuharap kau senang” ucap Louis lembut . Aku menatapnya melotot dan sedikit membuka mulut saking kagetnya
“Apa kau bercanda ? ini sangat mengagetkan ! aku tak pernah membayangkan kau akan seperti itu ! .. Lou” aku tak bisa berkata lagi ! aku sangat kaget ! aku tak percaya the boys kemari ! untukku !
“Tentu saja aku bisa melakukannya kapan saja ! tapi agar lebih spesial aku mengajak mereka saat sweet 20-mu , agar .. kau tak membenci hari ulang tahunmu” aku hanya terdiam mendengarnya , aku terharu sekaligus kaget .. mataku mulai berkaca-kaca .. aku cepat-cepat menyembunyikan wajahku di belakang Lou .. hening sekali .. seperti hanya ada aku dan Louis disana ..
“Heii ..” Louis menarik lenganku , aku menatapnya sambil menatapnya dengan pipi yang berlinang air mata
“Aku .. hanya .. aku .. tak pernah percaya .. aku mempunyai sahabat sebaik kamu .. mungkin susah .. untuk menerima kalau ibu sudah tiada dan kembali merayakan ulang tahun dengan gembira .. tapi .. aku tak percaya perjuanganmu selama ini .. dengan selalu membuatku bahagia ..” aku terus menangis sambil berbicara dengan terisak “aku .. sangat beruntung mempunyai saha---“
Louis dengan cepat memelukku , wajahku dalam pelukannya , dia memelukku lembut .. aku terus menangis dalam pelukannya .. masih hening .. hanya suara tangisanku disana ..

“Aku tak pernah berusaha untuk membuatmu melupakan kenangan pahitmu .. aku hanya mencoba untuk mengganti kenangan pahitmu dengan kenangan manis yang bisa kita ciptakan bersama .. dalam hidup yang masih kita miliki” ucap Louis bijak dan lembut .. aku semakin terharu .. air mataku terus mengalir tanpa henti .. hingga tak lama.. aku mulai mengontrol tangisanku ..aku terdiam dengan sesekali terisak .. aku melepaskan pelukan Louis dengan lembut ..

Louis menatapku penuh simpati , aku tersenyum sambil tertawa kecil ..
“haha .. tak biasanya Loui berkata semanis itu .. itu seperti bukan kau Lou” ucapku sembari tertawa kecil agar sedikit memecahkan suasana haru
“Haha bodoh sekali kau ini .. aku sudah serius begitu !” ucap Louis pura-pura kesal  , semua menatapku sembari tertawa karena Loui bertingkah kesal yang aneh
“Aku mengerti perasaanmu” ucap Harry tiba-tiba .. semua kembali terdiam “itu pasti lebih menyakitkan daripada menerima kalau orang tua kita bercerai .. seperti .. kau tak punya Ayah .. ” ucap Harry mengingat masa pahitnya
“Harry kau tak perlu mengingatnya” ucapku simpati
“Ha. Sudahlah .. aku baik saja .. aku sudah biasa .. lagipula itu sudah lama .. saat aku masih sangat kecil ” ucap Harry tertawa palsu
And , we’ve got surprise for you !” ucap Liam keras .. tak lama Zayn dan Niall membawa kue ulang tahun yang cukup besar , 2 kue yang cukup besar .

Kue yang dibawa Zayn bebrentuk kotak besar , dengan miniaturku sendiri diatas kue sedang duduk manis memakai gaun biru muda (warna kesukaanku) yang terlihat feminin .. sedikit tak pantas .. kue itu bertuliskan “Happy 20th birthday pretty ! we love you !” . Kue yang dibawa Niall berbentuk hati , ada miniatur patung lilin diatasnya .. aku dan the boys , aku sedang duduk di sebuah kursi seperti ayunan , tersenyum bersama the boys yang mengelilingiku berdiri seakan aku seseorang yang special untuk mereka.. aku kaget sekaligus senang melihatnya .. kue itu bertuliskan sama dengan kue yang dibawakan Zayn .

“Lou .. guys .. kau tak harus membeli ini semua .. ini berlebihan .. aku tak .. pantas .. menerima ini dari kalian ..” ucapku merasa tak pantas
“Tentu saja kau pantas !” ucap Zayn protes “kau adalah sahabat teman kami , kau pantas mendapatkan ini .. sahabat Loui .. sahabat kami juga” ucap Zayn sangat manis membuatku terharu ..
“Jadi ... apa .. aku sa--habat kalian ?” tanyaku canggung
“Tentu saja !” ucap Harry cepat mendekatiku sambil merangkulku , aku terdiam sekaligus kaget “anggap saja kami sudah dekat denganmu seperti kau dekat dengan Lou” ucapnya sembari memamerkan lesung pipinya itu
“Guys .. tapi .. itu amat susah” ucapku sembari tertawa kecil , the boys terlihat tertawa juga  “tapi .. terima kasih banyak untuk kue ini” ucapku
“Tak masalah” ucap Harry yang masih merangkulku .. kami duduk berdekatan sekali membuatku sangat sangat gugup , jantungku berdegup lebih cepat .. aku tak bisa menahannya ! Ya ampun ... aku sangat senang .. tapi kecanggungan ini sangat menggangguku ..
“Emm .... Dan aku sangat minta maaf .. aku pingsan tadi” ucapku bingung
“Kau pingsan bukan salahmu” ucap Harry sekali lagi amat sangat lembut
“Yeah .. r--rr--ig--ht right” ucapku sangat gugup
“Ayolah jangan gugup begitu !” ucap Zayn sembari , tertawa kecil seakan aku ini badut , aku kesal semua terlihat tertawa melihatku begitu gugup .. aku tak mau dikira lucu !
“AKU TAK BISA !” tanpa kusadari aku berteriak karena kesal aku tak bisa mengontrol gugupku .
Semua terlihat kaget dan menatapku , Louis dan Harry yang duduk disebelahku menutup telinganya dengan cepat ..
“Ohh .. guys .. maaf .. maaf sekali” ucapku malu
“WOW” ucap Niall kaget
“Tak perlu marah begitu” ucap Zayn yang terlihat sangat kaget
“Maafkan aku .. aku hanya .. terkadang aku tak bisa mengontrol emosiku ..” ucapku sangat malu
“yeah .. tolong dimaklum” ucap Loui sembari merangkulku , aku hanya menunduk malu
“Aku mengerti” ucap Harry yang sudah tak menutup telinganya “terkadang memang kita tak sadar kalau kita marah begitu .. tapi kau pasti banyak masalah sehingga bisa begitu mudah marah” lanjutnya yang kukira dia sudah mengerti banyak .. aku terkagum dan merasa senang
“Yeah ..kau benar .. aku sedang banyak masalah ..” ucapku murung
“Lain kali kau bisa menceritakannya padaku .. aku ini penjaga rahasia” ucap Harry sembari tertawa kecil , aku ikut tertawa mendengarnya .. pria satu ini benar-benar baik dan sangat mengerti perasaan wanita .. aku sangat senang ..
Thanks” ucapku menatapnya sembari tersenyum , dia terlihat mengangguk lalu tersenyum dengan lesung pipinya yang terlihat sangat cute . Yeah .. aku sangat sangat terpesona dengannya .. selain ia tampan , manis .. ia juga sangat pengertian dan sangat dewasa .. jantungku tak bisa berdegup seperti biasa jika sedang didekatnya .. berbeda dengan yang lain .. tapi apakah ....?
“Hey lebih baik kita makan kuenya , aku sudah tergiur dengan kue yang tersia-sia diatas meja !” ucap Niall memecah lamunanku
“Yeah itu ide yang bagus” setuju Liam yang mulai mengambil pisau dan memberikannya padaku “Pilih satu orang yang akan menikmati potongan kue pertama darimu” ucapnya sembari tersenyum lembut padaku , aku mengambil pisaunya dengan canggung

Aku mulai mengiris kue dengan miniatur lilinku . Sedikit tak tega .. karena kue ini terlalu bagus untuk dipotong . Aku menaruh potongan pertama di piring .. aku bingung mau diberikan kesiapa ..

***
“HAPPY BIRTHDAY MY PRETTY GIRL !” bisa kudengar mama berteriak dipagi hari sekali .. tunggu itu jam 24.00 ..
“Ma , kenapa jam segini ?” tanyaku yang masih mengantuk
“Ayo bangun , ini ulang tahunmu” Bill dengan lembut mencium keningku
“Hey jelek Happy Birthday yaa , sebenarnya aku tak mau .. tapi mama .. “
“Sssh diam Helen” mama memportes Helen
“Mama buatkan kue untukmu , Mama , Bill dan Helen yang membuatnya” mama menunjukkan sebuah kue yang kecil namun menurutku sangan lucu , dengan krim lezat bertuliskan “We love you , Happy 16th Birthday Sweetie
Mom this is sooo cute .. thank you ..” ucapku terharu
“kapan saja sayang” ucap mama mengecup kedua pipiku penuh cinta “Sekarang tiup lilinnya lalu kau potong kuenya , dan pilih orang pertama yang akan mencicipi potongan kue pertama” jelas mama sembari memberikan pisau .
Aku menutup mataku dan menyampaikan permohonanku pada Tuhan . Aku mengambil pisaunya dan mulai mengiris kuenya .. Aku taruh kuenya di piring kecil .. dan kuberikan pada mama
“Ma .. mungkin kita sering sekali betengkar .. tapi .. aku ingin mama tau .. kalau orang pertama yang paling aku sayang .. adalah mama ... mama selalu ada disamping Kelf .. Kelf berterima kasih akan itu” mama mulai mengambil kuenya sembari terharu
“Ohh baby ... terima kasih kembali” mama dengan cepat memelukku , bisa kurasakan pelukan lembut mama ditubuhku , mama menarik Bill dan Helen kedalam pelukan kami  “Apapun yang terjadi .. kalian harus tetap bersama .. mama bangga punya kalian .. mama sayang sekali pada kalian ..” ucap mama yang mulai menangis “Karena .. hanya kalian yang mama miliki ..” ucap mama yang mulai terisak
“maa...” aku mencoba menenangkan karena tak tega melihat mama menangis
“Jangan pernah kalian berpandang buruk pada ayah kalian .. mama tau .. ayah kalian memang sering mabuk dan berpergian entah kemana .. tapi .. sejujurnya dalam hatinya dia menyayangi kalian” ucap mama masih terisak
“Dia jahat maa ... dimana dia sekarang ? dia tak peduli pada kami ..” ucapku kesal dan mulai meneteskan air mata
“Sssshhh .. jangan bilang begitu .. dia menyayangimu sayang” ucap mama masih menangis “hanya saja ... dengan cara yang tak kita mengerti ..”
“Sudahlah .. yang penting kita masih bersama-sama .. kita harus tetap bersama-sama ..” ucap Helen .. baru pertama kali ia berkata serius begitu dan bermakna tentunya ..
“yeah kau benar Helen sayang” setuju mama yang mulai menghapus air matanya . “Mama tak tau .. tapi .. entah kenapa .. mama merasa ini malam yang terasa amat special” ucap mama
“yeah .. aku juga merasakan itu” jawabku , aku memeluk mama lagi ..

Disaat itu kebahagiaan selalu terpancar dalam keluarga kami .. aku merasa bahagia selagi ada mama yang menyayangiku .. ma .. kenapa mama pergi ? kenapa mama harus ninggalin kami ? keluarga kami hancur tanpa mama ...

***

“Kelf ?” Louis dengan keras memukul pundakku .. sial .. aku melamun lagi ..
“Ohh yeah ?” tanyaku sangat bingung dan terlihat bodoh
“Kau tak apa ?” tanya Louis khawatir ..
“yeah ..” ucapku seadanya
“Kau terlihat pucat , apa kau masih sakit ?” tanya Louis lagi
“Tidak .. aku hanya .. yeah .. sedikit pusing .. tapi tak apa”

Louis dengan tatapan khawatir dan bingung , hanya mengangguk pura-pura mengerti .. meski wajahnya tak menyiratkan kalau ia mengerti ..
“Ohh yeah .. jadi kue ini ..” aku mulai tersadar dengan kue yang masih kupegang , yang memulai kenanganku pada saat itu “Kue pertama ini .. aku berikan pada .. kau Loui” ucapku sembari memberikan potongan kue pertama pada Loui . Ia menerimanya dengan muka berseri ..
“Ohh that’s sweet .. thanks” ucapnya sembari memberiku pelukan lembut sesaat .
“Kalau boleh tanya , kenapa kau berikan pada Louis ?” tanya Niall yang sudah tergiur dengan kuenya
“Itu pertanyaan aneh” ucap Louis sembari menggelengkan kepala “Tapi .. aku ingin tahu” ucapnya langsung menatapku
Well.. mungkin jika ada ibu .. aku akan berikan kue pertama ini pada ibu .. tapi .. aku sekarang hanya punya kau .. Loui yang selalu menemaniku disaat aku sedih atau sedang butuh dia .. jadi .. Loui pantas mendapatnya ..” ucapku serius , Loui menatapku serius sembari memegang tanganku terlihat terharu “kau tak pantas serius begitu Lou” ucapku berusaha membuat candaan , semua hanya tertawa kecil melihatku .
But thanks .. seriously thanks .. a lot ..” ucap Loui lalu memelukku lembut dan erat , aku membalasnya dengan lembut juga . Semua menatap kami , aku dengan perlahan melepaskan pelukannya
“Sudahlah .. Banyak sekali pelukan hehe .. Lou hanya kau yang aku punya .. tolong .. jangan pernah lupakan aku .. apapun yang terjadi” ucapku serius
“Aku takkan pernah melupakanmu ! melupakanmu itu sangat tidak mungkin !” ucap Louis marah
Well.. aku hanya mengingatkan” ucapku langsung menunduk
“Lagipula sekarang kau tak hanya punya Loui .. sekarang kau punya kami” ucap Liam yang mulai mendekatiku .. ia terlihat dewasa sekali .. jantungku berdegup cepat saat ia mengatakan itu .
“Terima kasih .. aku yakin jika directioners melihat ini .. mereka pasti akan iri”
“haha yeah .. you are so lucky” ucap Zayn sembari tersenyum dengan sangat manis-nya
yes , i am ..” balasku sembari tersenyum senang “Baiklah .. silahkan saja makan kuenya jika kalian mau , kalian yang membelinya”
“Huh ! akhirnya ! aku sudah tak sabar” ucap Niall yang sudah mulai memotong kue-nya dan mulai memakannya dengan lahap
“Niall , jaga selera makanmu didepan wanita” ucap Liam
I like being who i am” protesnya sembari melanjutkan makan kuenya
“Aku sangat senang .. thanks a lot Lou” ucapku pada Louis yang sedang memakan kuenya
Anytime babe .. Ini aku iriskan kue untukmu .. makanlah” ucap Loui sembari memberikan irisan kue yang diletakkan di piring kecil
“Thanks” aku mengambil kuenya dengan senang dan mulai memakannya .. rasanya mungkin seperti kue lainnya .. tapi .. aku merasakan kalau kue ini sangat sangat enak ..

.......................................................................................................................

“AHH AKU KENYANG !” ucap Niall yang sudah menghabiskan lebih dari 10 irisan kue
“Siapa yang tak kenyang makan sebanyak itu ?” tanya Liam tertawa kecil
“Ya .. ya .. ya .. lain kali aku takkan makan sebanyak itu , oke daddy ?”
“Ha. That’s good” ucap Liam
You guys are so funny and fun” pujiku yang tak bisa menyembunyikan kekagumanku pada persahabatan mereka
“Haha terima kasih .. tapi .. terkadang kami bertengkar , kau tahu ?” ucap Liam yang mulai mendekatiku dan duduk disampingku yang kebetulan kosong , untuk sedikit mengobrol .
“Benarkah ? pasti akan sangat aneh melihat kalian bertengkar”
“Haha tidak juga . Kami bertengkar dengan mudahnya dan baikan dengan mudahnya .. aneh kah ?”
“Sangat aneh ..”
“Haha tidak juga .. tapi itulah persahabatan .. semakin banyak pertengkaran yang kami hadapi , semakin banyak kami menemukan solusi .. kami belajar banyak hal  bersama .. justru pertengkaran itulah yang membuat kami belajar meng-instropeksi diri sendiri .. dan dengan adanya pertengkaran itu .. persahabatan kami lebih lama dan lebih erat .. siapa bilang persahabatan selalu indah ? jika kita bisa melewatinya bersama .. itu baru indah ..” jelas Liam terlihat pintar .. aku terdiam mengagumi ketampanan , kepintaran dan kedewasaannya .. aku menatapnya penuh kekaguman .. aku yakin aku menatapnya dengan penuh kagum !
“Apa aku terlihat so’ pintar ?” tanyanya melihatku terdiam kagum menatapnya
“Tidak ! tentu saja tidak ! kau sangat bijaksana , pantas saja banyak directioners yang memanggilmu ‘Daddy Direction’ . kau memang sangat dewasa untuk membimbing the boys . Jujur aku sangat kagum” pujiku
“haha terima kasih Kelf .. kau juga terlihat pintar dan .. nice
“Ha. Sudahlah aku tak perlu pujian balik .. aku tulus memuji”
“yaa , tapi aku juga tulus memujimu”

Ya Tuhan .. dia benar-benar sangat dewasa , tampan dan sangat baik ! . . aku tak percaya ia sebaik ini ! dia sangat baik dan dewasa .. aku sangat kagum pada Liam !
“Liam mau main PS bersamaku ?” tanya Loui tiba-tiba
“Oh , ya ! tentu saja” Liam segera mengikuti Loui dan mulai bermain Play Station bersama .. huu seperti anak kecil saja .. aku memerhatikan jam dinding .. sudah 05.00 PM , aku sudah berada disini lebih dari 9 jam ! huuh tidak terasa sekali ! waktu terasa amat cepat berlalu .. tadi pagi aku pingsan .. dan terbangun pukul 11.00 AM .. waktuku terbuang ..
“Hey Niall , ayo kita main Play Station juga , Loui punya 2 play station” ajak Zayn
“Ide cemerlang , tapi aku sudah mulai lapar !” ucap Niall
“Ya sudah bermain sambil ngemil !” ajak Zayn terlihat lucu
“Baiklah .. Haz , kau mau ikut ?” ajak Niall
“Tidak .. aku mau disini menemani Kelf saja” Apa ? dia bilang apa ? apa aku tak salah dengar ? jantungku berdegup cepat mendengar Harry berkata begitu .. apa maksudnya ? kenapa ia begitu baik ? aah ! aku berlebihan sekali !
“Baiklah , kau tak ikut juga Kelf ?” tanya Niall
“Kurasa tidak” jawabku singkat .. Niall dan Zayn mulai bermain play station bersama ..
Ya .. hanya ada aku dan Harry di ruang tamu .. aku sangat canggung ! kenapa dia selalu begitu ? seakan-akan menggodaku? Aku yang berlebihan atau dia memang sudah amat baik ? ya ampun ! aku benar-benar dibuat GR olehnya !

Hanya 1 kursi memisahkan antara aku dan Harry ..
“Kelf ?”
“Ya?”
“boleh aku duduk disampingmu dan sedikit mengobrol ?” kenapa dia harus bertanya ? tentu saja boleh ! aku akan amat senang !
Sure” jawabku singkat karena terlalu canggung . Dengan cepat Harry duduk disebelahku .. amat dekat .. jantungku berdegup cepat sekali ! aku canggung ! aku tak nyaman !
“Jadi .. kenapa kau begitu terlihat terpukul saat pemotongan kue ?” tanya Harry tiba-tiba
“Yaa .. aku teringat pada mama ..” ucapku langsung menunduk
“Memangnya , kalau boleh tau .. sudah berapa lama beliau pergi ?”
“4 tahun .. itu memang sudah sangat lama .. tapi .. aku tetap tak pernah terbiasa menahan terpukulnya aku saat ia pergi .. Aku tak akan pernah bisa ..” ucapku pelan karena takut menangis
“Aku sangat mengerti” ucap Harry merangkulku .. Jantungku berdegup cepat .. “mungkin kita baru kenal .. tapi .. aku sangat tertarik untuk mengenalmu lebih jauh”
“Ter-- terima ka--- kasih” ucapku “Sudah mau menjadi temanku .. aku sangat merasa terhormat”
“Haha sudahlah .. sahabat Loui sahabatku juga” ucapnya sangat manis dan baik , aku hanya tersenyum canggung menanggapinya “Ceritakan lagi tentangmu .. Apa kau tinggal sendiri ?”
“Tidak .. aku tinggal bersama 2 orang kakakku”
“Lalu kenapa kau merasa kesepian ? kau masih mempunyai 2 kaka yang menyayangimu kan ?”
“Entahlah .. sejak mama pergi , aku sangat terpukul .. rasa sakit itu masih terasa hingga sekarang . Aku merasa kesepian , sejak mama pergi tak ada yang menafkahi keluarga kami , sejak saat itu .. hubungan aku dan kakakku menjadi renggang karena jarangnya kami bersama .. mereka terlalu sibuk dengan urusan masing-masing” jelasku sedih
“Tabahlah , kau masih punya sahabat yang selalu menyayangimu dan memberimu support
“Yeah .. aku sangat beruntung” ucapku senang ..  Harry melepaskan rangkulannya dengan lembut .. huuh .. leganya ..
“Dan sekarang kau punya kami” ucap Harry menatapku sembari tersenyum sangat sangat manis !

Aku hanya terdiam sembari tersenyum senang mendengarnya . Mimpi apa aku ? aku punya One Direction , idolaku sendiri ! sekarang mereka sahabatku ! tak pernah aku membayangkan aku akan seberuntung ini !

Disaat itu , aku melihat Loui pergi keluar sebentar dan mengintip sebentar , lalu Loui kembali dan menatapku ..
“Kelf , kurasa Bill mencarimu” ucapnya
“Ayolah aku bukan anak kecil lagi , kenapa harus dicari ?” tanyaku kesal
“Kau beruntung mempunyai kaka yang mengkhawatirkanmu” ucap Harry bijak  , ia menepuk pundakku lembut lalu pergi bergabung dengan Liam dan Niall
“Dia sangat baik” ucapku pada Loui
“Haha yeah yeah yeah , kau menyukainya ?”
“Hahaha aku menyukai kalian” jawabku sembari tertawa kecil
“Sana , susul kakamu itu” usirnya
“Yaa bawel” aku langsung membuka pintu dan keluar , Bill memang sedang ada diluar sembari menengok ke kanan kiri .
“Loui ?”
“Ya ?”
“Boleh aku datang lagi ? aku ingin bertemu mereka .. untuk memastikan kalau ini bukan mimpi”
“Haha bodohmu itu tak pernah hilang ya ! tentu saja boleh” jawabnya bercanda
“oke baiklah” ucapku mulai membalikkan badan dan mulai pergi , tapi seperti ada sesuatu yang masih mengganjal .. aku membalikkan badan menghadap Loui dan dengan cepat memeluknya erat ...
Thank you Lou” ucapku mempererat pelukanku . Loui mulai meletakkan tangannya di punggungku .. terasa amat lembut .

Perlahan aku melepaskan pelukanku . Aku tersenyum padanya lalu berlari kerumah . Aku melihat Bill sedang duduk menunggu di depan rumah . Aku menghilangkan senyumanku didepannya .  Ia melihatku dan langsung berdiri .
“Darimana saja ?” tanyanya terlihat khawatir
“Kau bukan Ayah , Bill . Jangan berpura-pura peduli” ucapku kesal . Aku dengan cepat masuk kerumah tanpa mempedulikan Bill .

Aku melewati Helen yang sedang bermesraan dengan pacarnya itu , aku tak tau ia siapa , yang pasti bukan yang kemarin . Dasar playgirl , sok cantik .
Aku pergi ke kamar dan membuka laptop-ku . Sial , aku tak tahu aku harus mem-filming apa untuk tugasku yang lain . Skripsi-ku harus berhubungan dengan yang aku film-kan .. Dan aku harus mengumpulkannya paling lambat bulan Januari tanggal 15 . hemm .. Tunggu .. One Direction sedang ada disini ? tunggu bagaimana jika tentang kepopuleran .. Itu pasti akan sangat menarik ! apalagi aku memfilming boyband paling terkenal pada tahun ini ! wow ! . Yayaya aku akan memfilming 1D , dan temanya tentang kepopuleran ! .. Aku segera mengetik apa saja yang akan menjadi rumusan masalah dan dengan semangat menyiapkan handy-cam untuk mem-filming 1D mulai besok ! aah aku semangat sekali !

Kata demi kata mulai aku ketikkan di laptop-ku itu .. Huh butuh 1 jam untuk sedikit menulis pendahuluan saja . Aku segera menutup laptop-ku dan berencana untuk tidur . Tapi ..

Aku melihat sebuah kue ulang tahun kecil dengan lilin yang sudah sangat pendek karena meleleh . Itu kue Anggur yang paling aku suka .. dan yang tahu aku sangat suka hanya .. keluargaku ...

Aku melihat-lihat kue itu dengan seksama , disebelah kue itu ada sepucuk kartu ucapan yang sangat lucu . Aku membukanya dengan penasaran ..

Happy Birthday Kelf ! 20 ! kau sudah besar ya ! Jangan pernah bilang aku melupakannya . Mungkin Helen iya . Tapi aku tidak . I love you Kelf , don’t you ever forget that .. Wish you all the best . Bill .

Kartu ucapan itu masih kupegang dengan hati berdebar . Bisa kulihat kartu itu mulai bergetar ditanganku .. bisa kurasakan air yang bening mulai mengalir dipipiku . Aku menghapusnya dengan cepat dan mulai memandangi lagi kue itu .. air mata terus mengalir .

Disaat bersamaan tiba-tiba seseorang mengetuk pintu , dengan kaget aku langsung menghapus air dipipiku itu . Dan mulai merapikan lagi kue itu . Perlahan aku berjalan lesu menuju pintu .. Saat kubuka .. Bill ..

Dengan cepat dan tanpa dipikirkan terlebih dahulu , aku mengalungkan lenganku disekitar tubuhnya . Bill kurasa kaget , karena saat itu ia langsung terdiam kaku . Ia masih kaku untuk beberapa detik hingga ia perlahan mulai lembut kembali dan membalas pelukanku dengan sangat lembut .
I’m so sorry Bill .. I love you too” ucapku pelan tapi kurasa Bill masih bisa mendengarnya . Aku berusaha untuk tidak menangis , dan untungnya itu lumayan berhasil .

Aku perlahan melepaskan pelukanku . Mataku sepertinya berkaca-kaca sungguh sulit untuk menahannya agar tidak keluar . Bill menatapku penuh sayang dan haru , ia hanya terdiam sembari senyuman lembutnya terpancar di wajahnya yang tampan . Aku ingin menangis dipelukannya seperti dulu ... tapi .. kurasa itu aneh .. aku sudah tak biasa dengannya lagi .. dan aku menyesal akan itu .

“Sebaiknya kau tidur Kelf , kau akan terlambat nanti” ucapnya sangat lembut . Aku hanya menunduk murung mendengarnya .. dia belum tahu kalau aku di skors dan Helen tak mungkin repot-repot bilang pada Bill .. toh Helen tak mungkin membicarakan aku .

Mungkin kira Bill aku masih marah padanya , akhirnya ia mulai membalikkan badan dan mengambil beberapa langkah dan ..
“Bill”
“Kenapa Kelf ?” tanyanya melihatku khawatir
“Aku di skors” ucapku murung
“Kenapa bisa ?”
Long Story
“Aku tak akan tanya lagi kenapa . Tapi .. berapa hari ?”
“Hanya 5 hari” jawabku berusaha tidak melihat kearah Bill
Bill mendekat kembali dan memegang kedua pundakku menyuruhku untuk menatapnya . Aku menatapnya dengan berusaha terlihat tegar .
“Apa saja bisa terjadi dalam 5 hari Kelf , jangan disia-siakan” ucap Bill bijak sembari tersenyum . Ia tak terlihat marah . Memang .. sejak kapan dia marah ? hampir bertahun-tahun dia tak pernah marah . Aku hanya mengangguk sembari tersenyum kecil menatapnya . Ia melepaskan pegangannya di pundakku , lalu perlahan pergi ..
“Bill” Bill membalikkan badannya yang sudah jauh dariku
“Terima kasih kuenya .. sweet dream” ucapku terasa berat .. Kenapa seberat ini ? bilang terima kasih pada kaka sendiri ? aneh sekali !

Bill hanya mengangguk sembari tersenyum lembut membalasnya . Dengan hati puas aku memasuki kamar lagi dan menutup pintu . Aku mulai memotong kue-nya dan mencicipinya sedikit .

Beberapa irisan kue sudah habis kulalap . Aku menuju ke dapur untuk menyimpan kue-nya di kulkas .

Sial , aku harus melewati kamar Helen , malas sekali .. Perlahan aku hampir sampai di pintu kamar Helen , sebelum sampai .. pintunya tiba-tiba dibuka seseorang .. seorang lelaki yang tadi aku lihat di ruang tamu ..
Thanks untuk kalung mahal dan cantik ini” ucap Helen genit sembari memegang sebuah kalung mahal yang dililit di lehernya itu .
“Haha tidak apa sayang . Apa boleh aku datang lagi ? aku akan bawakan hadiah lagi untukmu , kau mau ?” ucap lelaki itu bicara sangat dekat dengan Helen
“Haha tentu saja sayang” ucap Helen sembari mengecup mesra pipi lelaki itu
Okay , aku pulang dulu , bye” ucap Lelaki itu membalas kecupan  Helen dengan kecupan mesra di bibir Helen cukup lama .. menjijikkan ..

Lelaki itu perlahan mulai pergi , aku mulai kembali berjalan setelah terhenti beberapa detik ditempat karena malas dan jijik jika harus terlihat begitu dekat .
“Hey , terlihat enak .. dari siapa ?” tanya Helen
“Bill” jawabku singkat sembari berjalan mendekat
“Kenapa kau dikasih kue ?” tanyanya “memangnya kau ulang tahun ?”
“Yeah , sayangnya begitu”
“ohh . Happy Birthday kalau begitu” ucapnya tak peduli , aku-pun tak membalasnya dengan ucapan ’terima kasih’ atau apapun ..
“Lelaki itu siapa ?” tanyaku yang kurasa tak perlu
“Ohh dia ..kalau tidak salah namanya Salman dia keturunan india , haha dia memang tak begitu tampan tapi dia kaya . Dia pacarku yang ke-enam , kurasa setelah Dave dan lelaki yang kemarin kaget melihat Loui , namanya Johnny
“memangnya kau punya berapa pacar ?” tanyaku berusaha terdengar tak peduli
“Emm mungkin 7 tapi akan menjadi 6 karena aku akan memutuskan Johnny karena .. dia membuatku ilfeel padanya karena kejadian kemarin”
“Semudah itu kau menyakiti hati mereka ?” tanyaku kesal
“Kenapa kau peduli ?” tanyanya dengan nada tak suka
“hanya tak suka saja . Semudah itu kau menyakiti hati mereka , kau tak pernah mengerti bagaimana jika kau adalah mereka !” ucapku kesal
“hey , apa urusanmu ? kau bilang begitu karena kau tak punya pacar , kan ? sedangkan aku ? aku bisa mendapatkannya semudah membalikkan telapak tangan !” ucapnya keras

Aku terdiam membisu .. kakiku lemas .. badanku terasa panas .. aku membenci Helen ! aku ingin menamparnya ! dia bukan kakakku , dia fikir siapa dia ? DASAR ANAK PUNGUT !
SHUT UP YOU B*T*H !!” ucapku keras sembari melempar kue-nya kelantai membuat kue itu berserakan dibawah .. Helen terlihat kaget sekali , mulutnya menganga tanpa sadar membuat tangannya ia letakkan didepan mulutnya yang sangat aku benci .. karena mulut itu aku bisa seperti ini. Ia sangat kaget hingga menjerit sedikit .. Aku terdiam dan baru tersadar kalau aku terbawa emosi . tapi siapa yang tak marah ?

Aku mulai mendengar langkah kaki mendekatiku . Aku dan Helen masih saling menatap penuh benci meski Helen masih menatapku kaget .. Namun , aku mulai merasa bersalah .. matanya mulai berkaca seakan ia akan menangis
“Kenapa ini ?” tanya Bill kaget . Aku dan Helen tak memperdulikan pertanyaan Bill . Helen menatapku dan mulai membuka mulutnya untuk berbicara
“Kelf ! sejak kapan kau seperti itu ?!” tanyanya marah , wajahnya amat merah saat itu
“Sejak pacarmu yang ke-empat memanggilku begitu !” jawabku kesal
“Aku tak percaya kau begitu Kelf !” ucapnya mulai menangis .. membuat ia sedikit sulit bicara karena ia kesusahan menahan air matanya yang mulai mengalir .. aku hanya terdiam berusaha agar rasa iba-ku tak keluar disaat seperti ini “Kelf DENGAR ! AKU MUNGKIN MEMANG PLAYGIRL , TAPI AKU BUKAN WANITA MURAHAN SEPERTI YANG KAU UCAPKAN  !!” kemarahan bercampur kesedihan yang belum pernah kulihat dari Helen keluar saat itu . Ia menangis lebih deras lagi , namun ia langsung menutup pintu dengan keras .. aku bisa mendengar isakan tangisannya pelan dari luar .. aku hanya bisa terdiam .. memandang kue dari Bill jatuh berantakan di lantai .

“Kelf” Bill memegang pundakku dengan nada khawatir
Sorry Bill” ucapku pelan , aku mulai memunguti pecahan piring dan kue yang hancur berantakan di lantai “Sorry .. i broke the cake Bill ” ucapku merasa bersalah
“Tidak apa-apa Kelf”
“Biar saya saja yang bersihkan Miss” ucap Mrs. Young pembantu rumahku yang sudah 3 tahun bekerja dan aku tak tahu kalau Mrs. Young ada disitu sejak kapan .
“Tak apa , aku yang menjatuhkannya , aku yang akan membersihkannya”
“Tidak Miss . Biar saya saja , saya memaksa” ucap Mrs. Young merasa iba . Ia wanita berumur 42 tahun , ia sudah cukup tua tapi dia sangat gemar bekerja dirumah .
“Kelf” Bill memanggilku , aku menatapnya , tatapannya menjadi kasihan dan penuh kekhawatiran “Tidak usah” ucapnya . Aku terdiam dan mulai berhenti membereskan pecahan di lantai . Aku mulai berdiri . Mrs. Young tersenyum dan mulai membereskan pecahan-pecahan di lantai

“Aku ingin menghirup udara segar” ucapku memandang Bill yang terlihat khawatir dan ingin bertanya banyak .
Aku segera pergi keluar dan duduk di rerumputan yang tak jauh dari rumah .. cukup gelap .. hanya diterangi lampu-lampu dari rumah . Aku terdiam dan bencinya .. aku mulai menangis .. kenapa aku menangis ? aku tak pernah selemah ini ! aku tak salah ! aku wajar memanggilnya dengan sebutan itu ! dia sendiri sering menghinaku ! Aku tak salah ! ... mungkin ...
“Hey Kelf ,  apa itu kau ?” suara seorang lelaki yang sepertinya tak jauh dari tempatku duduk bersedih diri .
“Harry ?”
“Oh itu benar kau !” ucap lelaki yang baru mengenalku itu . Ia berdiri di teras rumah Loui yang tak jauh dari tempatku itu . Ia mulai mendekatiku .. jantungku berdegup cepat .. sial .. ini terjadi lagi ..
“Hey” sapanya tenang dan akrab
“He--Hey” jawabku gugup
“Kau belum tidur ? kukira kau lelah”
“Memang .. hanya saja ..”
“Masalah lagi ?” tanya Harry serius
“Yeah .. seperti biasa”
“Kelf .. kau bisa cerita padaku” ucapnya sembari menatapku penuh rasa , jantungku berdegup lebih cepat . tatapannya memaksaku untuk bicara .. aku mulai meyakinkan diri dan mulai membuka mulut untuk bicara
“Harry .. Aku hanya ingin bertanya .. Jika kau mempunyai kaka .. yang selalu dibanding-bandingkan .. de--denganmu .. dan selalu dianggap orang .. kalau kaka-mu itu lebih baik darimu .. bagaimana ... perasaanmu ?” tanyaku terasa berat . Sial dia tersenyum ! pasti dia akan berfikir kalau aku ini bodoh ! aku bertanya hal seperti ini padanya ?! ahh bodohnya aku ini !
“Aku tak peduli orang itu bicara apa .. jika kenyataannya begitu .. aku bersyukur .. karena menurutku itu akan menumbuhkan semangat untukku agar bisa lebih baik . Kau harus buktikan Kelf , kalau kau lebih baik .. tak perlu kau pedulikan orang lain bicara apa karena sebagian besar orang , hanya bicara tanpa tahu siapa sebenarnya dirimu itu ! judgements orang itu bagaikan badai besar yang berusaha untuk menghancurkan tembok semangatmu Kelf ! dan jangan biarkan itu terjadi” jawabnya sangat sangat bijak .. aku terdiam dan terkagum mendengarnya .. seorang lelaki bisa bicara sebijak itu ? Ya Tuhan tidak salah para wanita meng-idolakan Harry .. Dia bagai seorang malaikat yang turun dari gereja diangkasa .. jujur aku sangat terpesona padanya ..
“Kelf .. jangan pernah kau biarkan mereka menghancurkan tembok itu”
Aku menarik nafas , sembari tersenyum padanya berusaha tak canggung “Yeah .. i will” Harry mulai tersenyum sangat manis .. padaku .. ia tersenyum lalu merangkulku seperti sahabat lama lalu perlahan melepaskannya

Ingin rasanya aku bilang ‘Harry .. kau berbeda dengan lelaki lainnya .. siapa kau ? kenapa kau bisa membuatku senyaman ini ? kenapa kau amat mengerti bagaimana perasaan seorang wanita ? Harry kau memang hebat .. tak aneh jika banyak orang yang mengidolakanmu hingga aktris dan penyanyi terkenal-pun bisa berlomba-lomba ingin mendapatkanmu .. kau .. memang seperti malaikat Harry .. malaikat yang selalu membuat hati para wanita menjadi tenang bagai di surga’ well .. mungkin itu berlebihan -__-
“Hey kau menangis ?” ucap Harry . Sial , aku lupa belum menghapusnya , bodoh ..

Perlahan tangannya menggapai pipiku lalu membelainya lembut sangat lembut dan perlahan ... ia menghapus air mataku .. aku gugup terdiam kaku .. jantungku berdegup sangat-sangat cepat dan keras sehingga aku bisa mendengarkan degupannya .. ya ampun dia memegang pipiku ! ia menghapus air mataku dengan amat lembut .. sangat lembut ! tatapannya tajam dan penuh kekhawatirab padaku .. aku pernah baca fact kalau Harry itu sangat tak tega melihat wanita menangis .. emergency !!

Aku dengan cepat dan amat gugup mulai memegang pipiku dan mulai bergerak itu menyebabkan tangannya tak lagi menghapus air mataku , aku suka .. tapi .. aku tak terbiasa dan gugup sekali
“Uhh Harry ,  apa directioners akan datang lagi ?” tanyaku memalingkan pembicaraan . Harry terlihat biasa saja .. mungkin aku yang berlebihan
“Yeah .. tapi mungkin besok halaman rumah akan sangat ramai dikerumuni directioners , karena tadi pagi kami belum berfoto dengan semua directioners , sayangnya kami sudah terlalu lelah , jadi kami menyuruh mereka pulang dan datang lagi esok hari . Untungnya mereka mau mengerti”
“Wow .. kurasa kaka-kakaku harus berangkat lebih pagi mungkin jam 4 pagi” ucapku sembari tertawa
“haha yeaah” tawanya sangat manis
“Uhhhh .. Uhmm .. Harry ?” panggilku sangat gugup
“Ya ?”
“Aku harus mengerjakan tugas di kuliahku .. dan aku fikir .. aku .. akan membuat tema tentang kepopuleran .. umm .. apa boleh aku mengambil kalian sebagai tokohnya .. karena kalian sangat populer dan kurasa sangat menarik untuk didokumentasikan , hanya tentang aktivitas kalian saja , seperti .. apa yang kalian lakukan disaat kalian bersantai yaa kind of that ..” jelasku terdengar bodoh , Harry hanya terdiam saat itu .. ohh bodohnya aku “Ahaha -- pe-pertanyaan yang bodoh , bukan ? kau tak perlu jika kau .. ta-tak mau ahee” ucapku amat malu
“Aku mau ..” jawab Harry sembari tersenyum manis
“Yeahaha lucu ! kau pasti akan bilang ‘bayar aku dengan 300 milyar !’ hahaha” ucapku bercanda terdengar membosankan .. huh ! aku malu sekali !
“Tidak tidak .. aku serius .. Kau tak perlu membayar kami .. anggap saja ini hadiah .. tapi berjanjilah kau takkan mempublikasikannya hanya sebagai bahan tugas .. karena pasti uncle Simon akan marah jika dia tahu”
You kidding me ?
“Haha tidak” ucapnya sembari memegang kepalaku lembut dan perlahan .. aku jadi kaku lagi ! oh no please not now ! Namun Harry mulai melepaskan lagi belaiannya di kepalaku .. Ya ampun aku tak pernah seperti ini .. aku terlihat lemah sekali ..
“A.. aa.. thanks a lot Harry . Aku berjanji tugas ini hanya akan dilihat dosen saja , terima kasih sekali lagi ! sangat terima kasih !”
“Yeahaha , tak usah khawatir asal kau pegang janjimu itu yaa” ucap Harry sembari tersenyum sangat sangat manis
“Ya , aku janji” ucapku tersenyum senang . “Kau sangat tampan dan baik Harry” ucapku tanpa disengaja , aku kaget dan dengan cepat terdiam malu dan kaku .. lagi !
“Hey Haz !” panggil lelaki yang sudah kuduga suara itu berasal dari rumah Louis . huh aku sangat bersyukur !
“Yeah , ada apa Zayn ?” tanya Harry keras
“Kau belum makan malam , kan ? Mrs. Tomlinson membuat makanan enak untuk kita , kau harus ikut !” ajak Zayn
Okay !” setuju Harry langsung berdiri , setelah menatapku tersenyum manis
“Apa kau mau ikut juga Kelf ?” tanya Zayn dari rumah Louis
“Ahh .. tidak .. kurasa ini sudah malam .. aku tak mau membuat directioners lainnya iri” jawabku keras yang dibalas oleh anggukan dari Zayn
“haha yeah benar , tadi kau bilang apa ? kau berkata sangat pelan maaf aku tak mendengarnya ?” tanyanya .. Aku senang sekali ! dia tak mendengarnya !
“Umm tidak . aku tak bilang apa-apa” jawabku
“Ohh .. oke . kalau begitu aku pergi dulu , bye !” ucapnya yang mulai pergi menjauh
Bye , uhh Harry” panggilku pada Harry yang sudah mulai agak jauh
“Ya ada apa Kelf ?” Harry mulai berhenti
“Uhh .., terima kasih” ucapku singkat sembari tersenyum manis yang tak pernah kuberikan pada siapapun ..
“Sama-sama , good night , sweet dream !” ucapnya sembari berlari kecil ke rumah Loui dan pergi kedalam bersama Zayn ,, aku masih terdiam duduk ditempat yang sama .. aku tersenyum sendiri .. ya ampun ada apa ? kenapa aku begitu senang ? ahh sudahlah itu biasa .. semua directioners pasti akan seperti aku jika mereka merasakan ini . pikirku . Tapi .. kenapa ini begitu berbeda ? aku merasa amat nyaman .. Apa mungkin aku jatuh cinta pada Harry ? bukan cinta karena aku fans-nya .. tapi karena hatiku bilang cinta padanya .. tak mungkin .. tapi itu juga mungkin .. AAH ! sudahlah !..
“KELF !” panggil seseorang berteriak yang kurasa berasal dari rumahku
“Ada apa Bill ?” tanyaku “Kau tak perlu berteriak begitu”
“Dari tadi aku panggil kau hanya terdiam . Ayo cepat masuk , ini sudah malam , tak baik seorang wanita diluar malam begini”
“Yeah yeah yeah ,, kakak ..” ucapku sembari tersenyum senang . Wajah Bill terlihat aneh , mungkin karena pertama kalinya aku memanggilnya dengan panggilan kakak .

Sungguh aneh .. tadi aku menangis dan amat terpukul .. tapi sekarang ? menjadi malam terbaik dalam hidupku .. Apa karena Harry ? mungkin , ya ..
Huh tanpa terasa aku sudah sampai dikamarku . Aku sangat senang ! mungkin hari ini adalah hari terbaik yang pernah kualami !

Aku mulai berbaring ditempat-tidur hingga aku tertidur .. sesekali aku mulai tersenyum sendiri mengenang kejadian tadi pagi , siang , sore dan malam .. sungguh indah .. aku mulai memejamkan mata dan ...

***
Beberapa hari telah berlalu , aku masih sering melihat Ben naik turun tangga saat kami semua sedang berlatih basket .. menyebalkan ... meski terkadang ia full latihan . Aku sering sekali latihan sendiri saat teman-teman kelas 1-ku sudah pulang . Sebenarnya aku malas , karena saat aku latihan sendiri , itu sudah masuk jadwal latihan kelas 3 .. tapi aku tak peduli .. hingga aku lihat Ben sudah turun , aku akan pulang , memastikan dia pulang sendiri saja ..

“Hey Kelf , ayo pulang !” suara Loui memanggilku dari kejauhan , aku masih dilapangan sedang latihan basket sendirian
“Oh hai suara lucu !” ejek seorang lelaki yang baru masuk tim basket , kedengar namanya Howie
“Apa namamu Kelf juga ?” tanyaku mengejek
“Tidak ! namaku Howie” ucap Howie itu marah
“Haha nama yang lucu . Lagipula dia tidak menyapamu , dia menyapaku .. haha.” Tawaku mengejek
Loui mulai mendekatiku dan Howie .
“Apa maksudmu ‘suara lucu’ ?! siapa kau ? aku tak mengenalmu !” ucap Loui yang sudah sampai dan langsung marah-marah didepan Howie , dia pantas mendapatkannya
“Haha kau ini lelaki , tapi kenapa suaramu begitu ? apa benar kau pria ?” ejeknya .. sumpah .. aku tak mengerti apa masalah lelaki itu ? pikirku marah
“Hey masalahmu apa hingga mengejek Loui ? siapa kau ? kau tak tau apa-apa tentangnya ! dan asal kau tahu suara Loui itu amat bagus , dan kurasa lebih bagus darimu ! dia juga sangat mahir menyanyi !”
No , i’m not” ucap Loui berbisik dan malu
Yes , You are Lou ! hanya saja kau tak menyadarinya , aku sering sekali mendengarmu menyanyi suaramu sangat bagus” pujiku pelan cenderung berbisik karena kurasa ini bukan saat yang tepat untuk memuji
“Ohh jadi kau pintar menyanyi ? kau pasti akan bergabung dengan umm semacam girlband ?” ucapnya mengejek sembari tertawa , diiringi suara Cato .. sial lelaki itu lagi

*BUGG* pukulan keras melayang cepat dimuka Howie tanpa aku sadari ! Howie mendapati hidungnya berdarah karena dipukul , Howie-pun mencoba membalas namun Loui selalu menahannya agar tak melayang
Aku mencoba memisahkan mereka , Cato dan teman sekongkolnya hanya terdiam tertawa melihat kegaduhan ini , andai ada teman seteam-ku mereka pasti akan membantuku .. Aku terus mencoba memisahkan mereka meski itu sangat sulit .
“AYOLAH CEPAT SESEORANG BANTU AKU !” pintaku yang sepertinya sia-sia anak kelas 3 semua seperti budak pada Cato .. Mereka sama sekali tak mau membantuku ! sial ! kenapa hidup seperti ini ?!

Mungkin sudah 5 menit mereka saling melawan .. Berkali-kali aku mendapatkan pukulan tak disengaja dari Loui ataupun Howie , memang menyakitkan tapi aku harus tetap membuat mereka terpisah ! ini berbahaya !

*BAGG !* pukulan keras melayang dihidungku *PLAK!* tamparan keras melayang di pipi dan terkadang leher atau kepalaku ..

“HEY APA YANG TERJADI ?!” suara lelaki tegas dan terdengar sangat dewasa itu mulai mendekat

Ia mulai memisahkan dengan kasar Howie dan Loui , mereka terkadang masih sering saling memukul
“KALIAN INI SEPERTI ANAK KECIL !” teriak lelaki itu marah , aku hanya terdiam lesu dan lelah menatapnya dengan kekaguman
“DIA YANG MULAI !” protes Howie
“KAU YANG MULAI ! AKU TAK MENGENALMU SAMA SEKALI !” bela Loui .
“Siapa kau ?” tanya lelaki itu pada Howie
“AKU HOWIE !” jawabnya kesal
“Lihat ? semua orang tak mengenalmu !” hina Loui
“Aku kelas 3 ! Anak baru di team basket Cato  !”
“Hanya saja tak terkenal ! haha” ejek Loui
“Ssh DIAM ! cepat kalian kembali ke team kalian ! apa perlu aku memanggil pelatih ? ” pisah lelaki itu lagi
“Sudah , kembali sana  ! jangan membuat kegaduhan ! kalian semua kelas 3 ! jangan memberi contoh tidak baik pada adik kelas kalian !” marah lelaki itu

Howie tak bisa mengatur nafasnya karena saking marahnya . Namun suruh lelaki itu, Howie akhirnya kembali dan bergabung dengan Cato . Saat ia kembali , berkali-kali ia dapat pujian dari Cato yang senang melihat Loui berdarah dan memar dibeberapa bagian wajah
“Hey Benjamin !” panggil Cato , lelaki yang bernama Benjamin itu membalikkan badan pada Cato
“Jangan mentang-mentang kau Ketua ekskul basket kelas 3 kau bisa seenaknya mengatur kami !” marah Cato
“Terserah apa katamu ! hanya orang-orang bodoh yang diam saja melihat 2 temannya sedang bertengkar !” bela Ben bijak

Cato mulai tersenyum mengejek meski ia tak tahu apa yang harus dia jawab untuk membela dia dan teman-temannya .. lelaki pengecut !
“Lou kau tak apa ?” tanyaku
“Biasa .. anak lelaki” ucapnya tak nyambung
“Kelf , kau tak apa ?” tanya Ben “Hidungmu berdarah” ucapnya terdengar khawatir “dan didekat matamu sedikit lebam”
“Ohh yeah , tadi aku tak merasakannya” ucapku yang baru sadar dan mulai merasakan sakit di lukaku ini
“Biar aku antar kalian kerumah , aku bawa mobil , agar lebih cepat” tawar Ben yang terlihat mengkhawatirkanku
“Tapi rumah kami tak jauh dari sini”
“Ahh sudahlah biar lebih cepat , tapi aku izin pelatih dulu untuk mengantar kalian pulang . Tunggu disini hanya sebentar” ucapnya yang dengan cepat langsung pergi
“Hmm rasanya kau mencintai lelaki yang tepat” ucap Loui mengejek
“Diam Lou ! urusi saja lukamu itu !” ucapku kesal . Loui hanya tertawa kecil sembari terkadang aku tekan lukanya agar ia diam .

“Hey , maaf lama , ayo” ajaknya yang sudah kembali menemui pelatih

Aku dan Loui mengikutinya dari belakang . Tak lama kami sudah sampai di tempat parkir dan langsung menaiki mobilnya yang tergolong cukup bagus itu . Mobil itu terlihat familiar .. Tak lama mobil itu mulai berjalan .. aku dan Lou hanya terdiam sesekali menahan sakit
“Ahh ini bersihkan saja darahnya dengan tisu ini” ucap Ben sembari memberikan beberapa lembar tisu
Thanks Ben” ucapku yang duduk disebelahnya
“Tak apa , aku senang bisa membantu” ucapnya sembari tersenyum amat manis .. jujur dia lelaki terkeren yang pernah kutemui ! Kenapa aku bilang begitu ? jujur saja , dia lelaki yang sangat tampan , sangat baik , tegas , dan mahir bermain basket .. banyak wanita-wanita cheerleader mengidolakannya .. namun itu suatu bencana untukku , kalau lawanku bertambah .

“Ahh itu rumahku” ucap Loui menunjuk rumahnya yang bersebelahan denganku
“Dan sebelahnya rumahku” ucapku
“Itu rumahmu ? bukankah itu rumah Helen ?” tanya Ben kaget
“Yeah .. aku tinggal bersamanya” ucapku bosan
“Benarkah ? apa kau bersahabat dengannya , makanya kau bisa serumah bersama ?” tanyanya lagi terdengar sangat penasaran
“Dia kakakku” jawabku singkat dan terdengar sangat bosan
“ha? Aku baru tahu !” ucapnya kaget
“Tunggu , bagaimana kau tahu kalau itu rumah Helen ?” tanyaku bingung
“Kakakmu itu terkenal Kelf” jawabannya itu benar-benar membuatku bosan , malas dan kehilangan semangat
“yeah , bilang saja ia sangat berbeda 180 derajat dariku”
“Kau juga terkenal Kelf , kau tau ?” ucapnya membuat aku bisa tersenyum kembali
“Benarkah ?”
“Kau ingat saat kau memukul Cato yang dengan kasar mencium temanmu itu ? banyak kelas 3 yang membicarakannya” ucapnya terdengar kagum
“Huh .. terkenal jangan dengan cara yang seperti ini” ucapku kesal
“haha .. tapi Kelf , kudengar kau sangat pintar dikelasmu ?”
“Ha ? siapa bilang ? aku seperti yang lainnya”
“Hampir semua orang tau itu” ucap Ben “Kau sama terkenalnya dengan kakakmu”
“Tolong .. jangan samakan aku dengannya” ucapku kesal
“Ohh maaf .. kenapa Kelf ?” tanyanya masih penasaran
“Aku ingin berbeda” jawabku singkat
Be yourself Kelf , don’t you ever want to be anyone else” ucapnya bijak .. yang tak akan pernah aku lupakan hingga saat ini
“Ahh here we are “ Ben sudah memberhentikan mobilnya dengan mulus

Aku segera membuka pintu namun Ben memegang tanganku .. aku menjadi kaku dan gugup ..
“Ada sedikit darah di pipimu” ucapnya , ia mengambil tisu lalu menempelkannya di pipiku yang memang terasa sakit .. Aku terdiam .. aku senang sekali ! aku senang ! ini pertama kalinya ia .. menyentuh pipiku !
“Dan didekat matamu” ucapnya “Ahh kau harus mengompresnya dengan es batu , agar lebamnya mulai menghilang .. Kelf .. i’m so worry about you “ ucapnya sangat terdengar khawatir
Jantungku seperti berhenti .. lalu mulai bekerja diluar kendali .. Ben ? kau khawatir denganku ? benarkah ? aku mimpi apa ? kenapa seindah ini ? Ben ! aku sangat senang !
“Berjanjilah kau akan menjaga dirimu” ucapnya
“Aku .. janji” ucapku masih kaget .. aku menatap matanya yang terlihat khawatir itu .. kenapa dia mengkhawatirkanku seperti ini ? Ben .. ingin rasanya aku bilang padamu .. kalau aku  cinta padamu .. hanya beberapa bulan lagi kau akan kuliah dan kita berpisah .. aku tak mau itu terjadi .. Ben .. i lo--
“Ohh kurasa lukaku ini sudah semakin parah !” ucap Loui mengacaukan suasana
“Ahh-- -yeah -- kalau begitu , aku harus cepat-cepat mengobati luka bodoh ini , dan membantu Loui merawat lukanya .. ia selalu tak bisa melakukannya sendiri” ucapku mengejek .. Loui hanya tertawa mengejekku .. Ben-pun ikut tertawa melihat kami saling mengejek
“Kalau begitu cepat turun kalian pasangan kasmaran” ucapnya membuat aku dan Loui kaget
“ha ? kita tidak kasmaran ! dia bukan tipe-ku” ucapku sewot
“Heey , kau juga bukan tipe-ku ! kau terlalu gendut , kau tau itu ? dan juga pipimu .. seperti kue donat yang sudah terlalu mengembang !” ucap Lou mengejek
“Ohh benarkah ? bagaimana denganmu ? lihat rambutmu ! lurus seperti itu ! huh jelek sekali !” balasku mengejek “Dan suaramu itu tak patut didengar”
“Hey kalian ini ! haha seperti anak kecil saja , lebih baik kalian cepat bersihkan luka kalian , darah kalian sudah mulai mengalir tuh , apa perlu aku bantu ?” tanyanya sembari tertawa kecil
“Bantu saja ! sepertinya Kelf membutuhkanmu !” ucap Loui marah , dan ia langsung pergi .. ayolah Lou ! itu hanya .... apa aku kelewatan ?
“Kelf , maaf tapi aku tak tega melihatmu berdarah begitu” ucapnya yang langsung mengambil kapas yang entah dia ambil darimana aku tak memperhatikan , aku mengkhawatirkan Louis , apa dia benar-benar marah ?
“Ahh kurasa aku punya alkohol . Sebentar” ucapnya lagi terlihat kesusahan

Dia mulai meneteskan beberapa tetes alkohol ke kapas itu dan mulai menempelkannya di bagian wajahku yang berdarah ..
“Aw” terkadang aku merintih pelan menahan perihnya saat alkohol itu menempel dilukaku .. Namun karena dia .. aku menjadi kuat .. terima kasih Ben ..
“Nah , sudah , tinggal pasangkan saja plaster” ucapnya “Apa kau punya plaster ?” tanyanya
“Aku jarang membawa peralatan medis” jawabku
“haha , baiklah , aku punya , tapi tinggal sedikit , mungkin dapat menutup 3 lukamu”
“tak apa”
“Baiklah, sebentar” ucapnya yang mulai masuk ke mobil dan mengambil plaster yang memang tinggal sedikit .. Aku menatapnya , ia menatap lukaku dengan serius .. aku bisa melihat matanya yang serius padaku ... aku ingin melihat itu setiap hari .. setiap aku bertemu padanya .. rasa ini semakin besar .. apalagi .. jika dia bersikap sangat baik seperti ini .

Ben mulai menempelkan plaster-nya ke lukaku dengan sangat hati-hati , mungkin takut aku kesakitan . Aku mencoba tersenyum saat ia selesai. Cukup sulit untuk tersenyum , karena jika tersenyum aku pasti akan gugup dan gemetar .. Ini semua karenanya ..

Ben , melihatku sembari tersenyum sangat manis ..
“Pasti akan sulit jika kita harus berpisah , aku sudah merasa dekat denganmu Kelf” ucapnya , senyumannya mulai berubah menjadi tatapan sedih
“Aku juga .. Tenang saja .. aku akan selalu menjadi temanmu Ben ..” ucapku sembari tersenyum . Ia memberiku senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya ! senyumannya sangat indah ! aku tak bisa berhenti melihatnya .. aku ingin terus melihatnya ..

Itu adalah senyuman terindah yang pernah aku lihat dari Ben !
Dengan cepatnya aku bisa melihat Ben mulai mendekat , ia mendekatiku dan memelukku dengan cepat .. aku terdiam .. kaget !! aku tak mengerti .. kenapa dia memelukku ? aku senang ! tapi .. aku bingung ..

Ben mulai melepaskan pelukannya , hatiku terasa berbunga-bunga ! Ben tersenyum lembut menatapku , aku hanya bisa membalasnya dengan tatapan bingung dan terlihat sangat bodoh
“Terima kasih Kelf” ucapnya tanpa aku mengerti
“Itu lucu Ben , seharusnya aku yang berterima kasih” ucapku masih melongo menatap Ben seperti orang bodoh
“Terima kasih , kau mau menjadi temanku , aku merasa sudah sangat dekat denganmu , bagaimana denganmu ?” tanyanya serius , wajahnya terlihat aneh , ia seperti gugup
“Yeah , aku merasa lebih dekat dari itu” ucapku keceplosan
“Maksudnya ?”
“ti-ti-tidak , maksudku , terasa berat sekali jika kita harus berpisah , tinggal 2 bulan lagi kau sudah menjadi anak kuliahan” ucapku mulai tersenyum , mencoba agar tidak canggung
“Yeah , Kelf ?”
“Ya ?”
“Berjanjilah .. jangan pernah melupakanku” ucapnya malu
“Aku tak akan melupakanmu , aku janji” ucapku tersenyum senang . Kenapa dia berkata begitu ? aku .. aku bingung ! aku senang ! apa Ben juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan ? apa Ben juga tertarik padaku ? tapi .. mungkinkah ?

“Yasudah kalau begitu , kau istirahat saja ya dirumah , aku pulang dulu” ucapnya canggung
“Yeah , bye . Dan terima kasih banyak” ucapku sembari tersenyum senang
“Yeah , uhh bye” ucapnya aneh , ia mulai masuk ke mobil , melambaikan tangan lalu pergi dengan cukup cepat . Aku terdiam .. aku tersenyum senang .. aku berlari bersemangat ke rumah , menutup pintu dengan menari-nari seperti orang sinting di film-film ..

Disana aku melihat seorang wanita yang sangat cantik dan baik hati bagai bidadari sedang duduk di kursi ruang tamu membaca selembar kertas yang tak kutahu apa itu .. Dengan tatapannya yang sudah sayu , dan keriput disebelah matanya ia tetap nampak terlihat cantik .. sampai kapanpun .. dia tetap wanita tercantik didunia yang pernah kutemui .. Mama ..
Ia melihatku dan langsung melipatnya cepat .. aneh
“Ada apa ma ?” tanyaku , seketika senyuman senangku memudar
“Tidak ada sayang , umm , siapa laki-laki tadi ?”  jawabnya yang langsung tersenyum menggoda . Aku mulai tersenyum kembali dan sangat ceria
“Uhh .. dia hanya teman ..” jawabku senang dan malu
“Mama tau kau bohong” ucapnya sembari tersenyum jail
“Mama ini , dia benar-benar hanya temanku !”
“Tidak mau cerita ?” tanyanya masih tersenyum jahil
Yeah okay .. aku menyukainya” ucapku , bisa kurasakan pipiku mulai merona merah
“Ahh that’s sweet , jadi siapa lelaki beruntung itu ?” tanya mama yang meyuruhku untuk duduk disampingnya
“Namanya Benjamin ma” jawabku malu malu
“Ohh itu nama yang bagus , bagaimana dia ?”
“Dia orang yang sangat baik , tampan , atletis , sangat sempurna dimataku” ucapku sembari tersenyum-senyum
“haha anak mama sedang kena serangan cinta ! kau ini , tak biasanya bercerita tentang lelaki pada mama , biasanya Helen yang bercerita”
“Yee mama , emangnya Kelf gak boleh apa suka sama lelaki yang emang menarik dimata kelf ?” ucapku murung
“Ya boleh laah sayang” ucap mama memelukku penuh sayang
“Ma”
“ya ?”
“Makasih ya ma , selalu ada disamping Kelf , Kelf sayang banget sama mama” ucapku sembari memberi mama pelukan  hangat
“Sama-sama sayang , seharusnya kau beritahu itu pada Loui juga , dia selalu ada disampingmu” ucap mama, aku mengangguk terharu .. seketika aku kaget .. apa yang aku lakukan ? Loui ! aku lupa , aku lupa sekali ! dia tadi , marah padaku ? ..
“Ma , Kelf harus menyusul Loui ma” ucapku melepaskan pelukan dan langsung buru-buru menuju pintu , mama terlihat kaget dan bingung .

Aku keluar rumah , berlari ke rumah Louis yang tak jauh dari rumahku , aku mengetuk pintunya dan ...
“Hello Mrs. Tomlinson , apa Louis ada ?” tanyaku cepat dan gugup
“Ye-yeah .. dia ada di kamarnya , silahkan ke atas Kelf” jawab Mrs. Tomlinson bingung melihatku terburu-buru
Thanks Mrs. Tomlinson” ucapku cepat , aku segera berlari ke kamarnya , menaiki tangga dengan cepat , dan mengetuk pintunya
“Siapa ?” tanya suara yang sudah tak asing itu
“Ini Kelf , Lou , tolong buka pintunya” ucapku memohon
“Mau apa Kelf ? bukankah kau sedang diobati oleh Ben” ucapnya menyindir
“Loui , jangan begitu .. aku memang bodoh .. maafkan aku .. aku tadi .. hanya salah tingkah saja” ucapku melas
“Pergi Kelf” ucapnya dari dalam kamar tanpa membuka pintu
“Lou , kenapa ?” aku mulai takut “Kita teman kan ?” tanyaku sedih
“.............”
“Lou .. tolong .. aku minta maaf , aku memang bodoh , aku egois ..”
“Lucu Kelf , kau baru saja membelaku karena Howie mengejek suaraku , dan tadi .. kau malah menghina suaraku . . itu candaan yang tidak lucu Kelf” ucap Louis marah , aku merasa sangat bersalah , aku benar-benar sedih membuat sahabatku sendiri sakit hati karena aku , bodoh ..
“Loui .. kau tau aku .. aku sama sekali tak bermaksud begitu .. suaramu sangat bagus Lou .. Aku tadi hanya kesal , karena kau meledekku didepan Ben , dan aku tahu itu bodoh sekali , maafkan aku” ucapku sedih .. aku sangat meraasa bersalah
“Pergilah Kelf , perbaiki kesalahanmu . Aku baru melihat kau seperti ini , apa karena Ben kau jadi lebih mementingkan dia ?” pertanyaan itu membuatku semakin tersayat
“Tidak Lou , kenapa kau bertanya begitu ? kau selalu yang kupentingkan setelah ibu”
“Kalau begitu buktikan”
“Bagaimana ?”
“Lebih perhatikan aku , lebih terus bersamaku , kau sahabat terbaikku Kelf . Jangan pernah berubah hanya karena orang yang baru kau kenal” ucapnya
I’m really sorry Lou , aku mohon maafkan aku , aku tau aku ini salah , bodoh dan egois , aku berjanji aku takkan menghinamu lagi , tapi aku tak bermaksud menghinamu . Lou tolong .. buka pintunya .. aku minta maaf” ucapku sedih , aku mulai sangat merasa bersalah , aku menitikkan air mata sedikit , aku terisak sedikit dan cepat-cepat menutup mulut , kapan aku menjadi secengeng ini ? ..

Aku mendengar kunci pintu diputar , lalu seseorang membuka pintu dengan cepat ..
“Bodoh , kenapa kau menangis segala ?” tanyanya terlihat marah
“Hanya orang tertentu yang bisa membuatku menangis !” ucapku
“Sudahlah jangan menangis begitu . Aku tak suka jika kau cengeng” ucapnya tanpa melirikku
“Aku tidak menangis !” ucapku masih sedih karena Loui masih marah padaku
“Itu ada air mata di pipimu” ucapnya . Aku dengan cepat menghapusnya .
“Lou !” teriakku . Louis melihatku kaget “Aku bodoh , oke ? kenapa kau tak pahami itu ?” ucapku teriak sedih

Louis masih belum menatapku . Ia terus menatap jendela disebelah kanan tanpa aku tahu apa yang sebenarnya ia lihat . Aku menekannya untuk bicara , aku memainkan rambutnya agar menatapku namun ia menolak , ia melipat tangannya seperti orang yang sedang sangat marah . Aku menggoyangkan pundaknya , ia masih belum melihat , berkali-kali aku memanggil namanya , ia tak kunjung melihat .. aku sakit hati ! kenapa dia begitu padaku ?! Apa ia sebegitu marahnya padaku ?

Aku menarik nafas , meneteskan air mata lagi ... aku mengatur nafas , dan dengan cepat memeluk Louis dengan sangat erat hingga ia hampir terjatuh .. Aku tak melihat bagaimana reaksi wajahnya , karena aku menutupi wajahku dengan badannya , aku menyembunyikan wajahku di dadanya dan hanya membalikkan wajahku ke kanan dengan berharap aku dimaafkan oleh Louis .
“Jangan begini , kumohon .. a--aku sungguh minta-maaf , tolong Lou , aku benci sekali saat kau seperti ini , kau membuatku lemah” ucapku sembari sesekali terisak
“.....................”
“LOU !” teriakku memeluknya lebih erat lagi
“......” Lou mulai membalas pelukanku , ia meletakkan tangannya di punggungku, bisa kurasakan tangannya menyentuh rambutku , ia memelukku dengan lembut , yang tak pernah kuterima darinya ..
“Kau ini .. “ ucapnya mulai bicara
“jangan dengan nada begitu !” ucapku
“Baiklah , kau ini memang bodoh dan aku tau itu sejak dulu . Saat ini aku sedang membuatmu menjadi pintar , belajar sedikit dari kebodohanmu” ucapnya lebih lembut
Aku mulai tertawa kecil , aku terisak sembari tertawa
That’s mean i forgived you , jangan ulangi lagi , aku akan sangat membencimu” ucapnya membalas pelukanku lebih erat
“Ya--ya--yaaa !” jawabku senang sembari memeluk Louis lebih erat lagi , aku tertawa kecil sembari terisak , Louis juga tertawa karena melihatku menangis seperti ini , untuk pertama kali ...
Don’t laugh !” protesku
“haha , habisnya kau ini , kenapa kau menangis begitu ? hidungmu membesar !” candanya yang kurasa tak tepat waktu
“LOU !” ucapku mencubitnya keras hingga ia sedikit kesakitan , tapi kami hanya tertawa tanpa jelas apa yang ditertawakan .. Aku tak peduli .. meski kita tertawa tak jelas , tapi kami senang bersama .. menertawakan hal yang tak jelas .. tapi kami merasa amat senang .. aku merasa bahagia .. saat Louis disampingku .. dan saat aku disampingnya ..

Mulai saat itu aku belajar .. kalau sampai kapanpun takkan pernah ada orang lagi yang bisa membuat aku melupakan Louis , sahabat pertamaku .. sahabatku satu-satunya .. sahabatku yang selalu ada disampingku .. kenapa aku melupakannya hanya karena orang baru ? sespecial-nya orang itu untukku .. ia takkan pernah sespecial Louis .. dia sahabatku yang sangat aku sayangi .. dan aku bangga akan itu ..



***
GO TO PART IV