Friday 28 June 2013

One Direction Fanfiction : You're Not For Me (Part VIII)


You're Not For Me


Chapter VIII : Zayn .. i love you ..

Malam telah berlalu .. kutemui lagi pagiku yang cerah .. huuh ternyata masih sangat pagi , masih pukul 05.00 AM ! Karena sudah tak ngantuk , aku langsung beranjak dari tempat tidur dan langsung mandi . 

Pukul 05.25 AM . Apa yang akan aku lakukan di pagi ini ? aku pergi ke ruangan dapur kecil di kamarku ini , ruangan dapur ini sangat simple , hanya ada kompor , katel dan alat masak lainnya yang sangat minim . Wajar .. mungkin ruangan dapur ini juga tak perlu , karena kebanyakan tamu hotel lebih memilih masakan yang ada di hotel elit ini . Kak Liam beruntung , dia bisa merasakan segalanya yang elit . Aku sangat bangga padanya ..Hmm .. lebih baik aku masak saja .. pikirku .. 

Aku segera keluar kamar hotel , memandang ke kanan kiriku .. hmm masih sepi .. Sepertinya yang lain masih mengantuk semua . Aku mengambil tas-ku dan segera keluar dari kamar , tapi tiba-tiba ..
"Ohh ! Harry" Harry tiba-tiba datang ke kamarku , mukanya sudah segar , jarang sekali ada artis yang suka bangun pagi , tapi kan memang jadwal the boys sedang kosong
"Mau kemana pagi-pagi begini ?" tanya Harry curiga
"Sudahlah jangan memandangku seperti itu , aku hanya ingin pergi belanja" jawabku
"Ohh .. kau kemana tadi malam ? ngomongnya mau ke belakang tapi tak balik-balik lagI" 
"Aku sudah sangat ngantuk , jadi aku cepat-cepat tidur" jawabku berbohong
"Ohh .. ngomong-ngomong ngapain sih pagi gini belanja ? mau masak ? kan udah ada koki hotel yang selalu siap sedia" 
"Aku bosen makan makanan hotel mulu , rasanya kangen masakan mama dan yaa masakan rumahan" 
"Emm .. gitu .. tapi makanan disini udah kaya makanan rumahan kok , tergantung apa yang kamu pilih"
"Yaa tapi rasanya beda , mokonya aku kangen masakan aku sendiri" 
"Oke .. oke .. tapi kau mau pergi dengan siapa ? pagi-pagi gini jarang sekali ada taxi !" ucap Harry
"Aduuh ! aku lupaa" ucapku terlihat bodoh
"Dasar ! kalau begitu , aku saja yang mengantarmu , bagaimana ?" tawar Harry , aku mengangguk saja sambil tersenyum lebar , soalnya mau bagaimana lagi ? .. 

Aku dan Harry segera turun ke basement untuk mengambil mobil  . Di perjalanan kami hanya memikirkan tentang apa yang mau kami masak .. Harry akhirnya memilih pudding untuk makanan penutup . Kalau aku memilih makanan utamanya Cheesy Rice with a special sauce kreasi mama yang sudah diajarkan padaku .. Waah memikirkannya saja sudah semangat , apalagi memasaknya !

Tak berapa lama kami sudah sampai di supermarket yang menjual banyak bahan untuk memasak . Harry bilang dia sudah langganan di supermarket ini . Kami langsung menuruni mobil dan masuk ke supermarket , aku segera memasukkan barang-barang penting seperti keju , saus , kecap , membeli nasi yang sudah jadi , cabai hijau ,  garam dll ke keranjang . Harry membeli bahan-bahan masakan untuk membuat pudding . Tak berapa lama semua sudah terkumpul , aku dan Harry segera ke kasir , penjaga kasir itu terlihat kaget saat melihat yang membeli Harry , Harry hanya tersenyum ramah kepadanya . Dia terus memandangi Harry seperti ia akan mencuri , tapi pandangannya penuh cinta .. sepertinya dia Directioners juga .. Kami segera keluar dari supermarket , wanita itu masih terlihat kaget sekaligus amat senang .
"Harry , kurasa wanita itu .."
"Directioners ?"
"Yaa"
"Memang .. aku sudah 10 kali ke supermarket ini , kurasa ia akan terbiasa , tapi ternyata ia masih seperti itu" ucap Harry , aku hanya tertawa mendengarnya
Kami segera masuk kembali ke dalam mobil .. Harry berkendara dengan santai sesekali ia bercanda , dia orang yang sangat baik .. Harry ..
"Harry , tapi barang-barang untuk memasak seperti spatula , parutan dan lain lain tak komplit , bagaimana dong ?" tanyaku pada Harry
"Ohh kalau begitu kita harus ke dapur hotel di lantai 2 , kita boleh minjam barang-barangnya kok , asal di kembalikan" ucap Harry santai , aku lega mendengarnya .

Kami sudah sampai di Hotel . Aku dan Harry segera pergi ke dapur hotel di lantai 2 .
"Hey chef Lee" ucap Harry pada seorang koki hotel lelaki masih muda yang kiranya berumur 20 tahunan itu . ia sangat tampan , tak seperti koki , seperti aktor tampan korea
"Hello idol" ucap chef itu sambil tersenyum ramah
"Boleh aku meminjam barang-barang untuk memasak ? mungkin spatula , parutan , pisau dan lainnya ?"
"Untuk apa ?"
"Untuk membuat masakan ala sendiri" Jawab Harry
"Kau tak suka masakanku ?"
"Ohh tentu saja aku suka ! hanya saja Sabina mau membuat masakan ala sendiri , ia rindu masakannya" jawab Harry cepat
"Ohh begitu , jadi gadis cantik ini Sabina" ucap chef Lee membuatku tersipu malu , senyumannya terlihat sangat manis .. aku suka itu !
"Hello chef" ucapku sambil mengulurkan tangan , chef Lee menjabatnya sambil tersenyum ramah 
"Kalau begitu , pinjam saja barang-barang yang kau butuhkan sesuai kebutuhanmu , asal jangan lupa kembalikan yaa , pukul 8 harus sudah ada"
"Oke chef , siap !" ucap Harry semangat  , Harry segera mengambil barang-barang yang dibutuhkan , tak berapa lama ia kembali membawa barang-barang itu .
"Terima kasih banyak chef" ucapku pada chef Lee
"Dengan senang hati" ucap chef Lee tersenyum

Aku segera pergi ke lantai kamarku dan masuk ke kamarku menuju dapurnya yang kecil itu .. Bahan-bahan semua di keluarkan , barang-barangpun semua di keluarkan untuk keperluan memasak . Aku mulai memasak cheesy rice with a special sauce , Aku menyuruh Harry untuk menggoreng dulu rice yang sudah disiapkan itu , dan memarut keju seperlunya .. Aku menyiapkan special sauce yang sudah mama ajarkan padaku , rasa enak ini tak akan pernah di temukan oleh siapapun , mama sangat pandai memasak , kurasa warisan itu di turunkan padaku . Aku mulai memasukkan sauce yang sudah kubuat lalu di campurkan pada nasi yang tadi sudah digoreng itu .. Harry mulai memasak pudding , kalau pudding sepertinya Harry jagonya , ia mulai membuat susu kental buah untuk sweet sauce diatas puddingnya , hmmm cukup menarik .

Tak berapa lama , makanan kami sudah jadi . Harry mengambil piring , garpu dan sendok untuk aku dan dia . 
"Kita sudah seperti chef Lee saja !" ucap Harry , aku hanya tertawa senang mendengarnya "Boleh kuminta cheesy rice-mu itu ?" 
"Oh tentu saja Haz" aku langsung memberikan cheesy rice-ku pada Harry , lumayan banyak , karena aku memasak cheesy rice-ku terlalu banyak . Harry mulai menyalakan TV , sambil menyantap cheesy rice buatanku itu 
"Hmm !" ucap Harry , aku langsung menatapnya 
"Ada apa ? apa terlalu asin ?" tanyaku
"Tidak !!" ucap Harry tinggi , membuatku sedikit khawatir "Rasanya ..." aku semakin penasaran "very very delicious ! kau belajar dari mana ?" aku bernapas lega
"Dari ibuku , terimakasih" ucapku
"Sumpah ini enak sekali , sebaiknya jangan kasih tau Niall .. karena dia akan menghabiskan semuanya !" ucap Harry melotot bercanda
"Haha dasar , lagipula sisanya masih banyak kok, bisa kita berikan pada the boys dan Josh tentunya  , terima kasih sekali lagi ya , sudah bilang masakanku enak" ucapku sambil tersenyum senang pada Harry, Harry mengeluarkan jempolnya itu ke hadapanku . Harry sudah menghabiskan 2 piring cheesy rice , kurasa dia sudah kenyang .
"Sumpah makanan ini lebih enak daripada buatan chef Lee !" ucap Harry memuji , itu membuatku sangat malu , aku senang sekali bisa dipuji
"Thanks Harry" ucapku , Harry tersenyum "Sisanya masih banyak tuh , mau diapakan ?"
"Berikan saja pada Niall ! dia pasti habiskan semuanya"
"Tak mungkin sebanyak ini !" ucapku 
"Kalau begitu berikan pada Liam , Niall , Loui dan Zayn juga Josh !" saran Harry semangat 
"Ide yang bagus ! kalau begitu kau kasih kak Liam dan Loui masakanku ini , aku akan berikan sisanya pada Niall , Zayn dan Josh" ucapku .. tiba-tiba Harry menatapku curiga "Apa ?" tanyaku bingung
"Kau ingin berdua dengan Zayn ya ? nanti kau menyuapinya ?" ucap Harry terlihat amat curiga , pipiku memerah 
"Tentu saja tidak !" ucapku tinggi , Harry semakin mencurigaiku "terserah" ucapku menyelesaikan
"baiklaah" ucap Harry "hanya bercanda" ucap Harry sambil merangkulku seperti biasa "kalau begitu , kita bertemu lagi nanti , oke ?" ajak Harry , aku hanya menunjukkan ibu jariku dan mengedipkan mata .
"Harry , sekalian kembalikan barangnya chef Lee yaa" ucapku penuh harap 
"Huuh baiklaah sayang" ucap harry sambil membawa barang-barang yang kupinjam dari Chef Lee

Aku segera pergi ke kamar Niall terlebih dahulu , karena kamarnya paling dekat dengan kamarku .. dan seperti yang aku rencanakan the best at last !
"Hey Sabina , what's up ?" ucap Niall dari depan pintu
"Hey Niall , aku mau ngasih makanan buatanku , soalnya kata Harry , kau akan menyukai ini" ucapku sambil memberikan 1 kotak kecil kardus makan berisi cheesy rice buatanku
"benarkah ? kau buatkan ini Sabin ?" tanya Niall , ia terlihat sangat senang membuatku ikut senang
"Yaah begitulah hehe" ucapku merendah , Niall mengambilnya lalu membukanya , mulutnya terlihat terbuka berkata 'wow'
"i think it will be so delicious !"
"I hope so" jawabku sambil tersipu malu
"Thanks a lot Sabin , i love youuu" ucap Niall sambil memeluk dan mengecup pipiku sebentar lalu berkata 'bye' dan menutup pintu . Dasar Niall , selalu menomor satukan makanan , mungkin jika aku terjebak dalam kebakaran dan hanya Niall yang bisa menolongku tapi ia melihat sepotong Pizza lezat di sampingnya , ia mungkin lebih memilih pizza itu ! fikirku ..

Aku segera pergi menemui Josh dikamarnya untuk memberikan 1 kotak cheesy rice . Kamar Josh sudah pindah 2 hari yang lalu , kamarnya sudah di desain sekaligus untuk tempat latihannya dengan gitaris 1D , drummer 1D dan lainnya .. Itu cukup keren
Aku mengetuk pintu kamar Josh , hemm ruangan Josh memang lebih besar daripada kamar yang lain , menarik .
"Hey girl" ucap seorang lelaki tampan yang tinggi dan sepertinya seumuran denganku , dia tak pernah kulihat di daerah hotel ini .. Dia menggunakan kemeja biru dan celana jeans-nya , dia sangat tampan , aku baru sadar .. ehh
"Hey" jawabku bingung "Josh ada ?" tanyaku
"yeah , dia lagi latihan di sana , mau masuk ?" tanya lelaki itu
"Ohh tak usah , kalau begitu berikan saja ini padanya" ucapku sambil memberikan satu kotak cheesy rice
"Ohh baiklah , kau hanya bawa satu , untuk Josh ?" 
"yaa .. karena kukira tak akan ada tamu yang tertarik dengan masakan buatanku"
"Ohh jadi ini makanan ? wow , boleh kuminta ?" tanyanya
"Tentu saja" jawabku sambil tersenyum kecil
"Hey Sabina" ucap lelaki yang sedang memegang stik drum itu 
"Hey Josh" 
"Ada apa ?" tanyanya lelaki tampan itu langsung memberikan kotak cheesy rice-ku pada Josh
"Apa ini ?"
"Cheesy rice .. i made it .. jadi maaf kalau tidak enak" ucapku
"Sangat special bisa merasakannya , terimakasih" ucap Josh sambil tersenyum manis
"Sama-sama" ucapku senang
"Oh iyaa , ini adikku Joel Devine" ucap Josh memperkenalkan lelaki tampan itu
"Ohh ini adikmu ? aku tak tau kau punya adik" ucapku "Aku Sabina , so great to meet you"
"beautiful name , just like you" ucap Joel memuji
"Thanks" ucapku malu
"Oke , sebaiknya kau jangan mengencaninya , karena dia sudah dikejar Harry" ucap Josh sambil tersenyum jail , wajahku langsung merona merah
"Oh ya ? sayang sekali kalau begitu , Harry pasti saingan yang berat" ucap Joel , pipiku langsung merona merah , aku benar-benar malu digoda seperti itu
"Tidak ! itu tak benar , Harry tak mengejarku , he just .. a friend" ucapku gugup
"So how about Zayn ?" tanya Josh , pipiku memerah , aku kesal , aku seperti di pertekan , aku kesal sangat kesal .. aku tak suka seperti ini !

Aku langsung mengangkat kakiku dari kamar Josh , aku terlalu kesal , aku tau itu bercanda .. tapi .. aku tak suka !
"hey that's just a joke Sabin" ucap Josh menyusulku sambil memegang tanganku
"i know" ucapku masih tersenyum kesal , sambil melepaskan tangan Josh dari tanganku
"i'm sorry Sabin" ucap Josh sambil memandangku penuh menyesal
"Sama sekali tak masalah" ucapku tersenyum , aku kasihan melihatnya berwajah seperti itu . Josh tersenyum senang dan berkata
"Makasih untuk masakannya" sambil tersenyum manis , aku ikut senang . Ia mengangkat tangannya dan kembali ke kamarnya dengan Joel yang tampan itu . Entah kenapa , aku sangat senang melihat seseorang senang .

Aku segera cepat-cepat pergi ke kamar Zayn yang tak jauh itu. Tinggal 1 kotak lagi ..  

Aku mengetuk pintu kamar Zayn dengan semangat .
"Coming !" ucap Zayn dari dalam kamarnya , tak berapa lama ia membuka pintunya , jantungku berdegup kencang melihatnya
"Hey , maaf mengganggu" ucapku saat Zayn membuka pintu , aku masih ingat kejadian kemarin , jantungku berdegup cepat saat melihat wajahnya yang tampan itu .
"Oh hai Sabina , yeah , tidak apa , ada apa ?" ucap Zayn sambil tersenyum , tapi sepertinya dia masih banyak masalah
"Kata Harry masakanku enak dan dia menyuruhku untuk menawarkannya pada the boys , kata Harry kalian akan suka" ucapku gugup
"Jadi kau pandai memasak ?"
"Ahh tidak juga , hanya saja , aku ingin kalian merasakannya" ucapku merendah
"Tentu saja aku mau ! may i ?" tanyanya sambil tersenyum senang , aku mengangguk sambil memberikan kotak cheesy rice-ku . Zayn membukanya dengan senang
"Hmm sepertinya enak !" ucap Zayn "masuklah aku akan menaruhnya di piring dulu .. Masuk saja tak usah sungkan" tawarnya , aku memasuki kamar dengan canggung , Zayn menutup pintunya dengan tongkatnya lalu mengambil piring .
Aku duduk di kursi dekat kasurnya itu . Zayn kembali dengan cheesy rice-ku diatas piring .
"Hmm aku tak sabar" Zayn lalu duduk di kasur sambil menaruh tongkatnya , cheesy rice-ku mulai dilahap olehnya ,jantungku berdegup kencang .. aku takut Zayn tak menyukainya 
"Hmm ! enak sekali ! jujur !" ucap Zayn senang , aku jadi malu  "Kau mau ?" ucap Zayn sambil mengulurkan sendok berisi cheesy rice-ku , aku hanya menggelengkan kepala karena malu , hanya hitungan menit cheesy rice-ku sudah masuk ke dalam perut Zayn , aku sangat senang karena ia bilang masakanku sangat enak . Tiba-tiba seorang lelaki berambut pirang datang membawa gitar 
"Niall ! seharusnya kau ketuk pintu terlebih dahulu !" ucap Zayn marah bercanda
"Ohh baiklah maaf" Niall lalu menutup pintu lalu terdengar ketukan pintu 5 detik kemudian
"Okay , come in" ucap Zayn sambil tersenyum geli , aku menjadi ikut tersenyum akan tingkah Niall yang lucu
"ada apa Niall ?" tanya Zayn 
"Aku hanya bosan , jadi aku ingin menyanyi denganmu , bolehkah ?" ucap Niall imut
"Ahh jangan bercanda ! tentu saja" ucap Zayn , mereka terlihat sangat akrab
"Ada Sabina !" ucap Niall seru , aku hanya tersenyum canggung "Masakanmu sangat enak ! aku sangat menyukainya , besok bisa kau masakan lagi ?" ucap Niall
"Tidak bisa , aku lupa resepnya" ucapku bercanda , Niall langsung cemberut dengan muka lucunya itu "Haha baiklaah akan kumasakan" lanjutku melihat Niall cemberut
"Haha thank you babe !" ucap Niall sambil memelukku dari kursi . Niall langsung mengambil kursi dan menyimpan gitar yang dibawanya ke pangkuannya
"Baiklah apa yang akan kita nyanyikan ?" tanya Niall
"Bagaimana kalau Sabina yang memutuskan ?" tawar Zayn
"Ide bagus ! bagaimana Sabina ?" 
"Ehhmm .. well , saat ini aku suka dengan lagu kalian yang Nobody Compares , lagu itu sangat enak untuk dinyanyikan" jawabku
"Segera dilaksanakan !" ucap Niall , Niall mulai memetik gitarnya dengan sangat baik
"Eits , kau juga harus ikut menyanyi Sabina ! kudengar dari Liam suaramu bagus" ucap Zayn tiba-tiba menghentikan Niall bermain
"Itu benar ! kau juga harus ikut bernyanyi" ucap Niall semangat
"Baiklaah" ucapku malu . Zayn langsung tersenyum ramah dan manis . Niall kembali memainkan gitarnya dengan apik

Niall pertama menyanyi dengan logat irish-nya itu

'You're so pretty when you cry when you cry
wasn't ready to hear you say goodbye
now you're tearing me apart , tearing me apart , you're Tearing me apart'

Zayn langsung menyanyi dengan suaranya yang khas
You're so london your own style , your own style
we're together is so good
so girl why are you tearing me apart , tearing me apart , tearing me apart ?

"You sing Sabina !" ucap Zayn sambil menunjukku , jantungku langsung berdegup namun aku harus menyanyi aku sudah janji


'Did i do something stupid , yeah boy if i blew it ?
Just tell me what i did , let's work through it 
There's gotta be some way to getcha to want me
like before'

"Really nice Sabin ! We're sing this part together guys !" ucap Zayn semangat , Niall mengangguk

'Cause no one ever looks so good in a dress and it hurts
cause i know you won't be mine tonight
no one ever makes me feel like you do 
when you smile , baby tell me how to make it right 
no all my friends say it's not really worth it
but even if that's true .. 
no one in the world could stop me from not moving on 
baby even if i wanted to ..
Nobody Compares it's youuuu ...'

Niall memberhentikan permainannya , bagian itu cukup mengakhiri lagu favoritku ini . Zayn tersenyum manis dan senang , aku sangat terpesona dengan senyumannya yang indah itu , dia sangat tampan . Niall juga tersenyum senang , ia terlihat sangat imut .
"Wuuuw !" ucap Niall heboh sambil bertepuk tangan , Zayn hanya tertawa kecil melihatnya "Really really fun !" lanjutnya
"Yeah" ucap Zayn sambil tersenyum menatapku "Kau bernyanyi dengan sangat bagus , kau seharusnya jadi penyanyi juga" puji Zayn
"Yeah itu sangat benar , mungkin suatu saat kita akan menciptakan lagu featuring denganmu Sabin" puji Niall
"Haha itu berlebihan , tapi terima kasih" ucapku malu , tiba-tiba seorang lelaki berambut coklat keriting tiba-tiba membuka pintu
"Hey aku mendenhar kalian bernyanyi ! kenapa kau tak mengajakku ? kalian jahat sekali !" ucap Harry cemberut
"Maafkan kami Haz , tapi jika kau ikut bernyanyi kau akan ambil semua part dari lagu yang kita nyanyikan haha" ucap Niall bercanda
"That's kinda right" ucap Zayn sambil tertawa manis
"Baiklah , jika kalian seperti itu .. tapi apakah Sabina bernyanyi?" tanya Harry
"No .. " ucapku
"Yeah !! Sabina menyanyi ! kau tahu sangat cantik sekali suaranya !" ucap Niall keras 
"Tidak juga" ucapku merendah
"Kau selalu merendah Sabina .." ucap Zayn sangat lembut , dia menatapku dengan tatapannya yang lembut "Itu bagus , kau tak sombong .. aku suka itu" lanjutnya , mukaku ;angsung memerah saat matanya bertemu dengan mataku , mata coklatnya yang indah .. Zayn aku juga suka .. kau ..
"Hey gusy !" ucap Louis dari depan pintu Zayn yang tak tertutup , ia tampak khawatir , seketika Zayn memalingkan wajahnya dariku dan menatap Louis penuh tanya 
"What's up Lou ?" ucap Harry yang juga bingung
"Esther .." ucap louis belum selesai
"Apa yang terjadi ?" tanya Zayn terlihat sangat khawatir , jantungku berdegup kencang melihat kekhawatirannya
"Dari pagi dia belum makan karena pelayang hotel kira dia masih tidur , tapi siang ini , pintu kamar Esther diketuk untuk pelayanan kamar tapi dia tak menjawab ! Semua khawatir ada yang terjadi dengannya, sebenarnya aku juga tak peduli dengannya tapi .. aku jadi ikut khawatir" Jelas Louis dengan suara khas lembutnya . Semua nampak khawatir terutama Zayn , kurasa ia masih merasa bersalah akan kejadian semalam . Jantungku berdegup kencang melihat kekhawatiran Zayn yang pertama kulihat .. Zayn apa kau terlalu baik atau .. kau masih ....? 
"Kalau begitu ayo kita ke kamarnya !" ajak Zayn penuh kekhawatiran , Harry dan Niall mengangguk , Louis seperti menuntun jalan mereka . Zayn terlihat susah berjalan karena tongkatnya itu tapi aku bisa melihat dia mencoba berjalan cepat . Sepanjang jalan aku hanya memerhatikan Zayn , wajahnya yang tak pernah kulihat itu .

Tak terasa kami semua sudah sampai di depan pintu kamar Esther , ada Bonnie juga disana , seketika muka Niall berubah menjadi merah muda .
"She's not open the door" ucap kak Liam yang khawatir namun tak sekhawatir Zayn
"Esther !! Esther !!" ucap Zayn keras "Please Esther open the Door" ucap Zayn lebih keras
"Esther , cepat buka pintunya atau kami akan mendobrak !" ucap Harry sambil memandang sekitar , sepertinya yang lain juga setuju kalau Harry harus mendobrak pintunya "Aku hitung sampai 3 .. " .. "1 ..2..." Harry memandangku "Minggir sayang" aku langsung minggir sedikit agar tak mengganggu Harry untuk mendobrak pintu kamar wanita yang kubenci ini "Three !!" ucap Harry keras , seketika ia memundurkan badannya dan mendobrak pintu dengan keras hingga pintu kamarnya terbuka 

Zayn langsung berjalan cepat memasuki kamar Esther , the boys dan Bonnie masuk kedalam dengan santai namun wajahnya khawatir , mataku terus mengikuti kemana Zayn pergi .. Ia memanggil nama Esther sambil mencarinya di setiap sudut .. tak lama aku melihat seorang wanita cantik terbaring di lantai , ia tak sadarkan diri .. wajahnya pucat .. Esther !! ia masih menggunakan pakaian yang a gunakan pada malam itu .. mungkinkah ia pingsan ? Zayn juga melihat Esther yang terbaring lemah dilantai itu . Ia lalu mendekati Esther , menyimpan tongkatnya dan mengangkat Esther ke pangkuannya , jantungku berdegup amat kencang .. jujur aku tak suka Esther di pangkuan Zayn !
"Esther ! Esther please , wake up !" ucap Zayn khawatir sambil menggoyangkan badannya dan wajahnya sedikit cepat
"Wow dia suka minum alkohol" ucap Louis sambil memegang sebuah botol minuman alkohol 
"No she's not" ucap Zayn bingung
"i have proof" ucap Louis menunjukkan botol itu
"Dia alergi alkohol ! tidak mungkin ! maksudku apa yang dia lakukan ? dia sama sekali tak suka alkohol ! dan dia sangat alergi dengan alkohol ! kurasa inilah sebabnya ia tak sadarkan diri !" jelas Zayn cepat "Call a doctor please !" suruh Zayn penuh kekhawatiran  

Aku dengan cepat mengambil ponselku yang kusimpan di dalam sakuku , waktu aku sakit Dr. Bryan memberikan nomornya padaku , dia dokter yang kebetulan sedang menginap di hotel ini . Dengan cepat aku menelpon Dr.Bryan ..
"Yaa ! hello dokter , bisa tolong datang ke kamar 254 ? ada teman saya perlu bantuan .. saya mohon ! jika memanggil dokter lain , kurasa terlalu jauh , saya takut tidak terburu" ucapku cepat
"Ohh Sabin , maafkan saya , saya sedang ada di rumah sakit , kamu bisa minta anak saya saja , Howie . Dia sekolah kedokteran , tapi dia sudah handal , jika kau percaya dengannya , panggil saja dia , dia ada dikamar yang masih satu lantai dengan kamar 254 , dia ada di kamar .. eemm .. ohya ! 260"
"Baiklah Dok , terima kasih banyak , saya percaya , maaf sudah mengganggu , bye !" ucapku langsung menutup telpon . Aku segera berlari ke kamar 260 , meninggalkan Harry yang bertanya 'bagaimana ?' .. Aku tak tau kenapa , tapi .. aku merasa kasihan pada Esther . Dengan cepat dan sigap aku mengetuk pintu kamar anak Dr.Bryan , Howie .
"Yeah ?" seorang lelaki kiranya 27 tahun keluar dari pintu kamar 260 , ia mirip sekali dengan Dr.Bryan .
"Maaf mengganggu , tapi teman saya butuh bantuan , dia terkena alergi dan sepertinya parah karena dia sampai pingsan" ucapku cepat , dan sepertinya Howie mengerti , dia terlihat pintar
"Baiklah , saya akan membantu" ucap Howie singkat ,ia masuk kedalam kamar dan menyusuliku dengan membawa sebuah koper yang biasa dibawa dokter . Howie lalu mengunci pintu kamarnya dan dengan cepat segera ke kamar 254 . Tak lama aku bisa melihat Esther masih terpejam di atas kasur dan diselimuti . Bisa kulihat tangan Zayn memegang tangan Esther penuh kekhawatiran seketika jantungku berdegup kencang dan wajahku panas , seluruh tubuhku terasa panas .. aku cemburu . 

"Baik , apa yang terjadi ? .. oww sepertinya aku melihat Boyband ternama di seluruh dunia 'One Direction' disini , suatu kehormatan sekali" ucap Howie dengan amat ramah
"Thanks dok , suatu kehormatan untuk kami juga, tapi bisa tolong asisten kami , Esther ? dia terkena Alergi alkohol , well .. aku tak tahu apa namanya , aku tak mengerti" ucap Harry dengan suara seraknya
"Baiklah , give me time boys" ucap Howie sambil mendekati Esther dan mulai memeriksanya dengan peralatan kedokteran . Zayn masih disamping Esther . Oh tidak .. ini sangat menyakitiku .. Jika aku sedang sakit , apakah Zayn akan seperti itu padaku ? well .. terlalu sakit untuk difikirkan . Belum selesai Howie memeriksa , Esther tiba-tiba membuka matanya dengan penuh kelelahan .
"Apa yang terjadi ? Apa aku pingsan ?" ucap Esther sambil menatap Zayn "Dan siapa kau ?" tanyanya beralih ke Howie
"Aku Howie , aku sedang membantumu , kau pingsan karena kau tak biasa minum alkohol dan kau punya alergi dengan minuman yang mengandung banyak alkohol . Lebih parahnya kau menghabiskan 2 botol , jadi wajar saja kau pingsan , lain kali jangan seperti itu lagi . Ini , aku punya obat yang bisa membantu untuk meredakan mabuknya . Kau harus meminumnya sehabis makan , hanya untuk meredakan pusingnya ." jelas Howie sangat handal , tak salah aku meminta bantuannya .
"Terima kasih Howie" ucap Esther pada Howie , ia tersenyum lesu pada Howie . Dan aku baru pertama kali melihatnya tersenyum ikhlas begitu , dan itu terlihat bagus , tidak seperti Esther yang biasa kulihat .
"Yaa cantik sama-sama" ucap Howie , tatapannya pada Esther aneh "Baiklah aku harus kembali mengerjakan tugas kuliahku , panggil saja jika kalau butuh bantuan selagi aku masih menginap di hotel ini" tawarnya
"Yeah , maaf merepotkan , terima kasih banyak" ucap Esther sambil tersenyum seperti tadi , tetap terlihat muna untukku
"Okay , bye" ucap Howie , ia segera membereskan barangnya dan kembali ke kamarnya . Harry , Niall , Louis kak Liam , dan Bonnie sudah pergi ke kamarnya masing-masing , tapi entah kenapa aku masih ingin disini sampai Zayn pergi . Aku ingin bersamanya .. Untuk 1 menit , suasana di kamar Esther sepi , tak ada yang bicara . Esther masih terlihat lemah dan lemas
"Howie's like you" ucap Zayn memulai pembicaraan , sambil tertawa menghibur
"No he's not !" ucap Esther tertawa akrab dengan Zayn , baru pertama kali melihat mereka berdua seperti itu . Mereka terlihat akrab dan bahagia . Aku seperti obat nyamuk saja disini , menyebalkan 
"Yeah , aku bisa lihat wajahnya saat melihatmu" ucap Zayn bercanda , ia tersenyum pada Esther , senyum yang tak pernah kulihat , ia tak memperlihatkan kesedihannya .. Zayn kenapa kau tak pernah seperti itu di depanku ?
"Ohh , really ? haha" ucap Esther sambil giggles , Zayn hanya berkata 'yeah' dan menunduk sambil menyisakan senyumnya yang selalu aku ingin lihat itu . Entah kenapa , aku terlalu sakit untuk meninggalkan kamar ini , tapi sakit juga jika aku terus berada di kamar ini . 

Aku menundukkan kepala sambil mencoba mendengarkan apa yang mereka bicarakan
"Kau tak duduk Sabina ?" ucap seorang wanita yang kedengaran lemah itu 
"Of course i want" ucapku sambil tersenyum canggung melihat Esther tersenyum lemas di atas kasur , aku langsung menduduki kursi terdekat
"Bagaimana perasaanmu ? masih pusing ?" tanya Zayn serius
"Yeah sedikit , tapi tak apa"
"Jangan bilang 'tak apa' , kau harus makan dan minum obat itu" ucap Zayn
"Aku benci obat .. aku lebih percaya Tuhan daripada obat" ucap Esther , nada sinis itu keluar lagi
"Tapi Tuhan tak akan membantumu jika kau tak berusaha untuk menyembuhkannya" ucap Zayn pintar
"Yeah , kau menang" ucap Esther tersenyum kembali , ia sama sekali bukan Esther , aku ingin sekali berkata 'Who are you ? and what are you done to Esther ?' . But it's impossible to do
"Sabina , terima kasih ya" ucap Esther tersenyum lemas , aku menatap wajahnya yang pucat , wajahnya sangat cantik , aku baru menyadari itu . Aku hanya tersenyum canggung membalas "Maafkan aku sudah bersikap seperti itu padamu , yeah sejujurnya aku cemburu .. aku cemburu melihat kedekatanmu dengan Zayn" lanjutnya , ia sama sekali tak terlihat malu mengatakannya namun wajahnya memperlihatkan penyesalannya
"Aku sangat mengerti .. maafkan aku juga" balasku , ini pertama kalinya aku berbicara lembut pada Esther , dan pertama kalinya ia memanggilku 'Sabina' bukan 'Miss Payne'
"Maafkanlah aku juga Esther , aku tak bermaksud berkata begitu" ucap Zayn menatap Esther serius
"Akulah yang salah , aku menekanmu .. aku .. terlalu berharap kalau kau ....."
"Sssshhh.. jangan lanjutkan" ucap Zayn sangat lembut dan menatap Esther penuh sayang , aku hanya terdiam menahan rasa sakit yang tak jelas di dalam hatiku ini
"Tapi aku benar-benar minta maaf .. kepada kalian"
"We're already forgived you" ucapku mencoba tersenyum ikhlas seperti Esther
"Kenapa kau lakukan itu Esther ? kenapa kamu minum alkohol yang sama sekali kau hindari dari dulu ?" tanya Zayn penuh kekhawatiran
"I'm just stress and don't know what to do" ucapnya sambil mendudukkan badannya , Zayn membantu Esther untuk mendudukkan badannya itu , membuat hatiku semakin sakit "And .. i just realized .. that i loves you so much .. i .. really miss you .. i don't want you to leave me .. i want you .. i .." Esther tak melanjutkan , ia mengeluarkan air matanya , namun dia benar-benar merasakan sakit , bukan kemarahan yang aku lihat pada malam itu . "Sorry ..." ucapnya melanjutkan tangisannya dan mencoba tertawa untuk mencegah tangisannya , tapi itu tak berhasil . Ia menangis dan menutupi hidungnya dan pipinya dengan punggung tangannya , Zayn menatap Esther penuh perasaan bersalah , padahal kurasa Zayn sama sekali tak bersalah .

Air mata Esther keluar semakin banyak , hingga .. Zayn dengan cepat memeluknya .. menyimpan kepala Esther di bahunya yang lembut .. baru kemarin aku merasakan pelukannya di bahuku .. tapi .. ia sudah memberikannya pada orang lain .. orang yang tadinya kubenci .. Ini menyakitkan . 

Bisa kulihat Esther menangis semakin menjadi
"Please don't leave me..." ucapnya masih menangis dan susah untuk bicara
"ssshh i won't ..." ucap Zayn sangat lembut , ia memeluk Esther lebih erat . Well ini menyakitkan ! aku tak mau berada disini ! aku ingin pergi , tapi jika aku pergi , mereka akan mengira aku cemburu ! Aku berharap ada gempa yang menerjang kami sekarang agar aku bisa pergi dan tak melihat mereka berpelukan seperti ini ! . Ini gila ! ini menyakitkan ! sangat !!

Perlahan Esther mulai menarik tubuhnya dari Zayn , aku bisa melihat mata Esther masih merah penuh air mata yang ia tahan untuk keluar .
"Zayn .. do you still loves me ?" tanya Esther menatap Zayn penuh cinta , jantungku berdegup kencang . Hei ! apa aku tak dianggap disini ? kenapa Esther bertanya itu di depanku ? damn !! "For true" lanjutnya . Zayn terlihat menatap Esther juga , penuh kebingungan tapi ia merasa khawatir juga
"Yeah .. I still loves you" ucap Zayn pelan dan lembut , ia terlihat tersenyum namun kecil , aku tak mengerti dan tak bisa melihat jelas . Ini menyakitkan ! lelaki yang kucintai , menyatakan ia masih mencintai MANTANNYA !! Ini sangat menyakitkan ! aku sudah tak kuat ! bisa kurasakan duri yang menempel di hatiku semakin dalam . Tak bisakah kau mengerti Zayn ?! aku sangat mencintaimu !

Bisa kulihat mata Esther bertatap dengan mata Zayn , ia tersenyum senang namun mengeluarkan air mata , ia lalu memeluk Zayn penuh sayang . Lebih menyakitkan lagi , Zayn membalas pelukannya !! Ayolah datang angin puting beliung yang akan memporak porandakan hotel ini !
"Kurasa aku harus pergi , aku mengganggu disini" ucapku tanpa mendengar apa yang Zayn katakan . Aku berlari ke kamarku , meski masih kurasakan sakit hati yang kurasakan .. aku mencintai seorang bintang besar .. mungkinkah ia akan mencintaiku ? 

Tuhan kenapa kau berikan aku perasaan ini ? jika dia bukan milikku kenapa kau biarkan aku untuk mencintainya ?

***

Tak lama aku sampai di kamarku . Aku berlari ke luar jendela kamar , bisa kurasakan air mata mengalir di pipiku , aku bisa merasakan sakit hati ini untuk pertama kalinya . Ini sangat menyakitkan ..
Air mata tak henti mengalir .. berkali-kali kuhapus air mata ini , tapi tetap saja kembali membasahi pipiku .. Yeah aku cemburu .. cemburu melihat Esther .. kenapa .. kenapa harus Esther ? kenapa ? .

***

Tak lama kemudian aku terbangun oleh ketukan pintu . Kulihat jam menunjukkan pukul 10 Malam . Siapa yang datang malam-malam begini ? . Meski masih mengantuk ku paksakan diri untuk tetap beranjak dari tempat tidur dan melihat siapa yang mengetuk pintu . Aku membukakan pintu dengan amat mengantuk .
"Hey" ucap seorang lelaki bermata coklat di depan pintu .. Zayn .. aku dengan cepat lebih menajamkan mataku yang awalnya mengantuk
"Oh hey Zayn .. ada apa malam-malam begini ?" tanyaku terdengar fresh
"Maaf mengganggu tidurmu . Aku hanya ingin mencoba cheesy rice-mu lagi , boleh ?" ucapnya cukup aneh karena sepertinya bukan itu yang dia mau
"Ohhww.. emm .. baiklah .. kau bisa duduk saja di kasur , simpan tongkatmu disisinya , aku akan buatkan" ucapku sedikit bingung . Aku membiarkan Zayn masuk dan menutup pintu kamarku . Aku segera pergi ke dapur kecilku dan membuat cheesy rice tanpa sauce karena tak ada barang-barangnya . Beberapa menit kemudian cheesy rice-ku jadi . Aku segera pergi keluar dapur dan bisa melihat ada Zayn yang sedang duduk menunduk di kasurku .
"Aku tak bisa menambahkan sauce diatasnya karena barang-barangnya pembuatannya ada di dapur hotel" jelasku lembut , Zayn hanya tersenyum kecil menjawabnya . "Zayn .. aku tau kau kesini bukan ingin cheesy rice-ku , ada apa ?" tanyaku menatap Zayn sambil duduk disampingnya
"Aku .." .. "Ia memutuskanku .." ucap Zayn terdengar amat sedih
"Siapa ?! Jade ?" tanyaku kaget , Zayn mengangggukkan kepalanya .. Aku tak percaya Jade bisa memutuskan lelaki seperti Zayn "Kapan ?" tanyaku lagi
"2 hari yang lalu .. aku kira kau tak akan peduli maka dari itu aku tak bilang" ucapnya terdengar sedih
"Zayn aku peduli denganmu .. sangat" ucapku tanpa memikirkan apa yang akan Zayn fikirkan , Zayn menatapku , bisa kulihat matanya penuh dengan masalah , aku bisa merasakannya saat ia menatapku . Tuhan .. aku benar-benar mencintainya ..SANGAT ..
"Kau mau lihat pesannya ?" tanyanya sambil mengeluarkan ponselnya , aku lansgung mengangguk pelan . Zayn memberikan ponselnya padaku 
"Ini sms dariku 2 hari yang lalu"

To : My Jade

Jade , are you okay ? kenapa kau tak mengabariku ? ada apa Jade ? bagaimana dengan pekerjaanmu ?
Jade aku masih sangat mencintaimu , jika aku sudah menyelesaikan tour-ku aku berjanji akan menemuimu dan memperkenalkanmu pada dunia . Aku emncintaimu ..

"Dia membalasnya seperti ini , biar lebih cepat lihat saja langsung dari obrolan"

From : My Jade

Yeah i'm fine . Maaf aku tak mengabarimu , aku sedang ikut test di salah satu perusahaan terkenal di Inggris . Dan kau tahu , aku berhasil ! . 
Zayn .. aku sebenarnya mau membicarakan sesuatu ..

To : My Jade

Benarkah ? Aku ikut senang Jade , aku senang kau berhasil . Maybe we have to celebrate !
Apa yang kau ingin bicarakan sayang ?

From : My Jade

Zayn itu itu sudah 4 hari yang lalu . Kurasa terlalu telat untuk merayakannya .

To : My Jade

Baiklah kalau begitu , maafkan aku tidak bisa ada saat hal special itu terjadi :( , aku sayaaaaaaaaaang sekali padamu , dan aku bangga sekali padamu . Aku mencintaimu ! sangat !
Nah , apa yang mau kau bicarakan ?

From : My Jade

Nah itulah yang aku permasalahkan . Zayn .. kau selalu tak ada disampingku saat aku membutuhkanmu . Aku sangat mencintaimu tapi kau selalu membuatku berfikir kalau kau tak mencintaiku . Aku sangat membutuhkanmu . 
Tapi itu dulu ..

To : My Jade

Apa maksudmu itu dulu ? Kau tak mencintaiku lagi Jade ?

From : My Jade

Aku .. masih ! masih sangat mencintaimu ! sangat sangat mencintaimu !
Tapi aku tak bisa bertahan .. Aku tak mau LDR terus seperti ini .. Zayn mungkin ini waktunya kita untuk mengakhiri hubungan kita . Aku mencintaimu Zayn .

Dan kau tahu , anak dari pemilik perusahaan tempat aku bekerja , dia menyukaiku ! dia mengajakku makan malam  hari ini . Zayn .. kau tampan .. kau akan mendapatkan yang lebih baik dariku .. sribu kali lebih baik . 

Maafkan aku Zayn , aku mencintaimu .

To : My Jade

Jangan bilang kau mencintaiku ! karena kau tidak mencintaiku ! . Jika kau sangat mencintaiku , kau akan coba untuk bertahan dan tak akan secepat itu untuk move on ! kau tak mengerti kah perasaanku ? haa ?

From : My Jade

Zayn kumohon ! aku seperti ini juga karenamu ! kau berkencan dengan asisten itu kan ?! kau kira aku tak tahu ? kau selingkuh di belakangku ! Zayn jangan kau mencoba menyembunyikan bangkai di dalam dirimu karena suatu saat akan tercium baunya!

To : My Jade

This is not like what you think Jade ! aku hanya berteman baik dengannya !

From : My Jade

Tak usah menyembunyikannya ! beruntung sekali paparazzi menangkap kalian berdua , jika tidak aku akan terperangkap kedalam area kepicikanmu ! . Tak usah berusaha untuk mengelak karena berita itu sudah tersebar luas di internet ! 

To : My Jade

Terserah kau mau percaya atau tidak . Yang pasti aku tak ada hubungan apa-apa dengan Esther . Jika kau ingin kita putus , Baiklah ! jika itu membuatmu lebih baik .

Terima kasih atas semua yang telah kau berikan padaku . 


***

Aku terdiam setelah membaca pesan itu . Aku segera mengembalikan ponsel Zayn . Bisa kulihat Zayn disampingku , melipat kedua tangannya dan menunduk menatap lantai yang kosong . Apa yang ia fikirkan ?

"Zayn , jadi .. kau melepaskannya begitu saja ?" tanyaku terdengar khawatir
"..... Yeah ...." jawabnya sedih , tak lama ia menangis , bisa kudengar ia sedikit terisak dan mencoba menahannya , dengan cepat aku merangkulnya
"Zayn .. maafkan aku , aku .." ucapku cepat dan merasa bersalah
"Ini sama sekali bukan salahmu" ucapnya masih terisak , Zayn meletakkan kepalanya di bahuku , seketika aku berkeringat , wajahku serasa memerah . Bisa kurasakan air mata Zayn di pundakku .
"Zayn , aku mengerti perasaanmu .. kau adalah lelaki yang sangat baik dan setia" ucapku menyemangati
"Tapi .. kita sudah lama berpacaran Sabin .. tak semudah itu untuk melepaskannya .. sangat berat .. aku tak mau dipandang lemah olehnya" ucapnya masih mengeluarkan air mata , meskipun dia menangis , Zayn masih terlihat kuat dan sangat jantan menurutku , karena dia tak menangis hingga terisak berat seperti wanita 
"Aku mengerti Zayn , sangat mengerti , jika kau ada sesuatu , kau boleh menceritakannya kepadaku , aku selalu setia mendengarkan" ucapku jelas
"Terima Kasih Sabina , kau sahabat yang sangat baik" ucapnya sambil mengadah lalu memelukku lembut , aku membalas pelukannya , untuk pertama kalinya kuletakkan daguku di pundaknya , aku snagat bahagia .. jantungku berdegup kencang .. hingga aku melupakan kejadian tadi siang antara Zayn dan Esther .. Tunggu .. Zayn dan Esther ? oh tidak ! apa yang aku lakukan ?! aku mendorong Zayn agar melepaskanku , dia agak terdorong dan menatapku bingung
"Kenapa Sabina ?" tanya Zayn bingung
"Ohh tak ada , kita dikamar berdua dan berpelukan aku takut orang lain akan berpandang aneh-aneh" ucapku gugup dan bohong
"Ohh .. maaf kalau begitu" ucap Zayn yang sudah tak lagi menangis 
"kurasa ini sudah malam Zayn , kau harus pergi ke kamarmu untuk tidur" ucapku tanpa menatapnya , kulirik wajahnya ia terlihat sangat bingung . Aku mengerti .. ini pasti mengagetkannya karna sebelumnya kami baik-baik saja .. tapi .. maafkan aku Zayn 
"Okay .. kalau begitu selamat malam dan have a nice dream" ucapnya masih bingung , ia berjalan dengan tongkatnya dan menutup pintu . Aku tak menatapnya dan menjawabnya .. aku kembali teringat ke kejadian tadi siang , kejadian yang sangat menyakitkan hatiku bukan hanya hatiku tapi menjalar ke seluruh tubuhku . Maafkan aku Zayn , aku tak mau kau terus membuat aku lebih mencintaimu lagi . Aku minta maaf ..

Bisa kurasakan air mata mulai mengalir di pipiku .. terus mengalir .. hingga aku .. tertidur kembali ..


***

Suara alarm membangunkanku dari tidurku yang nyenyak meskipun suasana hatiku sedang rumit . Aku bisa merasakan hembusan angin pagi dari jendela . Aku segera pergi ke kamar mandi dan jika sudah selesai segera pergi ke ruang makan hotel seperti biasa .

Aku segera menuju ruang makan dan bisa kulihat ada the boys (kecuali Zayn) dan Josh disana , aku menuju meja mereka dan bergabung . Diana dan Ellie sepertinya sudah pulang dan bekerja lagi . Aku segera duduk di sebelah kak Liam yang sudah menyiapkan makanan kesukaanku . 
"Kau kenapa sayang ? kau terlihat murung ?" tanya kak Liam sambil emrangkulku seperti anak kecil , aku hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum
"Kudengar kaki Zayn sudah mulai sembuh , dan dia sedikit sudah bisa berjalan normal !" ucap Louis 
"Benarkah ?" tanya Niall "Wah baguslah kalau begitu ! kita bisa langsung memulai Tour , benar ?" lanjutnya
"Yeah kuharap begitu mungkin 2 hari lagi dia sudah bisa berjalan seperti biasa lagi" jelas Louis

Aku ikut senang mendengarnya .
"Tadi mama menelpon dia bilang kalau dia sangat merindukanmu dan mama kesepian dirumah" ucap kak Liam sambil memakan makanannya . Aku sedih mendengar itu .. aku juga sangat merindukan mama , aku sedih .. selama aku berada disini aku tak memikirkan mama dan asyik sendiri bersama idolaku . 
"Jadi kau sudah akan pulang ?" tanya Harry terdengar sedih
"Kurasa besok atau lusa aku akan pulang"
"Tapi bukankah mama menyuruhmu untuk ikut aku tour ?" tanya kak Liam
"Aku rindu mama , kasian mama gak ada yang bantu dirumah" jelasku
"Kau memang adik yang baik Sabin" sambil mensenyumiku penuh sayang , aku membalas senyuman kak Liam . Huuuh sungguh berat meninggalkan the boys dan semuanya yang ada disini .

"Pssshh" ucap seorang lelaki di sebelah kiriku berbisik
"Apa Niall ?" tanyaku sambil berbisik juga
"Begini , aku mau mengungkapkan perasaanku pada Bonnie , bagaimana menurutmu ?" tanya Niall berbisik
"benarkah ? itu sangat bagus ! aku mendukungmu Niall, dan aku harus ada saat momen itu" jawabku senang sambil setengah berbisik . Niall kembali meluruskan badannya yang tadinya membungkuk karena mau berbisik .

"Kau tahu kurasa Esther berubah akhir-akhir ini , dia menjadi lebih baik .. kau tahu .. dia sudah tak begitu galak .. cenderung mulai seperti Alyson" ucap Louis , aku tak memperhatikan tapi aku mendengarkan dengan seksama
"Tapi tak ada yang bisa menandingi Alyson !" ucap Harry tinggi
"Aku tahu Harry , tenang saja" ucap Louis sambil tertawa
"Ya sudah kalau begitu kita kunjungi Zayn saja seperti biasa , dan kurasa Esther sedang menyuapi Zayn makan" ucap Josh
"Okee" ucap the boys serentak
"Kau mau ikut Sabina ?" tanya Josh , aku menatapnya , dia sedang tersenyum saat bertanya padaku
"yeah i'd like to" jawabku sambil tersenyum canggung . Aku tak tahu kenapa tapi aku benar-benar gugup menemui Zayn .


***

Selesai makan aku , the boys dan Josh segera menemui Zayn , aku berada paling belakang bersama Josh disana .
"Kau kenapa ?" tanya Josh "Kau kelihatan yeah ada masalah .. kau terlihat ragu"
"Tak apa Josh , aku baik , nothing's wrong" ucapku canggung
"Okay"

Tak berapa lama kami sampai di kamar Zayn , pintunya terbuka .
"Ssssh guys ! look at that" ucap Louis berbisik . Semua mulai menyembunyikan diri dibalik dinding , aku tak tahu kenapa . Aku mendekati pintu kamar Zayn agar bisa mengintip , dan kulihat ..

"Zayn dan Esther ? cinta lama bersemi kembali haha" ucap Niall berbisik . Jantungku terasa amat sakit , bisa kurasakan sakit hati ini , dadaku sesak seperti tidak bisa bernafas . Aku sangat membenci ini .. Bisa kulihat Esther sedang tertawa bahagia bersama dengan Zayn , ia sedang membantu Zayn berjalan tanpa tongkat , mereka terlihat sangat bahagia ! tapi aku .. aku tak bahagia ! ini bukan yang aku mau !

Aku menjauhi kerumunan the boys yang sedang usil mengintip mereka ! Aku pergi menjauhi yang lain dan saat didepan Josh .. aku tak tahan lagi .. aku menangis .. bisa kurasakan air mata membasahi kedua pipiku .. Josh melihatku dengan bingung namun terlihat tak tega padaku .. aku pergi menjauhi Josh , aku pergi ke kamarku .. berlari menuju ke depan jendela tanpa menutup pintu ..

Air mata semakin membasahi pipiku .. aku tak percaya aku seperti ini .. lelaki yang aku cintai karena aku sangat mengidolakannya sekarang membuatku menangis .. Zayn .. aku sangat mencintaimu ..
"Sabina ?" ucap seorang lelaki di belakangku , aku kaget dan cepat-cepat menghapus air mataku "boleh aku masuk ?" tanyanya , aku hanya menganggukkan kepala masih terisak , tanpa memandang siapa lelaki itu . Tanpa kusadari ia sudah mendekatiku dan tepat di sampingku . Lelaki yang selalu bersikap dewasa dan sangat dekat dengan the boys .. Josh ..
"Kau mencintai Zayn ?" tanyanya lembut . Aku hanya memalingkan wajah dari Josh agar dia tak bisa melihat aku menangis "Aku tau .. aku bisa lihat" ucapnya
"Jangan sok tau" ucapku sinis
"kalau begitu kenapa kau menangis ?" tanya Josh masih lembut
"I'm not ..." Josh menatapku serius aku tak mengerti saat aku menatap matanya , ia sangat peduli padaku .. kenapa aku tak pernah lihat itu ?
"Kau menangis karena Zayn .. kau mencintainya .. bilang saja Sabin , aku takkan bilang siapapun" ucapnya lembut
"Yeah .. aku sangat mencintainya .. sejak pertama kali aku tinggal di hotel ini , bisa dibilang 5/7 hari yang lalu aku mencintainya .. aku tak menyangka bisa seperti ini .. aku baru tinggal beberapa hari tapi aku sudah mencintainya lebih dari apapun" ucapku masih menangis "maaf.. aku me--mang se-lalu mena-ngis" ucapku terisak 
"Aku bisa mengerti itu .. aku juga begitu pada seorang wanita , baru sebentar aku bertemu dengannya .. aku sudah jatuh hati" ucap Josh lembut
"Siapa wanita beruntung itu ?" tanyaku sambil sedikit tertawa untuk menghibur diriku sendiri
"Seseorang .. hihi" jawab Josh tertawa kecil 
"Apa the boys melihat aku menangis ?" tanyaku masih sedikit terisak
"Tidak .. tenanglah .. hanya aku" jawabnya lembut
"Baguslah .. dan aku mohon jangan beritahu siapapun .."
"Bagaimana bila kuberitahu Zayn ? agar dia tahu seberapa besar dia mencintaimu .. dan .."  
"JANGAN !!" ucapku keras membuat Josh kaget "Maaf .. maksudku .. jangan .. aku tak mau dia tahu .. karena dia tak mencintaiku .. dia mencintai orang lain .. Esther .. biarkan perasaan cintaku ini hanya menjadi .. rasa yang tak terbalas .. kau tahu .. " aku tak bisa melanjutkannya aku menangis .. aku menyembunyikan tangisanku dalam kedua tanganku .. tiba-tiba aku merasa sepasang tangan memelukku , aku berada di pundaknya .. aku bisa merasakan bagaimana dia memelukku lembut dan membuat tangisanku semakin menjadi .. Josh .. kau memelukku ? .. 
"Josh .." ucapku bingung , aku mulai mengadah .. aku bisa melihat matanya menatapku penuh perhatian "kenapa ..."
"Aku memelukmu ?" jawabnya langsung "kau tau jika ada seorang wanita menangis ..ia hanya membutuhkan pelukan dan itu akan membuatnya lebih baik" jawabnya tanpa canggung
"Jadi kau memeluk semua wanita yang menangis di depanmu ?" tanyaku mulai menormalkan cara bicaraku
"Tidak hanya sebagian yang aku kenal .. dan hanya yang cantik saja" 
"haha dasaaar !" ucapku mulai tertawa 
"kau lebih baik tertawa daripada menangis ! wajahnya jelek kalau menangis" ucapnya tertawa 
"benarkah ? semua orang selalu bilang aku cantik tau !" ucapku bercanda
"Ohh ternyata pede-nya bisa keluar juga!" ucapnya bercanda , aku mencubit perutnya dan dia hanya berkata 'aww' dengan mimik wajahnya yang lucu ! haha lucu sekali ! 

Josh .. dia bisa membuatku tertawa dan sedikit melupakan Zayn . Kukira hanya Zayn yang bisa membuatku senang .. ternyata Josh orang yang ramah baik dan sangat perhatian juga dewasa .. aku senang bisa mengenalnya Josh Devine ! aku akan selalu mengingat nama itu !


***

GO TO PART IX

Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger
Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-di-blogger.html#ixzz2S1suOcb2 Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

0 komentar:

Post a Comment